19
penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa. jika siswa sudah menerima pelajaran dan menguasainya, maka pelajarannya akan menjadi lebih biat dan lebih
maju. Kenyataannya saat ini yang masuk sekolah, maka memerlukan alat-alat yang
membantu lancarnya belajar siswa dengan jumlah siswa yang besar pula, seperti buku-buku diperpustakaan, laboratorium atau media-media lain. Kebanyakan sekolah
masih kurang memiliki media dalam jumlah maupun kualitasnya. f.
Waktu Sekolah Waktu yang baik untuk sekolah adalah pada pagi hari dimana pikiran masih segar,
jasmani dan kondisi yang baik sehingga siswa akan mudah berkonsentrasi pada pelajaran.
g. Keadaan Gedung
Untuk dapat mendukung proses belajar siswa disekolah,terlebih lagi jumlah siswa yang cukup banyak yang memilki beragam karakteristik menuntut adanya suasana
sekolah yang dapat membantu proses belajar mereka. Dengan jumlah siswa yang banyak serta berfariasi berkarakteristik mereka masing-masing menuntut keadaan
gedung dewasa ini harus memadai didalam setiap kelas. Keadaan sekolah pada umumnya dan kelas pada khususnya yang terlihat rapi akan membuat suasana
menjadi lebih nyaman untuk belajar.
2.2. Peran Guru
2.2.1. Pengertian Peran Guru
Guru adalah tenaga profesional dalam bidang pembelajaran wajib memiliki kualitas yang sesuai dengan syarat-syarat khusus yaitu guru harus menguasai seluk-beluk pendidikan dan
20
pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang perlu dibina dan dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu atau pendidikan prajabatan.
Prinsip profesi sendiri adalah suatu lapangan pekerjaan yang dalam melakukan tugasnya memerlukan teknik dan prosedur ilmiah, memilki dedikasi yang tinggi dalam menyikapi
pekerjaan dan berorientasi pada pelayanan yang baik. Artinya bahwa profesi guru dapat dikategorikan suatu pekerjaan ideal memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat yang
membutuhkannya dan memberitauladan yang baik. Seperti yang telah dijelaskan sebelunya, guru bermakna sebagai pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta dengan jalur formal. Sejalan dengan itu guru memilki peran yang bersifat
multi fungsi, lebih dari sekedar yang tertuang pada produk hukum tentang guru. Peran guru itu ada beberapa pendapat yang dijelaskan dalam buku Sardiman A.M
2006:143, antara lain: 1.
Prey Katz menggambarkan peran guru sebagai komunikator, sahabat yang dapat memberikan nasihat-nasihat, motivator sebagai pemberi inspirasi dan dorongan,
pembmbing dalam mengembangkan sikap dan tingkah laku serta nilai-nilai, orang yang menguasai bahan yang diajarkan.
2. James W.Brown mengemukakan bahwa tugas dan peran guru antara lain: menguasai
dan mengembangkan materi pelajaran, merencana dan mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa.
3. Federasi dan Organisasi Profesional Guru Sedunia mengungkapkan bahwa peran
guru di sekolah, tidak hanya sebagai transmitter dari ide tetapi juga berperan sebagai transformer dan katalisator dari nilai dan sikap.
21
Slameto 1995:97-98 mengemukakan bahwa dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa
untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa. Penyampaian materi pelajaran
hanyalah merupakan salah satu dari berbagai kegiatan dalam belajar sebagai suatu proses dinamis dalam segala fase dan proses perkembangan siswa, secara lebih terperinci tugas guru
terpusat pada: 1.
Mendidik dengan titik berat memberikan arah dan motivasi pencapaian tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
2. Memberi fasilitas pencapaian tujuan meliputi pengalaman belajar yang memadai.
3. Membantu perkembangan aspek-aspek pribadi seperti sikap, nilai-nilai dan
penyesuaian diri. Beberapa peran yang dianggap dominan menurut adam Deccey Usman, 1990, yaitu:
1. Guru sebagai demonstator
Dalam perannya sebagai demonstator atau pengajar, guru hendaknya senantiasa menguasai
bahan atau
materi pengajaran
yang akan
diajarkannya serta
mengembangkannya, dalam arti meningkatkan hasil belajar yang tercapai oleh siswa. 2.
Guru sebagai pengelola kelas Tujuan umum pengelola kelas adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas kelas bagi
nermacam-macam kegiatan belajar dan mengajar agar mencapai hasil yang baik.Sedangkan tujuan khususnya adalah mengembangkan kondisi-kondisi yang
memungkinkan siswa untuk berkarya dan belajar, serta membantu siswa untuk mendapat hasil yang diharapkan.Sebagai manajer guru bertanggung jawab memelihara lingkungan
22
fisik kelasnya agar senantiasa menyenangkan untuk belajar dan mengarahkan dan membimbing proses-proses intelektual dan dan sosial didalam kelas.
3. Guru sebagai mediator dan fasilitator
Sebagai mediator, guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan, karena media pendidikan merupakan alat komunikasi untk
lebih mengefektifkan proses belajar mengajar. Selain itu guru juga harus memiliki keterampilan untuk memilih, menggunakan dan mengusahakan media itu dengan baik.
Sebagai fasilitator, guru hendaknya mengusahaan sumber belajar yang berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar mengajar.
4. Guru sebagai Motivator
Motivasi belajar sebagai motor penggerak yang mengaktifkan siswa untuk melibatkan diri dan mencapai prestasi. Salah satu tugas guru adalah membangkitkan motivasi belajar itu
pada siswa, terutama motivasi untuk memperkarya diri sendiri. Untuk motivasi seorang siswa, guru harus melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar dan menumbuhkan
dorongan untuk mengembangkan diri. 5.
Guru sebagai Evaluator Evaluasi dilakukan agar guru dapat mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan,
penguasaan siswa terhadap pelajaran, serta ketepatan atau keefektifan metode mengajar. Selain itu, penilaian juga dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswanya.
Dari beberapa pendapat tentang guru, dapat disimpulkan bahwa guru adalah tenaga profesioanal yang membutuhkan pendidikan khusus untuk menjalankan peran atau tugas
utamanya yaitu sebagai agen pembelajaran yang memotivasi, memfasilitasi, mendidik, membimbing, dan melatih peserta didik sehingga menjadi manuasia yang berkualitas.
23
Dengan demikian peranan guru dalam belajar ini menjadi lebih luas dan lebih mengarah kepada peningkatan motivasi belajar siswa.Melalui peranannya guru diharapkan mampu
mendorong siswa untuk senantiasa belajar dalam berbagai kesempatan melalui berbagai sumber dan media. Guru hendaknya mampu membantu setiap siswa secara efekktif dapat
mempergunakan berbagai kesempatan belajar dan berbagai sumber serta media belajar. Hal ini berarti bahwa guru hendaknya dapat mengembangkan cara dan kebiasaan belajar yang sebaik-
baiknya. Selanjutnya sangat diharapkan guru dapat memberikan fasilitas yang memadai sehingga siswa dapat belajar secara efektif. Peran guru juga harus menciptakan guru yang berkualitas.
Guru berkualitas adalah guru dalam kegiatan belajar mengajar guru sangat penting, jika guru mengajar terlalu cepat, suara keras, penguasaan materi kurang baik, penguasaan kelas rendah,
motivasi rendah, maka itu akan menghambat semangat belajar siswa dan motivasi siswa untuk bertanya, dan mengulangi pelajaran kembali dirumah akan berkurang.
2.2.2. Kompetensi Guru