PENGARUH LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN SISTEM KONTROL AKUNTANSI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. SUCOFINDO (Persero) CABANG SURABAYA.

(1)

PENGARUH LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN SISTEM KONTROL

AKUNTANSI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA

PT. SUCOFINDO (Persero) CABANG SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

Adio Prima Nugroho

0513010158/FE/EA

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR


(2)

PT. SUCOFINDO (Persero) CABANG SURABAYA

Yang diajukan

Andio Prima Nugroho 0513010158/FE/EA

Telah disetujui oleh :

Pembimbing Utama

Dra. Ec. Tituk Diah. W, MAks Tanggal :


(3)

SKRIPSI

PENGARUH LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN SISTEM KONTROL

AKUNTANSI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA

PT. SUCOFINDO (Persero) CABANG SURABAYA

Disusun Oleh :

Andio Prima Nugroho 0513010158/FE/EA

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada tanggal 11 juni 2010

Pembimbing : Tim Penguji:

Pembimbing Utama Ketua

Dra. Ec. Tituk Diah W, MAks Drs, Ec. H. Tamadoy. T, MM

Sekretaris

Dra. Ec. Tituk Diah. W, MAks Anggota

Dra. Ec. Anik Yuliati, MAks

Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Dr. H. R. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, MM NIP. 030 202 389


(4)

i

rahmat, hidayah, dan karunia-Nya yang tak terhingga sehingga saya berkesempatan menimba ilmu hingga jenjang Perguruan Tinggi. Berkat rahmatNya pula memungkinkan saya untuk menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN SISTEM KONTROL AKUNTANSI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. SUCOFINDO (persero) CABANG SURABAYA”

Sebagaimana diketahui bahwa penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE). Walaupun dalam penulisan skripsi ini penulis telah mencurahkan segenap kemampuan yang dimiliki, tetapi penulis yakin tanpa adanya saran dan bantuan maupun dorongan dari beberapa pihak maka skripsi ini tidak akan mungkin dapat tersusun sebagaimana mestinya.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak. Dr. Dhani Ichsanuddin N, MM Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya.

3. Bapak. Drs. Ec. Saiful Anwar, MSi Selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya

4. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, SE, M.Si, Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya


(5)

ii

5. Ibu Dra. EC. Tituk Diah W, MAKs selaku dosen pembimbing yang dengan kesabaran dan kerelaan telah membimbing dan memberi petunjuk yang sangat berguna sehingga terselesaikannya skripsi ini.

6. Segenap tenaga pengajar, karyawan dan seluruh rekan-rekan mahasiswa terutama Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya.

7. Seluruh jajaran direksi dan karyawan PT. SUCOFINDO (Persero) CABANG SURABAYA, atas kerjasama dan bantuanya hingga skripsi ini terselesaikan. 8. Ayah, Ibu, Adik-Adikq, Tante-Tante n Om-Omq tercinta terima kasih atas

doa, kasih sayang, dukungan dan bantuannya secara moril maupun materiil yang telah diberikan selama ini.

9. Thanks to Conny “Cungik”q for Love n support that gives to me, dan juga buat kesabarannya.

10. Buat Dolor-Dolorq, SL Corp, “SASAJI SAM”, yang telah banyak membantu dan men-support saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Buat pihak-pihak yang mungkin tak bisa disebutkan satu-persatu. Matur nuwun.

Akhirnya penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan didalam penulisan skripsi ini, oleh karenanya penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran bagi perbaikan di masa mendatang. Besar harapan penulis, semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca.

Surabaya, juni 2010


(6)

iii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

ABSTRAKSI ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 6

1.3. Tujuan Penelitian ... 7

1.4. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu ... 10

2.2. Landasan Teori ... 10

2.2.1. Teori Kontijensi ... 10

2.2.2. Pengertian Lingkungan ... 10

2.2.2.1.Lingkungan Eksternal ... 12

2.2.2.2.Faktor-Faktor Lingkungan Eksternal ... 13


(7)

iv

2.2.2.4.Teori yang Melandasi Hubungan antara Lingkungan Eksternal dengan Kinerja

Perusahaan ... 17

2.2.3. Sistem Kontrol Akuntansi ... 18

2.2.3.1.Pengertian Perencanaan ... 21

2.2.3.2.Pengertian Pelaporan ... 22

2.2.3.3.Pengertian Monitoring (Pengawasan) ... 22

2.2.3.4.Teori yang Melandasi Hubungan antara Sistem Kontrol Akuntansi dengan Kinerja Perusahaan . 23 2.2.4. Pengertian Kinerja Perussahaan ... 24

2.2.5. Posisi Keuangan Kinerja dan Perubahan Posisi Keuangan ... 25

2.3. Kerangka Pikir ... 29

2.4. Hipotesis Penelitian ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 32

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 32

3.1.1. Definisi Operasional ... 32

3.1.2. Pengukuran variabel ... 34

3.2. Teknik Penentuan Sampel ... 36

3.2.1. Objek ... 36

3.2.2. Populasi... 36

3.2.3. Sampel ... 36


(8)

v

3.4. Uji Kualitas Data ... 38

3.4.1. Uji Validitas ... 38

3.4.2. Uji Reliabilitas ... 38

3.4.3. Uji Normalitas... 39

3.5. Uji Asumsi Klasik ... 39

3.5.1. Uji Autokorelasi ... 40

3.5.2. Uji Multikolinieritas... 41

3.5.3. Uji Heterokedastisitas ... 42

3.6. Analisis Regresi Linier Berganda ... 42

3.7. Uji Hipotesis ... 43

3.7.1. Uji F ... 44

3.7.2. Uji t ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ... 46

4.1.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 46

4.1.2. Misi dan Visi PT (Persero) Sucofindo ... 47

4.1.3. Struktur Organisasi ... 47

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 49

4.2.1. Gambaran Umum Penelitian ... 49


(9)

vi

4.2.3. Deskripsi Variabel Sistem Kontrol Akutansi (X2) ... 54

4.2.4. Deskripsi Variabel Kinerja Perusahaan (Y) ... 56

4.3. Deskripsi Hasil Pengujian ... 57

4.3.1. Hasil Pengujian Validitas Dan Reliabilitas ... 57

4.3.1.1. Pengujian Validitas ... 57

4.3.1.2. Hasil Pengujian Reliabilitas ... 59

4.3.1.3. Hasil Pengujian Normalitas... 60

4.3.2. Pengujian Asumsi Klasik ... 61

4.3.2.1. Uji Autokorelasi ... 61

4.3.2.2. Uji Multikolinieritas... 61

4.3.2.3. Uji Heteroskedastisitas... 62

4.3.3. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda ... 63

4.3.4. Uji Hipotesis ... 65

4.3.4.1.Uji Kecocokan Model ... 65

4.3.4.2.Pengujian Hipotesis Pengaruh Lingkungan Eksternal (X1) dan Sistem Kontrol Akutansi (X2) Terhadap Kinerja Perusahaan (Y) ... 65

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ... 67

4.4.1. Implikasi Hasil Penelitian ... 69

4.5. Perbedaan Penelitian Yang Dilakukan Sekarang Dengan Penelitian Terdahulu... 70


(10)

vii DAFTAR PUSTAKA


(11)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Realisasi Pendapatan ... 5

Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 49

Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan ... 50

Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 51

Tabel 4.4. Hasil Jawaban Responden untuk Variabel Lingkungan Eksternal ... 52

Tabel 4.5. Hasil Jawaban Responden untuk Pertanyaan Variabel Sistem Kontrol Akutansi ... 54

Tabel 4.6. Hasil Jawaban Responden untuk Pertanyaan Variabel Kinerja Perusahaan ... 56

Tabel 4.7. Hasil Pengujian Validitas Untuk Variabel Lingkungan Eksternal (X1) ... 58

Tabel 4.8. Hasil Pengujian Validitas Untuk Variabel Sistem Kontrol Akutansi (X2) ... 58

Tabel 4.9. Hasil Pengujian Validitas Untuk Variabel Kinerja Perusahaan (Y) ... 59

Tabel 4.10. Hasil Uji Reliabilitas ... 59

Tabel 4.11. Hasil Uji Normalitas ... 60

Tabel 4.12. Hasil Uji Multikolinieritas ... 62

Tabel 4.13. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 63

Tabel 4.14. Hasil Pengujian Anova ... 64


(12)

ix

Gambar 3.1 Distribusi daerah keputusan Autokorelasi... 41 Gambar 4.1 Struktur Organisasi ... 48 Gambar 4.2 Distribusi Daerah Keputusan Autokorelasi ... 52


(13)

x

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner

Lampiran 2 Rekapitulasi Jawaban Responden Untuk Variabel Lingkungan Eksternal (X1), Sistem Kontrol Akutansi (X2) dan Kinerja Perusahaan (Y)

Lampiran 3.1 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Untuk Variabel Lingkungan Eksternal (X1)

Lampiran 3.2 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Untuk Variabel Sistem Kontrol Akutansi (X2)

Lampiran 3.3 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Untuk Variabel Kinerja Perusahaan (Y)

Lampiran 4 Hasil Pengujian Normalitas Lampiran 5 Input Data

Lampiran 6 Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda Lampiran 7 Hasil Penguian Heteroskedastisitas Lampiran 8 Tabel Durbin Watson


(14)

Eksternal (X1), Sistem Kontrol Akutansi (X2) dan Kinerja Perusahaan (Y)

Lampiran 3.1 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Untuk Variabel Lingkungan Eksternal (X1)

Lampiran 3.2 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Untuk Variabel Sistem Kontrol Akutansi (X2)

Lampiran 3.3 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Untuk Variabel Kinerja Perusahaan (Y)

Lampiran 4 Hasil Pengujian Normalitas Lampiran 5 Input Data

Lampiran 6 Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda Lampiran 7 Hasil Penguian Heteroskedastisitas Lampiran 8 Tabel Durbin Watson

Lampiran 9 Tabel r


(15)

xi

PENGARUH LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN SISTEM KONTROL AKUNTANSI TERHADAP TERHADAP KINERJA

PERUSAHAAN

Andio Prima Nugroho ABSTRAK

PT. Sucofindo (Persero) Surabaya merupakan suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam bentuk PERSERO yang bergerak dalam bidang superitending, meliputi kegiatan pemeriksaan, pengawasan, pengendalian dan pengkajian terhadap kuantitas dan kualitas barang-barang perdagangan ekspor maupun impor. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, PT. Sucofindo (Persero) Surabaya harus mengikuti perkembangan teknologi, sehingga diperlukan kemampuan para manajer yang semakin tinggi untuk memprediksi lingkungan disekitar terutama lingkungan eksternal dan dalam melakukan tugasnya merancang sistem kontrol akuntansi sebagai suatu sistem informasi yang

terintergrasi memegang peranan penting dalam hal memberikan masukan data

keuangan untuk tujuan perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan manajemen. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris apakah terdapat pengaruh lingkungan eksternal dan sistem kontrol akuntansi terhadap peningkatan kinerja perusahaan.

