Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru di SMA Bina Nusantara Semarang T2 942012067 BAB IV

(1)

61

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Di dalam bab ini, hasil dari penelitian akan dipaparkan dan dianalisa dengan permasalahan dan tujuan penelitian, maka bab ini akan dipetakan ke dalam sub-bab, yakni profil SMA Bina Nusantara, SWOT, strategi kepala sekolah, program-program peningkatan kinerja.

4.1.

Hasil Penelitian

4.1.1 Profil SMA ” Bina Nusantara ” Semarang

SMA ” Bina Nusantara ” Semarang semula bernama SMA Sunan Kalijogo yang didirikan tahun 1990 di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Nurul Insan. Seiring proses berjalannya waktu, akhirnya pada tahun 2010 sekolah tersebut berganti nama menjadi SMA Bina Nusantara di bawah naungan Yayasan Bina Nusantara yang beralamatkan di Jl. Kemantren No.5 Wonosari Ngaliyan Semarang Jawa Tengah. Nomor Telp. (024)8660687.

Berbagai kegiatan atau program yang dilakukan sekolah perlu adanya suatu motto, visi, dan misi sekolah sehingga yang menjadi tujuan dari sekolah dapat terwujud, adapun motto sekolah adalah Cerdas, Santun, dan Berbudi Luhur, visi sekolah adalah


(2)

62

Menyiapkan tenaga terampil menengah yang siap berkompetisi dan siap kerja, sedangkan misinya : (1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan melalui bimbingan dan kegiatan keagamaan. (2) Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik melalui kegiatan peningkatan mutu pembelajaran dan sarana pembelajaran. (3) Meningkatkan kreativitas peserta didik melalui kegiatan pengembangan potensi diri. (4) Meningkatkan dan mengembangkan efisiensi pembelajaran baik secara lokal, nasional, maupun internasional. (5) Meningkatkan layanan informasi pendidikan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. (6) Meningkatkan jiwa kewirausahaan melalui pembinaan kewirausahaan dan kegiatan pengambangan wawasan khusus. (7) Menyiapkan lulusan untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. (8) Menyiapkan lulusan yang siap mengisi pasaran kerja sesuai dengan bidang profesinya.

Untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan sekolah yayasan mempercayakan sekolah SMA Bina Nusantara untuk di pimpin oleh ibu Ermila Krisnianti, M.Pd Di bawah ini merupakan data siswa, sarana prasarana, data guru, proses pembelajaran, evaluasi dan prestasi yang ada di SMA Bina Nusantara.

Data siswa di SMA Bina Nusantara Semarang setiap tahun mengalami penurunan, karena semakin ketatnya persaingan, Adapun data siswa di SMA Bina Nusantara Semarang tahun pelajaran 2013/2014 adalah sebagai berikut:


(3)

63

Tabel 4.1 Data Siswa

NO. KELAS JUMLAH SISWA JUMLAH

SELURUHNYA

L P

1. X 24 8 32

2. XI-IPA 18 8 26

3. XII-IPA 14 7 21

4. XII-IPS 21 7 28

JUMLAH 77 30 107

Sumber: Profil SMA Bina Nusantara 2014

Data Sarana Prasarana

Sarana dan prasana pendidikan merupakan sesuatu yang diadakan oleh sekelompok manusia atau alat penunjang proses pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara berarti dan obtimal bagi jalannya proses pendidikan. Adapun sarana prasana di SMA Bina Nusantara, lihat tabel dibawah ini:

Tabel 4.2

Data Sarana Prasarana

NO. NAMA RUANG JUMLAH

1. Ruang Kelas 4

2. Ruang Perpustakaan 1

3. Ruang Komputer 1

4. Ruang Laboratorium IPA 1 5. Ruang Kepala Sekolah 1

6. Ruang Guru 1

7. Ruang Tata Usaha 1

8. Ruang Osis 1

9. Papan Tulis 4

10 Komputer 15

11. Telepon 1

12. Masjid 1

13. Toilet Guru 1

14. Toilet Siswa 3

15. Lapangan olah raga 1


(4)

64

Data Tenaga pendidik dan Kependidikan

Adapun tenaga pendidik dan kependidikan di SMA Bina Nusantara pada tahun pelajaran 2013/2014 untuk menunjang kegiatan belajar mengajar adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3 Data Guru / TU

NO. Guru / TU JUMLAH

1. Guru 25

2. Tata Usaha

- Bag. Administrasi 2

- Bag. Kebersihan 1

- Bag. Keamanan 2

Sumber: Profil SMA Bina Nusantara 2014

Proses Pembelajaran

Kegiatan-kegiatan pendidikan yang telah dilaksanakan selama satu tahun pelajaran 2013/2014 sebagai berikut:

a. Penerimaan Siswa Baru, Meliputi: (1) Pembentukan panitia PPDB, (2) Pendaftaran Siswa Baru, (3) Masa Orientasi Siswa Baru (MOS).

b.Kegiatan Belajar Mengajar

Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pada pagi hari pukul 07.00 s/d 13.30 WIB.Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan selama satu tahun pelajaran 2013/2014 sebagai berikut: (a) Penyusunan jadwal pelajaran dan pembagian tugas, (b) Belajar efektif sesuai dengan kalender pendidikan yang ditentukan oleh dinas pendidikan dan disesuaikan kondisi dan keadaan sekolah, (c) Absensi siswa dan kehadiran guru


(5)

65 (d) Evaluasi hasil belajar baik berkala, Uji Kompetensi Terprogram (UKT)1, 2, Ulangan Akhir Semester, dan Ulangan Kenaikan Kelas (e) Persiapan remidi dan pengayaan (f) Pengisian Kartu Hasil Studi (KHS), Raport dan pembagiannya.

