Landasan Teori TINJAUAN PUSTAKA

10 b. Kombinasi derajat desentralisasi yang tinggi dan agregat informasi sitem akuntansi manajemen yang tinggi akan mempunyai pengaruh negatif pada kinerja manajer yang memiliki tingkat persepsi ketidakpastian yang rendah. c. Kombinasi derajat desentralisasi yang tinggi dan agregat informasi sistem akuntansi manajemen yang tinggi akan mempunyai pengaruh negatif pada kinerja manajer yang memiliki tingkat persepsi ketidakpastian lingkungan yang tinggi. Adapun persamaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu adalah sama-sama membahas mengenai faktor – faktor yang berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, sedangkan perbedaannya yaitu terletak pada objek, jumlah sampel dan periode penelitian, sehingga penelitian ini bukan merupakan replikasi.

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Lingkungan

2.2.1.1. Pengertian Lingkungan

Lingkungan merupakan kombinasi antara sumber-sumber alam dan kebudayaan seseorang dalam masyarakat pengertian lingkungan menurut Irawan dan Swasta 1986:43 adalah jumlah dari seluruh faktor eksteren yang mempengaruhi individu atau masyarakat. Secara realita perusahaan merupakan sebuah produk dari beberapa lingkungan dan untuk mempertahankannya perusahaan harus dapat menyesuaikan dengan kondisi lingkungan yang berubah-ubah. Perusahaan dikelilingi oleh lingkungan dengan karakteristik berbeda-beda tingkatan maupun aspek kepentingannya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 11 Faktor-faktor lingkungan pokok tersebut menurut Irawan dan Swasta 1986:43 adalah: 1. Lingkungan fisik dan teknologi yang meliputi tanah, iklim, udara, dan air. Perusahaan akan menggantungkan pada sumber daya alam tersebut. 2. Lingkungan perekonomian dan perpajakan. Lingkungan ini menerangkan tentang sistem pasar pada sumber-sumber daya alam saat diolah, diprediksi dan didistribusikan kepada masyarakat. 3. Lingkungan pemerintahan. Lingkungan ini menitikberatkan pada peranan pemerintah serta kebijakan dalam mengembangkan bisnis. 4. Lingkungan hukum dan etika. Lingkungan ini merupakan latar belakang hokum dan peraturan tentang operasi yang dijalankan perusahaan. 5. Lingkungan internasional. Lingkungan ini menyangkut hubungan internasional dengan Negara-negara lain atau dengan perusahaan asing diluar negri dalam bidang ekspor impor. Gambar 2.1: Faktor-Faktor Lingkungan Pokok Sumber : Irawan Basu Swastha, Lingkungan Perusahaan, hal 43 Perusahaan Lingkungan Internasional Lingkungan Perekonomian dan Pajak Lingkungan Hukum di Etika Lingkungan Pemerintah Lingkungan Fisik dan Teknologi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 12

2.2.1.2. Lingkungan Eksternal

Lingkungan perusahaan dibagi dalam lingkungan paling dekat dan lingkungan paling jauh yang menunjang ataupun tidak menunjang. 1. Lingkungan paling dekat dengan organisasi yaitu lingkungan yang secara langsung mempengaruhi startegi, mencakup antara lain pesaing, pelanggan, pemasok dan pemerintah. 2. Lingkungan umum yang secara tidak langsung mempengaruhi strategi atau disebut outher layer, general environment, remote enviroment, makro environment, meliputi antara lain sektor ekonomi politik dan sosial Fredianto dan Zulaikha, 1999 : 596 Ada dua pendekatan untuk mengukur lingkungan eksternal perusahaan yaitu : ukuran obyektif dan subyektif. Pengukuran Subyektif berdasarkan pada atensi dan interpretasi manager terhadap lingkungannyan dan memungkinkan peneliti menggambarkan lingkungan organisasi berdasarkan prespektif anggota organisasi. Sedangkan ukuran obyektif umumnya bedasarkan data industry seperti pertumbuhan, penjualan industri dan rasio konsentrasi industri Fredianto dan Zulaikha, 1999 : 596.

