Batasan dan Ruang Lingkup Penulisan Bencana dan Jenisnya

a. Memberikan usulan bahan pertimbangan bagi Unit Penyelenggaraan Kliring di KPw BI Wilayah IX dalam perumusan dan menetapkan SOP Business Continuity Plan BCP untuk tanggap menghadapi dan menanggulangi bencana b. Bagi ilmu pengetahuan, sebagai tambahan khasanah penelitian bagi Program Studi Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara untuk dapat dipergunakan dan dikembangkan. c. Sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan penulis dalam pelaksanaan tugas dan bagaimana merancang business continuity plan untuk menghindari downtime yang panjang sehingga kelangsungan operasional bisnis dapat berjalan secara aman pada suatu perusahaan dalam menghadapi risiko gangguan dan bencana alam.

1.5 Batasan dan Ruang Lingkup Penulisan

Pembahasan pada penulisan ini, dibatasi pada penerapan Business Continuity Plan BCP dalam penanggulangan gangguan dan keadaan darurat yang mungkin terjadi pada pelaksanaan pelayanan kliring antar bank di Unit Penyelenggaraan Kliring Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX Sumut dan Aceh yang beralamat Jalan Balai Kota No.4 Medan 20111, Telepon 061 4150500, Fax 061 4152777 website bi.go.id Universitas Sumatera Utara BAB II LANDASAN TEORI Untuk sebuah organisasi atau perusahaan, keberlangsungan kegiatan atau proses bisnis yang menjadi core bisnis adalah sesuatu yang wajib. Keberlangsungan atau kontinuitas sebuah proses bisnis dalam segala kondisi bencana atau keadaan darurat lainnya memiliki implikasi yang besar terhadap hal-hal lain yang menyangkut sebuah organisasi atau perusahaan tersebut, mulai dari kehilangan keuntungan, kerugian meteriil sampai dengan pemeliharaan sebuah nama baik.

2.1 Bencana dan Jenisnya

Menurut Priambodo 2009: 22 bencana adalah suatu kejadian alam, buatan manusia, atau perpaduan antara keduanya yang terjadi secara tiba-tiba sehingga menimbulkan dampak negatif yang dahsyat bagi kelangsungan kehidupan. Dalam kejadian bencana tersebut, unsur yang terkait langsung atau terpengaruh harus merespons dengan melakukan tindakan perbaikan guna menyesuaikan sekaligus memulihkan kondisi seperti semula atau menjadi lebih baik. Dalam hal ini metode perencanaan Business Continuity Plan BCP sangat tepat diberlakukan. Lebih lanjut Priambodo menjelaskan bahwa ada tiga kategori bencana yaitu: 1. Bencana alam, yakni bencana yang disebabkan oleh perubahan kondisi alamiah alam semesta angin: topan, badai, puting beliung; tanah : erosi, sedimentasi, longsor, gempa bumi; air : banjir, tsunami, kekeringan, perembesan air tanah; api : kebakaran, letusan gunung berapi 2. Bencana sosial, yakni bencana yang disebabkan oleh ulah manusia sebagai komponen sosial instabilitas politik, sosial dan ekonomi; perang; kerusuhan massal; teror bom; kelaparan; pengungsian; dll Universitas Sumatera Utara 3. Bencana kompleks, yakni perpaduan antara bencama sosial dan alam sehingga menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan kebakaran; epidemi penyakit; kerusakan ekosistem, polusi lingkungan, dll. Bencana-bencana tersebut dapat berlangsung beberapa waktu menit, jam dan bahkan berhari-hari, serta dapat memaksa penggunaan fasilitas TI alternatif atau data backup off-site. Antisipasi terhadap kemungkinan terburuk terjadinya bencana harus dilakukan tindakan-tindakan yang strategis, seperti : 1. Strategi jangka pendek short-term, yaitu dengan menyediakan fasilitas TI alternative, power supply yang cukup untuk menjalankan mesin dan peralatan TI tersebut, serta tersedianya sarana telekomunikasi yang dapat menghubungkan satu daerah terisolir akibat bencana dengan dunia daerah yang tidak terkena bencana. 2. Strategi jangka panjang long-term, yaitu dengan menyediakan fasilitas TI yang permanen, tenaga power supply dan perlengkapan telekomunikasi yang lebih luas jangkauannya dan dapat bertahan menjalankan operasional yang lebik kompleks.

2.2 Sistem Tanggap Bencana