9 berdiri di tengah-tengah Desa Wisata Krebet dengan produk andalannya
berupa bati kayu. Desa Krebet berbatasan dengan Kecamatan Kasihan di sebelah utara, Kecmatan Sewon di sebelah timur, dan Kecamatan Pandak
di sebelah selatan, dan barat berbatasan dengan Kecamatan Sedayu. SMP 3 Pajangan terus mengupayakan peningkatan kualitas sarana dan
prasarana Melalui dana DAK pada tahun 2011 mendapatkan satu satu Ruang Kelas baru RKB, tahun 2012 mendapatkan rehab berat tiga ruang
kelas, dan tahun 2013 memperoleh pembangunan dua 2 ruang Kelas Baru RKB.
Pengembangan fisik sekolah selalu mempertimbangkan PPLH, seperti menanam tanaman keras pada saat menambah bangunan, membuat saluran
air hujan dan resapan, menyediakan wastafel dan tempat sampah pada setiap ruang, menyediakan alat-alat kebersihan, dan penyediaan air bersih.
SMP 3 Pajangan juga menyediakan sarana pendukung pembelajaran lingkungan hidup, antara lain: tempat sampah menurut jenis sampah untuk
pembelajaran memilah sampah dan kedisiplinan, Tempat pembuangan sampah, tempat pembuatan kompos, apotik hiduptoga, taman kelas, taman
sekolah, green house, kolam ikan, tempat olahraga, wastafel, biopori, sumur resapan dan selokan, perpustakaan, penghematan air dan listrik,
pemanfaatan dan penghematan ATK kertas HVS gagal cetak dimanfaatkan untuk amplop, draf, coret-coret hitungan, dibuat bunga, dsb.,
menggunakan spidol ulang, dan sebagainya. Berdasarkan uraian tersebut di atas, tergambar upaya yang sungguh-
sungguh dari sekolah dalam mewujudkan sekolah adiwiyata. Kebijakan Sekolah yang berwawasan lingkungan tampak pada visi, misi, kurikulum,
RKAS dan pelaksanaannnya. Potensi, motivasi, semangat untuk mengembangkan pendidikan lingkungan hidup yang dimiliki pendidik,
tenaga kependidikan, peserta didik, dan Dewan Sekolah SMP 3 Pajangan yang cukup besar, tercermin pada partisipasi warga sekolah dalam PLH.
Pembinaan dan kerjas sama dengan pihak-pihak yang terkait sangat besar pengaruhnya bagi keberhasilan sekolah dalam mewujudkan visi dan misi
sekolah. Begitu pula dengan tersedianya prasaran dan sarana pendukung yang ramah lingkungan menjadikan cita-cita sekolah untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan kesadaran warga sekolah tentang nilai-nilai lingkungan yang dapat menggerakkan keselamatan lingkungan untuk
generasi sekarang dan yang akan datang semoga dapat terwujud.
10
B. PERUMUSAN PROGRAM DAN RANCANGAN KEGIATAN PPL
Praktik Pengalaman Lapangan bertujuan agar mahasiswa memiliki pengalaman mengenai dunia yang akan digeluti di masa yang akan datang,
sekaligus menjadi tempat mahasiswa menempa diri berkaitan dengan aplikasi ilmu yang telah didapatkan di bangku kuliah.
Berdasarkan analisis situasi dan kondisi, maka dalam penyusunan program PPL, mahasiswa memiliki acuan. Acuan inilah yang kemudian
dipelajari dan dikembangkan untuk mengasah skill keterampilan dan maksimalisasi praktik mengajar di sekolah.
Sebelum program PPL dilaksanakan, ada beberapa tahap yang harus dijalani oleh mahasiswa, antara lain:
1. Tahap Pengajaran Mikro Microteaching
Ada mata kuliah wajib bagi mahasiswa kependidikan yang akan menempuh PPL, yaitu pengajaran mikro atau microteaching. Kuliah
sebanyak 2 SKS ini wajib ditempuh mahasiswa sebagai bekal sebelum terjun di sekolah untuk melaksanakan PPL maupun menjadi guru yang
sebenarnya di masa yang akan datang. Untuk melaksanakan kegiatan PPL, mahasiswa disyaratkan untuk mendapatkan nilai minimal B pada mata
kuliah ini. Pengajaran mikro sangat berguna untuk kegiatan PPL dan bekal mengajar yang lainnya karena di dalamnya mahasiswa diberikan teknik-
teknik mengajar yang baik, aplikatif, menarik, dan tidak membosankan. Penyusunan RPP dan pembuatan media juga dibahas lebih dalam di mata
kuliah pengajaran mikro.
2. Tahap Observasi
Pada tahap observasi ini dilakukan dalam dua bentuk, yaitu observasi pra PPL dan observasi pra mengajar.
a. Observasi pra PPL
Observasi pra PPL ini dilakukan sebanyak 1 kali, yaitu meliputi: 1
Observasi proses pembelajaran, mahasiswa melakukan pengamatan proses pembelajaran dalam kelas, meliputi metode yang digunakan,
administrasi mengajar berupa RPP dan strategi pembelajaran. 2
Observasi siswa meliputi perilaku siswa ketika mengikuti proses pembelajaran ataupun di luar pembelajaran. Hal ini digunakan
sebagai masukan untuk menyusun strategi pembelajaran. b.
Observasi kelas pra mengajar
11 Dilakukan pada kelas yang akan digunakan untuk praktik mengajar,
tujuan kegiatan ini antara lain: Mempelajari situasi kelas, mempelajari kondisi peserta didi aktiftidak aktif dan memiliki rencana konkret
untuk mengajar.
3. Tahap Pembekalan PPL
Pembekalan PPL dilaksanakan di fakultas masing-masing program studi. Pembekalan PPL dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan
persiapan materi teknis dan memberikan wawasan bagi para mahasiswa tentang segala hal yang berkaitan dengan PPL secara global. Di dalam
pembekalan PPL juga terdapat waktu untuk saling berdiskusi, yaitu tanya jawab antara mahasiswa dengan pembicara atau dalam hal ini adalah dosen.
Mahasiswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai PPL dan hal-hal yang belum dimengertu kepada dosen atau pembicara tersebut.
4. Tahap Penerjunan
Tahap ini merupakan tahap diterjunkannya mahasiswa yang akan melaksanakan PPL di sekolah yang telah ditunjuk. Pada tahap ini, semua
mahasiswa wajib hadir ke sekolah yang bersangkutan di dampingi oleh Dosen Pamong di sekolah tersebut. Dalam tahap ini mahasiswa dan guru
pembimbing saling berkenalan satu sama lain dan membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan mengajar yang akan dilakukan pada saat
PPL.
5. Tahap Pelaksanaan Praktik Mengajar
Mahasiswa mendapatkan kesempatan minimal 8 kali praktik mengajar, baik praktik mengajar terbimbing maupun praktik mengajar mandiri. Dalam
hal ini, mahasiswa telah melaksanakan 8 kali praktik mengajar terbimbing. Jadwal praktik mengajar telah disesuaikan dengan jadwal mengajar guru
pembimbing sehingga guru pembimbing selalu bisa memantau perkembangan teknik dan mentalitas mahasiswa saat di dalam kelas. Selain
itu guru pembimbing wajib menilai mahasiswa yang sedang tampil memberikan materi pelajaran di depan kelas secara keseluruhan, mulai dari
penampilan, percaya diri, strategi atau cara mengajar, media yang digunakan, dan lain-lain. Setelah mahasiswa selesai memberikan materi,
guru pembimbing dapat memberikan masukan atau komentarnya secara langsung maupun tertulis.