2.2.1.3. Faktor-Faktor Lingkungan Eksternal

Faktor-faktor lingkungan Eksternal terdiri dari beberapa sector Robinson, 1997 : 93, Yaitu: 1. Faktor Ekonomi Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah system ekonomi tempat suatu perusahaan beroperasi. Karena pola konsumsi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 13 dipengaruhi oleh kesejahteraan relative berbagai segmen pasar, dalam perencanaan strateginya perusahaan harus mempertimbangkan kecenderungan ekonomi disegmen-segmen yang mempengaruhi industrinya. Baik ditingkat Nasional maupun Internasional, perusahaan harus mempertimbangkan ketersediaan kredit secara umum. Tingkat penghasilan yang dapat dibelanjakan Disposable Income, serta kecenderungan belajar masyarakat Propensity to spend. Suku bunga primer, laju inflasi, serta kecenderungan pertumbuhan PNB merupakan faktor-faktor ekonomi lain yang harus dipertimbangkan Pearce and Robinson, 1997 : 93. 2. Faktor Sosial Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan adalah kepercayaan, nilai, sikap, opini, dan gaya hidup orang-orang di lingkungan eksternal perusahaan yang berkembang dari pengaruh cultural, ekologi, demografi, agama, pendidikan dan etnik. Perubahan sikap social, merubah permintaan akan berbagai jenis pakaran buku, kegiatan waktu senggang, dan sebagainya. Seperti kekuatan-kekuatan lain di lingkungan eksternal kekuatan social bersifat dinamik, dan selalu berubah sebagai akibat upaya orang-orang untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka melalui pengendalian dan penyesuaian diri terhadap faktor-faktor Lingkungan Pearce and Robinson, 1997 : 93. 3. Faktor Politik Arah dan stabilitas factor-faktor politik merupakan pertimbangan penting bagi para manajer dalam merumuskan strategi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 14 perusahaan. Faktor-faktor politik menentukan parameter legal dan regulasi yang membatasi operasi perusahaan. Kendala politik dikenakan atas perusahaan melalui keputusan tentang perdagangan yang adil, undang-undang antitrust, program perpajakan, ketentuan upah minimum, kebijakan tentang polusi dan penetapan harga, batasan administrative, dan banyak lagi tindakan yang dimaksudkan untuk melindungi pekerja, konsumen, masyarakat umum, dan lingkungan. Karena undang-undang dan peraturan demikian biasanya bersifat membatasi, mereka cenderung mengurangi potensi laba perusahaan. Pearce and Robinson, 1997 : 98. 4. Faktor Teknologi Untuk menghindari keusangan dan mendorong inovasi, perusahaan harus mewaspadai perubahan teknologi yang mungkin mempengaruhi industrinya. Adaptasi teknologi yang kreatif dapat membuka kemungkinan terciptanya produk baru, penyempurnaan produk yang sudah ada atau penyempurnaan dalam teknik produksi dan pemasaran. Terobosan teknologi dapat mempunyai dampak segera dan dramatik atas lingkungan perusahaan. Terobosan ini dapat membuka pasar dan produk baru yang canggih atau dapat juga mempersingkat usia fasilitas produksi Pearce and Robinson, 1997 : 99. 5. Faktor Ekologi Faktor yang paling menonjol dalam lingkungan eksternal seringkali adalah hubungan timbal balik antara bisnis dan ekologi. Istilah ekologi mengacu pada hubungan antara manusia dan makhluk Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 15 hidup lainnya dengan udara, tanah, dan air yang mendukung kehidupan mereka. Ancaman terhadap ekologi pendukung kehidupan kita yang utamanya disebabkan oleh kegiatan manusia dalam suatu kegiatan masyarakat industrial biasanya dinamakan polusi Pearce and Robinson, 1997 : 100.

2.2.1.4. Diagnosis dan Analisis Lingkungan

Menurut Glueck dan Jauch 1994 : 96 diagnosis lingkungan adalah kegiatan penyusunan strategi yang terdiri atas pembuatan keputusan-keputusan manajerial dengan menilai pentingnya informasi tentang kegiatan-kegiatan dan tantangan-tantangan yang ditemukan dalam analisi lingkungan. Analisis lingkungan adalah proses dengan mana penyusunan strategi dapat memonitor kesempatan dan tantangan lingkungan serta untuk menentukan sifat, fungsi dan hubungannya. Analisis lingkungan meliputi kegiatan mengidentifikasi strategi yang dilaksanakan sekarang dan prediksi lingkungan masa depan. Dalam mengumpulkan informasi untuk analisis lingkungan, penyusunan strategi dapat menggunakan informasi Verba. Informasi tertulis, penyelidikan dan pengamatan. Peramalan dan studi formal serta sistem informasi manajemen Glueck dan Jauch 1994 : 96. Menurut Glueck dan Jauch 1994 : 100 pentingnya analisis dan diagnosis lingkungan. 1. Lingkungan berubah sangat cepat dan dinamis, sehingga para manajer perlu menganalisis dan mendiagnosa perubahan lingkungan tersebut. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 16 2. Para manajer perlu menyelidiki lingkungan untuk : a. Menentukan apakah factor-faktor lingkungan saat sekarang mengancam strategi perusahaan saat sekarang dan pencapaian tujuan perusahaan. b. Menentukan apakah factor-faktor lingkungan saat sekarang memberikan kesempatan-kesempatan yang lebih besar untuk pencapaian tujuan dengan cara menyesuaikan strategi perusahaan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa analisis dan diagnose lingkungan perlu dilakukan di lingkungan ekstenal perusahaan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan keadaan yang muncul sehingga perusahaan dapat tetap bertahan.

