Potensi gangguan pada PKL yang terakhir yaitu terbatasnya sumber daya manusia penyelenggaraan kliring SKNBI yang mengerti dan memahami
proses kliring tersebut. Untuk mengatasi krisis SDM kliring ini maka diperkukan perencanaan
mutasi dan rotasi bagi pegawai yang belum pernah di Unit Penyelenggaraan Kliring ini, sehingga apabila diperlukan tenaga SDM
backup maka dapat ditugaskan pegawai yang pernah berpengalaman di kliring tersebut sehingga proses penyelenggaraan kliring dapat berjalan
dengan lancar. Disamping itu diperlukan koordinasi dengan Kantor PKL di daerah lain
dan meminta bantuan kepada Departemen Sumber Daya Manusia Kantor Pusat Bank Indonesia Jakarta untuk melakukan detasering pegawai dari
KPw Wilayah lain untuk membantu pelaksanaan penyelenggaraan kliring SKNBI yang kesulitan SDM.
Perlu diperhatikan bahwa hal-hal yang dapat mengganggu kelancaran PKL adalah adanya pegawai yang sakit, 70las an lain dalam berhalangan hadir,
rotasi dan mutasi pegawai, dll.
6.2 Pengembangan BCP
Pengembangan BCP dilaksanakan berdasarkan informasi yang didapat setelah ditetapkannya ruang lingkup dan perencanaan sebelumnya. Tahapan ini
terdiri dari : a.
Menentukan strategi keberlangsungan tindakan, dimana tindakan-tindakan yang akan diambil dalam rangka BCP dirincikan. Penentuan strategi
keberlangsungan meliputi :
Universitas Sumatera Utara
• Komputer; yaitu komponen hardware, software, jalur komunikasi dan data. • Fasilitas; yaitu lokasi remote back-up danatau fasilitas lainnya.
• People; yaitu pelaksana, manajemen dan tenaga keamanan. • Perlengkapan dan bahan.
Dalam penentuan
strategi keberlangsungan
untuk BCP
Penyelenggaraan Kliring SKNBI KPw BI Wilayah IX juga mengacu pada SE No.1234DASP yang memberikan ketentuan-ketentuan mengenai BCP,
diantaranya : 1
Kondisi Gangguan pada KPK Utama; 2
Kondisi Gangguan pada KPK Utama dan KPK Back-Up atau keadaan darurat di lokasi PKL;
3 Kondidi Gangguan pada JKD dari KPK ke SSK;
4 Kondisi Gangguan pada JKD Utama dan JKD Back-Up dari KPK ke SSK;
5 Kondisi Gangguan pada JKD dari TPK On-line ke SSK
Dari hasil wawancara kepada Asisten Manajer dan Staf pada Unit Penyelenggaraan Kliring KPw BI Wilayah IX mengenai sisi rasionalitas dan
riil di lapangan b.
Mendokumentasikan strategi tindakan, yang mengacu pada hasil-hasil dari penentuan strategi keberlangsungan.
6.3 Persetujuan Rencana dan Implementasi
Hasil dari tahapan-tahapan di atas adalah persetujuan dari manajemen atau pimpinan untuk implementasinya. Implementasi tidak melulu berarti pelaksanaan
scenario bencana dan menguji rencana tersebut saja tetapi juga dapat mengacu kepada beberapa langkah berikut :
a. Persetujuan manajeman pimpinan
Universitas Sumatera Utara
Manajemen pimpinan mempunyai tanggung jawab paling akhir untuk semua tahapan rencana, karena mereka yang berwenang dalam pengawasan dan
pelaksanaan BCP selama peristiwa yang mengganggu terjadi serta mampu membuat keputusan yang diberitahukan dengan cepat selama proses
penyelamatan berlangsung. b.
Pemeliharaan rencana BCP seringkali terabaikan, yang terkadang disebabkan gangguan yang hampir
tidak pernah terjadi. Namun demikian, pemeliharaan rencana tetap perlu dilakukan selain untuk memastikan seluruh rencana dan komponen-
komponennya masih berfungsi atau melakukan up-date. Karena itu unit kerja yang menerapkan BCP disarankan untuk lebih intens melakukan penerapan
BCP secara periodic sebagai bentuk pemeliharaan rencana. Diharapkan dengan menyusun BCP melalui seluruh tahapan ini, akan
diperoleh dokumentasi BCP yang dalam hal ini BCP telah mencakup komponen- komponen penyelenggaraan SKNBI di KPw BI Wilayah IX dengan implikasi yang
dapat dilaksanakan secara riil. Mengingat begitu besarnya peranan BCP, maka penyusunan dan
pengembangan BCP merupakan hal yang paling utama sebelum BCP tersebut diterapkan. Namun demikian sebelum menuju tahapan penyusunan, BCP itu sendiri
perlu ditelaah mengenai hal-hal terkait mengenai dimana dan untuk apa BCP itu diterapkan. Namun demikian ada beberapa hal yang perlu diketahui dan dicermati baik
sebelum atau pada saat BCP SKNBI KPw BI Wilayah IX itu disusun antara lain adalah :
1. Karakteristik Gangguan dan Ancaman Pada Penyelenggaraan SKNBI KPw BI
Wilayah IX.
Universitas Sumatera Utara
2. Kebijakan BCP Penyelenggaraan SKNBI.
3. Penyusunan dan Pengembangan BCP pada Penyelenggaraan Kliring SKNBI KPw
BI Wilayah IX.
6.4 Penyusunan Standard Operating Procedure SOP