Evaluasi dan Prestasi yang telah dicapai

Setelah selesai tahun ajaran 2012/2013 dan menjelang memasuki tahun pelajaran 2013/2014 dilaksanakan evaluasi secara menyeluruh terhadap segala ektivitas dan kegiatan yang telah dilaksanakan dengan perolehan sebagai berikut: (a) Secara umum proses belajar megajar berjalan lancar dan efektif mencapai >90 %, (b) Target kurikulum tercapai >90%, (c) Kehadiran guru >90 %

Adapun prestasi yang diperoleh oleh siswa untuk mata pelajaran yang diujikan sebagai berikut:

Tabel 4.4

Nilai Mata Pelajaran Tahun 2013/2014

Mata Pelajaran

Semester 1 Semester 2

Tertinggi Terendah Tertinggi Terendah

Bhs. Indonesia 92 75 90 75

Bhs. Inggris 80 75 79 75

Matematika 80 75 78 75

Fisika 83 75 80 75

Kimia 84 75 82 75

Biologi 83 75 82 75

Ekonomi 86 75 85 75

Sosiologi 93 75 90 75

Geografi 87 75 85 75


(6)

66

Adapun prestasi non akademik yang pernah diraih: (1) Juara I Pencak Silat Tingkat Provinsi, (2) Juara II Pencak Silat Tingkat Nasional.

4.1.2

Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan

Ancaman di SMA Bina Nusantara

Berdasarkan data dokumentasi untuk menentukan strategi yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru, maka kepala sekolah melakukan analisis SWOT, adapun Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman di SMA Bina Nusantara Semarang berdasarkan Hasil Analisis SWOT sebagai berikut:

Tabel 4.5 Analisa SWOT

SMA BINA NUSANTARA SEMARANG

No. Elemen Swot Bobot Skor Total

Skor

Kekuatan (Strenght)

A 1. Kualifikasi pendidikan guru memenuhi standar

2. Prestasi siswa

3. Motivasi kepala sekolah 4. Partisipasi masyarakat yang

tinggi

5. Adanya kerjasama dengan stakeholder yang baik

6. Masing-masing program studi sudah terakreditasi

0,20 0,10 0,30 0,10 0,20 0,10 5 5 5 3 3 3 1,00 0,50 1,50 0,30 0,60 0,30

Total Skor 1 4,20

B Kelemahan (Weakness)

1. Sarana dan prasarana yang masih jauh dari standar

2. Suasana pembelajaran yang

0,10 0,20 3 4 0,30 0,80


(7)

67

belum terwujud secara maksimal

3. Sebagian guru masih kurang dalam penguasaan IT

4. Adanya guru yang kurang profesional

5. Belum semua guru tersertifikasi

6. Lemahnya program yang memacu untuk peningkatan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan

7. Upaya untuk mengakses sumber dana masih rendah

0,10 0,10 0,20 0,20 0,10 2 3 4 2 2 0,20 0,30 0,80 0,40 0,20

Total Skor 1 3,00

C Peluang (Opportunity)

1. Kerjasama dengan pendidikan SMP di lingkungan sekitar. 2. Semakin berkembangnya

teknologi informasi dan komunikasi berpeluang untuk pengembangan semua program studi di SMA Bina Nusantara Semarang.

3. Adanya kesempatan mendapatkan bantuan dari stakeholder. 0,50 0,20 0,30 4 5 4 2,00 1,00 1,20

Total Skor 1 4,20

D Ancaman (Threath)

1. Persaingan yang semakin ketat, banyak sekolahan SMK yang sekarang menjadi banyak pilihan orang tua.

2. Pengaruh sikap tindak kriminal 3. Kecenderungan menurunnya

kepercayaan masyarakat terhadap SMA Bina Nusantara Semarang, hal terlihat dari menurunnya jumlah siswa yang terdaftar. 0,40 0,30 0,30 3 4 3 1,20 1,20 0,90

Total Skor 1 3,30

Sumber: Data yang diolah 2014

Dari data tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa di SMA Bina Nusantara melakukan


(8)

68

kegiatan analisis SWOT untuk menetapkan strategi guna meningkatkan mutu sekolah, adapun yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan acaman adalah sebagai berikut:

Kekuatan (Strenght)di SMA Bina Nusantara adalah kualifikasi pendidikan guru memenuhi standar yaitu semua team guru lulusan S1, prestasi siswa dengan ditunjukkan adanya piala-piala serta piagam yang ada di sekolah, motivasi kepala sekolah dengan pemberian pengarahan setiap saat dan pada saat pertemuan-pertemua baik pertemuan-pertemuan secara formal maupun non formal, partisipasi masyarakat yang tinggi ditunjukkan dengan kehadiran orang tua pada saat diundang untuk membahas program-program yang akan dilaksanakan di sekolah dan adanya kerjasama dengan stakeholder yang baik terutama perguruan tinggi dan perusahaan-perusahaan guna menampung lulusan dari SMA Bina Nusantara.