2.2.2 Orientasi Startegi

2.2.2.1 Pengertian Orientasi Startegi

Menurut Nawawi 2003 : 350 orientasi adalah usaha membantu para pekerja agar mengenali secara baik dan mampu beradaptasi dengan situasi atau dengan lingkungan perusahaan, sedangkan menurut Anonim 2008 : 630 orientasi adalah peninjauan untuk menentukan sikap arah, tempat, dan sebagainya yang tepat dan benar. Berdasarkan definisi-definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa orientasi adalah usaha membantu para pekerja untuk menentukan sikap yang tepat dan benar serta mampu beradaptasi dengan situasi lingkungan atau dengan iklim bisnis suatu organisasi atau perusahaan. Strategi dapat didefinisikan sebagai sekumpulan metode yang digunakan untuk mengembangkan produksi dan menjual produk atau jasa Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 17 aktual Porter, 1996 dalam Fredianto dan Zulaikha 1999, sedangkan menurut Sukanto 1996 : 31 strategi adalah pondasi tujuan organisasi dan pola gerak dan pendekatan manajeman mencapai tujuan. Orientasi strategi menunjukan pada sekumpulan nilai-nilai yang secara konsisten menjadi pedoman bagi tindakan dan respon strategi suatu perusahaan, atau mengacu bagaimana organisasi menggunakan startegi untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan Manu dan Sriram, 1996 dalam Fredianto dan Zulaikha 1999 Pada penelitian ini, dimensi-dimensi orientasi strategik yang dilibatkan mengacu pada orientasi kewirausahaan yang menurut Suryana 2001:117 strategi kewirausahaan menyangkut kesesuaian kemampuan internal dan aktifitas perusahaan dengan lingkungan eksternal dimana perusahaan harus dapat bersaing dengan menggunakan keputusan- keputusan strategi dalam melakukan startegi dari ketiga strategi tersebut. 1. Berada pertama dipasar dengan produk dan jasa baru berani mengambil resiko 2. Posisikan produk dan jasa baru pada relung pasar yang dilayani proaktifitas 3. Merubah karakteristik produk pasar atau industri inovasi

2.2.2.2 Dimensi - Dimensi Orientasi Startegi

1. Kemauan Untuk Melakukan Inovasi Kemauan untuk melakukan inovasi mencerminkan kecenderungan perusahaan untuk terlibat dan mendukung ide-ide Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 18 baru, eksperimen dan proses kreatif yang menghasilkan prosuk, layanan, proses perubahan teknologi baru. Dalam lingkup perusahaan manufaktur inovasi mencakup penciptaan, peningkatan, dan perluasan produk, proses dan teknologi. Namun inovasi produk dan proses merupakan hal yang terpenting bagi starategi bisnis suatu perusahaan. Pendapat ini mendapat dukungan dari Zahra dan Dass 1993 dalam Fredianto dan Zulaikha 1999 Dimana dalam konteks perusahaan manufaktur, inovasi produk, proses dan teknologi yang benar-benar baru atau hanya merupakan modifikasi dari produk, proses atau teknologi yang telah ada. 2. Pro Aktivitas Pro aktivitas seringkali digambarkan sebagai paling cepat melakukan inovasi dan pertama mengintrodusir produk atau layanan baru pada suatu pasar. Sehingga suatu perusahaan yang proaktiv adalah pemimpin bukan pengikut, karena perusahaan tersebut memiliki kemauan dan kemampuan jauh kedepan untuk menangkap peluang. Lawan dari perusahaan yang pro aktif adalah perusahaan yang pasif, yang menggambarkan perusahaan yang tidak mampu menangkap peluang atau tidak mampu menjadi pemimpin pasar Fredianto dan Zulaikha, 1999 : 601. 3. Berani Mengambil Resiko Pada umumnya konsep berani mengambil resiko dijelaskan pada tingkat individual Venkatraman, 1989 dalam Fredianto dan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 19 Zulaikha 1999. Hal ini bisa dipahami pemilik atau manajer puncak Top Manajemen memiliki pengaruh yang kuat terhadap stategi maupun filosofi bisnis perusahaan terutama pada perusahaan kecil. Sehingga pemilik atau manajer perusahaan merupakan pusat dari perilaku perusahaan. Teori prospek menjelaskan bahwa manajer atau pembuat keputusan dalam perusahaan cenderung menghindari resiko risk dan verse ketika pengalaman dari hasil yang didapatkan, dirasakan memuaskan atau berada diatas target. Dan jika sebaliknya cenderung berani mengambil resiko jika hasil yang dirasakan tidak memuaskan Fredianto dan Zulaikha, 1999 : 602.

