67
belum terwujud
secara maksimal
3. Sebagian guru masih kurang
dalam penguasaan IT 4.
Adanya guru yang kurang profesional
5. Belum
semua guru
tersertifikasi 6.
Lemahnya program
yang memacu untuk peningkatan
profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan
7. Upaya
untuk mengakses
sumber dana masih rendah
0,10 0,10
0,20 0,20
0,10 2
3 4
2
2 0,20
0,30 0,80
0,40
0,20
Total Skor 1
3,00 C
Peluang Opportunity
1. Kerjasama dengan pendidikan
SMP di lingkungan sekitar. 2.
Semakin berkembangnya
teknologi informasi
dan komunikasi berpeluang untuk
pengembangan semua program studi di SMA Bina Nusantara
Semarang.
3. Adanya
kesempatan mendapatkan
bantuan dari
stakeholder. 0,50
0,20
0,30 4
5
4 2,00
1,00
1,20
Total Skor 1
4,20 D
Ancaman Threath
1. Persaingan yang semakin ketat,
banyak sekolahan SMK yang sekarang
menjadi banyak
pilihan orang tua. 2.
Pengaruh sikap tindak kriminal 3.
Kecenderungan menurunnya kepercayaan masyarakat
terhadap SMA Bina Nusantara Semarang, hal terlihat dari
menurunnya jumlah siswa yang terdaftar.
0,40
0,30 0,30
3
4 3
1,20
1,20 0,90
Total Skor 1
3,30
Sumber: Data yang diolah 2014
Dari data
tersebut diatas
dapat diambil
kesimpulan bahwa di SMA Bina Nusantara melakukan
68 kegiatan analisis SWOT untuk menetapkan strategi
guna meningkatkan mutu sekolah, adapun yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan acaman
adalah sebagai berikut: Kekuatan Strenght
di SMA Bina Nusantara adalah
kualifikasi pendidikan guru memenuhi standar yaitu semua team guru lulusan S1, prestasi siswa dengan
ditunjukkan adanya piala-piala serta piagam yang ada di sekolah, motivasi kepala sekolah dengan pemberian
pengarahan setiap saat dan pada saat pertemuan- pertemua baik pertemuan secara formal maupun non
formal, partisipasi masyarakat yang tinggi ditunjukkan dengan kehadiran orang tua pada saat diundang untuk
membahas program-program yang akan dilaksanakan di sekolah dan adanya kerjasama dengan stakeholder
yang baik terutama perguruan tinggi dan perusahaan- perusahaan guna menampung lulusan dari SMA Bina
Nusantara. Kelemahannya Weakness
adalah Sarana dan
prasarana yang masih jauh dari standar, ditunjukkan dengan belum adanya lab. Bahasa untuk mendukung
proses belajar siswa dan juga lab. Kimia yang belum lengkap, suasana pembelajaran yang belum terwujud
secara maksimal dikarenakan banyak guru yang melaksanakan pembelajaran yang bersifat monoton,
sebagian guru masih kurang dalam penguasaan IT ditunjukkan dengan banyak administrasi yang harus
dibantu tata usaha serta dalam pembuatan materi ajar guru kurang inovatif, adanya guru yang kurang
69 profesional sehingga pembelajaran kurang efektif dan
efisien, belum
semua guru
tersertifikasi yang
mengakibatkan kesejahteraan para guru masih di bawah standar UMR, lemahnya program yang memacu
untuk peningkatan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan karena belum dilaksanakan
secara sistematis, upaya untuk mengakses sumber dana masih rendah karena belum memiliki penyandang
dana yang tetap dan sponsor yang minim. Peluangnya Opportunity adalah adanya kerjasama
dengan pendidikan SMP di lingkungan sekitar sehingga pada saat penerimaan siswa baru lebih mudah
meminta waktu untuk sosialisasi di sekolahan tersebut, semakin berkembangnya teknologi informasi dan
komunikasi berpeluang untuk pengembangan semua program studi di SMA Bina Nusantara Semarang,
adanya kesempatan
mendapatkan bantuan
dari stakeholder
Sedangkan yang
menjadikan ancamannya
Threath adalah persaingan yang semakin ketat karena
disekitar lokasi SMA Bina Nusantara terdapat beberapa sekolah swasta, banyak sekolahan SMK yang sekarang
menjadi banyak pilihan orang tua sehingga SMA merupakan pilihan kedua, pengaruh sikap tindak
kriminal dikarenakan lingkungan sekitar banyak lulusan SMP yang tidak melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi, kecenderungan menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap SMA Bina Nusantara Semarang,
70 hal terlihat dari menurunnya jumlah siswa yang
terdaftar.
4.1.3 Srategi