Kelemahannya (Weakness) adalah Sarana dan prasarana yang masih jauh dari standar, ditunjukkan dengan belum adanya lab. Bahasa untuk mendukung proses belajar siswa dan juga lab. Kimia yang belum lengkap, suasana pembelajaran yang belum terwujud secara maksimal dikarenakan banyak guru yang melaksanakan pembelajaran yang bersifat monoton, sebagian guru masih kurang dalam penguasaan IT ditunjukkan dengan banyak administrasi yang harus dibantu tata usaha serta dalam pembuatan materi ajar guru kurang inovatif, adanya guru yang kurang


(9)

69 profesional sehingga pembelajaran kurang efektif dan efisien, belum semua guru tersertifikasi yang mengakibatkan kesejahteraan para guru masih di bawah standar UMR, lemahnya program yang memacu untuk peningkatan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan karena belum dilaksanakan secara sistematis, upaya untuk mengakses sumber dana masih rendah karena belum memiliki penyandang dana yang tetap dan sponsor yang minim.

Peluangnya (Opportunity) adalah adanya kerjasama dengan pendidikan SMP di lingkungan sekitar sehingga pada saat penerimaan siswa baru lebih mudah meminta waktu untuk sosialisasi di sekolahan tersebut, semakin berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi berpeluang untuk pengembangan semua program studi di SMA Bina Nusantara Semarang, adanya kesempatan mendapatkan bantuan dari stakeholder

Sedangkan yang menjadikan ancamannya

(Threath) adalah persaingan yang semakin ketat karena disekitar lokasi SMA Bina Nusantara terdapat beberapa sekolah swasta, banyak sekolahan SMK yang sekarang menjadi banyak pilihan orang tua sehingga SMA merupakan pilihan kedua, pengaruh sikap tindak kriminal dikarenakan lingkungan sekitar banyak lulusan SMP yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, kecenderungan menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap SMA Bina Nusantara Semarang,


(10)

70

hal terlihat dari menurunnya jumlah siswa yang terdaftar.

4.1.3

Srategi

Kepala

Sekolah

dalam

Meningkatkan kinerja guru SMA Bina

Nusantara Semarang

Setelah dilakukan analisis SWOT maka langkah selanjutnya adalah menyiapkan rencana strategis yang bisa menjawab hasil dari analisis tersebut. Apakah hasilnya ada pada kuadran ST, WO, SO, atau WT. Dari kuadran ini kita bisa mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pada lingkungan internal dan mengidentifikasi peluang dan ancaman dalam lingkungan eksternal dari sekolah. Sebenarnya dalam sebuah manajemen strategi, setelah ada rencana strategi, rencana itu kemudian diimplementasikan hingga pada akhirnya dilakukan evaluasi hasil yang diperoleh. Namun penelitian ini hanya dilakukan sampai perencanaan strategi.


(11)

71

eksternal

SO ST

(4,2. 4,2)

(4,2.3,3)

(3,0.3,3) (3,0.4,2)

WO WT

Kekuatan (S)

Peluang (O) Ancaman (T)

Kelemahan (w) Internal

DIAGRAM ANALISIS SWOT

Gambar 4.1

Diagram Analisis SWOT Sumber: Data yang diolah 2014

Dari diagram analisis SWOT tersebut diatas untuk diperoleh hasil bahwa skor kekuatan dikurangi skor kelemahan adalah 4,2 – 3,0 adalah1,2 sedangkan skor peluang dikurangi ancaman adalah 4,2 – 3,3 adalah 0,9. Data ini menghasilkan strategi di kuadran S – O (Strenghts – Oportunity), yaitu strategi dimana kekuatan yang ada dimaksimalkan untuk menangkap peluang yang ada. Strategi yang digunakan yaitu : (1) pemberdayaan sumber daya lingkungan sekolah, (2) peningkatan mutu pembelajaran, (3) Peningkatan komitmen guru sebagai agen pembelajaran.


(12)

72

4.1.4

Program-Program yang Relevan dalam

Peningkatan Kinerja Guru

Dalam penyusunan program ditetapkan kriteria pertimbangan sebagai berikut: (a) kesesuaian visi misi sekolah (b) menjangkau isu-isu strategis (c) memperhatikan penetapan strategi (d) memperhatikan potensi sumber daya sekolah. Program kepala sekolah dalam rangka meningkatkan kinerja guru di SMA Bina Nusantara adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6

ProgramPeningkatan Kinerja Guru

No Strategi Program

1 Pemberdayaan Sumber Daya Lingkungan Sekolah

1.1 Pembangunan ruang work-shop

1.2 Pembangunan ruang Lab. 1.3 Penambahan fasilitas 2 Peningkatan Mutu

Pembelajaran

2.1 Penambahan software IT 2.2 Pemasangan LCD Kelas 2.3 Pengembangan kelas

berbasis prestasi 3 Peningkatan Komitmen

guru Sebagai Agen Pembelajaran

3.1 Pembinaan wali kelas 3.2 Publikasi karya ilmiah 3.3 Pemberlakuan reward &

punishment Sumber: Data yang diolah 2014

Dari data diatas dapat penulis uraikan seperti berikut ini:

a.Program Pemberdayaan Sumber Daya Lingkungan

Sekolah

Hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa dalam program pemberdayaan sumber daya lingkungan sekolah, Kepala Sekolah SMA Bina Nusantara telah


(13)

73 membuat perencanaan dengan baik. Dengan penyusunan program maka memungkinkan kegiatan yang akan dilaksanakan berjalan dengan baik, sehingga dapat mencapai hasil dengan baik pula.

Penyusunan program merupakan bagian dari proses manajemen yang memiliki arti penting. Program kepala sekolah yang disusun meliputi pembangunan ruang workshop, pembangunan lab, serta penambahan fasilitas.

b. Strategi Peningkatan Mutu Pembelajaran.

Dalam melaksanakan strategi peningkatan mutu pembelajaran, kepala sekolah melakukan beberapa program diantaranya (1) Penambahan software Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, (2) pemasangan LCD di kelas, dan (3) Pengembangan kelas mata pelajaran berbasis prestasi.