Model yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah Regresi Linier Berganda. Variabel penelitian adalah Lingkungan Eksternal (X1) dan Sistem Kontrol Akuntansi (X2) serta Kinerja Perusahaan (Y). Populasi dalam penelitian ini adalah 19 orang yang terdiri dari 1 branch manajer, 9 manajer operasional, 9 leader operasional. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode sensus dimana anggota populasi dijadikan sampel penelitian.

Berdasarkan hasil pengujian dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis yang menyatakan diduga bahwa lingkungan eksternal dan sistem kontrol akuntansi berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan secara signifikan tidak terbukti kebenarannya karena yang berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan adalah sistem kontrol akuntansi sedangkan lingkungan eksternal tidak berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan secara signifikan.


(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam era globalisasi seperti sekarang ini segala sesuatu berjalan dan berkembang dengan pesat. Kemajuan zaman yang tidak dapat dihindari, karena tingkat teknologi yang semakin canggih, hal itu menuntut perusahaan untuk dapat bersaing dengan sehat Perkembangan dunia usaha di Indonesia saat ini sedang mengalami masa sulit. Krisis ekonomi global yang sedang melanda perekonomian dunia sangat mempengaruhi segala aspek kehidupan masyarakat belum juga berakhir tak terkecuali di Indonesia. Disinilah setiap badan usaha di Indonesia ditutut untuk dapat meningkatkan nilai tambah dari produk dan jasanya, dan jeli dalam melihat peluang usaha.

Kesuksesan suatu perusahaan tidak lagi tergantung seberapa besar perusahaan, melainkan sejauh mana perusahaan secara agresif bergerak untuk memperoleh dan menciptakan keunggulan kompetitif. Keunggulan tersebut diantaranya adalah kemampuan dalam mengelola berbagai informasi, sumber daya manusia, penerapan teknologi, sistem pemasaran dan pelayanan, tingkat efisiensi dan peningkatan kemampuan berkompetisi.

Pada umumnya, perusahaan didirikan dengan berbagai tujuan misalnya untuk memperoleh laba, memaksimalkan nilai saham, meningkatkan nilai penjualan, meningkatkan nilai kesejahteraan karyawan dan sebagainya. Setelah tujuan ditetapkan, perusahaan perlu menentukan strategi supaya tujuan


(17)

2

dapat dicapai. Banyak faktor yang mempengaruhi perumusan dan pengendalian strategi perusahaan, dimana faktor-faktor tersebut terdiri dari faktor internal dan eksternal (Fredianto dan Zulaikha, 1999: 591).

Faktor internal relatif berasal dalam kendali manajemen perusahaan, sedangkan faktor eksternal dipandang sebagai kondisi dinamis yang menciptakan kesempatan (opportunities), ancaman (threats), menyediakan sumber daya dan informasi tetapi tidak terkendali dan sulit untuk diramalkan perubahannya. Mengingat pentingnya lingkungan eksternal bagi sebuah perusahaan, maka dari itu pentingnya menyelaraskan kapabilitas perusahaan dengan perubahan lingkungan yang terjadi secara terus menerus. Jika lingkungan eksternal berubah maka perusahaan dituntut untuk mampu mengakomodasikan dirinya dengan perubahan tersebut (Fredianto dan Zulaikha, 1999: 592).

Kondisi lingkungan eksternal perusahaan dapat di gambarkan kedalam sebuah kontinum, dari kondisi yang menguntungkan sampai kondisi tidak ramah. Lingkungan yang tidak ramah dipandang sebagai kondisi yang negatif dan penuh ketidakpastian yang berada diluar kendali perusahaan yang ditandai dengan iklim industri yang tidak menentu, persaingan yang ketat, perubahan yang mendadak, terputus-putus, dan cepat dari sektor-sektor lingkungan. Dalam kondisi lingkungan seperti ini peluang yang tersedia relatif sedikit. Sebaliknya kondisi lingkungan eksternal yang menguntungkan menggambarkan kondisi yang relatif stabil, aman, dan tersedia peluang pasar dan sumber investasi yang berlimpah. Sektor-sektor lingkungan meliputi


(18)

antara lain konsumen, pesaing, pasar, pemerintah, pemasok, distributor, sikap masyarakat, ekonomi, dan teknologi (Fredianto dan Zulaikha, 1999; 592).

Dalam studi-studi yang telah ada dinyatakan bahwa sistem kontrol yang digunakan dalam organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan organisasi. Hubungan ini tidak secara langsung demikian, tetapi terdapat faktor yang kontekstual yang ada dalam hubungan sistem kontrol organisasi dan kinerja organisasi ini. Semakin baik hubungan sistem kontrol dengan faktor kontekstual semakin tinggi kinerja yang dicapai suatu organisasi. Faktor kontekstual ini terdiri dari berbagai faktor yaitu ketidakpastian, teknologi dan inter-dependensi, industri, dan strategi kompetisi (Syafruddin, 2001: 99).

Sistem pengendalian ini diperlukan oleh manajemen untuk membantu dan memperlancar proses pencapaian organisasi. Pengendalian organisasi yang juga bisa disebut dengan sistem pengendalian administratif. Desain untuk mengatur adalah mengarahkan aktivitas anggota organisasi sesuai dengan yang dikehendaki oleh pemimpin organisasi akan tetapi, keefektifan suatu sistem pengendalian ditentukan oleh seberapa jauh sistem tersebut sesuai dengan karakteristik organisasi. Pendekatan kontijensi mengatakan bahwa sistem pengendalian akan lebih menunjang pencapaian tujuan organisasi apabila desainnya sesuai dengan karakteristik organisasi.

Secara argumentatif maupun berdasarkan bukti empiris, dalam kondisi lingkungan eksternal perusahaan yang tidak ramah (Hositle Environtment), orientasi strategi yang tepat dan sistem kontrol akuntansi yang baik


(19)

4

mempunyai dampak positif terhadap kinerja (Fredianto dan Zulaikha, 1999: 594).

PT. Sucofindo (Persero) Surabaya merupakan suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam bentuk PERSERO yang bergerak dalam bidang superitending, meliputi kegiatan pemeriksaan, pengawasan, pengendalian dan pengkajian terhadap kuantitas dan kualitas barang-barang perdagangan ekspor maupun impor. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, PT. Sucofindo (Persero) Surabaya harus mengikuti perkembangan teknologi, sehingga diperlukan kemampuan para manajer yang semakin tinggi untuk memprediksi lingkungan disekitar terutama lingkungan eksternal dan dalam melakukan tugasnya merancang sistem kontrol akuntansi sebagai suatu sistem informasi yang terintergrasi memegang peranan penting dalam hal memberikan masukan data keuangan untuk tujuan perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan manajemen.

Tuntutan perusahaan terhadap kinerja manajer adalah untuk menjaga kelangsungaan perusahaan. Segala kegiatan usaha perusahaan tidak terlepas dari peranan manajer dalam memanfaatkan berbagai informasi terutama informasi akuntansi keuangan. Manajer harus dapat menerima, mengerti, dan memahami informasi akuntansi keuangan untuk memprediksi lingkungan eksternal perusahaan sehingga dapat menentukan langkah untuk menjaga atau mengubah pola aktifitas perusahaan. Manajer harus mampu menerapkan sistem kontrol akuntansi yang baik dalam perusahaan sehingga perusahaan dapat mempertahankan tanggapan yang positif dari konsumen khususnya.


(20)

Setelah perusahaan menjalankan kegiatan operasionalnya terjadi fluktuasi terhadap realisasi pendapatan perusahaan. Berikut informasi yang didapat dari perusahaan :

Tabel 1.1 : Realisasi Pendapatan

TAHUN

Anggaran (dalam jutaan rupiah)

Realisasi Laba/Rugi (dalam jutaan rupiah)

% Realisasi Laba/Rugi

2006 8.571,2 8.951,8 104,4%

2007 9.933,8 19.850,7 199,8%

2008 18.674,7 14.468,1 77,5%

Sumber : PT. SUCOFINDO (persero) Cabang Surabaya, data laba/rugi

Menurut data perusahaan PT. Sucofindo (Persero) cabang Surabaya terdapat permasalahan yaitu realisasi laba yang cenderung naik turun terhadap anggaran yang ditetapkan perusahaan antara tahun 2006-2008, dimana pada tahun 2006 perusahaan memperoleh laba sebesar Rp 8.951,8 juta sedangkan pada tahun 2007 memperoleh laba sebesar Rp 19.850,7 juta dan pada tahun 2008 perusahaan memperoleh laba sebesar Rp 14.468,1 juta.

Melihat informasi keuangan dari perusahaan dapat digambarkan bahwa anggaran perusahaan beberapa tahun terakhir cenderung mengalami kenaikan. Pada tahun 2008 anggaran perusahaan mengalami kenaikan menjadi Rp 18.674,7 juta sedangkan realisasi laba perusahaan sebesar Rp 14.668,1 juta mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena banyaknya ancaman dari luar perusahaan mempengaruhi order yang diterima


(21)

6

oleh perusahaan. Dalam hal ini banyaknya kompetitor perusahaan. Pada saat ini banyak bermunculan perusahaan yang sejenis dengan PT. Sucofindo (persero) hal ini mengharuskan para manajer perusahaan untuk dapat mengantisipasi hal tersebut.

Selain itu sistem kontrol akuntansi yang diterapkan PT. Sucofindo (persero) cabang Surabaya kurang maksimal. Dalam hal ini operasional perusahaan. Dalam melakukan kegiatan usahanya PT. Sucofindo (persero) cabang Surabaya memerlukan biaya yang tinggi, sistem yang ada saat ini belum mampu untuk menekan biaya operasional perusahaan. Hal ini berpengaruh terhadap sistem kontrol akuntansi yang diterapkan di PT. Sucofindo (persero) cabang Surabaya. Hal ini menuntut kinerja manajer untuk dapat menekan biaya operasional perusahaan untuk dapat memaksimalkan laba perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini mengambil topik tentang “ PENGARUH LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN SISTEM KONTROL AKUNTANSI TERHADAP TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN “

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan permasalahan :

Apakah lingkungan eksternal dan sistem kontrol akuntansi berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan secara signifikan?


