Lingkungan eksternal X Orientasi strategi X Teknik Penentuan Sampel

40

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Teknik Pengukuran Variabel

3.1.1. Definisi Operasional

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 3 tiga variabel bebas X yaitu lingkungan eksternal X 1 , orientasi strategi X 2 , dan sistem kontrol akuntansi X 3 , dan satu variabel terikat Y yaitu kinerja perusahaan Adapun definisi operasional dari masang – masing variabel tersebut, yaitu sebagai berikut :

1. Variabel bebas X

a. Lingkungan eksternal X

1 Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang secara langsung mempengaruhi strategi, mencakup antara lain pemasok, pesaing, pelanggan dan pemerintah. Indikator untuk mengukur variabel Lingkungan eksternal yang digunakan adalah : Fredianto dan Zulaikha, 1999 : 597 : 1. Informasi mengenai faktor lingkungan yang berkaitan dengan pengambilan keputusan 2. Ketidakmampuan secara tepat menetapkan kemungkinan faktor-faktor lingkungan itu mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan sebuah unit penentu dalam melaksanakan fungsinya. 3. Informasi kerugian yang harus ditanggung akibat keputusan langkah yang keliru. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 41

b. Orientasi strategi X

2 Orientasi strategi adalah sekumpulan nilai-nilai yang secara konsisten menjadi pedoman bagi tindakan respon strategik suatu perusahaan atau mengacu pada bagaimana organisasi menggunakan strategi untuk beradaptasi terhadap perubahan lingkungan. Indikator untuk mengukur variabel Orientasi strategi yang digunakan adalah : Fredianto dan Zulaikha, 1999 : 600 : 1. Informasi yang digunakan organisasi dalam menggunakan strategi untuk beradaptasi dengan lingkungan. 2. Orientasi strategik dapat menciptakan kualitas produk. 3. Merupakan pedoman dalam mengambil langkah-langkah dalam perusahaan.

c. Sistem kontrol akuntansi X

3 Sistem kontrol akuntansi adalah semua prosedur dan sistem formal yang menggunakan informasi untuk menjaga atau mengubah pola aktivitas organisasi. Indikator untuk mengukur variabel Sistem kontrol akuntansi yang digunakan adalah : Syafruddin, 2001 : 101 1. Sistem Perencanaan a. Kesempatan manajer untuk membentuk keketatan anggaran. b. Sistem kontrol akuntansi dapat digunakan untuk untuk membaca dan menyimpulkan situasi lingkungan eksternal. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 42 c. Sistem kontrol akuntansi dapat digunakan untuk memonitoring langsung kerja pada manajer. d. Sistem kontrol akuntasi dapat digunakan sebagai alat kontrol akuntansi. e. Data ramalan dapat digunakan sebagai kontrol akuntansi. f. Pemakaian sistem dapat digunakan untuk menghubungkan sasaran anggaran dengan keefektifan hasil. 2. Sistem Pelaporan a. Pemantauan perlu dilaksanakan dengan laporan yang mempunyai frekuensi pelaporan rutin serta semua laporan tepat waktu. b. Sistem pemberian bonus berbasis rumusan. 3. Prosedur Monitoring a. Sistem kontrol akuntansi yang digunakan dapat disesuaikan. b. Sistem kontrol akuntansi mempunyai kemampuan untuk melakukan perubahan.

2. Variabel Terikat Y

Kinerja Perusahaan Kinerja perusahaan adalah hasil dari banyak keputusan individual yang dibuat secara terus-menerus oleh manajemen yang memerlukan analisa dampak keuangan dan ekonomi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 43 Indikator untuk mengukur variabel kinerja perusahaan yang digunakan adalah : Murphy, 1996 dalam Zulaikha, 1999 a. Prosedur atau aturan dalam melaksanakan aktifitas pekerjaan b. Sistem penilaian kinerja c. Ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan d. Evaluasi kinerja e. Peran serta atasan dalam melakukan aktifitas dengan bawahan.

