13 Gambar 2. Model Komunikasi Teori Lasswell
Sumber : Morissan. 2013:224 Uraian tersebut membuktikan bahwa media televisi ini memberikan
peranan yang lebih besar dalam mempengaruhi masyarakat karena dapat meinmbulkan reaksi setelah menonton tayangan yang ada di televisi.
c. Aspek Tayangan Televisi
Televisi mempunyai tiga aspek dalam acara yang ditayangkan, yaitu: 1 Afektif, berkaitan dengan sikap dan emosi. Acara yang biasanya
memunculkan segi ini adalah acara yang mendorong penontonnya memunculkan kepekaan sosial, kepedulian terhadap sesama dan
sejenisnya. 2 Kognitif, berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan. Acara yang
menyajikan hal tersebut adalah berita, dialog, wawancara dan sejenisnya. 3 Psikomotor, berkaitan dengan tindakan atau perilaku. Acara ini banyak
jenisnya, mulai dari film, sinetron, atau acara lainnya dengan syarat tidak mengubah perilaku penonton menjadi buruk.
Mafeta Rahmawati, dkk. 2013:25
d. Fungsi Televisi
Fungsi televisi secara umum adalah: 1 Alat informasi.
Kehadiran televisi menjadi sangat penting sebagai sarana penghubung yaitu berupa interaksi antara yang satu dengan yang lain dalam berbagai hal
yang menyangkut perbedaan dan persamaan presepsi tentang hal yang
14 sedang terjadi. Informasi yang didapat kemudian diolah pada proses data
audio visual, sesuai sifat dari televisi tersebut sehingga dapat dinikmati semua penonton.
Televisi termasuk media yang cukup diminati. Hal ini dikarenakan televisi menghadirkan sifat audio visual yang dapat dinikmati sekaligus, berbeda
dengan koran atau majalah yang menghadirkan sifat visual saja dan radio yang menghadirkan media audio saja.
2 Kontrol sosial. Televisi mempunyai gambaran kehidupan sosial suatu negara, sehingga
televisi dapat diartikan miniatur sebuah negara. Televisi mudah dalam mengakses atau mentransfer informasi kepada penontonnya dan itu bersifat
umum. Pertukaran informasi juga dapat dilakukan bukan hanya skala nasional, namun dapat juga skala internasional.
Sifat umum yang terdapat di televisi memberikan arti semua kalangan dan setiap waktu dapat dinikmati apapun acaranya, hal ini tentunya harus dibatasi
dalam alur tayangannya agar tidak melanggar norma atau menimbulkan efek negatif, karena tidak dapat diprediksi siapa saja yang sedang menikmati
tayangan pada saat itu. Kegiatan tersebut dinamakan kontrol sosial. Kontrol sosial tersebut dapat dicontohkan seperti tayangkan sinetron,
sebelum sinetron tersebut tayang di televisi harus melalui proses sensor untuk menghindari kata-kata atau perbuatan yang melanggar norma. Contoh lain
yaitu iklan rokok yang ditayangkan mulai dari jam 9 malam, hal ini untuk menghindari anak-anak menonton iklan tersebut dan berkeinginan membeli
bahkan mencoba rokok.
15 3 Fungsi hiburan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK semakin pesat, hal ini juga berpengaruh dalam berbagai bidang, terutama dunia hiburan. Dunia
hiburan modern berbeda dengan dunia hiburan pada jaman dahulu. Jaman dahulu jika menyaksikan hiburan langsung mendatangi sumber hiburan
tersebut, berbeda dengan jaman sekarang yang masyarakatnya dimanjakan dengan hiburan yang ada di televisi.
Stasiun televisi berlomba-lomba menghadirkan tayangan hiburan sesuai dengan animo masyarakat yang lebih menggemari tayangan hiburan
dibandingkan tayangan lainnya. Fakta ini didukung oleh tidak ada satupun stasiun televisi yang tidak menghadirkan tayangan hiburan.
e. Tayangan Memasak