(22)

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris apakah terdapat pengaruh lingkungan eksternal dan sistem kontrol akuntansi terhadap peningkatan kinerja perusahaan.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis. Adapun manfaat penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memperoleh informasi dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan agar lebih produktif dan efisien.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai perbandingan antara teori yang diterima semasa kuliah dengan praktek yang dilakukan perusahaan serta untuk mengetahui kesulitan yang dihadapi secara nyata. 3. Bagi Universitas

Sebagai tambahan perbendaharaan referensi dan mungkin dapat memberikan ide untuk pengembangan lebih lanjut bagi rekan-rekan yang akan mengadakan penelitian dalam bidang yang berkaitan dengan tulisan penelitian dimasa mendatang.


(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Realisasi Pendapatan

Penelitian terdahulu yang berhubungan dengan “Pengaruh Lingkungan eksternal dan Sistem Kontrol Akuntansi terhadap kinerja perusahaan” adalah :

1. Muchamad Syafruddin (2001)

Judul :

“Pengaruh Moderasi Dinamika Lingkungan pada Sisterm Kontrol Akuntansi dan Kinerja Perusahaan.”

Permasalahan :

Apakah dinamika lingkungan akan memoderasi hubungan antara sistem kontrol akuntansi dan kinerja perusahaan.

Kesimpulan :

Bahwa melihat lingkungan kaitannya dengan pengaruh terhadap organisasi tidak hanya pada ketidakpastian lingkungan persepsian (PEU). Dinamika lingkungan yang ada di sekitar organisasi akan memberi wawasan yang lebih nyata. Berdasarkan pada teori kontinjensi dapat diprediksi bahwa dinamika lingkungan merupakan faktor pengaruh moderasi terhadap hubungan sistem kontrol akuntansi dan kinerja perusahaan.


(24)

2. Ronie Fredianto – Dra. Zulaikha, Msi, Akt. (1999)

Judul :

“Hubungan Lingkungan Eksternal, Orientasi Strategi, dan Kinerja Perusahaan.”

Permasalahan :

Bagaimana hubungan antara lingkungan eksternal, orientasi strategi, dan kinerja perusahaan.

Kesimpulan :

Bahwa paradigma hubungan antara lingkungan eksternal, orientasi strategi, dan kinerja perusahaan berdasarkan teori kontijensi bila diterapkan (applicable) akan dapat menjelaskan konfigurasi

lingkungan eksternal-orientasi strategi dan implikasinya terhadap kinerja perusahaan dalam konteks industri manufaktur kecil di Kotamadya Semarang.

3. Susiati (2004)

Judul :

“ Pengaruh Interaksi Ketidakpastian Lingkungan Dan Sistem Kontrol Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT. NEW ERA ROBBERINDO Di Gresik. “

Permasalahan :

Apakah interaksi ketidakpastian lingkungan dan sistem kntrol akuntansi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial.


(25)

10

Kesimpulan :

Bahwa interaksi ketidakpastian lingkungan dan sistem kontrol akuntansi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial sebagai variabel terikat dan berarti hipotesa yang telah diajukan tidak terbukti kebenarannya.

2.2. Landasan Teori 2.2.1. Teori Kontijensi

Teori sentral yang mendominasi studi perilaku organisasi, rancangan sistem kontrol, kinerja dan strategi manajemen adalah teori kontijensi. Proporsi umum dalam teori ini adalah bahwa kinerja organisasi merupakan konsekwensi fit atau match atau ke-pas-an antara dua atau lebih faktor-faktor. Berbagai faktor ini adalah faktor eksternal, faktor tipologi struktur organisasi, faktor rancangan sistem kontrol, faktor teknologi, yang akhirnya bermuara pada kinerja organisasi (Syafruddin, 2001;99 ).

2.2.2. Pengertian Lingkungan

Menurut Irawan dan Swastha (1986: 25) pemgertian lingkungan adalah jumlah dari seluruh faktor ekstern yang mempengaruhi individu atau masyarakat.

Dari definisi tersebut dapatlah diambil kesimpulan bahwa lingkungan ini merupakan kombinasi antara sumber-sumber alam dengan kebudayaan seseorang dalam masyarakatnya. Sedangkan istilah masyarakat cenderung


(26)

ditujukan kepada sistem sosial yang anggota-anggotanya memiliki pola kebudayaan dan tujuan. Karena perusahaan itu merupakan bagian dari masyarakat, maka secara alami masyarakat ikut mendukung kesejahteraan perusahaan dan sebaliknya, perusahaan harus mendukung kesejahteraan masyarakat (Irawan dan Swastha, 1986: 26).

Secara realita perusahaan merupakan sebuah produk dari beberapa lingkungan dan untuk mempertahankannya perusahaan harus dapat menyesuaikan dengan kondisi lingkungan yang berubah-ubah. Perusahaan dikelilingi oleh lingkungan dengan karakteristik berbeda-beda tingkatan maupun aspek kepentingannya. Faktor-faktor lingkungan pokok tersebut adalah (Irawan dan Swastha, 1986: 42):

a. Lingkungan fisik dan teknologi yang meliputi tanah, iklim, udara dan air. Perusahaan akan selalu menggantungkan pada sumber daya alam tersebut.

b. Lingkungan perekonomian dan perpajakan, lingkungan ini menerangkan tentang sistem pasar pada sumber-sumber daya alam saat diolah, diprediksi dan didistribusikan kepada masyarakat.

c. Lingkungan pemerintahan, lingkungan ini menitikberatkan pada peranan pemerintah serta kebijakannya dalam mengembangkan bisnis.

d. Lingkungan hukum dan etika, lingkungan ini merupakan latar belakang hukum dan peraturan tentang operasi yang dijalankan perusahaan.


(27)

12

e. Lingkungan internasional, lingkungan ini menyangkut hubungan internasional dengan negara-negara lain atau dengan perusahaan asing di luar negeri dalam bidang ekspor impor.

Gambar 2.1 Faktor-faktor lingkungan pokok

Sumber : Irawan & Swastha, Lingkungan Perusahaan, hal. 43.

Lingkungan Internasional

Lingkungan Lingkungan

Fisik dan Teknologi

Perekonomian dan pajak

Lingkungan Lingkungan

Pemerintah Hukum dan etika

Perusahaan

2.2.2.1. Lingkungan Eksternal

Lingkungan perusahaan dibagi dalam lingkungan paling dekat dan lingkungan paling jauh yang menunjang ataupun tidak menunjang.

1. Lingkungan paling dekat dengan organisasi yaitu lingkungan yang secara langsung mempengaruhi strategi, mencakup antara lain pesaing, pelanggan, pemasok, dan pemerintah.

2. Lingkungan umum yang secara tidak langsung mempengaruhi strategi atau disebut outer layer, general environment, remote environment, makro environment, meliputi antara lain sektor


(28)

ekonomi, politik, teknologi, dan sosial (Fredianto dan Zulaikha, 1999: 596).

Ada dua pendekatan untuk mengukur lingkungan eksternal perusahaan yaitu : ukuran obyektif dan subyektif. Pengukuran subyektif berdasarkan pada atensi dan interpretasi manajer terhadap lingkungannya dan memungkinkan peneliti menggambarkan lingkungan organisasi berdasarkan prespektif anggota organisasi.

Sedangkan ukuran obyektif umumnya berdasarkan data industri seperti pertumbuhan, penjualan industri dan rasio konsentrasi industri (Fredianto dan Zulaikha, 1999: 596).

2.2.2.2. Faktor-Faktor Lingkungan Eksternal

Faktor-faktor lingkungan eksternal terdiri dari beberapa sektor (Pearce and Robinson, 1997: 93) yaitu :

 Ekonomi

 Sosial

 Politik

 Teknologi

 Ekologi

a. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah sistem ekonomi tempat suatu perusahaan beroperasi. Karena pola konsumsi dipengaruhi oleh


(29)

14

kesejahteraan relatif berbagai segmen pasar, dalam perencanaan strateginya setiap perusahaan harus mempertimbangkan kecenderungan ekonomi disegmen-segmen yang mempengaruhi industrinya. Baik di tingkat Nasional maupun Internasional, perusahaan harus mempertimbangkan ketersediaan kredit secara umum. Tingkat penghasilan yang dapat dibelanjakan (Disposable

Income), serta kecenderungan belanja masyarakat (Propensity To Spend).

Suku bunga primer, laju inflasi, serta kecenderungan pertumbuhan PNB merupakan faktor-faktor ekonomi lain yang harus pula dipertimbangkan (Pearce and Robinson, 1997: 93).

b. Faktor Sosial

Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan adalah kepercayaan, nilai, sikap, opini, dan gaya hidup orang-orang di lingkungan eksternal perusahaan yang berkembang dari pengaruh kultural, ekologi, demografi, agama, pendidikan, dan etnik. Perubahan sikap sosial, merubah permintaan akan berbagai jenis pakaran buku, kegiatan waktu senggang, dan sebagainya. Seperti kekuatan-kekuatan lain di lingkungan eksternal kekuatan sosial bersifat dinamik, dan selalu berubah sebagai akibat upaya orang-orang untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka melalui pengendalian dan penyesuaian diri terhadap faktor-faktor lingkungan (Pearce and Robinson, 1997: 97).

c. Faktor Politik

Arah stabilitas faktor-faktor politik merupakan pertimbangan penting bagi para manajer dalam merumuskan strategi perusahaan. Faktor-faktor


(30)

politik menentukan parameter legal dan regulasi yang membatasi operasi perusahaan. Kendala politik dikenakan atas perusahaan melalui keputusan tentang perdagangan yang adil, undang-undang antitrust, program perpajakan, ketentuan upah minimum, kebijakan tentang polusi dan penetapan harga, batasan administratif, dan banyak lagi tindakan yang dimaksudkan untuk melindungi pekerja, konsumen, masyarakat umum, dan lingkungan. Karena undang-undang dan peraturan demikian biasanya bersifat membatasi, mereka cenderung mengurangi potensi laba perusahaan (Pearce and Robinson, 1997: 98).

d. Faktor Teknologi

Untuk menghindari keusangan dan mendorong inovasi, perusahaan harus mewaspadai perubahan teknologi yang mungkin mempengaruhi industrinya. Adaptasi teknologi yang kreatif dapat membuka kemungkinan tercapainya produk baru, penyempurnaan produk yang sudah ada atau penyempurnaan dalam teknik produksi dan pemasaran. Terobosan teknologi dapat mempunyai dampak segera dan dramatik atas lingkungan perusahaan. Terobosan ini dapat membuka pasar dan produk baru yang canggih atau dapat juga mempersingkat usia fasilitas produksi (Pearce and Robinson, 1997: 99). e. Faktor Ekologi

Faktor yang paling menonjol dalam lingkungan eksternal seringkali adalah hubungan timbal balik antara bisnis dan ekologi. Istilah ekologi mengacu pada hubungan antara manusia dan makhluk hidup lainnya dengan udara, tanah, dan air yang mendukung kehidupan mereka. Ancaman terhadap


(31)

16

ekologi pendukung kehidupan kita yang utamanya disebabkan oleh kegiatan manusia dalam suatu masyarakat industrial biasanya dinamakan polusi (Pearce and Robinson, 1997: 100).