2.2.3 Sistem Kontrol Akuntansi

Menurut Murdick, dkk 1993:16, Sistem mempunyai arti seperangkat elemen yang membentuk kegiatan atau prosedur atau bagian pengolahan yang mencari suatu tujuan atau tujuan-tujuan bersama dengan mengoperasikan data dan atau barang pada waktu tertentu untuk menghasilkan informasi atau barang. Sedangkan menurut Supriyono 2000:16 mendefinisikan system dalam pengertian sistematik adalah “aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan berdasar pada urutan prosedur-prosedur atau prosedier selangkah demi selangkah“. Menurut Mockler 1994:241 pengendalian adalah suatu upaya sistematis untuk menetapkan standar kinerja dan sasaran perncanaan- Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 20 perencanaan system umpan balik informasi membandingkan kinerja sesungguhnya dan standar terlebih dahulu ditetapkan itu menentukan apakah ada penyimpangan tersebut dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin sehingga semua sember daya perusahaan tengah digunakan sedapat mungkin dengan cara yang paling efektif dan efisien guna tercapainya sasaran perusahaan. Menurut Supriyono 2000:212 pengendalian adalah mengembangkan, menguji dan merevisi standar untuk alat pengendalian lainnya untuk mengukur prestasi sesungguhnya, membantu manajemen dalam mendorong pelaksanaan dengan menggunakan alat pengendalian yang sudah ditentukan, menyusun untuk menyediakan laporan prestasi pada pihak-pihak yang berhak menerima dan memelihara sistem pengendalian. Menurut Pearce and Robinson 1997:489 langkah-langkah dalam proses pengendalian : 1. Menetapkan Standar Kinerja 2. Mengukur Kinerja 3. Mengidentifikasi Penyimpangan Deviasi dari Standar 4. Melakukan Tindakan Koreksi perbaikan Mengukur hasil-hasil dari suatu tindakan yang telah dirampungkan menurut Smith dan Skousen 1995:3 akuntansi mempunyai arti “Acoounting is a service activity it’s function is provide quantitative information, primary financial is nature, about economic decisions in making reassumed choice among alternatife course of action”. Adalah dapat diartikan bahwa akuntansi merupakan akuntansi penyedia dimana Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 21 fungsinya adalah menyajikan informasi keuangan yang bersifat kuantitatif mengenai kesatuan ekonomi yang berguna dalam pembuatan keputusan ekonomi pada saat memilih diantara beberapa pilihan tindakan yang ada. Ini diperkuat oleh pendapat Siegel 1989:1 yang menyatakan “accounting is a services discipline whose function is to provide relevant and timely information about the financial affairs of business and not for profit antities to assist internal and external user in making economic decissions ” atau dengan kata lain akuntansi adalah penyedia yang berfungsi untuk melengkapi informasi yang relevan dan tepat waktu mengenai masalah keuangan dari kesatuan usaha bisnis dan non profit untuk memberikan pengguna laporan keuangan baik eksternal maupun internal dalam mengambil keputusan. Maka dapat dikatakan bahwa akuntansi merupakan penyedia informasi sehingga menurut Weygandt dan Kieso 1995:9, akuntansi adalah suatu system yang mengumpan balik informasi kepada berbagai organisasi dan pribadi yang dapat mereka gunakan oleh memperbaiki lingkungan mereka oleh sebab itu akuntansi memegang peranan penting dimana menurut Warren dan Fess 1984 : 2 akuntansi merupakan proses mengenali, mengukur, dan mengkomunikasikan informasi ekonomi memperoleh pertimbangan dan keputusan yang tepat bagi pemakai informasi yang bersangkutan. Dari beberapa definisi mengenai akuntansi diatas maka dapat disimpulkan bahwa akuntansi merupakan proses pengolahan informasi yang berkaitan dengan kesatuan ekonomi yang bersifat kualitatif yang dapat Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 22 menjadi dasar bagi pihak ekstern dan intern untuk mengambil keputusan sehingga akuntansi juga disebut sebagai bahasa bisnis karena akuntansi mengukur dan mengkomunikasikan informasi keuangan dan lainnya kepada pembuat keputusan. Selain itu juga akuntansi disebut sebagai sistem informasi karena menerima informasi dari lingkungan, mengukurnya, mencatat, memproses dan mengeluarkan laporan kembali ke lingkungan dan orang-orang mengambil tindakan berdasarkan laporan tersebut. Menurut Simons 1987:101 dalam Syafruddin 2001 sistem control akuntansi adalah semua proses dan system formal yang menggunakan informasi untuk menjaga atau mengubah pola aktivitas organisasi. Yang termasuk dalam sistem kontrol akuntansi adalah sistem perencanaan sistem pelaporan dan prosedur monitoring yang berdasarkan pada informasi.

2.2.3.1 Pengertian Perencanaan

Menurut Heckret 1996 : 12 perencanaan adalah menetapkan dan memelihara suatu rencana operasi yang terintegrasi sejalan dengan sasaran dan tujuan perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang, menganalisa, merevisi bila perlu, mengkomunikasikan kepada semua tingkat manajemen serta menggunakan sitem-sistem dan prosedur- prosedur yang cocok. Menurut Supriyono 2000 : 213 perencanaan adalah mengkoordinasi semua penyusunan dan pemeliharaan secara strategi sampai rencana kegiatan, baik jangka pendek dalam bentuk anggaran induk maupun jangka panjang dalam bentuk program. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 23 Mengintegrasi rencana-rencana tersebut melalui saluran-saluran manajemen yang mempunyai wewenang mengotorisasi, menyelaraskan rencana tersebut dan mengadakan revisi yang diperlukan, serta menentukan sistem dan prosedur penyusunan dan pemeliharaan rencana tersebut.

