di unit kliring dapat mengatasi kesulitan melakukan perbaikan dan pemulihan dari gangguan dan bencana yang menghentikan kegiatan operasional kliring.
Dari uraian diatas sangat menarik untuk dilakukan analisis faktor-faktor yang mendasari berhasil tidaknya penerapan BCP dalam penyusunan langkah-
langkah menuju kelangsungan penyelenggaraan kliring dengan melakukan : 1.
Identifikasi dan inventarisasi bentuk bencana sebagai potensi gangguan dan ancaman dalam penyelenggaraan kliring,
2. Menyusun langkah-langkah penanggulangan bencana dengan berpedoman
pada ketentuan SE No.1234DASP tanggal 22 Desember 2010 dan bentuk- bentuk bencana yang telah diidentifikasiinventarisasi.
Dari analisis faktor-faktor tersebut di atas maka dapatlah dilakukan penyusunan SOP Standard Operating Procedure yang diuraikan secara kasus
perkasus bencana.
Gambar 2 : Proses penyusunan SOP dalam pelaksanaan BCP
Mengingat pentingnya
kelangsungan pelaksanaan
operasional Sistem
Pembayaran terutama dalam pelaksanaan penyelenggaraan kliring SKNBI maka diperlukan pembahasan dan Analisis Business Continuity Plan pada Unit
Penyelenggaraan Kliring KPw BI Wilayah IX Sumut dan Aceh yang merupakan Pelaksana Kliring Lokal di wilayah Medan dan sekitarnya.
1.2 Rumusan Masalah
Analisis Analisis
Analisis Analisis
Identifikasi Gangguan
dan Bencana
Standard Operating Procedure
SOP
Ketentuan SE No.1234DASP
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan latar belakang dan pentingnya kelangsungan operasional pelayanan Penyelenggaraan Kliring Lokal di KPw BI Wilayah IX maka akan
dibahas beberapa pokok permasalahan sebagai berikut: a.
Potensi gangguan ancaman apa saja yang akan dihadapi dalam penyelenggaraan pelayanan kliring di Unit Penyelenggaraan Kliring KPw BI
Wilayah IX ? b.
Bagaimana implementasi penerapan BCP dalam mengatasi masing-masing jenis potensi gangguan sehingga dapat terwujudnya pemulihan recovery
keadaan apabila terjadi bencana disaster dan bagaimana kesiapan personil Sumber Daya Manusiannya sehingga kelangsungan bisnis tetap berjalan?.
1.3 Tujuan Penelitian
Melihat latar belakang di atas, maka tujuan dari penelitian geladikarya ini adalah :
a. Mengetahui potensi gangguan ancaman yang mungkin terjadi dalam
penyelenggaraan SKNBI di Unit Penyelenggaraan Kliring Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX Sumut dan Aceh;
b. Untuk menyusun langkah-langkah penerapan Business Continuity Plan dalam
penanggulangan gangguan dan keadaan darurat yang berpedoman pada SE No.1234DASP tanggal 22 Desember 2010 dan teori-teori BCP dan DRP
sehingga dapat memenuhi kebutuhan dalam pemulihan recovery sehingga proses keberlangsungan bisnis tetap berjalan dalam penyelenggaraan kliring.
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat yang diharapkan dapat diambil dari penulisan ini adalah :
Universitas Sumatera Utara
a. Memberikan usulan bahan pertimbangan bagi Unit Penyelenggaraan
Kliring di KPw BI Wilayah IX dalam perumusan dan menetapkan SOP Business Continuity Plan BCP untuk tanggap menghadapi dan
menanggulangi bencana b.
Bagi ilmu pengetahuan, sebagai tambahan khasanah penelitian bagi Program Studi Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas
Sumatera Utara untuk dapat dipergunakan dan dikembangkan. c.
Sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan penulis dalam pelaksanaan tugas dan bagaimana merancang business continuity plan
untuk menghindari downtime yang panjang sehingga kelangsungan operasional bisnis dapat berjalan secara aman pada suatu perusahaan
dalam menghadapi risiko gangguan dan bencana alam.
1.5 Batasan dan Ruang Lingkup Penulisan