2.2.2.3. Diagnosis dan Analisis Lingkungan

Menurut Glueck dan Jauch (1990: 96) diagnosis lingkungan adalah merupakan keputusan manajemen yang dibuat berdasarkan penilaian pentingnya data (peluang dan ancaman) dari analisis lingkungan.

Analisis lingkungan (Glueck dan Jauch, 1990: 96) adalah suatu proses yang digunakan perencana strategi untuk memantau sector lingkungan dalam menentukan peluang-peluang ataupun ancaman terhadap perusahaan. Analisis lingkungan meliputi kegiatan mengidentifikasi strategi yang dilaksanakan sekarang dan prediksi lingkungan masa depan. Dalam mengumpulkan informasi untuk analisis lingkungan, penyusunan strategi dapat menggunakan informasi verba, informasi tertulis, penyelidikan dan pengamatan. Peramalan dan studi formal serta sistem informasi manajemen.

Menurut Glueck dan Jauch (1990: 100) pentingnya analisis dan diagnosis lingkungan dikarenakan :

a. Lingkungan berubah sangat cepat atau dinamis, sehingga para manajer perlu menganalisis dan mendiagnosis perubahan lingkungan tersebut.


(32)

 Menentukan apakah faktor-faktor lingkungan saat sekarang mengancam strategi perusahaan saat sekarang dan pencapaian tujuan perusahaan.

 Menentukan apakah faktor-faktor lingkungan saat sekarang memberikan kesempatan-kesempatan yang lebih besar untuk pencapaian tujuan dengan cara menyesuaikan strategi perusahaan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa analisis dan diagnosis lingkungan perlu dilakukan di lingkungan eksternal perusahaan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan keadaan yang muncul sehingga perusahaan dapat tetap bertahan.

2.2.2.4. Teori yang Melandasi Hubungan antara Lingkungan Eksternal dengan Kinerja Perusahaan

Lingkungan eksternal merupakan lingkungan luar organisasi yang secara langsung mempengaruhi strategi.

Teori sistem menyatakan bahwa organisasi tidak pernah dapat memenuhi kebutuhannya sendiri (self-sufficient) maupun tidak pernah berdiri sendiri (self-contained). Sebaliknya, organisasi tukar-menukar sumber daya dan tergantung pada lingkungan eksternal, yang didefinisikan sebagai semua elemen diluar suatu organisasi yang relevan pada operasinya. Organisasi mengambil input (bahan baku, uang, tenaga kerja, dan energi) dari lingkungan eksternal, melakukan transformasi menjadi produk atau jasa dan mengirimkan


(33)

18

kembali ke lingkungan eksternal sebagai output sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan (Robbins, 1994: 63).

Seperti yang dijelaskan dalam teori sistem segala sesuatu yang diambil dari lingkungan eksternal akan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dalam menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas memerlukan bahan baku yang berkualitas pula. Sedangkan kondisi lingkungan selalu mengalami perubahan yang dapat mempengaruhi sumber daya yang ada. Sumber daya yang tidak memadai berpengaruh terhadap tingkat produktivitas sehingga berpengaruh juga terhadap tingkat penjualan produk atau jasa. Hal ini dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.

2.2.3. Sistem Kontrol Akuntansi

Sistem menurut W. Gerald Cole dikutip dari Zaki Baridwan (1998: 3) mempunyai arti suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan.

Menurut Supriyono (2000: 16) sistem dalam pengertian sistematik adalah aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan berdasar pada urutan prosedur-prosedur atau prosedier selangkah demi selangkah.

Menurut Heckert (1983: 14), pengendalian adalah mengembangkan dan merevisi norma-norma (standards) yang memuaskan sebagai ukuran pelaksanaan dan menyediakan pedoman serta bantuan kepada para anggota


(34)

manajemen yang lain dalam menjamin adanya penyesuaian hasil pelaksanaan yang sebenarnya terhadap norma-norma.

Sedangkan menurut Supriyono (2000: 212) pengendalian adalah mengembangkan, menguji, dan merevisi standar untuk alat pengendalian lainnya untuk mengukur prestasi sesungguhnya, membantu manajemen dalam mendorong pelaksanaan dengan menggunakan alat pengendalian yang sudah ditentukan, menyusun untuk menyediakan laporan prestasi pada pihak-pihak yang berhak menerima dan memelihara sistem pengendalian.

Menurut Pearce and Robinson (1997: 489) langkah-langkah dalam proses pengendalian :

1. Menetapkan standard kinerja 2. Mengukur kinerja

3. Mengidentifikasi Penyimpangan (deviasi) dari standard 4. Melakukan tindakan koreksi (perbaikan)

Mengukur hasil-hasil dari suatu tindakan yang telah dirampungkan menurut Smith and Skousen (1995: 3) akuntansi mempunyai arti “Accounting

is a service activity it’s function is provide quantitative information, primary

financial is nature, about economic decisions in making reassumed choices

among alternative course of action.” Adalah dapat diartikan bahwa akuntansi

merupakan akuntansi penyedia dimana fungsinya adalah menyajikan informasi keuangan yang bersifat kuantitatif mengenai kesatuan ekonomi yang berguna dalam pembuatan keputusan ekonomi pada saat memilih diantara beberapa pilihan tindakan yang ada. Ini diperkuat oleh pendapat Siegel (1989:


(35)

20

1) yang menyatakan ‘Accounting is a service discipline whose function is to

provide relevant and timely information about the financial affairs of business

and not for profit entities to assist internal and external users in making

economic decisions.” Atau dengan kata lain akuntansi adalah penyedia yang

berfungsi untuk melengkapi informasi yang relevan dan tepat waktu mengenai masalah keuangan dari kesatuan usaha bisnis dan nonprofit untuk memberikan pengguna laporan keuangan baik eksternal maupun internal dalam mengambil keputusan.

Maka dapat dikatakan bahwa akuntansi merupakan penyedia informasi sehingga menurut Weygandt dan Kieso (1995: 9), akuntansi adalah suatu sistem yang mengumpan balik informasi kepada berbagai organisasi dan pribadi yang dapat mereka gunakan untuk memperbaiki lingkungan mereka oleh sebab itu, akuntansi memegang peranan penting dimana menurut Warren dan Fess (1984: 2) akuntansi merupakan proses mengenali, mengukur, dan mengkomunikasikan informasi ekonomi untuk memperoleh pertimbangan dan keputusan yang tepat bagi pemakai informasi yang bersangkutan.

Dari beberapa definisi mengenai akuntansi diatas maka dapat disimpulkan bahwa akuntansi merupakan proses pengolahan informasi yang berkaitan dengan kesatuan ekonomi yang bersifat kualitatif yang dapat menjadi dasar bagi pihak ekstern dan intern untuk mengambil keputuan sehingga akuntansi juga disebut sebagai bahasa bisnis karena akuntansi mengukur dan mengkomunikasikan informasi keuangan dan lainnya kepada pembuat keputusan. Selain itu juga, akuntansi disebut sebagai sistem


(36)

informasi karena menerima informasi dari lingkungan, mengukurnya, mencatat, memproses, dan mengeluarkan laporan kembali ke lingkungan dan orang-orang mengambil tindakan berdasarkan laporan tersebut.

Menurut Simons (1987: 101) dalam Syafruddin (2001) sistem kontrol akuntansi adalah semua proses dan sistem formal yang menggunakan informasi untuk menjaga atau mengubah pola aktivitas organisasi.

Yang termasuk dalam sistem kontrol akuntansi adalah sistem perencanaan, sistem pelaporan, dan prosedur monitoring yang berdasarkan pada informasi.

2.2.3.1. Pengertian Perencanaan

Menurut Heckert (1996: 12) perencanaan adalah menetapkan dan memelihara suatu rencana operasi yang terintegrasi sejalan dengan sasaran dan tujuan perusahaan, baik jangka panjang, menganalisa, merevisi (bila perlu), mengkomunikasikan kepada semua tingkat manajemen serta menggunakan sistem-sistem dan prosedur-prosedur yang cocok.

Menurut Supriyono (2000: 213) perencanaan adalah mengkoordinasi semua penyusun dan pemeliharaan secara strategi sampai rencana kegiatan, baik jangka pendek (dalam bentuk anggaran induk) maupun jangka panjang (dalam bentuk program). Mengintegrasi rencana-rencana tersebut melalui saluran-saluran manajemen yang mempunyai wewenang mengotorisasi, menyelaraskan rencana tersebut dan mengadakan revisi yang diperlukan, serta menentukan sistem dan prosedur penyusunan dan pemeliharaan rencana.


(37)

22

2.2.3.2. Pengertian Pelaporan

Menurut Heckert (1996: 12) pelaporan adalah menyusun, menganalisa dan menginterpretasikan hasil-hasil keuangan yang digunakan untuk manajemen dalam proses pengambilan keputusan, mengevaluasi data dalam hubungannya dengan tujuan perusahaan untuk tujuan satuan organisasinya : menyiapkan dan menyampaikan berkas-berkas laporan ekstern yang diperlukan untuk memenuhi permintaan instansi pemerintah, para pemegang saham, institusi keuangan, para pelanggan dan masyarakat umum.

Menurut Supriyono (2000: 212) pelaporan adalah menyusun, menganalisis, dan menginterpretasikan laporan keuangan intern dan tahunan dalam bentuk realisasi dan proyeksi untuk dipakai oleh manajemen dan menyatukan laporan-laporan yang diperlukan pihak eksternal.