Hasil penelitian dapat dipaparkan bahwa kepala sekolah sudah menyusun program secara tertulis. Program tersebut tetap dilaksanakan sendiri-sendiri sesuai kebutuhan, sebagaimana yang dikemukakan kepala sekolah bahwa selama ini telah menyusun program secara tertulis sebagaimana layaknya sebuah program yang selalu kami laksanakan sebagaimana semestinya. Kami selalu membimbing, membina, dan mengarahkan guru, mengidentifikasi masalah, menganalisis masalah, memecahkan masalah dan mengadakan evaluasi dalam rangka meningkatkan


(14)

74

kualitas dan kinerja guru SMA Bina Nusantara Semarang.

Hasil wawancara dengan salah seorang informan (Guru) disebutkan bahwa dalam mengadakan program sekolah, kepala sekolah selalu berusaha membimbing dan mengarahkan dengan baik. Berpijak pada penjelasan di atas menunjukkan bahwa kepala sekolah telah menyusun program tertulis dan selalu dijalankan program. Pelaksanaan program sudah dilakukan walaupun belum optimal. Dan dalam menyusun program secara tertulis kepala sekolah selalu berpedoman pada manajemen yang diawali oleh perencanaan program yang baik.

Pada akhir semester tahun berjalan dilakukan evaluasi program dengan tujuan dapat mengetahui sejauh mana program-program tersebut sudah terealisasi dan kegiatan-kegiatan yang perlu direvisi karena tidak relevan untuk dilaksanakan. Demikian juga, dapat mengidentifikasi hal-hal yang dapat menghambat program tersebut. Selanjutnya, temuan-temuan hasil evaluasi, baik terhadap program maupun terhadap hasil pelaksanaan tersebut segera ditindak lanjuti untuk memenuhi target sesuai yang telah diprogramkan.

Di Sekolah yang diteliti terungkap bahwa pelaksanaan program peningkatan mutu pembelajaran dilakukan pada awal tahun pembelajaran sehingga pada saat pelaksanaan pembelajaran sudah siap.


(15)

75 Sesuai dengan data hasil penelitian di atas Kepala Sekolah SMA Bina Nusantara mengatakan: strategi peningkatan mutu pembelajaran yang kami lakukan sebagai upaya yang bertujuan untuk dapat meningkatkan mutu pembelajaran. Berdasarkan data tersebut kepala sekolah dapat melakukan perbaikan dalam melaksanakan program-program yang sudah direncanakan.

c. Strategi Peningkatan Komitmen Guru Sebagai Agen Pembelajaran.

Dalam strategi ini kepala sekolah menyusun program diantaranya (1) pembinaan wali kelas, (2) Publikasi karya ilmiah, dan (3) Penerapan reward &

Punishment. Upaya kepala sekolah tersebut

menunjukkan bahwa adanya usaha mendorong guru-guru untuk memiliki komitmen karena guru merupakan salah satu agen pembelajaran.

Dalam program pembinaan wali kelas, kepala sekolah melakukan pemantauan secara langsung mengenai kinerja dari wali kelas, pembinaan tersebut dapat melalui formal maupun non formal. Berkaitan dengan masalah ini kepala sekolah mengatakan sebagai berikut : Langkah langkah yang kami lakukan dalam melakukan pembinaan komitmen guru terkait dalam Strategi meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan wawasan dalam rangka meningkatkan kinerjanya.


(16)

76

Pembinaan komitmen guru merupakan hal yang penting dan perlu mendapat perhatian serius kepala sekolah agar dengan komitmen guru yang baik diharapkan dapat meningkatkan mutu belajar siswa di sekolah.

Dalam rangka merencanakan program publikasi ilmiah, kepala sekolah memberi kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh guru yang ada di SMA Bina Nusantara, dengan demikian akan dapat memberikan kesempatan kepada semua guru untuk bisa mengikuti kegiatan publikasi karya ilmiah. Dengan demikian kedepan, diharapkan guru cepat tanggap, kreatif, dan inovatif. Hal ini penting menjadi perhatian guru agar mampu beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat kompleks. Oleh karena itu secara umum guru dituntut untuk hidup dalam perubahan yang terus menerus.

Bukti penelitian menunjukkan bahwa kepala sekolah dalam meningkatkan komitmen guru dengan cara melibatkan guru-guru dalam kegiatan penataran dan melibatkan guru-guru dalam kegiatan MGMP untuk menambah pengetahua dan ITnya. Dengan demikian dapat digambarkan bahwa upaya kepala sekolah dalam membina komitmen guru adalah dengan melibatkan guru-guru dalam mengikuti penataran-penataran bidang studi yang di pegangnya agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Berikut adalah penyataan seorang guru berkaitan dengan persoalan di atas adalah: Menurut yang saya


(17)

77 ketahui semua guru yang ada di sekolahan ini sudah mengikuti penataran sesuai dengan bidangnya masing-masing walaupun tidak sama waktu dan jumlahnya. kepala sekolah selalu memberikan kesempatan kepada semua guru untuk mengikuti penataran di setiap ada kesempatan, kepala sekolah mendukung karena menyadari bahwa sangat besar manfaatnya.

Kemudian kepala sekolah Bina Nusantara Semarang juga mengatakan: Untuk membina keseriusan guru mengajar kami menghimbau kepada mereka agar mengikuti penataran apabila ada pemanggilan dan mengaktifkan MGMP sebagai wadah yang paling dekat dengan guru dan kami berusaha menempatkan guru bidang studi yang sesuai dengan disiplin ilmunya agar guru-guru dapat mengikuti publikasi karya ilmiah. Semua himbauan itu dilaku-kan kepala sekolah agar guru bisa meningkat-kan loyalitasnya terhadap sekolah.