2.2.3.2 Pengertian Pelaporan

Menurut Heckret 1996 : 12 pelaporan adalah menyusun, menganalisa dan menginterprestasikan hasil-hasil keuangan yang digunakan untuk manajemen dalam proses pengambilan keputusan, mengevaluasi data dalam hubungannya dengan tujuan perusahaan untuk tujuan satuan organisasinya : menyiapkan dan menyampaikan berkas- berkas laporan ektern yang diperlukan untuk memenuhi permintaan instansi pemerintah, para pemegang saham, institusi keuangan, para pelanggan dan masyarakat umum. Menurut Supriyono 2000 : 212 pelaporan adalah menyusun, menganalisis dan menginterprestasikan laporan keuangan intern dan tahunan dalam bentuk realisasi dan proyeksi untuk dipakai oleh manajemen dan menyatukan laporan-laporan yang diperlukan pihak ekternal. Prinsip pelaporan sebagian manajer, biasa dan pasif menerima saran dari analisis system dalam kaitanya dengan sifat laporan yang diterimanya dan yang lain terus menerima laporan yang biasa disampaikan pada posisinya bagaimana juga, seharusnya manajer Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 24 mengambil peran aktif dalam menentukan jenis dan isi informasi laporan yang diterimanya. Beberapa prinsip yang harus diikuti apakah memiliki laporan : 1. Laporan harus menonjolkan informasi terpenting 2. Laporan harus seringkas mungkin 3. Harus disediakan dukungan back up 4. Sistem pelaporan manajemen biasanya dalam transisi 5. Setiap laporan harus berformat keputusan 6. Terstruktur untuk melaporkan kinerja.

2.2.3.3 Pengertian Monitoring Pengawasan

Pengawas adalah “pengaturan kebiasaan dalam organisasi”. Pengawasan juga telah didefinisikan sebagai proses dimana kerjasama tingkat manajer memastikan bahwa tingkat manajer menegah melakukan atau mengarahkan sasaran strateginya pada organisasi. Sudah adakah ukuran untuk standar kinerja dibandingkan tindakan apa yang perlu diambil agar segala sesuatu sesuai dengan ukuran yang telah disetujui bersama. Demikianlah semua ini harus dikaji agar perusahaan berhasil. Kekuatan dan kelemahan yang ada pada diri organisasi merupakan tonggak penentu keberhasilan perusahaan. Dalam pihak perusahaan konsultan Mc. Kinsey mengemukakan 8 syarat keberhasilan perusahaan Sukamto, 1996 : 31 sebagai berikut : 1. Strategi, yaitu cara organisasi mencapai tujuan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 25 2. Struktur yang merupakan keranka dasar tanggung jawab fungsi, komunikasi, informasi dan proses pengambilan keputusan. 3. Sistem yaitu fasilitas perencanaan dan pengawasan yang dilakukan dalam organisasi 4. Staf, yang berupa sumber daya manusia 5. Keterampilan, yaitu kemampuan staf dan keseluruhan karyawan dalam organisasi 6. Corak manajemen, berupa prilaku manajemen dalam memimpin dan memotivasi organisasi dalam pencapaian tujuan. 7. Nilai dalam tujuan bersama, yaitu mulai tujuan yang diakui bersama sebagai perekat organisasi. 8. Sukses manajemen lancar.

2.2.4 Kinerja Perusahaan

2.2.4.1 Pengertian Kinerja Perusahaan

Perusahaan sebagai suatu organisasi yang mempunyai tujuan tertentu yang menunjukkan apa yang ingin dilakukan untuk memenuhi kepentingan anggotanya. Dalam menilai apakah tujuan yang telah ditetapkan tersebut dapat dicapai tidaklah mudah dilakukan, karena hal ini menyangkut semua aspek manajemen yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan. Salah satu cara untuk mengetahui apakah suatu perusahaan dalam menjalankan operasinya telah sesuai dengan rencana dan tujuannya adalah dengan melakukan penilaian terhadap kinerja perusahaan itu prestasinya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 26 Helfert 1996 : 67. Kinerja perusahaan adalah hasil dari banyak keputusan individual yang dibuat secara terus-menerus oleh manajemen yang memerlukan analisa dampak keuangan dan ekonomi, sesangkan Kinerja perusahaan adalah suatu tingkat dimana individu dan organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Menurut Anthony 1990 : 12 pengertian efektif adalah kemampuan suatu unit untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan dan efisien adalah menggambarkan beberapa masukkan input yang diperlukan untuk menghasilkan suatu unit keluaran output. Jadi kinerja perusahaan adalah tingkat perbandingan antara nilai yang duhasilkan atau realisasi yang diperoleh perusahaan dengan nilai yang diharapkan. Berdasarkan dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan adalah hasil dari banyak keputusan individual yang dibuat secara terus-menerus oleh manajemen yang memerlukan analisa dampak keuangan dan ekonomi.

2.2.4.2 Pengukuran Kinerja

Setiap perusahaan memerlukan pengukuran kinerja yang selama ini dicapai perusahaan. Pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui seberapa baik aktivitas-aktivitas bisnis dilaksanakan untuk mencapai tujuan. Menurut Mulyadi dan Setyawan 2001 : 353 penilaian kinerja adalah penentuan seacar periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 27 Tujuan utama penilaian kinerja adalah untuk memotivasi personel dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan oleh organisasi. Standar perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam rencana strategik, program, dan anggaran organisasi.

