Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif

8 pentingnya PPLH. Kesadaran tersebut akan tercermin pada kesadaran siswa dalam memanfaatkan dan menjaga fasilitas sesuai PPLH. Kegiatan rutin siswa atau pembiasaan melalui kegiatan piket kelas, piket kamar mandi, kader higienitas Green and Clean, kerja bakti, lomba kelas, pembuatan kompos, perawatan tanaman, pemeliharaan toga, lomba kebersihan kelas, dan sebagainya. Kegiatan yang bersifat insidental, di antaranya adalah: mengirim siswa mengikuti kegitan sminar, woekshop, lomba, Bimtek, peringatan hari-hari yang berkaitan dengan lingkungan hidup, dan sebagainya. Untuk mengefektifkan pembelajaran PPLH, SMP 3 Pajangan membangun kemitraan dengan instansi atau pihak lain. Pihak yang telah membangun kerja sama dengan SMP 3 Pajangan yang dilengkapi dokumenserta benar-bear terlaksana, antara lain: BLH, Dinas KesehatanPuskesmas, SMA 1 Jetis, Pengelola Kantin, Bank Sampah Pringgading Lestari, XL axiata, Tenaga pendidik berpartisipasi aktif dalam aksi lingkungan hidup yang dilakuan oleh sekolah dan pihak luar, seperti: pembinaan yang dilakukan oleh BLH, seminar yang diselenggarakan oleh sekolah pembina, workshop jajanan anak di Bogor, Bimtek sekolah sehat, mengikuti kegiatan bersih Dusun di Krebet, dan sebagainya. Kepala Sekolah melakukan Penelitian Tindakan Sekolah PTS tentang Sekolah Adiwiyata 2011 dan tentang Kantin Sehat 2013. Guru melakukan Penelitian Tindakan Kelas tentang sekolah sehat. Melalui penelitian ini warga sekolah berupaya memecahkan permasalahan lingkungan. Proses penyelesaian masalah dan pelaporannya dilkukan secara ilmiah sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Peserta didik juga aktif dalam kegiatan LH yang diseleggaran oleh pihak eksternal, seperti: sekolah pembina SMA 1 Jetis, BLH, dan XL. Pengurus OSIS mengikuti kegiatan workshop di SMA 1 Jetis. Hasil workshop diimplementasikan dalam menyusun program kerja OSIS SMP 3 Pajangan, Pengurus OSIS mengikuti kegiatan aksi lingkungan, memungut sampah di jalan yang diselenggarakan oleh BLH dan Bank Sampah Badegan Bantul.

10. Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan

Luas tanah secara keseluruhan yang dimiliki oleh SMP 3 Pajangan 6000 m2 yang terletak di atas bukit Kecamatan Pajangan Bantul. Sekolah ini 9 berdiri di tengah-tengah Desa Wisata Krebet dengan produk andalannya berupa bati kayu. Desa Krebet berbatasan dengan Kecamatan Kasihan di sebelah utara, Kecmatan Sewon di sebelah timur, dan Kecamatan Pandak di sebelah selatan, dan barat berbatasan dengan Kecamatan Sedayu. SMP 3 Pajangan terus mengupayakan peningkatan kualitas sarana dan prasarana Melalui dana DAK pada tahun 2011 mendapatkan satu satu Ruang Kelas baru RKB, tahun 2012 mendapatkan rehab berat tiga ruang kelas, dan tahun 2013 memperoleh pembangunan dua 2 ruang Kelas Baru RKB. Pengembangan fisik sekolah selalu mempertimbangkan PPLH, seperti menanam tanaman keras pada saat menambah bangunan, membuat saluran air hujan dan resapan, menyediakan wastafel dan tempat sampah pada setiap ruang, menyediakan alat-alat kebersihan, dan penyediaan air bersih. SMP 3 Pajangan juga menyediakan sarana pendukung pembelajaran lingkungan hidup, antara lain: tempat sampah menurut jenis sampah untuk pembelajaran memilah sampah dan kedisiplinan, Tempat pembuangan sampah, tempat pembuatan kompos, apotik hiduptoga, taman kelas, taman sekolah, green house, kolam ikan, tempat olahraga, wastafel, biopori, sumur resapan dan selokan, perpustakaan, penghematan air dan listrik, pemanfaatan dan penghematan ATK kertas HVS gagal cetak dimanfaatkan untuk amplop, draf, coret-coret hitungan, dibuat bunga, dsb., menggunakan spidol ulang, dan sebagainya. Berdasarkan uraian tersebut di atas, tergambar upaya yang sungguh- sungguh dari sekolah dalam mewujudkan sekolah adiwiyata. Kebijakan Sekolah yang berwawasan lingkungan tampak pada visi, misi, kurikulum, RKAS dan pelaksanaannnya. Potensi, motivasi, semangat untuk mengembangkan pendidikan lingkungan hidup yang dimiliki pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, dan Dewan Sekolah SMP 3 Pajangan yang cukup besar, tercermin pada partisipasi warga sekolah dalam PLH. Pembinaan dan kerjas sama dengan pihak-pihak yang terkait sangat besar pengaruhnya bagi keberhasilan sekolah dalam mewujudkan visi dan misi sekolah. Begitu pula dengan tersedianya prasaran dan sarana pendukung yang ramah lingkungan menjadikan cita-cita sekolah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran warga sekolah tentang nilai-nilai lingkungan yang dapat menggerakkan keselamatan lingkungan untuk generasi sekarang dan yang akan datang semoga dapat terwujud.