3.1.2. Pengukuran Variabel

Adapun pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Lingkungan eksternal X

1 Skala pengukuran untuk variabel ini yang digunakan adalah skala interval, sedangkan teknik pengukurannya menggunakan semantik differensial yang mempunyai skala 7 poin, dengan pola sebagai berikut: 1 2 3 4 5 6 7 Jawaban dengan skor terendah nilai 1 menunjukkan pengaruh lingkungan yang rendah sedangkan skor tertinggi nilai 7 menunjukkan tingginya pengaruh lingkungan. Semakin tinggi skor yang dihasilkan menunjukkan besarnya pengaruh lingkungan eksternal Sugiyono, 2008 : 97. Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang merupakan pengembangan dan modifikasi dari instrumen yang diadopsi dari Ducan 1972 dengan 11 sebelas item pernyataan. Sangat tidak setuju Sangat setuju Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 44

2. Orientasi Strategi X

2 Skala pengukuran untuk variabel ini yang digunakan adalah skala interval, sedangkan teknik pengukurannya menggunakan semantik differensial yang mempunyai skala 7 poin, dengan pola sebagai berikut: 1 2 3 4 5 6 7 Jawaban dengan skor terendah nilai 1 menunjukkan tingkat pengambilan keputusan yang rendah sedangkan skor tertinggi nilai 7 menunjukkan tingkat pengambilan keputusan yang baik. Semakin tinggi skor yang dihasilkan menunjukkan penerapan orientasi strategi yang tepat Sugiyono, 2008 : 97 Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang merupakan pengembangan dan modifikasi dari instrumen yang diadopsi dari Ducan 1972 dengan 5 lima item pernyataan.

3. Sistem kontrol akuntansi X

3 Skala pengukuran untuk variabel ini yang digunakan adalah skala interval, sedangkan teknik pengukurannya menggunakan semantik differensial yang mempunyai skala 7 poin, dengan pola sebagai berikut: 1 2 3 4 5 6 7 Jawaban dengan skor terendah nilai 1 menunjukkan sistem penganggaran yang rendah sedangkan skor tertinggi nilai 7 Sangat tidak setuju Sangat setuju Sangat tidak setuju Sangat setuju Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 45 menunjukkan tingginya sistem penganggaranyang baik. Semakin tinggi skor yang dihasilkan menunjukkan sistem kontrol akuntansi yang diterapkan sudah baik Sugiyono, 2008 : 97 . Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang merupakan pengembangan dan modifikasi dari instrumen yang diadopsi dari Simon 1987 dengan 6 enam item pernyataan.

4. Kinerja perusahaan Y

Skala pengukuran untuk variabel ini yang digunakan adalah skala interval, sedangkan teknik pengukurannya menggunakan semantik differensial yang mempunyai skala 7 poin, dengan pola sebagai berikut: 1 2 3 4 5 6 7 Jawaban dengan skor terendah nilai 1 menunjukkan tingkat kinerja perusahaan yang dihasilkan adalah jelek, sedangkan skor tertinggi nilai 7 menunjukkan tingkat kinerja perusahaan yang dihasilkan adalah baik. Semakin tinggi skor yang dihasilkan menunjukkan kinerja perusahaan yang dihasilkan semakin baik Sugiyono, 2008 : 97 . Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang merupakan pengembangan dan modifikasi dari instrumen yang diadopsi dari Murphy 1996 dalam Zulaikha 1999 dengan 5 lima item pernyataan. Sangat tidak setuju Sangat setuju Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 46

3.2. Teknik Penentuan Sampel

3.2.1. Populasi

Populasi merupakan kelompok subyekobyek yang memiliki ciri- ciri atau karakteristik-karakteristik tertentu yang berbeda dengan kelompok subyekobyek yang lain, dan kelompok tersebut akan dikenai generalisasi dari hasil penelitian Sumarsono, 2004: 44. Dari pengertian tersebut maka populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 responden yang terdiri dari 4 kepala bagian KaBag, 26 Kepala Seksi KaSie PG. Watoetoelis, Sidoarjo.

3.2.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari sebuah populasi, yang mempunyai karakteristik yang sama dengan populasi tersebut Sumarsono, 2004: 45. Teknik pengambilan sampel merupakan bagian dalam melaksanakan suatu penelitian. Untuk itu teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang.. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel Sugiyono, 2006: 96. Berdasarkan teknik penentuan sampel tersebut, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 responden 4 kepala bagian KaBag, dan 26 Kepala Seksi KaSie PG. Watoetoelis, Sidoarjo. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 47

3.3. Teknik Pengumpulan Data