2.2.4.3 Tujuan Pengukuran Kinerja Perusahaan

Sistem pengukuran kinerja dapat dipakai sebagai dasar untuk pengambilan keputusan, dengan adanya pengukuran kinerja, manajemen puncak memperoleh umpan balik tentang pelaksanaan wewenang yang dilakukan oleh manajemen di bawahnya. Menurut Mulyadi dan Setyawan 2001 : 353 tujuan pengukuran kinerja adalah sebagai berikut : 1. Untuk memotivasi personel dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standart perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya. 2. Untuk menekankan perilaku yang tidak semestinya dan untuk merangsang serta menegakan perilaku yang semestinya diinginkan.

2.2.4.4 Manfaat Pengukuran Kinerja

Pengukuran atau penilaian kinerja akan dapat memberikan umpan balik dalam bentuk pengendalian strategis, yang mendorong para manjer untuk mengevaluasi dari kinerja yang dihasilkan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 28 Menurut Mulyadi dan Setyawan 2001 : 228 pengukuran dimanfaatkan oleh perusahaan untuk : 1. Pengelolaan organisasi atau perusahaan secara efektif. Maksimalisasi motivasi personel untuk mengerahkan usahanya dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan setiap personel melaksanakan internalisasi sasaran perusahaan secara keseluruan yang terjadi. Kesesuaian antara sasaran individu dengan sasaran perusahaan secara keseluruhan, inilah yang akan memotivasi personel untuk mencapai sasaran organisasi atau perusahaan. 2. Membantu pengembalian keputusan yang berkaitan dengan penghargaan personel. Penilaian kinerja akan menghasilkan data yang dapat dipakai sebagai dasar untuk pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penghargaan personel. Agar dapat membantu personel, penghargaan diberikan harus didasarkan atas hasil penilaian kinerja. 3. Menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan personel. Perusahaan mempunyai kewajiban untuk mengembangkan personelnya agar mereka selalu dapat menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan bisnis yang senantiasa berubah dan berkembang. Hasil pengukuran kinerja dapat digunakan untuk mengidentifikasi kelemahan personel dan untuk mengantisipasi keahlian dan ketrampilan yang dituntut oleh pekerjaan agar dapat Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 29 memberikan respon memadai terhadap perubahan lingkungan bisnis dimasa depan. Hasil pengukuran kinerja juga dapat menyediakan kriteria untuk memilih program pelatihan personel yang memenuhi kebutuhan personel dan untuk mengevaluasi kesesuaian program pelatihan tersebut dengan kebutuhan personel. 4. Menyediakan umpan balik bagi personel. Dalam perusahaan, manajer puncak mendelegasikan sebagian wewenangnya kepada para manajernya. Pendelegasian wewenang ini disertai dengan alokasi sumber daya yang diperlukan. Manajer bawah melaksanakan wewenang dengan mengkonsumsi sumber daya yang dialokasikan kepada mereka. Penggunaan wewenang dan konsumsi sumber daya ini dipertanggungjawabkan dalam bentuk pengukuran kinerja. Dengan pengukuran kinerja ini, manajer puncak memperoleh umpan balik tentang pelaksanaan wewenang yang dilakukan oleh manajer dibawahnya. Di lain pihak, penilaian kinerja ini memberikan umpan balik bagi manajer bawah dan menengah tentang bagaimana manajer puncak menilai kinerja mereka. 5. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan. Distribusi penghargaan memerlukan data hasil penilaian kinerja personel, agar penghargaan tersebut dirasakan adil oleh personel penerima penghargaan. Pembagian penghargaan yang tidak adil menurut persepsi personel penerima maupun bukan penerima akan berakibat timbulnya perilaku yang tidak semestinya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 30

2.2.5 Tugas Dan Pekerjaan Manajer

Seseorang yang memegang posisi manajerial diharapkan mampu menghasilkan suatu kinerja manajerial yang berbeda dengan kinerja karyawan pada umumnya Menurut Handoko 2003 : 29, tugas dan pekerjaan manajer yaitu antara lain : 1. Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain. 2. Manajer memadukan dan menyeimbangkan tujuan – tujuan yang saling bertentangan dan menetapkan prioritas – prioritas. 3. Manajer bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan. 4. Manajer harus berpikir secara analisis dan konseptual. 5. Manajer adalah seorang mediator. 6. Manajer mengambil keputusan – keputusan yang sulit. Para manajer memiliki waktu yang terbatas untuk mengelola tanggung jawab mereka. Oleh karena itu mereka harus bisa memanfaatkan manajemen waktu, dan mengalokasikan waktu pada saat mengelola tugas – tugas mereka. Menurut Jeff Madura 2001:235 para manajer perlu mengikuti pedoman supaya mereka dapat memanajemen waktu dengan baik, yaitu : 1. Menetapkan prioritas yang tepat. 2. Jadwalkan waktu jeda yang panjang untuk tugas – tugas besar. 3. Meminimalkan interupsi. 4. Menetapkan sasaran jangka pendek. 5. Mendelegasikan beberapa tugas pada karyawan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 31