Sedangkan strategi penerapan reward &

punishment yang dilakukan kepala sekolah akan

memberi gambaran bahwa upaya peningkatan kinerja guru yang dilakukan kepala sekolah adalah salah satunya juga dengan menerapkan reward & punishment melalui: (1) pembinaan, (2) pengawasan dan (3) tidakan dalam disiplin.

Hal ini dapat di gambarkan bahwa kepala sekolah SMA Bina Nusantara Semarang membina disiplin guru melalui pengarahan secara tertulis dan tidak tertulis disamping juga mengadakan pengawasan


(18)

78

melalui piket harian dan melakukan tindakan bagi yang melanggarnya. Berhubungan dengan masalah itu kepala sekolah mengatakan : Untuk tegaknya disiplin kami memulainya dengan pengarahan dan himbauan baik melalui rapat maupun melalui teguran secara lisan dan tulisan dan pengawasan terhadap guru-guru yang terlambat terutama hari senin karena adanya upacara bendera.

Dengan demikian nampak bahwa usaha yang dilakukan Kepala Sekolah dalam meningkatkan disiplin berupa himbauan, teguran, operasi kelas serta memotifasi guru agar dapat melaksanakan tugasnya sebagaimana mestinya.

F. Kendala dan Pendukung dalam Peningkatan Kinerja Guru.

Tabel 4.7

Kendala dan Pendukung Kinerja Guru

No Strategi Program Kendala Pendukung

1 Pemberdaya an Sumber Daya Lingkungan Sekolah 1.4 Pembangun an ruang work shop 1.5 Pembangun an ruang Lab. 1.6 Penamba-han fasilitas 1. Keterbata san dana 2. Keterbata san lahan 1. Adanya guru pengisi work shop 2. Adanya sumba-ngan dari orang tua 2

Peningka-tan Mutu Pembelaja-ran 2.4 Penamba-han software IT 2.5 Pemasa-ngan LCD Kelas 2.6 Pengem-bangan 1. Kompeten si guru dalam IT masih kurang 2. Sedikit-nya siswa yang 1. Guru berpendi dikan minimal S1 2. Adanya semangat guru


(19)

79 kelas berbasis prestasi berpresta si yang tinggi 3

Peningka-tan Komitmen guru Sebagai Agen Pembelaja-ran 3.4 Pembinaan wali kelas 3.5 Publika si karya ilmiah 3.6 Pemberla-kuan reward & punishment 1. Kurang-nya kesadaran guru 2. Kurang-nya motivasi guru untuk maju dan berkem-bang 3. Rendah-nya disiplin siswa 1. Adanya reward & Punish-ment 2. Adanya kesem-patan untuk publikasi ilmiah

Sumber: Data yang diolah 2014

Dalam melaksanakan usahanya untuk

meningkatkan kinerja guru kepala sekolah juga menemukan beberapa kendala dilapangan, hal ini sesuai dengan apa yang di utarakanya, yaitu: dalam kaitan peningkatan kinerja guru di sekolah yang kami pimpin, kami menemukan sedikit kendala yaitu, rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), Kurangnya kesadaran guru dalam menegakkan kedisiplinan dan rendahnya kesadaran siswa disiplin.

Hal ini menunjukkan bahwa kepala sekolah mengalami beberapa kendala yang dapat menghambat terlaksananya upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja guru di sekolah, walaupun tidak sampai membuat upaya tersebut terhenti.


(20)

80

Hal-hal yang mendukung kepala sekolah dalam peningkatan kinerja guru ada beberapa hal yang sangat mendukung kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru, berkaitan dengan masalah itu Kepala Sekolah menjawab sebagai berikut: ada beberapa hal yang menurut kami sebagai kekuatan yang mendukung terlaksananya upaya peningkatan kinerja guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, yaitu tersedianya sarana prasarana yang memadai, adanya semangat kerja guru yang tinggi dan adanya dukungan moril dan sprituil dari komite dan wali murid.

Dari data hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa hal yang mendukung Kepala Sekolah dalam upaya peningkatan kinerja guru di sekolah.

4.2

Pembahasan

Sesuai dengan fokus penelitian dimana hasil penelitian merupakan diskripsi data yang ditemui dilapangan, sedangkan pembahasan merupakan upaya menemukan makna dibalik data yang ada sesuai dengan fokus penelitian, maka pembahasan berikut berkenaan dengan pembinaan kinerja guru meliputi pada tangung jawab, disiplin, komitmen dan loyalitas guru dalam pembelajaran.


(21)

81

1. Strategi Pemberdayaan Sumber Daya Lingkungan

Terkait dengan strategi pemberdayaan sumber daya lingkungan maka akan dibahas mengenai

penyusunan programnya, yaitu mengenai

pembangunan ruang workshop, pembangunan ruang lab dan penambahan fasilitas.

Dari hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa kepala sekolah telah membuat perencanaan berupa program yang didalamnya juga terkait dengan pengembangan sumber daya lingkungan yang ada,

namun belum begitu rinci, Dan ini

belum menunjukkan sistim manajemen yang bagus dan jelas yang merupakan syarat mutlak bagi terlaksananya setiap kegiatan. Berdasarkan kriteria-kriteria diatas menunjukkan bahwa perencanaan yang dibuat kepala sekolah tersebut belum begitu sempurna dalam hal operasionalnya .

