27
telah lama sekali diakui. Hal ini sejalan dengan semboyan ‘ing ngarso sung tulodo’ artinya ditengah-tengah guru harus dapat membangun inisiatif.
6. Sebagai fasilisator, guru memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar
mengajar. Guru hendaknya memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam proses pembelajaran, misalnya dengan menciptakan suasana yang menyenagkan dan
menimbulkan keaktifan dan kreatifitas pada diri siswa sehingga pembelajaran berlangsung efektif dan efisien.
7. Sebagai mediator, guru sebagai peneguh dalam kegiatan belajar siswa, guru hendaknya
memilki pengetahuan dan pemahaman tentang pendidikan baik jenis dan bentuknya, baik media material maupun nonmaterial.
8. Sebagai evaluator, Guru dituntut menjadi seorang evaluator yang baik dan jujur, dengan
memberikan penilaian yang menyangkut intrinsik maupun ekstrinsik. Guru tidak hanya menilai produk tetapi juga menilai proses. Guru harus mempunyai otoritas untuk menilai
prestasi anak didik dalam bidang akademis maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak.
2.3. Motivasi Pembelajaran
2.3.1. Pengertian Motivasi
Motivasi merupakan aspek yang paling penting dalam mendukung seseorang dalam mengerjakan atau mempelajari sesuatu hal, sehingga mempengaruhi seseorang dalam mencapai
sebuah prestasi belajar.Istilah motivasi sering disamakan dengan istilah motif, M. Nagalim Purwanto 2006:60,menyatakan motif adalah sesuatu yang mendorong sesorang untuk
bertindak atau melakukan sesuatu.
28
Namun menurut Ghuatherie yang dikutip oleh Wasty Soemanto 2006:206motivasi hanyalah menimbulkan variasi respon pada individu, dan apabila dihubungan dengan belajar
hanyalah penyebab dari variasi reaksi.Berdasarkan definisi motivasi yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu kondisi untuk memberikan
dorongan dalam melakukan suatu hal untuk mencapai sebuah tujuan yang diharapakan.
Menurut Sugihartono 2007:78 motivasi belajar memegang peranan yang sangat penting untuk pencapaian prestasi belajar siswa, karena motivasi belajar yang tinggi akan
terlihat dalam ketekunan yang tidak mudah menyerah meskipun dihadapkan oleh beberapa kendala. Motivasi tersebut dapat ditemukan dalam sikap siswa, antara lain: 1 tinggi keterlibatan
efektif siswa dalam belajar, 2 tingginya keterlibaran siswa dan efektif siswa dalam belajar.3 tingginya upaya siswa untuk menjaga agar senantiasa memiliki motivasi belajar. Menurut
Dimyanti dan Mudjiono 2006:80 motivasi adalah dorongan meental yang mengarahkan dan menggerakkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar.Motivasi terkandung adanya
keinginan yang mengatifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku individu pelajar. Ada tiga komponen utama dalam motivasi, yaitu: 1 kebutuhan; 2 dorongan;
3 tujuan. Berdasarkan pendapat di atas dengan demikian motivasi belajar adalah sebuah dorongan
untuk melakukan sesuatu hal yang diwujudkan dalam sebuah tindakan untuk melakukan kegiatan belajar dalam mencapai sebuah tujuan yang diharapkan.
2.3.2. Teori Motivasi Belajar