2.2.6 Pengaruh Lingkungan Eksternal Terhadap Kinerja Perusahaan

Lingkungan Eksternal merupakan lingkungan luar organisasi yang secara langsung mempengaruhi strategi. Teori sistem menyatakan bahwa organisasi tidak pernah dapat memenuhi kebutuhannya sendiri self- sufficient maupun tidak pernah berdiri sendiri selft-contained. Sebaiknya organisasi tukar menukar sumber daya dan tergabtung pada lingkungan eksternal, yang didefinisikan sebagai semua elemen diluar suatu organisasi yang relevan pada operasinya. Organisasi mengambil input bahan baku, uang, tenaga kerja dan energi dari lingkungan eksternal, melakukan transformasi menjadi produk atau jasa dan mengirimkan kembali kelingkungan eksternal sebagai output sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan Robbins, 1994 : 63 Seperti yang dijelaskan dalam teori sistem segala sesuatu yang diambil dari lingkungan ekstenal akan berpengaruh terhadap kinerja. Perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas memerlukan bahan baku yang berkualitas pula. Sedangkan kondisi lingkungan selalu mengalami perubahan yang dapat mempengaruhi sumber daya yang ada. Sumber daya yang tidak memadai berpengaruh terhadap tingkat produktivitas sehingga berpengaruh juga terhadap tingkat penjualan produk. Hal itu dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.

2.2.7 Pengaruh Orientasi Strategi Terhadap Kinerja Perusahaan

Orientasi strategi menunjukkan pada sekumpulan nilai-nilai yang secara konsisten menjadi pedoman bagi tindakan dan respon strategi suatu Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 32 perusahaan atau mengacu bagaimana organisasi menggunakan strategi untuk beradaptasi dengan perubahan. Sedangkan strategi itu sendiri merupakan alat untuk mencapai keberhasilan perusahaan. Seperti halnya yang dijelaskan dalam Dynamic Theory of Strategy yang mengemukakan bahwa suatu perusahaan dapat mencapai keberhasilan bila tiga kondisi dipenuhi, yaitu: 1. Tujuan perusahaan dan kebijaksanaan fungsi-fungsi manajemen seperti produksi dan pemasaran harus secara kolektif memperihatkan posisi yang kuat dipasar Proaktivitas. 2. Tujuan kebijaksanaan tersebut ditumbuhkan berdasarkan kekuatan perusahaan, serta diperbaharui terus dinamis sesuai dengan perubahan peluang dan ancaman lingkungan eksternal Inovasi. 3. Perusahaan harus memiliki dan menggali potensi khusus distractive competency sebagai pendorong untuk menjalankan perusahaan Berani mengambil resiko. Untuk dapat mempertahankan pangsa pasarnya perusahaan perlu membuat strategi agar dapat mencapai keberhasilan perusahaan seperti yang dijelaskan dalam Dinamic Theory of Strategy bahwa suatu perusahaan bias berhasil jika tiga strategi terpenuhi diantaranya proaktivitas, inovasi dan berani mengambil resiko Porter, 1996 dalam Fredianto dan Zulaikha 1999. Dalam hal ini manejer sangat berperan dalam mencapai keberhasilan strategi perusahaan. Dalam mengambil keputusan manajer harus berani mengambil resiko untuk dapat memenuhi target perusahaan. Selain itu inovasi produk Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 33 juga diperlukan untuk mencapai target perusahaan. Semakin tinggi target yang dicapai maka semakin baik kinerja perusahaan. Dengan kemampuan perusahaan untuk melakukan inovasi dan mampu menangkap peluang yang ada atau menjadi pemimpin pasar secara tidak langsung dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

2.2.8 Pengaruh Sistem Kontrol Akuntansi Terhadap Kinerja Perusahaan

Sistem kontrol akuntansi adalah semua prosedur dan system formal yang menggunakan informasi untuk menjaga atau mengubah pola aktivitas organisasi. Dalam hal ini termasuk didalam sistem control akuntansi adalah system perencanaan, system pelaporan, dan prosedur monitoring yang didasarkan pada informasi. Teori kontijensi menyatakan bahwa rancangan dan kegunaan system kontrol akuntansi merupakan sesuatu yang dependen atau tergantung pada konteks setting organisasi yang lebih baik. Match yang baik antara sistem kontrol akuntansi dengan variabel kontijensi dihipotesakan menghasilkan kinerja organisasi yang meningkat. Syafruddin, 2001 : 101 Sistem kontrol akuntansi sangat berperan penting dalam pencapaiaan strategi bisnis yang sukses. Kesuksesan strategi yang diterapkan oleh suatu perusahaan secara tidak langsung berpengaruh terhadap kesuksesan kinerja perusahaan. Semakin baik sistem kontrol akuntansi suatu perusahaan maka berarti semakin baik pula kondisi keuangan perusahaan sehingga secara tidak langsung berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 34

