BAB III PENGAMATAN DAN PENATALAKSANAAN
3.1 Identitas Pasien
Nama : AH
Jenis Kelamin : Pria 73 tahun
Berat Badan : 42 kg
AgamaSuku : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Tanggal Masuk Rumah Sakit : 31 Oktober 2013 Jenis Pelayanan
: Jamkesmas Ruangan
: XVIII
3.2 Keadaan pasien sewaktu masuk RSUD dr. Pirngadi Kota Medan
Pasien masuk ke rumah sakit RSUD dr. Pirngadi Kota Medan di Instalasi Gawat Darurat pada tanggal 31 Oktober 2013 jam 13.30 WIB dengan keluhan
batuk berdarah dan lemas.
3.3 Riwayat Pasien
Pasien datang dengan keluhan batuk berdarah sejak 5 hari yang lalu, setelah batuk berdahak pasien juga merasakan sesak nafas, deman, keringat
malam dan penurunan berat badan. Pasien mempunyai riwayat merokok sejak 55 tahun yang lalu. Tidak ada Riwayat OAT, DM dan Hipertensi.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Pemeriksaan
Pada tanggal 31 Oktober 2013 pasien telah menjalani pemeriksaan yaitu pemeriksaan fisik dan untuk menunjang tepatnya diagnosis dilakukan
pemeriksaan laboratorium patologi klinik yang meliputi hematologi, gula darah, dan radiologi.
3.4.1 Pemeriksaan fisik pasien di IGD
Pemeriksaan fisik pasien sangat diperlukan untuk membantu dalam pemberian terapi obat sehingga pasien menerima obat tepat obat dan tepat dosis.
Hasil pemeriksaan dapat dilihat pada Tabel 3.1 Tabel 3.1
Hasil pemeriksaan fisik No
Pemeriksaan Hasil
Nilai Normal 1
Sensorium Compos Mentis
- 2
Tekanan Darah TD 11070 mmHg
12080 mmHg 3
Nadi HR 76 kalimenit
70-90 kalimenit 4
Pernafasan RR 26 kalimenit
10-20 kalimenit 5
Temperatur 35,7
C 37
C Keluhan Utama
: Batuk berdarah Keluhan Tambahan : Batuk berdahak, demam, penurunan berat badan, sesak
nafas, dan keringat malam. Suara pernafasan
: vesikuler Suara tambahan
: ronki
3.4.2 Pemeriksaan Laboratorium Hematologi
Pemeriksaan hematologi hemogram terdiri dari leukosit, eritrosit, hemoglobin, hematokrit, indeks eritrosit dan trombosit. Untuk melihat apakah
Universitas Sumatera Utara
hematologi pasien berada di atas normal atau di bawah normal dapat dilihat pada
Tabel 3.2. Tabel 3.2
Hasil Pemeriksaan Hematologi No
Keterangan Hasil Lab
Nilai Normal 1
WBC leukosit 12400
4000-10000 uL 2
RBC eritrosit 3,74
4,5-5,510
6
uL 3
HGB hemoglobin 10,4
13-16 grdL 4
HCT hematocrit 32,5
39,0-40,0 5
PLT trombosit 384000
150000-440000uL
3.4.3 Pemeriksaan gula darah
Pemeriksaan gula darah dilakukan untuk melihat apakah pasien mengalami riwayat diabetes kenaikan kadar gula darah atau tidak. Hasil
pemeriksaan kadar gula darah pasien ini dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3
Hasil pemeriksaan gula darah
Pemeriksaan Hasil
Nilai normal Glukosa adrandom
80 mgdl 140 mgdl
3.4.4 Pemeriksaan Laboratorium Mikrobiologi klinik
Untuk menentukan kepastian seseorang menderita tuberkulosis dapat dilakukan dengan pemeriksaan mikrobiologi terutama pemeriksaan dahak
sputum yang berfungsi untuk menegakkan diagnosis, menilai keberhasilan pengobatan dan menentukan potensi penularan. Data tersebut dapat dilihat pada
Tabel 3.4.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.4 Hasil Pemeriksaan Laboratorium Mikrobiologi Klinik
Spesimen Hasil kultur Spesimen: Sputum
Hasil kultur: Bakteri Aerob: Mycobacterium tuberculosis.
Direct BTA: Pemeriksaan I : negatif
Pemeriksaan II : negatif Pemeriksaan III : negatif
3.4.5 Pemeriksaan Jasmani
Pada pemeriksaan jasmani kelainan yang akan dijumpai tergantung dari organ yang terlibat. Pada tuberkulosis paru, kelainan yang didapat tergantung luas
kelainan struktur paru. Pemeriksaan fisik paru dapat dilihat pada Tabel 3.5. Dari
pemeriksaan inilah pasien dapat dikatakan terinfeksi bakteri tuberkulosis atau tidak.