Berpijak kepada uraian di atas menunjukkan bahwa upaya kepala sekolah adalah membuat perencanaan berupa program namun belum begitu sempurna karena tidak dirumuskan apa yang sebenarnya harus di kerjakan, bagaimana cara mengerjakan dan apa tujuan dan sarananya. Mestinya kepala sekolah menyusun perencanaan yang lebih rinci untuk masing-masing sub bidang supaya menjadi jelas dan menjadi mudah pula dalam menentukan bentuk pemberdayaan lingkungan yang mengarah pada proses pembelajaran.


(22)

82

Hal ini dapat dilakukan oleh kepala sekolah sebagai pengendali di sekolah binaannya untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kreativitas guru dalam mengoptimalisasikan sumber daya lingkungan yang ada. Kepala sekolah berkewajiban membimbing dan mengarahkan seluruh warga sekolah untuk mampu melaksanakan tugas dengan baik dan penuh rasa tanggung jawab.

2. Strategi Peningkatan Mutu Pembelajaran

Berkenaan dengan strategi peningkatan mutu pembelajaran perlu adanya pelaksanaan program pengajaran agar dapat menciptakan pembelajaran yang baik. Adapun program yang dilakukan dalam mensukseskan strategi tersebut yaitu dengan memberi tambahan software IT agar proses belajar mengajar lebih efektif dan efisien, melakukan pemasangan LCD kelas sehingga guru dapat mudah untuk menyampai-kan materi di depan kelas, selain itu juga perlu adanya pengembangan kelas mata pelajaran berbasis prestasi sehingga peserta didik dapat saling mengejar prestasi.

Upaya di atas hanya sebatas mendorong dan menyediakan sarana dan prasarana, dengan demikian dapat di asumsikan bahwa guru-guru belum mendapat pembinaan yang kongkrit. Seharusnya pembinaanya dilakukan secara bersama-sama dengan cara mengkaji dan berlatih secara intensif yang terkait dengan kegiatan tambahan software IT, pemakaian dan


(23)

83 perawatan LCD, serta bagaimana memotivasi peserta didik untuk lebih berprestasi.

Terkait dengan hasil penelitian tentang program tersebut, maka kepala sekolah telah berupaya men-dorong dan memotifasi guru-guru untuk meningkatkan kinerjanya berdasarkan taraf penguasaan minimum secara kelompok.

Berdasarkan gambaran di atas menunjukkan bahwa kepala sekolah telah telah berupaya member-kan motivasi kepada guru-guru supaya dapat menggunakan dan memanfaatkan tekhnologi IT dan penggunaan serta perawatan LCD. Program ini dilakukan oleh kepala sekolah karena meningkatkan mutu pendidikan si sekolah.

Jika pembinaan dan pelatihan seperti itu telah dilakukan berarti upaya telah maksimal. Namun data penelitian membuktikan bahwa upaya kepala sekolah baru mendorong atau memotivasi guru-guru untuk dapat memanfaatkan dan merawat sarana prasarana yang ada, tetapi upaya yang dilakukan kepala sekolah belum begitu efektif karena belum bersifat kongkrit.

3. Peningkatan Komitmen Guru Sebagai Agen Pembelajaran.

Salah satu indikator tingginya kinerja guru secara konseptual ditandai dengan adanya penegakan komitmen guru di sekolah, baik meliputi pembinaan wali kelas, publikasi karya ilmiah, dan penerapan


(24)

84

reward & punishman. Berdasarkan hasil observasi, kepala sekolah melakukan pengawasan setiap wali kelas dalam memantau peserta didik yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya, sehingga wali kelas tersebut mengetahui lebih detail mengenai situasi dan kondisi peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya, apabila ada wali kelas yang belum melaksanakan tugasnya sesuai job discriptionnya kepala sekolah mempunyai tanggung jawab untuk menegurnya dan memberi pengertian tentang pentingnya komitmen.

Dengan demikian data penelitian menunjukkan bahwa kepala sekolah menerapkan peningkatan komitmen dengan cara pembinaan wali kelas, publikasi karya ilmiah, dan penerapan reward & punishment.

Dari sekian cara yang dapat dilakukan untuk pembinaan komitmen guru salah satunya adalah dengan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan guru, kepala sekolah mengupayakan untuk mengirim guru-guru mengikuti pelatihan karena guru-guru tidak boleh ketinggalan dalam berbagai hal termasuk dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang. Sehingga dengan demikian akan menimbulkan keseriusan dalam melaksanakan tugasnya.

Disamping itu kepala sekolah juga melibatkan dan mendorong guru-guru untuk terlibat dalam kegiatan MGMP sebagai forum terdekat dengan guru yang bersangkutan.. Sehingga dengan demikian diharapkan bisa membantu guru-guru meningkatkan


(25)

85 pengetahuan, wawasan dan ketrampilannya dalam mengajar bidang studi yang diampunya masing-masing dan pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja guru itu sendiri.

Berpijak pada uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Kepala Sekolah telah berupaya meningkatkan kinerja guru melalui memotivasi mengikuti pelatihan, melibatkan diri dalam forum MGMP dan membagikan tugasnya sesuai dengan disiplin ilmu yang dimilikinya masing-masing. Namun upaya tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya, kalau guru itu sendiri tidak serius dalam menyikapinya.

