Identitas Pasien Keadaan pasien sewaktu masuk RSUD dr. Pirngadi Kota Medan Riwayat Pasien Diagnosis Penyakit Terapi

BAB III PENGAMATAN DAN PENATALAKSANAAN

3.1 Identitas Pasien

Nama : AH Jenis Kelamin : Pria 73 tahun Berat Badan : 42 kg AgamaSuku : Islam Status Perkawinan : Kawin Pendidikan : SMA Pekerjaan : Wiraswasta Tanggal Masuk Rumah Sakit : 31 Oktober 2013 Jenis Pelayanan : Jamkesmas Ruangan : XVIII

3.2 Keadaan pasien sewaktu masuk RSUD dr. Pirngadi Kota Medan

Pasien masuk ke rumah sakit RSUD dr. Pirngadi Kota Medan di Instalasi Gawat Darurat pada tanggal 31 Oktober 2013 jam 13.30 WIB dengan keluhan batuk berdarah dan lemas.

3.3 Riwayat Pasien

Pasien datang dengan keluhan batuk berdarah sejak 5 hari yang lalu, setelah batuk berdahak pasien juga merasakan sesak nafas, deman, keringat malam dan penurunan berat badan. Pasien mempunyai riwayat merokok sejak 55 tahun yang lalu. Tidak ada Riwayat OAT, DM dan Hipertensi. Universitas Sumatera Utara

3.4 Pemeriksaan

Pada tanggal 31 Oktober 2013 pasien telah menjalani pemeriksaan yaitu pemeriksaan fisik dan untuk menunjang tepatnya diagnosis dilakukan pemeriksaan laboratorium patologi klinik yang meliputi hematologi, gula darah, dan radiologi.

3.4.1 Pemeriksaan fisik pasien di IGD

Pemeriksaan fisik pasien sangat diperlukan untuk membantu dalam pemberian terapi obat sehingga pasien menerima obat tepat obat dan tepat dosis. Hasil pemeriksaan dapat dilihat pada Tabel 3.1 Tabel 3.1 Hasil pemeriksaan fisik No Pemeriksaan Hasil Nilai Normal 1 Sensorium Compos Mentis - 2 Tekanan Darah TD 11070 mmHg 12080 mmHg 3 Nadi HR 76 kalimenit 70-90 kalimenit 4 Pernafasan RR 26 kalimenit 10-20 kalimenit 5 Temperatur 35,7 C 37 C Keluhan Utama : Batuk berdarah Keluhan Tambahan : Batuk berdahak, demam, penurunan berat badan, sesak nafas, dan keringat malam. Suara pernafasan : vesikuler Suara tambahan : ronki

3.4.2 Pemeriksaan Laboratorium Hematologi

Pemeriksaan hematologi hemogram terdiri dari leukosit, eritrosit, hemoglobin, hematokrit, indeks eritrosit dan trombosit. Untuk melihat apakah Universitas Sumatera Utara hematologi pasien berada di atas normal atau di bawah normal dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Hasil Pemeriksaan Hematologi No Keterangan Hasil Lab Nilai Normal 1 WBC leukosit 12400 4000-10000 uL 2 RBC eritrosit 3,74 4,5-5,510 6 uL 3 HGB hemoglobin 10,4 13-16 grdL 4 HCT hematocrit 32,5 39,0-40,0 5 PLT trombosit 384000 150000-440000uL

3.4.3 Pemeriksaan gula darah

Pemeriksaan gula darah dilakukan untuk melihat apakah pasien mengalami riwayat diabetes kenaikan kadar gula darah atau tidak. Hasil pemeriksaan kadar gula darah pasien ini dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Hasil pemeriksaan gula darah Pemeriksaan Hasil Nilai normal Glukosa adrandom 80 mgdl 140 mgdl

3.4.4 Pemeriksaan Laboratorium Mikrobiologi klinik

Untuk menentukan kepastian seseorang menderita tuberkulosis dapat dilakukan dengan pemeriksaan mikrobiologi terutama pemeriksaan dahak sputum yang berfungsi untuk menegakkan diagnosis, menilai keberhasilan pengobatan dan menentukan potensi penularan. Data tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.4. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.4 Hasil Pemeriksaan Laboratorium Mikrobiologi Klinik Spesimen Hasil kultur Spesimen: Sputum Hasil kultur: Bakteri Aerob: Mycobacterium tuberculosis. Direct BTA: Pemeriksaan I : negatif Pemeriksaan II : negatif Pemeriksaan III : negatif

3.4.5 Pemeriksaan Jasmani

Pada pemeriksaan jasmani kelainan yang akan dijumpai tergantung dari organ yang terlibat. Pada tuberkulosis paru, kelainan yang didapat tergantung luas kelainan struktur paru. Pemeriksaan fisik paru dapat dilihat pada Tabel 3.5. Dari pemeriksaan inilah pasien dapat dikatakan terinfeksi bakteri tuberkulosis atau tidak. Tabel 3.5 Hasil Pemeriksaan Jasmani Pemeriksaan Fisik Paru - Inspeksi : Dada simetris - Palasi : Sf ka ki - Perkusi : Pekak pada lapangan paru kiri - Auskultasi : Ronki basah Diagnosa : TB paru Universitas Sumatera Utara

