23
Dengan demikian peranan guru dalam belajar ini menjadi lebih luas dan lebih mengarah kepada peningkatan motivasi belajar siswa.Melalui peranannya guru diharapkan mampu
mendorong siswa untuk senantiasa belajar dalam berbagai kesempatan melalui berbagai sumber dan media. Guru hendaknya mampu membantu setiap siswa secara efekktif dapat
mempergunakan berbagai kesempatan belajar dan berbagai sumber serta media belajar. Hal ini berarti bahwa guru hendaknya dapat mengembangkan cara dan kebiasaan belajar yang sebaik-
baiknya. Selanjutnya sangat diharapkan guru dapat memberikan fasilitas yang memadai sehingga siswa dapat belajar secara efektif. Peran guru juga harus menciptakan guru yang berkualitas.
Guru berkualitas adalah guru dalam kegiatan belajar mengajar guru sangat penting, jika guru mengajar terlalu cepat, suara keras, penguasaan materi kurang baik, penguasaan kelas rendah,
motivasi rendah, maka itu akan menghambat semangat belajar siswa dan motivasi siswa untuk bertanya, dan mengulangi pelajaran kembali dirumah akan berkurang.
2.2.2. Kompetensi Guru
Tugas dan peran guru dapat terlaksana apabila memilki kopetensi di dalam dirinya. Kompetensi yang dimilki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas kerja guru.
Berdasarkan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standard Kualitas Akademi dan Kompetensi Guru, dijelaskan bahwa Standar
Kompetensi Guru dikembangkan secara utuh dari 4 kompetensi utama departemen pendidikan nasional, 2008, yaitu: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. 1.
Kompetensi Pedagogik Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan yang harus dimiliki guru berkenaan
dengan karakteristik siswa dilihat dari berbagai aspek seperti moral, emosional dan
24
intektual.Hal tersebut berimplikasi bahwa seorang guru harus mampu menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip belajar, karena siswa memilki karakter, sifat, dan interest yang
berbeda. Guru
harus mampu
mengoptimalkan potensi
peserta didik
untukmengaktualisasikan kemampuannya dikelas dan harus mampu melakukan kegiatan penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
2. Kompetensi Kepribadian
Dalam hal ini guru harus mampunyai kemampuan yang bekaitan dengan kemantapan dan integritas kepribadian seorang guru. Guru sebgai pendidik harus dapat mempengaruhi
proses perkembangan dengan tata nilai yang dianggap baik dan berlaku di masyarakat. Guru harus mampu membelajarkan siswa tentang disiplin diri, belajar membaca,
mencintai buku, menghargai waktu, belajar bagaimana belajar, mematuhi aturantata tertib, dan belajar bagaiman aharus berbuat. Semua itu akan berhasil apabila guru juga
disiplin melaksanakan tugas dan kewajibannya. 3.
Kompetensi Sosial Guru dimata masyarakat dan siswa merupakan panutan yang perlu dicontoh dan
merupakan suri tauladandalam kehidupan sehari-hari. Guru perlu memilki kemampuan sosial dengan masyarakat, dalam rangka melaksanakan proses pembalajaran yang efektif.
Kemampuan sosial merupakan kemampuan yang meliputi kemampuan guru dalam berkomunikasi,
bekerjasama, bergaul
simpatik, dan
mempunyai jiwa
yang menyenangkan.
4. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional merupakan kemampuan yang harus dimilki guru dalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran. Guru memiliki tugas untuk
25
mengarahkan kegiatan belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, untuk itu guru dituntut mampu menyampaikan bahan pelajaran.
Guru juga harus mampu menciptakan susana mengajar yang menyenangkan agar siswa semakin termotivasi dengan apa yang sudah diberikan oleh guru. Dalam buku Quantum
Teaching, Bobbi De Poter 2000:10, mengatakan pembelajaran yang berhasil haruslah dalam suasana yang menyenangkan dan menggembirakan. Untuk mencapai suasana itulah dipakai
tahapan sebagai berikut: a.
Ambak apa manfaat bagi aku. Guru menumbuhkan minat dan manfaat belajar b.