2.2.3.3. Pengertian Monitoring (Pengawasan)

Menurut Halsey (1978: 16), pengawasan adalah memilih orang yang tepat untuk setiap pekerjaan, menimbulkan minat terhadap pekerjaannya pada tiap-tiap orang dan mengajarkan bagaimana harus melakukan pekerjaannya, mengukur dan menilai hasil kerjanya untuk mendapat keyakinan apakah pelajaran itu telah dipahami dengan wajar, mengadakan koreksi-koreksi bilamana perlu dan memindahkan orang kepada pekerjaan yang lebih sesuai atau memberhentikan mereka yang ternyata tidak dapat bekerja dengan baik, memuji bila dia selayaknya mendapat pujian dan memberi kerjasama yang erat dengan teman-teman sekerjanya, semua itu dilakukan secara adil, sabar,


(38)

dan tenggeng-menenggang sehingga setiap orang akan menjalankan pekerjaannya dengan mahir, teliti, cerdas, bersemangat dan sempurna.

Maka dari itu pengawasan dapat didefinisikan juga sebagai proses dimana kerjasama tingkat manajer memastikan bahwa tingkat manajer menengah melakukan sasaran strateginya pada organisasi, atau dengan kata lain pengaturan kebiasaan dalam organisasi.

2.2.3.4. Teori yang Melandasi Hubungan antara Sistem Kontrol Akuntansi dengan Kinerja Perusahaan

Sistem kontrol akuntansi adalah semua prosedur dan sistem formal yang menggunakan informasi untuk menjaga atau mengubah pola aktivitas organisasi. Dalam hal ini termasuk didalam sistem kontrol akuntansi adalah sistem perencanaan, sistem pelaporan, dan prosedur monitoring yang didasarkan pada informasi.

Teori kontijensi menyatakan bahwa rancangan dan kegunaan sistem kontrol akuntansi merupakan sesuatu yang dependen atau tergantung pada konteks setting organisasi yang lebih baik. Match yang baik antara sistem kontrol akuntansi dengan variabel kontijensi dihipotesiskan menghasilkan kinerja organisasi yang meningkat (Syafruddin, 2001: 101).

Sistem kontrol akuntansi berperan penting dalam pencapaian strategi bisnis yang sukses. Kesuksesan strategi yang diterapkan oleh suatu perusahaan secara tidak langsung berpengaruh terhadap kesuksesan kinerja perusahaan. Semakin baik sistem kontrol akuntansi suatu perusahaan maka berarti semakin


(39)

24

baik pula kondisi keuangan perusahaan sehingga secara tidak langsung berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

2.2.4. Pengertian Kinerja Perussahaan

Kinerja perusahaan adalah hasil dari banyak keputusan individual yang dibuat secara terus-menerus oleh manajemen yang memerlukan analisa dampak keuangan dan ekonomi (Helfert, 1996: 67).

Kinerja perusahaan adalah suatu tingkat dimana individu dan organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Menurut Anthony (1990: 12) pengertian efektif adalah kemampuan suatu unit untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan dan efisien adalah menggambarkan beberapa masukan (input) yang diperlukan untuk menghasilkan suatu unit keluaran (output). Jadi kinerja perusahaan adalah tingkat perbandingan antara nilai yang dihasilkan atau realisasi yang diperoleh perusahaan dengan nilai yang diharapkan.

Untuk menganalisa kinerja perusahaan dibutuhkan standar perbandingan bila hanya mengetahui data perusahaan pada satu tahun tidak dapat dikatakan bahwa kinerjanya baik atau buruk tetapi bila diketahui data untuk perusahaan yang sama atau rata-rata industri maka dapat dibuat penelitian : “lebih baik” atau “lebih buruk” sedangkan bila diketahui data perusahaan dalam beberapa periode dapat digambarkan suatu kesimpulan menjadi “lebih baik” atau “lebih buruk” (Salomon, 1980: 70). Dengan demikian terlihat bahwa kinerja perusahaan adalah relatif.


(40)

2.2.5. Posisi Keuangan Kinerja dan Perubahan Posisi Keuangan

Keputusan akuntansi yang diambil pemakai laporan keuangan kas (dalam setara kas), dan waktu serta kepastian dari hasil tersebut. Kemampuan ini akhirnya menentukan, misalnya : kemampuan pembayaran kepada para karyawan dan para pemasok, kemampuan pembayaran bunga, pembayaran kombinasi pinjaman dan pembagian penghasilan kepada para pemilik. Para pemakai dapat mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas) dan lebih baik kalau mereka mendapat informasi yang difokuskan pada posisi keuangan, serta perubahan posisi keuangan perusahaan (SAK, 1999: 3).

Informasi kinerja perusahaan, terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan dimasa depan. Informasi kinerja brmanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan pertumbuhan tentang efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya.

Komponen –Komponen Laporan Keuangan

Menurut SAK (PSAK no 1 dan 2 per 1 september 2007) laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini :

1. Neraca

Neraca perusahaan disajikan sedemikian rupa menonjolkan berbagai unsur posisi keuangan yang diperlukan secara wajar, neraca minimal mencakup pos-pos berikut ini :


(41)

26

b. Aset tak berwujud c. Aset keuangan

d. Investasi yang diperlakukankan menggunakan metode ekuitas

e. Persediaan

f. Piutang usaha dan piutang lainnya g. Kas dan setara kas

h. Utang usaha dan utang lainnya i. Kewajiban yang diestimasi

j. Kewajiban yang berbunga jangka panjang k. Hak minoritas

l. dan pos-pos ekuitas lainnya 2. Laporan Laba atau Rugi

Laporan laba atau rugi perusahaan disajikan sedemikian rupa, menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar, laporan laba rugi minimal mencakup pos-pos berikut ini :

a. Pendapatan

b. Laba rugi perusahaan c. Beban pinjaman

d. Bagian dari laba rugi perusahaan dan asosiasi yang diperlakukan menggunakan metode ekuitas


(42)

f. Laba rugi dari aktivitas normal perusahaan g. Pos luar biasa

h. Hak minoritas

i. Laba rugi perusahaan untuk periode berjalan 3. Laporan Perubahan Ekuitas

Perusahaan harus menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai komponen utama laporan keuangan yang menunjukkan:

a. Laba atau rugi bersih periode yang bersangkutan

b. Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian yang berdasarkan PSAK terkait diakui secara langsung dalam ekuitas

c. Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan perbaikan terhadap kesalahan mendasar sebagaimana diatur dalam PSAK terkait

d. Transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik

e. Saldo akuntansi laba atau rugi pada awal dan akhir periode serta perubahannya dan

f. Rekonsiliasi antara nilai terkait dari masing-masing jenis modal saham, agio, cadangan pada awal dan akhir periode yang mengungkapkan secara terpisah setiap perubahan


(43)

28

4. Laporan Arus Kas

Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang lain, laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang, informasi arus kas berguna dengan menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flows) dari berbagai perusahaan. Informasi itu juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi-transaksi peristiwa yang sama.

5. Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis, setiap pos dalam neraca laporan laba atau rugi dan laporan arus kas harus berkaitan dengan informasi yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan. Catatan laporan mengungkapkan :


(44)

a. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting.

b. Informasi yang diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak disajikan di neraca, laporan laba atau rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas

c. Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar

2.3. Kerangka Pikir

Penelitian ini pada dasarnya merupakan pengembangan terhadap teori-teori penelitian yang pernah dilakukan, hal ini dapat dilihat pada premis-premis sebagai berikut:

Premis 1 : Sistem kontrol yang digunakan dalam organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kinerja organisasi ( Gul dan Chia 1994) dalam Syafruddin (2001)

Premis 2 : Pentingnya sistem kontrol akuntansi dalam pencapaian strategi yang ditetapkan oleh manajemen puncak (fisher, 1998) dalam Susiati (2004)

Premis 3 : Dalam prespektif manajemen strategi, lingkungan merupakan faktor konstektual penting yang mempunyai


(45)

30

dampak kuat terhadap kinerja perusahaan (Child, 1972) dalam Susiati(2004)

Premis 4 : Untuk mencapai kesuksesan, perusahaan yang berkompetisi pada tingkat lingkungan kompetitif yang semakin meningkat maka perusahaan ini didukung oleh sistem kontrol akuntansi yang lebih canggih dan menunjukkan adanya peran atau hubungan sistem kontrol akuntansi dengan kesuksesan strategi bisnis yang dijalankannya (Khandawalla, 1972) dalam Susiati (2004)

X1 Lingkungan

Eksternal

X2 Sistem Kontrol

Akuntansi

Y Kinerja Perusahaan


(46)

2.4. Hipotesis

Berdasarkan diagram kerangka pemikiran diatas dan tujuan yang ingin dicapai, maka hipotesi yang dikemukakan disini adalah

“ Diduga bahwa lingkungan eksternal dan sistem kontrol akuntansi berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan secara signifikan. ”


(47)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Penelitian dan Pengukuran Variabel 3.1.1. Definisi Operasional

Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang telah dikemukakan diatas, maka variabel-variabel yang dianalisis dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Kinerja Perusahaan (Y)

Kinerja perusahaan adalah suatu tingkat dimana individu dan organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Indikator kinerja perusahaan yaitu (Fredianto dan Zulaikha, 1999: 604) :

a. Pertumbuhan penjualan.

b. Pertumbuhan pangsa pasar.

c. Kemampulabaan (provitability).

2. Lingkungan Eksternal (X1)

Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang secara langsung mempengaruhi strategi, mencakup antara lain pesaing, pelanggan dan pemerintah. Dengan adanya dari lingkungan eksternal diharapkan perusahaan dapat memprediksi perubahan yang terjadi diluar perusahaan, untuk selanjutnya digunakan sebagai dasar dalam penentuan penentuan strategi dan perancangan anggaran perusahaan.


(48)

Dalam penelitian ini digunakan pendekatan secara subyektif, yaitu pengukuran yang didasarkan pada atensi dan interpretasi presepsi manajer terhadap lingkungan eksternalnya.

Indikator dari lingkungan eksternal antara lain (Fredianto dan Zulaikha, 1999: 597) :

a. Informasi mengenai faktor lingkungan yang berkaitan dengan

pengambilan keputusan.

b. Ketidakmampuan secara tepat menetapkan kemungkinan

faktor-faktor lingkungan itu mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan sebuah unit penentu dalam melaksanakan fungsinya.

c. Informasi kerugian yang harus ditanggung akibat keputusan langkah

yang keliru.

3. Sistem Kontrol Akuntansi (X2)

Sistem kontrol akuntansi adalah semua prosedur dan sistem formal yang menggunakan informasi untuk menjaga atau mengubah pola aktivitas organisasi.

Indokator sistem kontrol akuntansi antara lain (Syafruddin, 2001: 101) :

a. Sistem Perencanaan

1. Kesempatan manajer untuk membentuk keketatan anggaran.

2. Sistem kontrol akuntansi dapat digunakan untuk membaca dan

menyimpulkan situasi lingkungan eksternal.