Dari hasil penelitian dapat di gambarkan bahwa upaya Kepala Sekolah dalam membina loyalitas guru yang pertama dilakukanya melalui penilaian prestasi kerja karena penilaian prestasi kerja ini sangatlah penting bagi setiap organisasi sebab berhubungan dengan pengambilan keputusan tentang berbagai hal, seperti indentifikasi kebutuhan program pendidikan dan pelatihan, rekruitmen, pengenalan, promosi, penempatan, sistim imbalan dan berbagai aspek lainya mencakup seluruh proses manajemen sumber daya manusia. Penilaian pelaksanaan pekerjaan perlu dilakukan secara formal berdasarkan serangkaian kinerja secara rasional yang diterapkan secara objektif dan akhirnya didokumentasikan secara sistimatis.

Berkenaan dengan masalah itu sabagian mengatakan: Dengan demikian jelaslah bahwa dalam


(26)

86

melakukan penilaian atau prestasi kerja pegawai harus terdapat iteraksi yang positif dan kontinue antara pejabat pimpinan dengan bagian pimpinan dan kepegawaian. Interaksi positif tersebut tidak hanya menjamin persyaratan objektifitas dan pendokumen-tasian yang rapi, akan tetapi juga memuaskan bagi para pegawai yang dinilai, yang pada giliranya menumbuhkan loyalitas dan kegairahan kerja karena mereka merasa memperoleh perhatian yang adil.

Membagikan job kerja sesuai dengan disiplin ilmu yang dimilikinya diharapkan tugas tersebut akan menarik sehingga dalam melaksanakan pekerjaan akan lebih serius karena kegiatan yang dilakukanya menyenangkan. Disamping itu dalam meningkatkan loyalitas guru penghargaan sangat di butuhkan, melalui penghargaan ini diharapkan akan membangkit-kan motivasi yang positif terhadap kerjanya dan pekerjaan itu akan bermakna bila dikaitkan dengan prestasi yang dicapainya. Karena itu penghargaan itu perlu dilakukan secara tepat, efektif dan efesien supaya supaya dapat menimbulkan dampak yang baik.

Merujuk pada uraian di atas dalam pembinaan loyalitas guru, Kepala Sekolah SMA Bina Nusantara Semarang telah melakukan pembinaan terhadap kinerja guru yang punya kompetensi dimana kepala sekolah berupaya menyenangkan dan memberi imbalan kepada para guru sehingga guru-guru menjadi giat dalam pekerjaanya. Disamping itu kepala sekolah juga berupaya membina loyalitas guru dengan menciptakan


(27)

87 suasana yang menyenangkan berupa penilaian prestasi kerja, pemberian imbalan diluar gaji dan dengan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif yang dapat mendorong guru meningkatkan kinerjanya dan tanggung jawabnya dalam melaksanakan tugas, namun upaya tersebut tidak akan bermakna tanpa didukung oleh kemauan dan kesadaran dari guru itu sendiri.


(1)

82

Hal ini dapat dilakukan oleh kepala sekolah sebagai pengendali di sekolah binaannya untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kreativitas guru dalam mengoptimalisasikan sumber daya lingkungan yang ada. Kepala sekolah berkewajiban membimbing dan mengarahkan seluruh warga sekolah untuk mampu melaksanakan tugas dengan baik dan penuh rasa tanggung jawab.

2. Strategi Peningkatan Mutu Pembelajaran

Berkenaan dengan strategi peningkatan mutu pembelajaran perlu adanya pelaksanaan program pengajaran agar dapat menciptakan pembelajaran yang baik. Adapun program yang dilakukan dalam mensukseskan strategi tersebut yaitu dengan memberi tambahan software IT agar proses belajar mengajar lebih efektif dan efisien, melakukan pemasangan LCD kelas sehingga guru dapat mudah untuk menyampai-kan materi di depan kelas, selain itu juga perlu adanya pengembangan kelas mata pelajaran berbasis prestasi sehingga peserta didik dapat saling mengejar prestasi.

Upaya di atas hanya sebatas mendorong dan menyediakan sarana dan prasarana, dengan demikian dapat di asumsikan bahwa guru-guru belum mendapat pembinaan yang kongkrit. Seharusnya pembinaanya dilakukan secara bersama-sama dengan cara mengkaji dan berlatih secara intensif yang terkait dengan kegiatan tambahan software IT, pemakaian dan


(2)

83 perawatan LCD, serta bagaimana memotivasi peserta didik untuk lebih berprestasi.

Terkait dengan hasil penelitian tentang program tersebut, maka kepala sekolah telah berupaya men-dorong dan memotifasi guru-guru untuk meningkatkan kinerjanya berdasarkan taraf penguasaan minimum secara kelompok.

Berdasarkan gambaran di atas menunjukkan bahwa kepala sekolah telah telah berupaya member-kan motivasi kepada guru-guru supaya dapat menggunakan dan memanfaatkan tekhnologi IT dan penggunaan serta perawatan LCD. Program ini dilakukan oleh kepala sekolah karena meningkatkan mutu pendidikan si sekolah.

Jika pembinaan dan pelatihan seperti itu telah dilakukan berarti upaya telah maksimal. Namun data penelitian membuktikan bahwa upaya kepala sekolah baru mendorong atau memotivasi guru-guru untuk dapat memanfaatkan dan merawat sarana prasarana yang ada, tetapi upaya yang dilakukan kepala sekolah belum begitu efektif karena belum bersifat kongkrit.

3. Peningkatan Komitmen Guru Sebagai Agen Pembelajaran.

Salah satu indikator tingginya kinerja guru secara konseptual ditandai dengan adanya penegakan komitmen guru di sekolah, baik meliputi pembinaan wali kelas, publikasi karya ilmiah, dan penerapan


(3)

84

reward & punishman. Berdasarkan hasil observasi, kepala sekolah melakukan pengawasan setiap wali kelas dalam memantau peserta didik yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya, sehingga wali kelas tersebut mengetahui lebih detail mengenai situasi dan kondisi peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya, apabila ada wali kelas yang belum melaksanakan tugasnya sesuai job discriptionnya kepala sekolah mempunyai tanggung jawab untuk menegurnya dan memberi pengertian tentang pentingnya komitmen.