Alami. Guru mengajak siswa mengalami dalam kegiatan atau permainan c.
Namai. Guru mengajak siswa dengan memberi nama, konsep, model, rumus, kata kunci yang mereka temukan.
d. Demontrasikan. Guru mengajak siswa untuk menunjukan apa yang mereka ketahui
e. Ulangi. Guru memberikan kesempatan siswa mengatakan bahwa “aku tau bahwa aku
memang tahu ini” f.
Rayakan. Guru memberi pujian dan penghargaan dengan tepuk tangan atau cara lain atas partisipasi dan pendapat para siswa.
Pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa,peran guru adalah: 1.
Sebagai indikator, guru sebagai pelaksana mengajar informatife, laboratorium,studi lapangan dan informasi kegiatan maupun umum.
2. Sebagai organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, workshop,
jadwal pelajaran, dan lain-lain. Guru dalam melaksanakan tugasnya harus dapat mengatur dan mengelola sumber-sumber
pembelajaran yang tersedia. Dengan demikian, peserta didik dapat memanfaatkan
26
sumber-sumber tersebut sebagai media pembelajaran yang memungkinkan siswa melakukan proses pembelajaran dengan efektif dan efisien. Seperti langkah-langkah
proses pembelajaran, jadwal pembelajaran, kegiatan ekstra, dan lain-lain, hal ini dimaksudkan agar proses pembelajaran tersebut berjalan dengan baik.
3. Sebagai motivator, guru harus dapat merangsang dan memberikan dorongan untuk
mendinamisasi potensi siswa, menumbuhkan swadaya aktivitas dan daya cipta, sehingga akan terjadi dinamika di dalam proses belajar mengajar. Dalam proses pembelajaran,
dorongan yang diberikan mungkin berupa penghargaan seperti pujian, bahkan seandainya diperkirakan hasilnya akan positif hukuman pun dapat dilakukan dengan catatan tidak
memberikan hukuman fisik seperti menampar, manajemen, dan sebagainya. Sebagai penilai evalator, guru bertugas mengidentifikasi, mengumpulkan, menganalisis,
menafsirkan data yang valid, reliabel dan objektif, dan akhirnya memberikan pertimbangan judgement atas tingkat keberhasilan pembelajaran berdasarkan kreteria
yang ditetapkan, baik mengenai program, proses, maupun hasil produk. Evaluasi terhadap produk selain berguna untuk bahan pertimbangan dalam kepuusan, juga
bermanfaat sebagai umpan balik feedbackbagi proses masukan inputserta tindak lanjutnya.
4. Sebagai direktor guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar
mengajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan. 5.
Sebagai inisiator, guru sebagai pencetus ide-ide kreatif yang dapat dicontoh oleh anak didiknya dalam proses belajar.
Ide yang dikemukakan adalah ide-ide yang kreatif dan dapat memotivasi peserta didik untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya.Peran guru sebagai inisiator sebenarnya
27
telah lama sekali diakui. Hal ini sejalan dengan semboyan ‘ing ngarso sung tulodo’ artinya ditengah-tengah guru harus dapat membangun inisiatif.
6. Sebagai fasilisator, guru memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar
mengajar. Guru hendaknya memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam proses pembelajaran, misalnya dengan menciptakan suasana yang menyenagkan dan
menimbulkan keaktifan dan kreatifitas pada diri siswa sehingga pembelajaran berlangsung efektif dan efisien.
7. Sebagai mediator, guru sebagai peneguh dalam kegiatan belajar siswa, guru hendaknya
memilki pengetahuan dan pemahaman tentang pendidikan baik jenis dan bentuknya, baik media material maupun nonmaterial.
8. Sebagai evaluator, Guru dituntut menjadi seorang evaluator yang baik dan jujur, dengan
memberikan penilaian yang menyangkut intrinsik maupun ekstrinsik. Guru tidak hanya menilai produk tetapi juga menilai proses. Guru harus mempunyai otoritas untuk menilai
prestasi anak didik dalam bidang akademis maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak.
2.3. Motivasi Pembelajaran