3. Sistem kontrol akuntansi dapat digunakan untuk memonitoring


(49)

34

4. Sistem kontrol akuntansi dapat digunakan sebagai alat kontrol

akuntansi.

5. Data ramalan dapat digunakan sebagai kontrol akuntansi.

6. Pemakaian sistem dapat digunakan untuk menghubungkan

sasaran anggaran dengan keefektifan hasil.

b. Sistem Pelaporan

1. Pemantauan perlu dilaksanakan dengan laporan yang

mempunyai frekuensi pelaporan rutin serta semua laporan tepat waktu.

2. Sistem pemberian bonus berbasis rumusan.

c. Prosedur Monitoring

1. Sistem kontrol akuntansi yang digunakan dapat disesuaikan.

2. Sistem kontrol akuntansi mempunyai kemampuan untuk

melakukan perubahan.

3.1.2. Pengukuran variabel

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel bebas (X) dan 1 variabel terikat (Y). Adapun skala pengukuran yang digunakan oleh masing-masing variabel yaitu sebagai berikut :

1. Kinerja Perusahaan (Y)

Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Murphy (1996) dalam Zulaikha (1999) dengan 5 item pertanyaan berupa data interval yang diukur dengan


(50)

menggunakan skala “Semantic Defferential” yang mempunyai skala 7 poin, dimana skor terendah (nilai 1) menunjukkan kinerja dibawah rata-rata sedangkan skor tertinggi (nilai 7) menunjukkan kinerja diatas rata-rata. Semakin tinggi skor yang dihasilkan menunjukkan tingginya kinerja perusahaan (Sugiyono, 2008: ). 2. Lingkungan Eksternal (X1)

Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Duncan (1972) yang terdiri dari 11 item pertanyaan berupa data interval yang diukur dengan menggunakan skala “Semantic Defferential” yang mempunyai skala 7 poin, dimana skor terendah (nilai 1) menunjukkan pengaruh lingkungan yang rendah sedangkan skor tertinggi (nilai 7) menunjukkan tingginya pengaruh lingkungan. Semakin tinggi skor yang dihasilkan menunjukkan besarnya pengaruh lingkungan eksternal . (Sugiyono, 2008: )

3. Sistem Kontrol Akuntansi (X2)

Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Simons (1987) dalam Syafruddin (2001) dengan 9 item pertanyaan berupa data interval yang diukur dengan menggunakan skala “Semantic Defferential” yang mempunyai skala 7 poin, dimana skor terendah (nilai 1) menunjukkan sistem penganggaran yang rendah sedangkan skor tertinggi (nilai 7) menunjukkan sistem penganggaran yang baik. Semakin tinggi skor


(51)

36

yang dihasilkan menunjukkan sistem kontrol akuntansi yang diterapkan sudah baik (Sugiyono, 2008: ).

3.2. Teknik Penentuan Sampel 3.2.1. Objek

Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT. Sucofindo (persero) cabang Surabaya

3.2.2. Populasi

Populasi dalam kelompok objek atau subjek yang memiliki ciri-ciri atau karakteristik-karakteristik tertentu yang berbeda dengan kelompok objek atau subjek yang lain dan kelompok tersebut akan dikenai penetralisasi dari hasil penelitian (Sumarsono, 2002: 44). Populasi dalam penelitian ini adalah 19 orang yang terdiri dari 1 branch manajer, 9 manajer operasional, 9 leader operasional.

3.2.3. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri dan karakteristik yang sama dengan populasi (Sumarsono, 2002: 44). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh anggota populasi yang berjumlah 19 orang. Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini adalah penelitian dengan metode sensus dimana anggota populasi dijadikan sampel penelitian.


(52)

3.3. Teknik Pengumpulan Data 3.3.1. Jenis Data

Data Primer

Data utama yang diambil langsung dari angket yang diisi oleh responden. Hasil pengumpulan data yang bersifat langsung dari sumber data ini selanjutnya akan menjadi dasar analisis data untuk teknik pengumpulan data yang diperlukan oleh peneliti dengan cara memberikan daftar pertanyaan yang kemudian diisi oleh responden dengan batas waktu yang telah ditetapkan oleh peneliti.

3.3.2. Sumber Data

Sumber data yang diambil dari PT. Sucofindo (persero) cabang Surabaya

3.3.3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini pengumpulan datanya menggunakan 2 metode sebagai berikut :

1. Studi Pustaka

Dimana pada tahap awal data dikumpulkan dengan cara membaca literatur dan hasil penelitian yang berhubungan dengan kinerja perusahaan.

2. Kuesioner

Dengan cara menyebarkan kuesioner berdasarkan kriteria dalam penelitian ini kemudian data berupa kuesioner tersebut


(53)

38

diolah, dianalisa untuk kebutuhan penelitian yang akan dilaksanakan.

3. Dokumentasi

Dengan mencatat data-data yang diperlukan yang berasal dari dokumentasi yang dimiliki oleh PT. Sucofido(persero) cabang surabaya.

3.4. Uji Kualitas Data 3.4.1. Uji Validitas

Validitas adalahketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu uji validitas terhadap seluruh variabel. Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung (untuk r tiap butir dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation) lebih besar daripada rtabel dan r positif, maka butir atau pertanyaan tersebut dikatakan valid (Priyatno, 2008: 16).

3.4.2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten

jika pengukuran tersebut diulang. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau

handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan cara obne shot atau pengukuran sekali saja. Dari pengukuran


(54)

hanya sekali saja dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Pengukuran ini menggunakan bantuan dari program SPSS10.0 dengan uji statistik cronbach alpha (a). Suatu variabel atau konstruk dinyatakan reliable jika variabel tersebut memberikan nilai cronbach alpha > 0,60 (Priyatno 2008: 25).

3.4.3. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Data yang baik adalah jika data tersebut mengikuti distribusi data normal atau mendekati normal. Uji statistik yang digunakan untuk mengujji normalitas adalah dengan kolmogorov-Smirnov test, dengan tingkat signifikasi yang digunakan sebesar 5% (0,05), dimana jika tingkat signifikasi dari nilai z(nilai kolmogorov-Smirnov) yang diperoleh lebih besar dari 5% (0,05) maka data tersebut mengikuti distribusi normal (Priyatno 2008: 28).

3.5. Uji Asumsi Klasik

Persamaan regresi harus bersifat BLUE (Best Linier Unbiased

Estimator), artinya pengambilan keputusan uji F dan uji t tidak boleh bias.

Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE maka harus dipenuhi diantaranya tiga asumsi dasar yang tidak boleh dilanggar oleh regresi linier, yaitu :

1. Tidak boleh ada autokorelasi.

2. Tidak boleh ada multikolinieritas.


(55)

40

Apabila salah satu dari ketiga asumsi tersebut dilanggar maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE. Sehingga pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t menjadi bias (Gujarati, 1995 : 152).

3.5.1. Uji Autokorelasi

Autokorelasi merupakan korelasi (hubungan) yang terjadi antara anggota-anggota dari serangkaian pengamatan (observasi) yang tersusun dalam rangkaian waktu atau rangkaian ruang. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara korelasi pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya).

Identifikasi ada tidaknya gejala autokorelasi dapat dilihat dari table Watson dengan jumlah variable bebas (k) dan jumlah data (n) sehingga dL dan dU dapat diperoleh distribusi daerah keputusan ada atau tidaknya korelasi (Gujarati, 1995 : 201).

Rumus : d =

      N t t N t t t t e e e 1 2 1 2 2 1) ( Keterangan :

d = Nilai Durbin Watson et = residual pada waktu ke-t


(56)

0 dL 4-dU 4-dL 4 Tidak ada autokorelasi positif

dan tidak autokorelasi negatif Daerah

keragu-raguan

Daerah keragu-raguan

dU

Ada autokorelasi

negatif C

Ada autokorelasi

positif

Gambar 3.1 : Distribusi daerah keputusan Autokorelasi

3.5.2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan (2) variance inflation factor (VIF). Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi. Nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang dari 0,10 atau sama dengan VIF lebih dari 10 atau dengan kata lain model regresi bebas dari multikolinearitas jika nilai tolerance > 0,10 atau nilai VIF < 10 (Imam Ghozali, 2005: 91).


(57)

42

3.5.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengaman yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas (Imam Ghozali, 2005:105).

Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Pengujian rank korelasi dari Spearman didefinisikan sebagai berikut (Gujarati, 1995 : 188)

rs = 1 – 6 

  

 

 

) 1

( 2

2

N N

d i

Dimana :

di = Perbedaan dalam rank untuk dua dari individual atau

fenomena ke i

N = Banyaknya individual atau fenomena yang dirank

3.6. Analisa Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel


(58)

dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan (Priyatno 2008: 73).

Pengujian dilakukan dengan regresi berganda dengan model sebagai berikut :

Y = a + b1x1 + b2x2 + e

Keterangan :

Y = Kinerja perusahaan

B1,2 = Koefisien regresi variable lingkungan eksternal dan

sistem kontrol akuntansi

X1 = Lingkungan eksternal

X2 = Sistem kontrol akuntansi

e = Kesalahan

a = Interseption point/konstanta

3.7. Uji Hipotesis

Penelitian ini menggunakan seluruh data populasi atau menggunakan sensus. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil (Sugiyono, 2008: 85).


(59)

44

3.7.1. Uji F

Dengan prosedur sebagai berikut (Priyatno, 2008: 84) : Tingkat signifikansi= 5% dengan derajat bebas = (n-k-1)

Dimana : n = jumlah data k = jumlah variabel bebas

Fhitung = (1 ) /( 1)

/ 2

2

 

R n k

k R

Keterangan :

R2 = Koefisien determinan

k = Jumlah variabel bebas

n = Jumlah data

Adapun prosedur uji F adalah sebagai berikut : a. H0 : B1 = B2 = 0

(Persamaan regresi yang dihasilkan adalah tidak cocok modelnya). H1 : B1 = B2≠ 0

(Persamaan regresi yang dihasilkan adalah cocok). b. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut :

 Apabila tingkat signifikan (sig) > 0,05 H0 diterima dan H1

ditolak

ifikan (sig) < 0,05 H0 ditolak dan H1 diterima (Ghozali, 2001: 47).


