Nisbah Antar Konsep PENDAHULUAN
menghipnotis rakyat dan sebagainya. Tetapi raja yang satu ini adalah seorang raja yang kaku, keras kepala, dan memiliki gangguan saat berbicara atau
gagap saat di depan umum.
Kesulitan berbicara saat berhadapan dengan publik atau massa yang berjumlah puluhan ribu bahkan jutaan, jauh-jauh hari telah dialaminya
sebelum menjadi raja. Saat pangeran berpidato, rakyat hening menunggu pangeran mengutarakan kata demi kata dengan susah payah. Yang lebih
parahnya lagi, gagapnya sang pangeran terlihat dan terdengar jelas. Bukan hanya wajah pangeran yang merah padam karena malu, rakyat pun menghela
napas panjang, seolah mengatakan, “sosok Raja yang tidak punya harapan”. Rakyat kecewa karena berpidato saja Raja sangat kesulitan.
Meskipun Film The King Speech merupakan film drama, film ini juga bisa dijadikan sebagai film yang memberi semangat dan harapan,
dimana dalam ceritanya tokoh Bertie raja melakukan usaha keras untuk mengatasi kegagapannya. Film, selain sebagai media hiburan, ini dapat
dijadikan juga sebagai media massa yang mengandung unsur edukatif dan film dapat dijadikan sebagai alat untuk memberikan semangat bagi
orang-orang yang gagap untuk tetap percaya diri untuk berkomunikasi maupun berbicara di depan umum. Melalui film, realitas yang ada pada
masyarakat dapat terangkat kembali melalui karya sang sutradara yang dikemas sedemikian rupa sehingga bisa mempengaruhi masyarakat.
Seorang Raja identik dengan wibawa,tegas,berkharisma,pandai berbicara, tetapi raja dalam
film The King Speech bertolak belakang,raja ini gagap, keras kepala, tidak percaya diri berbicara di depan umum