2. Indikator Kinerja
Berdasarkan keputusan
Kepala Lembaga
Administrasi Negara
LAN:1999:7 nomor: 589IX6Y1999, indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif yang menggambarkan tingkat kecapaian suatu sasaran atau tujuan yang
telah ditetapkan, dengan memperhitungkan indikator masukan inputs, keluaran outputs, hasil outcomes, manfaat benefits, dan dampak impacts.
Sementara itu Mahmudi 2005: 159 menjelaskan guna mengukur kinerja masing- masing dimensi perlu ditetapkan beberapa indikator kinerja yang
merupakan sarana atau alat untuk mengukur hasil suatu aktivitas, kegiatan, atau proses, dan bukan hasil atau tujuan itu sendiri. Indikator kinerja dapat
dimanfaatkan baik oleh pihak internal organisasi maupun pihak luar. Membicarakan ukuran kinerja, maka yang timbul dalam pemikiran adalah
wujud kinerja yang dapat dihasilkan oleh pegawai guru, hal ini sesuai dengan pendapat Schuler dan Susan 1999: 11, bahwa ada tiga jenis kriteria yang
diketahui: 1. Kriteria berdasarkan sifat: memusatkan diri pada karekteristik pribadi
seseorang karyawan yang mencakup loyalitas, keandalan, kemampuan berkomunikasi, dan keterampilan memimpin.
2. Kriteria berdasarkan perilaku: terfokus pada bagaimana pekerjaan dilakasanakan yang membutuhkan hubungan antar personal, contoh:
sikap ramah atau menyenangkan pelanggan dan perbuatan yang membawanya ke puncak kinerja.
3. Kriteria berdasarkan hasil: kriteria ini berfokus pada apa yang telah dicapai atau dihasilkan ketimbang bagaimana sesuatu dicapai atau
dihasilkan.
Di sisi lain Akdon 2006: 167 mengemukakan indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif maupun kualitatif untuk dapat menggambarkan tingkat
pencapaian sasaran dan tujuan organisasi, baik pada tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, maupun tahap setelah kegiatan selesai.
Lebih lanjut Akdon 2006: 169 menjelaskan tentang syarat-syarat yang harus dipenuhi suatu indikator kinerja adalah sebagai berikut: 1 spesifik dan
jelas untuk menghindari kesalahan interperstasi, 2 dapat diukur secara obyektif baik secara kualitatif maupun kuantitatif, 3 menangani aspek-aspek yang
relevan, 4 harus pentingberguna untuk menunjukan keberhasilan input, output, hasiloutcome, manfaat maupun dampak serta proses, 5 fleksibel dan sensitif
terhadap perubahan pelaksanaan, dan 6 efektif, dalam arti datanya mudah diperoleh, diolah, dianalisa dengan biaya yang tersedia.
Hamzah B. Uno, dkk 2001: 108 mengemukakan beberapa dimensi kinerja yang dianggap sebagai indikator kinerja adalah:
1 Kualitas kerja, 2 Kecepatan dan atau ketepatan kerja,
3 Inisiatif dalam kerja, 4 Kemampuan dalam kerja, dan
5 Kemampuan mengkomunikasikan pekerjaan. Dari beberapa pengertian tentang indikator kinerja diatas dapat
disimpulkan bahwa indikator kinerja merupakan sarana atau alat untuk mengukur hasil suatu aktivitas, kegiatan, atau proses, dan bukan hasil atau tujuan itu sendiri.
Dalam instansi pendidikan sekolah indikator kinerja dapat dilihat dari tingkat tercapainya tanggung jawab pokok guru dalam proses belajar mengajar di kelas.
Indikator kinerja juga digunakan untuk meyakinkan guru bahwa kinerja hari demi hari menunjukkan kemajuan dalam rangka menuju tercapainya sasaran
maupun tujuan sekolah yang bersangkutan. Selain itu aspek kualitas kerja,
ketepatan kerja, inisiatif dalam kerja, kemampuan dalam kerja dan kemampuan mengkomunikasikan pekerjaan digunakan sebagai indikator kinerja guru dalam
penelitian ini. Kinerja guru yang terdiri dari lima dimensi dapat diukur dengan
menetapkan beberapa indikator untuk masing- masing dimensi kinerja. Tingkat ketercapaian indikator- indikator masing- masing dimensi menunjukkan baik-
buruknya kinerja guru. Tabel dibawah ini merupakan deskripsi kinerja guru dilihat dari berbagai indikator yang harus dicapai oleh seseorang guru dalam
bekerja. Tabel 1. Deskripsi Kinerja Guru
No. Dimensi
Indikator
1. Kualitas Kerja
a. Merencanakan program pengajaran dengan tepat
b. Melakukan penilaian hasil belajar dengan teliti c. Berhati-hati dalam menjelaskan materi ajaran
d. Menerapkan hasil
penelitian dalampembelajaran
2. Kecepatan atau
ketepatan kerja a. Menerapkan hal- hal baru dalam pembelajaran
b. Memberikan materi ajar
sesuai dengan karakteristik yang dimiliki siswa
c. Menyelesaikan program pengajaran seuai kalender akademik
3. Inisiatif dalam
kerja a. Menggunakan media dalam pembelajaran
b. Menggunakan berbagai
metode dalam
pembelajaran c. Menyelenggarakan
administrasi sekolah
dengan baik d. Menciptakan hal- hal baru yang lebih efektif
dalam menata administrasi sekolah
4. Kemampuan
kerja a. Mampu dalam memimpin kelas
b. Mampu mengelola interaksi belajar mengajar c. Mampu melakukan penilaian hasil belajar
siswa d. Menguasai landasan pendidikan
5. Komunikasi
a. Melaksanakan layanan bimbingan belajar b. Mengkomunikasikan hal-hal yang baru dalam
pembelajaran c. Menggunakan berbagai teknik dalam menelola
proses belajar mengajar d. Terbuka dalam menerima masukan guna
perbaikan pembelajaran.
Sumber: Buku Pengembangan Instrumen untuk Penelitian Hamzah, 2001: 113.
Kinerja guru sangat penting untuk diperhatikan dan dievaluasi karena guru mengemban tugas profesional artinya tugas-tugas hanya dapat dikerjakan dengan
kompetensi khusus yang diperoleh melalui program pendidikan. Danim Sudarwan 2002: 126 menyatakan bahwa, guru memiliki
tanggung jawab yang secara garis besar dapat dikelompokkan sebagai berikut a Guru sebagai pengajar, b Guru sebagai pembimbing dan c Guru sebagai
administrator kelas.
3. Penilaian Kinerja