Dengan demikian data penelitian menunjukkan bahwa kepala sekolah menerapkan peningkatan komitmen dengan cara pembinaan wali kelas, publikasi karya ilmiah, dan penerapan reward & punishment.

Dari sekian cara yang dapat dilakukan untuk pembinaan komitmen guru salah satunya adalah dengan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan guru, kepala sekolah mengupayakan untuk mengirim guru-guru mengikuti pelatihan karena guru-guru tidak boleh ketinggalan dalam berbagai hal termasuk dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang. Sehingga dengan demikian akan menimbulkan keseriusan dalam melaksanakan tugasnya.

Disamping itu kepala sekolah juga melibatkan dan mendorong guru-guru untuk terlibat dalam kegiatan MGMP sebagai forum terdekat dengan guru yang bersangkutan.. Sehingga dengan demikian diharapkan bisa membantu guru-guru meningkatkan


(4)

85 pengetahuan, wawasan dan ketrampilannya dalam mengajar bidang studi yang diampunya masing-masing dan pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja guru itu sendiri.

Berpijak pada uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Kepala Sekolah telah berupaya meningkatkan kinerja guru melalui memotivasi mengikuti pelatihan, melibatkan diri dalam forum MGMP dan membagikan tugasnya sesuai dengan disiplin ilmu yang dimilikinya masing-masing. Namun upaya tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya, kalau guru itu sendiri tidak serius dalam menyikapinya.

Dari hasil penelitian dapat di gambarkan bahwa upaya Kepala Sekolah dalam membina loyalitas guru yang pertama dilakukanya melalui penilaian prestasi kerja karena penilaian prestasi kerja ini sangatlah penting bagi setiap organisasi sebab berhubungan dengan pengambilan keputusan tentang berbagai hal, seperti indentifikasi kebutuhan program pendidikan dan pelatihan, rekruitmen, pengenalan, promosi, penempatan, sistim imbalan dan berbagai aspek lainya mencakup seluruh proses manajemen sumber daya manusia. Penilaian pelaksanaan pekerjaan perlu dilakukan secara formal berdasarkan serangkaian kinerja secara rasional yang diterapkan secara objektif dan akhirnya didokumentasikan secara sistimatis.

Berkenaan dengan masalah itu sabagian mengatakan: Dengan demikian jelaslah bahwa dalam


(5)

86

melakukan penilaian atau prestasi kerja pegawai harus terdapat iteraksi yang positif dan kontinue antara pejabat pimpinan dengan bagian pimpinan dan kepegawaian. Interaksi positif tersebut tidak hanya menjamin persyaratan objektifitas dan pendokumen-tasian yang rapi, akan tetapi juga memuaskan bagi para pegawai yang dinilai, yang pada giliranya menumbuhkan loyalitas dan kegairahan kerja karena mereka merasa memperoleh perhatian yang adil.

Membagikan job kerja sesuai dengan disiplin ilmu yang dimilikinya diharapkan tugas tersebut akan menarik sehingga dalam melaksanakan pekerjaan akan lebih serius karena kegiatan yang dilakukanya menyenangkan. Disamping itu dalam meningkatkan loyalitas guru penghargaan sangat di butuhkan, melalui penghargaan ini diharapkan akan membangkit-kan motivasi yang positif terhadap kerjanya dan pekerjaan itu akan bermakna bila dikaitkan dengan prestasi yang dicapainya. Karena itu penghargaan itu perlu dilakukan secara tepat, efektif dan efesien supaya supaya dapat menimbulkan dampak yang baik.

Merujuk pada uraian di atas dalam pembinaan loyalitas guru, Kepala Sekolah SMA Bina Nusantara Semarang telah melakukan pembinaan terhadap kinerja guru yang punya kompetensi dimana kepala sekolah berupaya menyenangkan dan memberi imbalan kepada para guru sehingga guru-guru menjadi giat dalam pekerjaanya. Disamping itu kepala sekolah juga berupaya membina loyalitas guru dengan menciptakan


(6)

87 suasana yang menyenangkan berupa penilaian prestasi kerja, pemberian imbalan diluar gaji dan dengan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif yang dapat mendorong guru meningkatkan kinerjanya dan tanggung jawabnya dalam melaksanakan tugas, namun upaya tersebut tidak akan bermakna tanpa didukung oleh kemauan dan kesadaran dari guru itu sendiri.


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru di SMA Bina Nusantara Semarang T2 942012067 BAB I

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru di SMA Bina Nusantara Semarang T2 942012067 BAB II

0 0 39

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru di SMA Bina Nusantara Semarang T2 942012067 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru di SMA Bina Nusantara Semarang

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru di SMA Bina Nusantara Semarang

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru di SMA Bina Nusantara Semarang

0 0 36

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan pada Sekolah Dasar T2 BAB IV

0 0 49

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Klinis Kepala Sekolah Untuk Meningkatkan Kinerja Mengajar Guru Di SMP Negeri 2 Pringapusabupaten Semarang T2 BAB IV

0 0 28

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kinerja Mengajar Guru Melalui Supervisi Akademik Kepala Sekolah Di SD Negeri Sumurboto Banyumanik Semarang T2 BAB IV

0 0 20

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Guru SMP Negeri 9 Ambon T2 BAB IV

0 1 40