2.2.9 Pengaruh Lingkungan Ekternal, Orientasi Strategi, Dan Sistem

Kontrol Akuntansi Terhadap Kinerja Perusahaan Dalam riset ini yang dimaksud dengan atribut system kontrol akuntansi adalah semua prosedur dan system formal yang menggunakan informasi untuk menjaga atau mengubah pola aktivitas organisasi Simons, 1997 dalam Syafruddin2001. Dalam hal ini termasuk didalam sistem kontrol akuntansi adalah sistem perencanaan, system pelaporan dan prosedur monitoring yang didasarkan pada informasi tidak termasuk didalam sistem kontrol akuntansi adalah mekanisme sistem kontrol informasi seperti kontrol kultural dan kontrol sosial Jeager, 1983 dalam Syafruddin 2001. Para akuntansi sangat berkepentingan terhadap pemahaman tentang hubungan rancangan sistem kontrol akuntansi dengan berbagai variabel organisasi seperti ukuran organisasi, teknik dan lingkungan organisasi review literature tentang sistem kontrol akuntansi dalam suatu organisasi tertentu, merupakan pilihan terhadap rancangan sistem kontrol akuntansi artinya efektivitas rancangan sistem kontrol akuntansi yang ada dalam organisasi tergantung pada konteks organisasi yang bersangkutan. Berbagai contoh atribut sistem kontrol akuntansi adalah ketatnya sasaran yang ada dalam anggaran, penggunaan sistem kontrol, frekwensi pelaporan dan intensitas monitoring terhadap hasil kinerja manajemen. Simons 1987 dalam Syafruddin 2001 menguji perbedaan sistem kontrol akuntansi pada perusahaan yang menjalankan bisnis dengan strategi yang berbeda yaitu strategi bertahan defender dan strategi prospek prospector. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 35 Hasil studi, menunjukkan bahwa match antara mekanisme sistem control akuntansi dengan strategi SBU menghasilkan kinerja yang lebih tinggi. Lebih jauh dinyatakan dalam riset ini adalah perusahaan yang mempunyai keunggulan yang kompetitif dengan strategi tertentu apakah bertahan atau prospector harus didukung oleh oleh sistem kontrol akuntansi dengan karakteristik tertentu pula. Dengan demikian pada yang menerapkan strategi bisnis prospek secara lebih rinci disimpulkan dalam riset Simons bahwa dilihat dari segi karakteristik, atribut sistem kontrol akuntansi, perusahaan yang menggunakkan strategi bisnis bertahan mempunyai atribut sistem kontrol akuntansi yang digunakan oleh perusahaan dengan strategi prospek. Riset yang dilakukan Fisher 1998 dalam Syafruddin 2001 juga menguji hubungan antara faktor kontekstual dan sistem kontrol akuntansi. Teori kontijensi menyatakan bahwa rancangan dan kegunaan sistem kontrol akuntansi merupakan sesuatu yang dependen atau tergantung pada konteks setting organisasi match yang lebih baik antara sistem kontrol akuntansi dengan variabel kontijensi dihipotesiskan menghasilkan kinerja organisasi yang meningkat, selanjutnya hipotesa yang didukung oleh data empiris. Terakhir riset ini menyimpulkan pentingnya sistem kontrol akuntansi dalam pencapaian yang ditetapkan manajemen top. Riset lain yang menjelaskan peran sistem kontrol akuntansi pada pencapaian strategi bisnis yang sukses kesuksesan kinerja organisasi adalah riset yang dilakukan oleh Miller dan Frisen 1982 dalam Syafruddin 2001. Dinyatakan dalam riset ini bahwa perusahaan yang menggunakkan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 36 strategi entrepreneurial, yaitu strategi pengembangan pasar produk secara kontinyu membutuhkan jenis sistem kontrol akuntansi tertentu memonitor akses inovasinya. Disimpulkan dalam riset ini bahwa terdapat hubungan negatif signifikan antara sistem kontrol akuntansi dengan akses inovasi artinya semakin canggih sistem kontrol akuntansi perusahaan, maka akses yang ditimbulkan dari inovasi pengembangan pasar produk menjadi semakin berkurang dengan mengusulkan pandangan untuk menguatkan teori kontijensi. Riset-riset lain yang juga mendukung argumentasi peran sistem kontrol akuntansi pada kesuksesan pencapaian strategi diatas adalah riset yang dilakukan oleh para peneliti dibidang strategi dan akuntansi. Khandualla 1972 dalam Syafruddin 2001 menunjukkan adanya peran atau hubungan sistem kontrol akuntansi dengan kesuksesan strategi bisnis yang dijalankannya. Dari risetnya di Kanada yaitu terhadap 92 perusahaan manufaktur diketahui bahwa untuk mencapai kesuksesan, perusahaan berkompetensi pada tingkat lingkungan kompetitif yang semakin meningkat, maka perusahaan ini didukung oleh sistem kontrol akuntansi yang lebih canggih. Riset atau study yang dilakukan Gordon dan Narayana 1984 dalam Syafruddin 2001 merupakan riset empiris yang berkaitan dengan hubungan-hubungan antara lingkunga organisasi, struktur organisasi dan sistem informasi, berdasarkan studi empiris, hasil riset menunjukkan bahwa system informasi suatu bagian yang penting dari sistem kontrol akuntansi dan struktur organisasi, maka sistem kontrol akuntansi dan struktur organisasi secara signifikan saling berhubungan satu sama lain. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 37

2.3. Kerangka Pikir