16 dapat saling bertukar pikiran dan melakukan diskusi kecil tentang
permasalahan yang dihadapi mahasiswa selama melakukan PPL di sekolah. Dengan demikian, dosen dapat membantu mahasiswa dalam menemukan
solusi untuk memecahkan permasalahan tersebut secara edukatif.
6. Penyusunan Laporan PPL
Penyusunan laporan PPL dilakukan saat mahasiswa sedang dan telah menjalani kegiatan PPL. Laporan ini disusun secara resmi dengan
menggunakan format laporan baku sebagai bentuk pertanggungjawaban dan pendeskripsian hasil pelaksanaan PPL. Laporan PPL harus segera
dikumpulkan pada pihak UNY LPPMP paling lambat dua minggu setelah penarikan PPL.
C. Analisis Hasil dan Refleksi
Analisis hasil merupakan pendeskripsian hasil akhir pelaksanaan program PPL apakah sudah berjalan sesuai dengan perencanaan atau belum, serta apa saja
faktor yang mendukung dalam melaksanakan kegiatan PPL dan faktor apa saja yang menghambat dalam melaksanakan kegiatan PPL di SMP Negeri 3
Pajangan. 1.
Analisis Keterkaitan Program dengan Pelaksanaannya Pelaksanaan PPL di SMP Negeri 3 Pajangan dikatakan cukup baik. Hal ini
dibuktikan dengan adanya kenyamanan antara mahasiswa dan siswa yang diampunya. Siswa dapat memahami apa yang disampaikan mahasiswa pada
saat praktik mengajar. Siswa juga tidak sungkan dalam bertanya kepada mahasiswa tentang materi yang sedang diajarkan atau terkadangan siswa
menanyakan bahasa inggris dari kata tertentu, atau bahasa indonesia dari kosa kata bahasa inggris tertentu. Dengan demikian, kontak mahasiswa dan
siswa yang diampunya dapat dikatakan cukup baik. 2.
Faktor Pendukung Dalam pelaksanaan praktik mengajar, terdapat beberapa faktor pendukung
yang berasal dari guru pembimbing, peserta didik, dan sekolah. a.
Faktor pendukung dari guru pembiming, guru pembimbing memberikan keleluasaan mahasiswa untuk berkreasi dalam mengajar, pengelolaan
kelas maupun evaluasi siswa. Guru pembimbing juga memberikan evaluasi kepada mahasiswa dalam bentuk kritik dan saran perbaikan
dalam praktik mengajar di kelas.
17 b.
Faktor pendukung dari peserta didik, peserta didik menunjukkan keseriusan dan antusiasnya dalam mengikuti pelajaran, walaupun ada
satu atau dua siswa yang kurang aktif mengikuti pelajaran. Namun secara keseluruhan, siswa dapat mengikuti pelajaran dengan cukup aktif
dan responsif. c.
Faktor pendukung sekolah, sekolah memberikan dan menyediakan fasilitas yang diperlukan dalam praktik mengajar seperti ruang kelas,
alat penunjang dalam penyampaian materi papan tulis, LCD proyektor, boardmarker, dll serta terdapat perpustakaan yang dapat digunakan
untuk melengkapi bahan ajar dan mencari referensi belajar bagi mahasiswa.
3. Hambatan-hambatan dalam Praktik Pengalaman Lapangan
Dalam pelaksanaan PPL, terdapat beberapa hambatan yang dihadapi mahasiswa. Berikut adalah hambatan yang dialami mahasiswa beserta
solusi penyelesaiannya. a.
Kesulitan mengontrol kelas pada saat kelas akan dimulai. Karena jam pelajaran bahasa inggris yang mahasiswa ampu adalah jam
setelah istirahat pertama, maka sering terjadi keterlambatan dalam memulai pelajaran. Keterlambatan biasanya terjadi karena masih
banyak siswa yang di luar kelas sedang membeli makanan di koperasi, kantin, dan makan di luar kelas, padahal bel masuk jam selanjutnya
telah dibunyikan. Solusi dari permasalahan ini adalah segera memanggil siswa yang masih di luar kelas dan meminta ketua kelas untuk
memanggil teman yang lain yang masih berada di kantin dan koperasi siswa. Mahasiswa meminta siswa yang sedang makan untuk
menyimpan makanannya terlebih dahulu, sehingga pelajaran dapat segera dimulai.
b. Jam pelajaran akhir
Dalam praktik mengajar, mahasiswa mendapatkan jam-jam di pelajaran akhir. Hal ini membuat kondisi kelas kurang kondusif karena siswa
sudah mengantuk, dan tak bersemangat. Solusi dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah selalu memberikan motivasi dan apresiasi
ringan di awal pembelajaran agar siswa selalu bersemangat. Mahasiswa juga aktif mengajak siswa berdialog sehingga suasana kelas menjadi
lebih hidup.