3.4.6 Pemeriksaan foto thorax

Pemeriksaan foto thorax sangat dibutuhkan untuk menunjang apakah pasien benar terdiagnosa TB paru atau tidak dengan melihat kelainan-kelainan yang timbul pada thorax misalnya adanya filtrat. Telah dilakukan pemeriksaan foto thorax pada pasien ini. Pasien didiagnosa TB paru dengan adanya filtrat berupa bercak awan pada paru kiri pasien. Hasil pemeriksaan dapat dilihat pada Tabel 3.6. Tabel 3.6 Hasil Pemeriksaan foto thorax AP Hasil foto thoraxAP Jantung : jantung dalam batas normal Tulang – tulang intak Dijumpai fibroinfiltrat di lapangan paru kiri Sudut costophrenicus lancip Kesan : TB paru aktif

3.5 Diagnosis Penyakit

Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang berupa foto thorax AP dan pemeriksaan laboratorium, dokter mendiagnosa pasien menderita tuberkulosis paru.

3.6 Terapi

Selama pemantauan terapi obat yang diberikan pada pasien dapat dilihat pada Tabel 3.7. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.7 Daftar Obat-obat yang digunakan pasien selama pemantauan Tanggal 31 Oktober dan 01 November 2013 Jenis Obat Dosis sehari Rute Infus Nacl 0,9 20 tetesmenit iv Ranitidin injeksi 1 ampul8 jam iv Ciprofloxacin 0,2 1 ampul12 jam iv Kalnex injeksi 1 ampulhari iv Vit C 3x1 25 mg oral Codein tablet 3x1 10 mg oral Tanggal 02 - 04 November 2013 Infus Nacl 0,9 20 tetesmenit i.v Ranitidin injeksi 1 ampul8 jam iv Ciprofloxacin 0,2 1 ampul12 jam iv Kalnex injeksi 1 ampulhari iv Vit C 3x1 25 mg oral Codein tablet 3x1 10 mg 0ral Rifampisin 1x1 450 mg oral Pirazinamid 1x2 500 mg oral Isoniazid 1x1 300 mg oral Etambutol 1x2 500 mg oral Universitas Sumatera Utara Lanjutan Tabel 3.7 Tanggal 05 November 2013 Infus Nacl 0,9 20 tetesmenit i.v Ranitidin injeksi 1 ampul8 jam iv Ciprofloxacin 0,2 1 ampul12 jam iv Vit C 3x1 25 mg oral Codein tablet 3x110 mg oral Rifampicin kapsul 1x1 450 mg oral Isoniazid 1x1 300 mg oral Pirazinamid 1x2 500 mg oral Etambutol 1x2 500 mg oral Tanggal 06 – 07 November 2013 Infus Nacl 0,9 20 tetesmenit i.v Ranitidin injeksi 1 ampul8 jam iv Ciprofloxacin 0,2 1 ampul12 jam iv Vit C 3x1 25 mg oral Codein tablet 3x110 mg oral Rifampicin kapsul 1x1 450 mg oral Isoniazid 1x1 300 mg oral Pirazinamid 1x2 500 mg oral Etambutol 1x2 500 mg oral OBH Syrup 3x1300 ml oral Vit B6 tablet 3x110 mg oral Universitas Sumatera Utara

BAB IV PEMBAHASAN

Pasien AH masuk ke RSUD dr. Pirngadi Kota Medan melalui Instalasi Gawat Darurat IGD pada tanggal 31 Oktober 2013. Pasien mengalami batuk berdarah, sesak nafas, demam dan penurunan berat badan. Untuk mengetahui tindakan dan kondisi pasien lebih lanjut, maka pasien menjalani rawat inap pada hari yang sama di ruangan XVIII Paru Flamboyan 3. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan fisik, hematologi, gula darah dan radiologi. Berdasarkan hasil diagnosis, pasien mengalami tuberkulosis paru. Pemeriksaan dahak merupakan diagnosis utama untuk menegakkan apakah seseorang menderita TB paru atau tidak. Pemeriksaan lain seperti foto toraks, biakan dan uji kepekaan dapat digunakan sebagai penunjang diagnosis sepanjang sesuai dengan indikasinya. Pasien AH telah menjalani pemeriksaan fisik dan patologi klinik, dilakukan pemeriksaan mikrobiologi berupa uji BTA untuk mengetahui apakah pasien positif menderita TB paru yaitu dengan ditemukannya Mycobacterium tuberculosis pada dahak pasien. Selama dirawat pasien mendapat terapi obat- obatan. Pemantauan terapi obat dilakukan mulai dari tanggal 31 Oktober 2013 sampai 7 November 2013.

4.1 Pembahasan tanggal 31 Oktober dan 01 November 2013

Pada tanggal 31 Oktober 2013, pasien mengalami batuk berdarah, sesak nafas, demam dan penurun berat badan. Tanggal 01 November 2013 pasien mengalami keringat malam. Pemeriksaan ini dapat dilihat pada Tabel 4.1. Universitas Sumatera Utara