a. Motif Menahan Kas
Keynes dalam Husnan 1998 menyatakan bahwa ada tiga motif untuk memiliki kas yaitu :
1 Motif Transaksi Motif Transaksi berarti perusahaan menyediakan kas untuk
membayar berbagai transaksi bisnisnya. 2 Motif berjaga – jaga
Motif berjaga – jaga dimaksudkan untuk mempertahankan saldo kas guna memenuhi permintaan kas yang sifatnya tidak terduga.
Seandainya semua pengeluaran dan pemasukkan kas bisa diprediksi dengan sangat akurat, maka saldo kas untuk maksud berjaga- jaga
akan sangat rendah. Selain akurasi prediksi kas, apabila perusahaan mempunyai akses kuat ke sumber dana eksternal, saldo kas juga
akan rendah. Motif berjaga – jaga ini nampak dalam kebijakan penentuan saldo kas minimal dalam penyusunan anggaran kas.
3 Motif Spekulasi Motif spekulasi dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan
dari memiliki atau menginvestasikan kas dalam bentuk investasi yang sangat likuid. Biasanya jenis investasi yang dipilih adalah
investasi pada sekuritas. Apabila tingkat bunga diperkirakan turun, maka perusahaan akan merubah kas menjadi saham, dengan harapan
harga saham akan naik apabila semua pemodal berpendapat bahwa suku bunga akan dan mungkin telah turun.
b. Teori Cash Holding
1 Trade-off Theory Menurut Marfuah dan Zulhilmi 2014, Trade-off Theory
menyatakan bahwa cash holding perusahaan dikelola dengan mempertimbangkan batasan antara biaya dan manfaat cost and
benefit yang didapatkan dari menahan kas. Keputusan yang tepat dalam mengelola cash holding akan konsisten dengan tujuan
perusahaan untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Menurut Keynes 1937 dalam Marfuah dan Zulhilmi 2014, ada beberapa
keuntungan dari cash holding yang didasarkan pada beberapa motif perusahaan yang menahan kas, antara lain.
i. Transaction motive, menurut teori ini perusahaan menahan kas
untuk membiayai berbagai transaksi perusahaan. Apabila perusahaan mudah mendapatkan dana dari pasar modal, cash
holding tidak diperlukan. Namun, jika perasahaan tidak dapat dengan mudah mendapatkan dana dari pasar modal maka
perusahaan perlu cash holding untuk membiayai berbagai transaksi. Apabila terdapat asimetri informasi dan agency cost of
debt yang tinggi akan menjadikan sumber pendanaan eksternal juga akan semakin tinggi dan menyebabkan jumlah cash holding
juga menjadi semakin besar. ii. Precaution motive, menurut teori ini perusahaan memiliki cash
holding dengan tujuan untuk mengantisipasi peristiwa yang