Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN
62
2. Faktor-
faktor yang
mempengaruhi Pendistribusian
bahan dan
alat belajar di kelas
- Tata ruang artikulasi
2.1.a. 2.1.b.
- Ventilasi cahaya
2.1.c. -
Alat artikulasi amplifier, earphone, lampu, dan pengeras
bunyi 2.1.d.
- Posisi meja kursi terapi wicara
dan anak 2.1.e.
- Cermin
2.1.f. -
Buku anak 2.1.g.
- Spidol dan bolpoin
2.1.h. 2.1.i.
Latar belakang
pribadi guru kelas -
Skill dalam melatih artikulasi 2.2.a.
- Sikap guru
2.2.b. -
Interaksi antara guru dan anak 2.2.c.
2. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara ini memuat garis besar topik atau masalah yang menjadi pegangan wawancara. Pedoman wawancara dalam
penelitian ini berisi tentang kemampuan membaca ujaran anak tunarungu di SLB-B Dena Upakara Wonosobo, khususnya bagi yang
pindahan dari SLB lain atau sekolah inklusi. Peneliti membuat kisi-kisi pedoman wawancara yang terdapat dalam tabel 2.
63
Tabel 2.1. Kisi-kisi Pedoman Wawancara untuk Guru Kelas.
Aspek yang ditanyakan
Sub variabel Indikator
No. item
Jumlah item
1. Kemampuan anak tunarungu
a. Menyimak
b. Mendengar
c. Berbicara
lisan d.
Menulis
e. Membaca
ujaran 1.
a. Mengamati
dan memperhatikan dalam usaha
meniru baca ujaran serta ucapannya
1.b. Mendengar baca ujaran dengan penggunaan alat
bantu mendengar.
1.c. Mengekspresikan ide atau gagasan secara lisan
1.d. Mampu menulis apa yang diucapkan secara ujaran.
1.e. Menguasai kebahasaan lisan atau verbal
1.a. 1.b.
1.c. 1.d.
1.e. 4
2 5
2 5
2. Pengunaan
metode pembelajaran
bahasa -
MMR metode
maternal reflektif
- Penggunaan dan penerapan
metode dalam pembelajaran bahasa.
2 4
Tabel 2.2. Kisi-kisi Wawancara untuk Terapi Wicara.
Aspek yang ditanyakan
Sub variabel Indikator
Nomor item
Jumlah item
A. Kemampuan
membaca ujarananak
tunarungu 1.
Menyimak
2. Latihan
membaca ujaran
a. Mengamati
dan memperhatikan dalam
usaha meniru gerakan lidah
dan gerakan
bibir. a.
Penguasaan ucapan
huruf vokal “a”, “i”, “u”, “e”, dan “o”.
b. Penguasaan ucapan suku
katadari penggabungan
huruf vokal
dan huruf
1.a. 1.b.
1.c. 2.a.
2.b. 1
1 1
3 3
64
3. Latihan
mendengar
4. Berbicara
konsonan. c.
Penguasaan ucapan
kata dan kalimat. a.
mampu merangsang bunyi dengan bantuan
alat bantu dengar atau hearing aids.
a.mampu mengekspresikan ide
gagasan melalui
ucapan lisan b. mampu menyebutkan
apa yang
dilihat, diingat dan yang dirasa
secara lisan. 2.c.
3.a. 4.a.
4.b. 3
2 1
2
Tabel 2.3.Kisi- kisi Wawancara untuk Subjek
Variabel Sub variable
Indikator No.
Item Jumlah
item Kemampuan
bahasa dalam
baca ujaran 1.
kognitifpengetahuan 2.
AfektifPerasaan a.
menirukan contoh
bicara guru
saat bersamaan
dengan membaca ujaran.
b. membaca
ujaran dengan bicara sendiri.
c. mampu memahami
maknanya suatu
katakalimat secara
ujaran d.
mampu bereseptif dan berekspresi
dengan baca
ujaran yang
disertai bantuan atau tanpanya.
a. rasa senang bisa
belajar baca ujaran seperti
bicara dan
baca gerak bibir guru atau teman.
b. sulit akan membaca
gerak bibir melalui ujaran.
c. bingung akan menulis
1. a. 1.b.
1.c. 1.d.
2.a. 2.b.
2.c. 3
3 2
4 3
1 1
65
3.Psikomotor bacaan ujaran.
a. percaya diri ketika
berbicara dengan
ujaran. b.
melamun ketika
pembelajaran baca
ujaran bersama-sama. c.
berekspresi sendiri.
3.a. 3.b.
3.c. 2
1 1
3. Pedoman Dokumentasi
Pedoman dokumentasi dalam penelitian ini memuat arsip-arsip dan foto yang terkait dengan dan foto terkait kemampuan membaca
ujaran anak tunarungu di SLB-B Dena Upakara Wonosobo saat proses pemebelajaran di kelas yang terdapat dalam tabel 3.
Tabel 3. Panduan Dokumentasi No. Sumber Data
Item Dokumentasi 1.
Anak tunarungu kelas D I, II, dan III, khususnya yang pindahan
memiliki kemampuan membaca ujaran belum optimal dan guru
kelasnya Foto
dokumentasi kegiatan
belajar percakapan
2. Terapi wicara
Foto dokumentasi
kegiatan artikulasi
3. Kepala Sekolah
a. Identitas siswa
b. Arsip profil lembaga SLB-
B Dena Upakara
66