Tabel 3.5 Hasil Pemeriksaan Jasmani
Pemeriksaan Fisik Paru -
Inspeksi : Dada simetris -
Palasi : Sf ka ki -
Perkusi : Pekak pada lapangan paru kiri -
Auskultasi : Ronki basah Diagnosa : TB paru
Universitas Sumatera Utara
3.4.6 Pemeriksaan foto thorax
Pemeriksaan foto thorax sangat dibutuhkan untuk menunjang apakah pasien benar terdiagnosa TB paru atau tidak dengan melihat kelainan-kelainan
yang timbul pada thorax misalnya adanya filtrat. Telah dilakukan pemeriksaan foto thorax pada pasien ini. Pasien didiagnosa TB paru dengan adanya filtrat
berupa bercak awan pada paru kiri pasien. Hasil pemeriksaan dapat dilihat pada
Tabel 3.6. Tabel 3.6
Hasil Pemeriksaan foto thorax AP Hasil foto thoraxAP
Jantung : jantung dalam batas normal Tulang – tulang intak
Dijumpai fibroinfiltrat di lapangan paru kiri Sudut costophrenicus lancip
Kesan : TB paru aktif
3.5 Diagnosis Penyakit
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang berupa foto thorax AP dan pemeriksaan laboratorium, dokter mendiagnosa pasien
menderita tuberkulosis paru.
3.6 Terapi
Selama pemantauan terapi obat yang diberikan pada pasien dapat dilihat
pada Tabel 3.7.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.7 Daftar Obat-obat yang digunakan pasien selama pemantauan
Tanggal 31 Oktober dan 01 November
2013 Jenis Obat
Dosis sehari Rute
Infus Nacl 0,9 20 tetesmenit
iv Ranitidin injeksi
1 ampul8 jam iv
Ciprofloxacin 0,2 1 ampul12 jam
iv Kalnex injeksi
1 ampulhari iv
Vit C 3x1 25 mg
oral Codein tablet
3x1 10 mg oral
Tanggal 02 - 04 November
2013 Infus Nacl 0,9
20 tetesmenit i.v
Ranitidin injeksi 1 ampul8 jam
iv Ciprofloxacin 0,2
1 ampul12 jam iv
Kalnex injeksi 1 ampulhari
iv Vit C
3x1 25 mg oral
Codein tablet 3x1 10 mg
0ral Rifampisin
1x1 450 mg oral
Pirazinamid 1x2 500 mg
oral Isoniazid
1x1 300 mg oral
Etambutol 1x2 500 mg
oral
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 3.7
Tanggal 05 November 2013
Infus Nacl 0,9 20 tetesmenit
i.v Ranitidin injeksi
1 ampul8 jam iv
Ciprofloxacin 0,2 1 ampul12 jam
iv Vit C
3x1 25 mg oral
Codein tablet 3x110 mg
oral Rifampicin kapsul
1x1 450 mg oral
Isoniazid 1x1 300 mg
oral Pirazinamid
1x2 500 mg oral
Etambutol 1x2 500 mg
oral
Tanggal 06 – 07 November
2013 Infus Nacl 0,9
20 tetesmenit i.v
Ranitidin injeksi 1 ampul8 jam
iv Ciprofloxacin 0,2
1 ampul12 jam iv
Vit C 3x1 25 mg
oral Codein tablet
3x110 mg oral
Rifampicin kapsul 1x1 450 mg
oral Isoniazid
1x1 300 mg oral
Pirazinamid 1x2 500 mg
oral Etambutol
1x2 500 mg oral
OBH Syrup 3x1300 ml
oral
Vit B6 tablet 3x110 mg
oral
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PEMBAHASAN
Pasien AH masuk ke RSUD dr. Pirngadi Kota Medan melalui Instalasi Gawat Darurat IGD pada tanggal 31 Oktober 2013. Pasien mengalami batuk
berdarah, sesak nafas, demam dan penurunan berat badan. Untuk mengetahui tindakan dan kondisi pasien lebih lanjut, maka pasien menjalani rawat inap pada
hari yang sama di ruangan XVIII Paru Flamboyan 3. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan fisik, hematologi, gula darah dan
radiologi. Berdasarkan hasil diagnosis, pasien mengalami tuberkulosis paru. Pemeriksaan dahak merupakan diagnosis utama untuk menegakkan
apakah seseorang menderita TB paru atau tidak. Pemeriksaan lain seperti foto
toraks, biakan dan uji kepekaan dapat digunakan sebagai penunjang diagnosis sepanjang sesuai dengan indikasinya.
Pasien AH telah menjalani pemeriksaan fisik dan patologi klinik, dilakukan pemeriksaan mikrobiologi berupa uji BTA untuk mengetahui apakah
pasien positif menderita TB paru yaitu dengan ditemukannya Mycobacterium tuberculosis pada dahak pasien. Selama dirawat pasien mendapat terapi obat-
obatan. Pemantauan terapi obat dilakukan mulai dari tanggal 31 Oktober 2013 sampai 7 November 2013.
4.1 Pembahasan tanggal 31 Oktober dan 01 November 2013
Pada tanggal 31 Oktober 2013, pasien mengalami batuk berdarah, sesak nafas, demam dan penurun berat badan. Tanggal 01 November 2013 pasien
mengalami keringat malam. Pemeriksaan ini dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Universitas Sumatera Utara