(60)

3.7.2. Uji

1 dan X2 terhadap

Y digunaka t

Ho : β1 = 0 t pengaruh yang signifikan X1

Hi : β1 0 pat pengaruh yang signifikan X1 dan

nakan tingkat signifikansi 0,05. 2. Dengan nilai t hitung :

t

Untuk menguji signifikan atau tidaknya pengaruh X n uji t studen dengan prosedur sebagai berikut:

artinya tidak terdapa dan X2 terhadap Y. artinya terda

X2 terhadap Y. 1. Dalam penelitian ini digu

) ( j

j hit

b Se

b

t

Keterangan :

fisien regresi

3. Dal tudent dua sisi :

o ditolak jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel

thit = t hasil perhitungan

bj = koefisien regresi

Se(bj) = Simpangan baku untuk masing-masing koe

am kritis Ho melalui kurva distribusi t s Ho diterima jika –t tabel  t hitung t tabel H


(61)

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian

PT. Superintending Company OF Indonesia Disingkat PT (Persero) Sucofindo merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam bentuk Persero di bawah naungan Departemen Pendayagunaan BUMN. Sesuai dengan namanya PT. (Persero) Sucofindo merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang superintending berasal dari kata superinted yaitu meliputi kegiatan pemerikasaan, pengawasan, pengedalian dan pengkajian terhadap kuantitas dan kualitas barang-barang perdagangan ekspor maupun impor.

Pada bulan September 1956, Departemen Keuangan Republik Indonesia bermitra dengan salah satu perusahaan superintending terbesar didunia, Societe Generale de Surveillance SA (SGS) Geneva Swiss. Berdasarkan surat pemerintahan Republik Indonesia No.11.460.a/M tanggal 20 September 1956 didirikanlah peusahaan patungan yang berbentuk Perseroan Terbatas dengan nama PT.SUPERINTENDING COMPANY OF INDONESIA yang berkedudukan di Jakarta. Pendirian PT. Sucofindo menjadi sah secara hukum berdasarkan atas Akta Notaris Johan Arifin Lumban Tobing Sutan Arifin, SH. No. 42 tanggal 22 Oktober 1956 dan Anggaran Dasarnya diumumkan dalm berita acara Republik Indonesia No. 293 tahun 1956. Pengalaman PT (Persero) Sucofindo di bidang inspeksi, supervisi, pengkajian


(62)

Sucofindo sebagi salah perusahaan jasa survey terbesar di Indonesia. 4.1.2. Misi dan Visi PT (Persero) Sucofindo

a. Misi PT (Persero) Sucofindo adalah untuk memfasilitasi perdagangan, investasi dan industri resiko dengan memastikan pemenuhan terhadap standar hukum peraturan yang berlaku.

b. Visi PT (Persero) Sucofindo adalah

 Sebagai perusahaan inspeksi dan jasa terkemuka di ASEAN.

 Sebagai mitra pilihan utama dalam mitigasi risiko

 Sebagai perusahaan kelas dunia dengan layanan yang bermutu dan dapat diandalkan.

 Memiliki karyawan/pegawai profesional berpengetahuan dan bermutu yang dihargai dengan baik.

 Mengoptimalkan nilai pemegang saham dan memperoleh pendapatan rata-rata dari industrinya.

4.1.3. Struktur Organisasi

Berikut ini struktur organisasi PT Sucofindo seperti yang nampak dibawah ini :


(63)

48

Struktur Organisasi

PT. Sucofindo (Persero) Cabang Surabaya


(64)

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian 4.2.1. Gambaran Umum Penelitian

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang disebar sebanyak 19 kuesioner namun yang kembali hanya 18 kuesioner diperoleh gambaran responden berdasarkan pendidikan sebagai berikut :

1. Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diperoleh gambaran responden berdasarkan pendidikan sebagai berikut:

Tabel 4.1.

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah %

1 Laki-Laki 18 100

Total 18 100

Sumber: Hasil penyebaran kuesioner

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini mempunyai jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 18 orang atau sebesar 100%,

2. Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diperoleh gambaran responden berdasarkan jabatan sebagai berikut :


(65)

50

Tabel 4.2.

Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan

No Jabatan Jumlah %

1 Marketing sales Officer 1 5,6

2 Kepala Pelayanan Gresik 1 5,6

3 SBU Migas Tuban 1 5,6

4 Kabid INKO 1 5,6

5 Operator Manajer Fins 1 5,6

6 Manager Cabang Surabaya 1 5,6

7 Kepala Bidang PKKBL 1 5,6

8 Kepala Bidang PII 1 5,6

9 Kepala Bidang Migas 1 5,6

10 Bussines Support manajer 1 5,6

11 Senior Surviyor 1 5,6

12 Operator manajer tani 1 5,6

13 Account Senior Officer 1 5,6

14 Operating Manajer RKT 1 5,6

15 Operator Manajer INKO 1 5,6

16 Operation manajer KKL 1 5,6

17 Operation manajer SPPS 1 5,6

18 Sales dan operation manajer PMS 1 5,6

Total 18 100

Sumber: Hasil penyebaran kuesioner

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini mempunyai jabatan yaitu Marketing sales Officer, Kepala Pelayanan Gresik, SBU Migas Tuban, Kabid INKO, Operator Manajer Finis, Manager Cabang Surabaya, Kepala Bidang PKKBL, Kepala Bidang PII, Kepala Bidang Migas, Bussines Support manajer, Senior Surviyor, Operator manajer tani, Account Senior Officer, Operating Manajer RKT, Operator Manajer INKO, Operation manajer KKL, Operation manajer SPPS dan Sales dan operation manajer PMS sebanyak 1 orang atau sebesar 5,6%.


(66)

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diperoleh gambaran responden berdasarkan usia sebagai berikut:

Tabel 4.3.

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah %

1 35-40 3 16,7

2 41-45 8 44,4

3 46-50 4 22,2

4 >50 3 16,7

Total 18 100

Sumber: Hasil penyebaran kuesioner

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini mempunyai usia antara 35 sampai dengan 40 tahun dan yang berusia diatas 50 tahun yaitu sebanyak 3 orang atau 19,7%, kemudian responden yang mempunyai usia antara 46 sampai 50 tahun sebanyak 4 orang atau 22,2% dan yang berusia diatas 41 sampai 45 tahun sebanyak 8 orang atau 44,4%.

4.2.2. Deskripsi Variabel Lingkungan Eksternal (X1)

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner dapat diperoleh jawaban responden sebagai berikut:


(67)

52

Tabel 4.4.

Hasil Jawaban Responden untuk Variabel Lingkungan Eksternal (X1)

Skor Jawaban No Pertanyaan

1 2 3 4 5 6 7 Total

1 Responden yakin tentang metode

yang digunakan untuk dapat mencapai sasaran anggaran yang terbaik bagi perusahaan

0 0 0 2 4 7 5 18

2 Responden yakin mempunyai seluruh informasi penting untuk membuat keputusan-keputusan di perusahaan

1 0 0 3 5 7 2 18

3 Ketika sedang bekerja apakah responden yakin telah membuat keputusan yang benar bagi perusahaan

0 0 0 1 6 6 5 18

4 Responden yakin unsur-unsur yang secara rutin tidak masuk dalam pengendalian responden dapat mempengaruhi keputusan yang responden buat di perusahaan

0 0 0 3 6 6 3 18

5 Responden yakin tentang bagaimana bertindak dalam perusahaan

0 0 0 3 5 4 6 18 6 Responden yakin tentang

penyesuian-penyesuaian yang anda buat untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi di perusahaan

0 0 0 2 5 9 2 18

7 Responden yakin bahwa tindakan

responden akan menyelesaikan

pekerjaan sesuai anggaran 0 0 0 4 6 2 6 18

8 Responden yakin mengetahui

bagaimana bekerja sesuai informasi 0 0 0 4 7 4 3 18

9 Responden yakin mengetahui apa

yang diharapkan orang lain di perusahaan

0 0 0 2 7 6 3 18 10 Responden yakin tidak menemukan

kesulitan untuk menentukan metode-metode yang responden gunakan agar mencapai sasaran anggaran perusahaan

0 0 0 2 10 5 1 18

11 Responden yakin memahami bagaimana pekerjaan yang responden lakukan

0 0 0 2 9 3 4 18

Total 1 0 0 28 70 59 36

Sumber: Hasil Penyebaran Kuesioner (diolah peneliti) pada lampiran 2

Dari hasil jawaban responden yang diperoleh dapat diketahui bahwa 1 orang responden menjawab skor 1 yang artinya sangat tidak


(68)

70 orang responden menjawab skor 5 yang artinya agak yakin, 59 orang responden menjawab skor 6 yang artinya yakin, dan 36 orang responden menjawab skor 7 yang artinya sangat yakin. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar responden cenderung setuju dengan pertanyaan yang diajukan. Hal tersebut ditunjukkan dengan banyaknya responden yang memberikan jawaban dengan skor 5 sebesar 70 jawaban.

Hal ini berarti bahwa para responden yakin tentang metode yang digunakan untuk dapat mencapai sasaran anggaran yang terbaik bagi perusahaan, responden yakin mempunyai seluruh informasi penting untuk membuat keputusan-keputusan di perusahaan, ketika sedang bekerja responden yakin telah membuat keputusan yang benar bagi perusahaan, responden yakin unsur-unsur yang secara rutin tidak masuk dalam pengendalian responden dapat mempengaruhi keputusan yang responden buat di perusahaan, responden yakin tentang bagaimana bertindak dalam perusahaan, responden yakin tentang penyesuian-penyesuaian yang anda buat untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi di perusahaan, responden yakin bahwa tindakan responden akan menyelesaikan pekerjaan sesuai anggaran, responden yakin mengetahui bagaimana bekerja sesuai informasi, responden yakin mengetahui apa yang diharapkan orang lain di perusahaan, responden yakin tidak menemukan kesulitan untuk menentukan metode-metode yang responden gunakan agar mencapai


(69)

54

sasaran anggaran perusahaan dan responden yakin memahami bagaimana pekerjaan yang responden lakukan.

4.2.3. Deskripsi Variabel Sistem Kontrol Akutansi (X2)

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner dapat diperoleh jawaban responden sebagai berikut:

Tabel 4.5.

