pembentukan cecara gradual atau bertahap dari makna sebuah pesan melalui pemahaman dan interpretasi.
Dalam penelitian ini peneliti melakukan analisis data menggunakan metode semiotik yakni suatu metode analisis untuk
mengkaji tanda Sobur,2004:15. Berdasarkan metode analisis tersebut, peneliti berusaha menggali realitas yang didapatkan
melalui interpretasi simbol-simbol dan tanda yang ditampilkan dalam film “The King Speech” tersebut. Selanjutnya akan menjadi
corpus dalam penelitian ini, kemudian secara khusus peneliti menggunakan metode penelitian analisis yang dikemukakan John
Fiske untuk menginterpretasikan atau memaknai kekerasan dalam\film “The King Speech” Melalui pemeran Raja George VI
bertie
3.2 Kerangka Konseptual
3.2.1 Corpus
Didalam penelitian kualitatif diperlukan adanya suatu pembahasan masalah yang disebut corpus. Corpus adalah
sekumpulan bahan terbatas yang ditentukan pada perkembangannya oleh analisis kesemenaan. Corpus haruslah
cukup luas untuk memberi harapan yang beralasan bahwa unsur- unsur akan memelihara sebuah sistem kemiripan perbedaan yang
lengkap. Corpus juga bersifat sehomogen mungkin, homogen pada
taraf waktu singkroni Kurniawan, 2000:70
Pada penelitian kualitatif ini memberikan peluang yang besar bagi dibuatnya interpretasi alternatif. Corpus dalam
penelitian ini adalah adegan dan dialog yang merepresentasikan seorang Raja dari pemeran Raja George VI bertie. Dalam film ini
ada scene-scene yang menampilkan atau menggambarkan sosok raja yang gagap.
3.2.2 Definisi Konseptual
3.2.2.1 Representasi
Representasi berasal dari kata dasar dalam bahasa inggris represent yang bermakna stand for, artinya berarti atau juga act a
delegate for yang berarti bertindak sebagai pelambang atas sesuatu, representasi juga dapat diartikan sebagai proses dan hasil yang
memberi makna khusus pada tanda.
Konsep representasi dapat berubah-ubah, selalu ada pemaknaan baru dan pandangan baru dalam konsep representasi
yang sudah ada sebelumnya. Intinya adalah makna tidak inheren dalam sesuatu di dunia ini, ia selalu dikonstruksikan,
diproduksikan, memalui proses representasi.
Ada dua proses representasi. Pertama, representasi mental, yaitu konsep tentang “sesuatu” yang ada di kepala kita masing-
masing. Representasi mental ini masih berbentuk sesuatu yang abstrak. Kedua adalah “bahasa” yang berperan penting dalam
proses konstruksi makna. Konsep abstrak yang ada di kepala kita