Pendekatan Penelitian Variabel Penelitian Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Bersifat deskriptif karena penelitian ini berupaya menggambarkan hasil penelitian sesuai keadaan di lapangan pada saat penelitian dilakukan. Arief Furchan 2004: 447 “menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang status suatu gejala saat penelitian dilakukan”. Selain itu, penelitian ini bersifat kuantitatif karena semua informasidata diwujudkan dan dianalisis dalam bentuk angka. Hal ini sesuai dengan penjelasan F.X. Soedarsono 1988: 4 bahwa pendekatan kuantitatif yaitu semua informasi atau data diwujudkan dalam bentuk kuantitatif atau angka. Analisa data dilakukan berdasarkan angka tersebut dengan teknik analisis statistik 2. Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SMP se Kecamatan Nanggulan yang meliputi 6 SMP yaitu SMP N I Nanggulan, SMP N 2 Nanggulan, SMP Maarif Yani Nanggulan, SMP Muhammadiyah Nanggulan, MTS Donomulyo, dan SMP Taman Siswa Nanggulan. 52

b. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan dari bulan maret 2009 sampai dengan bulan juni 2010.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 99 variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian pada suatu penelitian. Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat, sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas X adalah gaya kepemimpinan partisipatif, sedangkan kinerja guru sebagai variabel terikat Y.

2. Definisi Operasional

Untuk menghindari pengertian yang berbeda terhadap istilah yang ada dalam judul penelitian ini, maka berikut dijelaskan definisi operasional pada masing- masing variabel baik variabel bebas maupun variabel terikat.

a. Gaya Kepemimpinan Partisipatif

Gaya Kepemimpinan Partisipatif demokratis kepala sekolah merupakan gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh seorang pemimpin leader dalam memajukan pendidikan yang bermutu dalam konteks manajemen berbasis sekolah. Gaya kepemimpinan kepala sekolah partisipatif adalah kemampuan mempengaruhi orang lain guru agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan, ditentukan bersama antara pimpinan dan bawahan guru, karyawan. Dalam lingkup sekolah kepala sekolah menyadari bahwa dirinya merupakan bagian dari kelompok, memiliki sifat terbuka, dan memberikan kesempatan kepada para tenaga kependidikan untuk berperan aktif dalam membuat perencanaan, keputusan, serta menilai kinerjanya. Keputusan yang diambil kepala sekolah secara musyawarah. Data tentang gaya kepemimpinan diungkapkan oleh guru sendiri sebagai sumber data dengan menggunakan metode angket. Indikator gaya kepemimpinan kepala sekolah dapat dilihat melalui 1 kemampuan berkoordinasi, 2 kemampuan dalam memotivasi, 3 kemampuan berkomunikasi, 4 kemampuan dalam pemecahan konflik, dan 5 kemampuan mengambil keputusan.

b. Kinerja Guru

Kinerja guru adalah gambaran hasil kerja yang dilakukan oleh seseorang atau dengan kata lain kinerja adalah unjuk kerja. Kinerja guru berarti prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, hasil kerja atau untuk kerja guru. Kinerja guru berkaitan dengan bagaimana guru melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru dan hasil- hasil yang dicapai. Kinerja guru senantiasa berhubungan dengan penyelesaian tugas-tugas suatu pekerjaan guru, apa yang guru lakukan dalam proses pengajaran di dalam dan di luar kelas. Tugas dan tanggung jawab guru adalah sebagai pengajar, sebagai pembimbing, dan sebagai administrator kelas. Data tentang kinerja guru diungkapkan oleh guru sendiri sebagai sumber data dengan menggunakan metode angket.

C. Populasi dan Sampel Penelitian