Hasil Jawaban Responden untuk Pertanyaan Variabel Sistem Kontrol Akutansi (X2)

Skor Jawaban No Pertanyaan

1 2 3 4 5 6 7 Total

1 Apakah responden yakin selama ini

telah ada kesempatan bagi manajer yang baik untuk membentuk keketatan anggaran pada perusahaan tempat responden bekerja

0 0 0 1 4 9 4 18

2 Apakah bagi responden sistem kontrol

akutansi dapat digunakan untuk membaca dan menyimpulkan kondisi keunangan perusahaan

0 0 0 0 4 7 7 18

3 Apakah responden setuju sistem kontrol akuntansi dapat digunakan untuk memonitor hasil kerja para manajer

0 0 0 0 6 5 7 18 4 Apakah responden setuju sistem kontrol

akuntansi dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur kinerja perusahaan

0 0 0 0 2 8 8 18

5 Apakah responden setuju data ramalan

atau forecast baik digunakan sebagai alat kontrol akuntansi

0 0 0 1 5 8 4 18

6 Apaah responden setuju pemakaian

sistem kontrol akuntansi dapat digunakan untuk menghubungkan sasaran anggaran tentang kefektifan hasil

0 0 0 0 6 7 5 18

7 Apakah bagi responden sistem kontrol

akuntansi baik digunakan untukm membaca dan menyimpulkan situasi lingkungan perusahaana

0 0 0 1 7 3 7 18

8 Apakah menurut responden sistem

kontrol akuntansi yang digunakan dapat disesuaikan dengan baik

0 0 0 1 3 7 7 18

9 Apakah menurut responden sistem

kontrol akuntansi mempunyai kemampuan yang baik untuk melakukan perubahan

0 0 0 1 2 7 8 18

Total 0 0 0 4 39 57 57


(70)

bahwa 4 orang responden yang menjawab skor 4 yang artinya ragu-ragu, 39 orang responden yang menjawab skor 5 yang artinya agak yakin, 57 orang responden yang menjawab skor 6 yang artinya yakin, dan 57 orang responden yang menjawab skor 7 yang artinya sangat yakin. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar responden cenderung setuju dengan pertanyaan yang diajukan. Hal tersebut ditunjukkan dengan banyaknya responden yang memberikan jawaban dengan skor 6 dan 7 sebanyak 57 jawaban.

Hal ini menunjukkan bahwa para responden yakin selama ini telah ada kesempatan bagi manajer yang baik untuk membentuk keketatan anggaran pada perusahaan tempat responden bekerja, bagi responden sistem kontrol akutansi dapat digunakan untuk membaca dan menyimpulkan kondisi keunangan perusahaan, responden setuju sistem kontrol akuntansi dapat digunakan untuk memonitor hasil kerja para manajer, responden setuju sistem kontrol akuntansi dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur kinerja perusahaan, responden setuju data ramalan atau forecast baik digunakan sebagai alat kontrol akuntansi, responden setuju pemakaian sistem kontrol akuntansi dapat digunakan untuk menghubungkan sasaran anggaran tentang kefektifan hasil, bagi responden sistem kontrol akuntansi baik digunakan untukm membaca dan menyimpulkan situasi lingkungan perusahaan, menurut responden sistem kontrol akuntansi yang digunakan dapat disesuaikan dengan baik dan


(1)

menjaga atau mengubah pola aktivitas organisasi. Dalam hal ini termasuk didalam sistem kontrol akuntansi adalah sistem perencanaan, sistem pelaporan, dan prosedur monitoring yang didasarkan pada informasi.

Teori kontijensi menyatakan bahwa rancangan dan kegunaan sistem kontrol akuntansi merupakan sesuatu yang dependen atau tergantung pada konteks setting organisasi yang lebih baik. Match yang baik antara sistem kontrol akuntansi dengan variabel kontijensi dihipotesiskan menghasilkan kinerja organisasi yang meningkat (Syafruddin, 2001: 101).

Sistem kontrol akuntansi berperan penting dalam pencapaian strategi bisnis yang sukses. Kesuksesan strategi yang diterapkan oleh suatu perusahaan secara tidak langsung berpengaruh terhadap kesuksesan kinerja perusahaan. Semakin baik sistem kontrol akuntansi suatu perusahaan maka berarti semakin baik pula kondisi keuangan perusahaan sehingga secara tidak langsung berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

4.4.1. Implikasi Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian ini maka diharapkan para manajer dapat beradaptasi dengan lingkungan eksternal perusahaan karena meskipun secara tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan tetapi mempunyai pengaruh terhadap sumber daya yang ada sehingga akan berpengaruh juga terhadap kinerja perusahaan. Sumber daya yang tidak memadai berpengaruh terhadap tingkat produktivitas sehingga berpengaruh juga terhadap tingkat penjualan produk atau jasa. Sehingga secara tidak langsung ini dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.


(2)

70

4.5. Perbedaan Penelitian Yang Dilakukan Sekarang Dengan Penelitian Terdahulu

Nama Judul Variabel Hasil

Muchamad Syafruddin (2001)

“Pengaruh Moderasi Dinamika Lingkungan pada Sisterm Kontrol Akuntansi dan Kinerja Perusahaan”

Variabel Bebas :

Moderasi Dinamika Lingkungan (X1)

Variabel Terikat :

Sisterm Kontrol Akuntansi (Y1) dan

Kinerja Perusahaan (Y2)

Bahwa melihat lingkungan kaitannya dengan pengaruh terhadap organisasi tidak hanya pada ketidakpastian lingkungan persepsian (PEU). Dinamika lingkungan yang ada di sekitar organisasi akan memberi wawasan yang lebih nyata. Berdasarkan pada teori kontinjensi dapat diprediksi bahwa dinamika lingkungan merupakan faktor pengaruh moderasi terhadap hubungan sistem kontrol akuntansi dan kinerja perusahaan

Ronie Fredianto – Dra. Zulaikha, Msi, Akt. (1999)

“Hubungan Lingkungan Eksternal, Orientasi Strategi, dan Kinerja Perusahaan”.

Variabel Bebas:

Lingkungan Eksternal (X1)

Orientasi Strategi (X2)

Variabel Terikat :

Kinerja Perusahaan (Y)

Bahwa paradigma hubungan antara lingkungan eksternal, orientasi strategi, dan kinerja perusahaan berdasarkan teori kontijensi bila diterapkan

(applicable) akan dapat

menjelaskan konfigurasi lingkungan eksternal-orientasi strategi dan implikasinya terhadap kinerja perusahaan dalam konteks industri manufaktur kecil di Kotamadya Semarang

Susiati (2004) “Pengaruh Interaksi

Ketidakpastian

Lingkungan Dan Sistem Kontrol Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT. NEW ERA ROBBERINDO Di Gresik”.

Variabel Bebas:

Interaksi Ketidakpastian Lingkungan (X11)

Sistem Kontrol Akuntansi (X2)

Variabel Terikat: Kinerja Manajerial (Y)

Bahwa interaksi ketidakpastian lingkungan dan sistem kontrol akuntansi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial sebagai variabel terikat dan berarti hipotesa yang telah diajukan tidak terbukti kebenarannya

Andio Prima N (2010) ”Pengaruh Lingkungan

Eksternal dan Sistem Kontrol Akutansi Terhadap Kinerja Perusahaan Pada PT. Sucofindo (Persero) Cabang Surabaya

Variabel Bebas:

Lingkungan Eksternal(X1)

Sistem Kontrol Akuntansi (X2)

Variabel Terikat: Kinerja Perusahaan (Y)

Variabel Lingkungan Eksternal(X1) tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap Kinerja Perusahaan (Y) dan Variabel Sistem Kontrol(X2)

Akutansi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan (Y)


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Setelah mengetahui permasalahan, meneliti dan membahas hasil penelitian tentang pengaruh “Pengaruh Lingkungan Eksternal dan Sistem Kontrol Akutansi Terhadap Kinerja Perusahaan Pada PT. Sucofindo (Persero) Cabang Surabaya”, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Hipotesis yang menyatakan bahwa lingkungan eksternal dan sistem kontrol akuntansi berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan secara signifikan tidak terbukti kebenarannya karena yang berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan adalah sistem kontrol akuntansi sedangkan lingkungan eksternal tidak berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan secara signifikan.

5.2. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan maupun kesimpulan dari hasil penelitian yang diperoleh dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut: a. diharapkan para manajer dapat beradaptasi dengan lingkungan

eksternal perusahaan karena meskipun secara tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan tetapi mempunyai pengaruh terhadap sumber daya yang ada sehingga akan berpengaruh juga terhadap kinerja perusahaan.


(4)

72

b. Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya sehingga dapat melakukan penelitian yang menggunakan variabel-variabel lain yang belum di bahas dalam penelitian ini yang diduga memiliki kaitan dengan efektivitas sistem pengendalian manajemen.


(5)

Anonim, 2009, Pedoman Penyusunan Usulan Penelitian dan Skripsi Jurusan

Akuntansi, Penerbit Fakultas Ekonomi UPN “ Veteran ” Jawa Timur.

Anthony, R, N, Dearden, 1992, Sistem Pengendalian Manajemen, Jilid Pertama, Edisi Keenam, Terjemahan Maulana Agus, Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta.

Basthu, Swasta dan Irawan, 1986, lingkungan Perusahaan, Edisi Pertama, Cetakan Kedua, BPFE, Jakarta.

Erich, A, Helfert, 1996, Teknik Analisis Keuangan, Edisi Kedelapan, Cetakan Pertama, Terjemahan Wibowo Herman, Penerbit Erlangga, Jakarta. Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Multivariate Dengan Program SPSS, cetakan

Keempat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Glueck, W,F, dan Jauch, L, R, 1990, Manajemen Strategi dan Kebijakan

Perusahaan, Edisi Kedua, Terjemahan Murad, Penerbit Erlangga,

Jakarta.

Gujarati, Domador, 1995, Ekonometrika Dasar, Terjemahan Sumarno Zain, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2007, Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Pearce, J, A, dan Robinson, R, B, 1997, Manajemen Strategik, Jilid Satu, Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta.

Priyatno, Dwi, 2008, Mandiri Belajar SPSS (Statistical Product and Service

Solution), Penerbit Mediakom, Yogyakarta.

Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Sumarsono, 2004, Metode Penelitian Akuntansi, Edisi Revisi, Penerbit UPN “Veteran” Jawa Timur, Surabaya.

Warren, Niswonger, Fess, 1984, Prinsip-Prinsip Akuntansi, Jilid Pertama, Edisi Keempat belas, Penerbit Erlangga, Jakarta.


(6)

Jurnal :

Susiati, 2004, Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan dan Sistem Kontrol Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT. New Era Robberindo Di Gresik, UPN “Veteran” Jawa Timur Surabaya.

Fredianto, Ronnie, dan Zulaikha, 1999, Hubungan Antara Lingkungan Eksternal, Orientasi Strategi, dan Kinerja Perusahaan (Studi Terapan pada Industri Manaufaktur Menengah Kecil di Kotamadya Semarang),

Simposium Nasional Akuntansi 591-624.

Syafruddin, Muhammad, 2001, Pengaruh Moderasi Dinamika Lingkungan Pada Sistem Kontrol Akuntansi dan Kinerja Perusahaan, Jurnal Riset