Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Rahmawati 2013 menyatakan bahwa net working capital tidak berpengaruh terhadap cash holding. Faktor lain yang diduga memengaruhi cash holding adalah leverage. Purnasiwi dan Sudarno 2011 mendefinisikan leverage sebagai alat untuk mengukur seberapa besar perusahaan tergantung pada kreditur dalam membiayai aset perusahaan. Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi mempunyai tingkat ketergantungan yang sangat tinggi pada pinjaman luar untuk membiayai asetnya, sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat leverage yang lebih rendah menunjukkan bahwa pendanaan perusahaan berasal dari modal sendiri. Semakin tinggi leverage mencerminkan bahwa pembiayaan perusahaan banyak bergantung pada sumber dana eksternal bukan pada kas, sehingga akan mengurangi saldo kas yang ditahan. Hasil Penelitian Marfuah dan Zulhilmi 2014 menyatakan bahwa leverage memiliki pengaruh negatif terhadap cash holding. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Syafrizaliadhi 2014 yang menyatakan bahwa leverage memiliki pengaruh negatif terhadap cash holding. Tetapi hal ini berbeda dengan hasil penelitian Prasetianto 2014 yang menunjukkan bahwa variabel leverage tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap cash holding. Syarief dan Wilujeng 2009 mendefinisikan cash conversion cycle CCC sebagai waktu dalam satuan hari yang diperlukan untuk mendapatlan kas dari hasil operasi perusahaan yang berasal dari penagihan piutang ditambah penjualan persediaan dikurangi dengan pembayaran utang. Cash conversion cycle menunjukkan seberapa cepat perusahaan menghasilkan produknya, dari membayar biaya persediaan hingga mengumpulkan kas dari konsumen dalam bentuk pembayaran atas produk jadi. Lamanya siklus ini menunjukkan lamanya kas dapat terkumpul dari pembayaran atas produk perusahaan. Akibatnya, besar kebutuhan pendanaan internal perusahaan untuk membayar kebutuhan bahan baku perusahaan menjadi semakin besar, sehingga menyebabkan perusahaan harus memiliki cash holding kas dalam jumlah yang lebih besar. Hasil penelitian Prasetianto 2014 menyatakan bahwa cash conversion cycle memiliki pengaruh negatif terhadap cash holding. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Marfuah dan Zulhilmi 2014 menyatakan bahwa cash conversion cycle memiliki pengaruh negatif terhadap cash holding. Namun hasil penelitian berbeda diungkapkan oleh Senjaya 2015 yang menyatakan bahwa cash conversion cycle tidak berpengaruh terhadap cash holding. Variabel lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah growth opportunity. Growth Opportunity kesempatan pertumbuhan merupakan suatu perpaduan antara kemungkinan peluang investasi di masa depan dengan aktiva nyata yang dimiliki oleh suatu perusahaan William dan Fauzi, 2013. Dapat dikatakan bahwa growth opportunity merupakan peluang investasi yang mungkin didapatkan oleh suatu perusahaan. Sesuai dengan motif spekulasi yang menyatakan bahwa perusahaan menahan kas sebagai alat memenuhi berbagai kebutuhan akan proyek – proyek investasi yang menguntungkan perusahaan, maka perusahaan dengan peluang investasi tinggi akan terdorong untuk menahan kas dalam jumlah yang tinggi guna membiayai kesempatan investasi tersebut. Hasil penelitian Marfuah dan Zulhilmi 2014 menyatakan bahwa growth opportunity berpengaruh positif terhadap cash holding. Hasil penelitian William dan Fauzi menujukkan bahwa growth opportunity berpengaruh terhadap cash holding. Namun hasil penelitian berbeda diungkapkan oleh Bigelli dan Vidal 2010 yang menyatakan bahwa growth opportunity tidak berpengaruh terhadap cash holding. Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa hasil penelitian terdahulu mengenai faktor – faktor yang memengaruhi cash holding belum konsisten, maka perlu diteliti atau dilakukan penelitian tentang “Analisis Faktor – faktor yang Memengaruhi Cash Holding Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Penelitian ini mencoba untuk mengetahui seberapa besar pengaruh masing – masing variabel terhadap kebijakan cash holding perusahaan, dengan demikian, perusahaan dapat mengetahui kebijakan yang harus diambil untuk kelangsungan usaha.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut : 1. Ketidaktepatan dalam tingkat penentuan cash holding yang optimal menyebabkan aktivitas perusahaan dapat terganggu bahkan tidak dapat berjalan. 2. Menahan kas dalam jumlah terlalu sedikit maupun terlalu banyak akan membawa dampak negatif bagi perusahaan. 3. Adanya penelitian terdahulu mengenai faktor – faktor yang memengaruhi cash holding menunjukkan hasil yang tidak konsisten.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, karena berbagai keterbatasan dan menghindari meluasnya permasalahan maka yang akan dikaji dalam penelitian ini dibatasi pada faktor – faktor yang memengaruhi Cash Holding yaitu Net Working Capital, Cash Conversion Cycle, Growth Opportunity, dan Leverage.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang dikemukakan di atas, maka pokok permasalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. Bagaimana pengaruh Net Working Capital terhadap Cash Holding pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2011-2014? 2. Bagaimana pengaruh Cash Conversion Cycle terhadap Cash Holding pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2011-2014? 3. Bagaimana pengaruh Growth Opportunity terhadap Cash Holding pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2011-2014? 4. Bagaimana pengaruh Leverage terhadap Cash Holding pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2011-2014?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui pengaruh Net Working Capital terhadap Cash Holding pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2011-2014. 2. Mengetahui pengaruh Cash Conversion Cycle terhadap Cash Holding pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2011-2014. 3. Mengetahui pengaruh Growth Opportunity terhadap Cash Holding pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2011-2014. 4. Mengetahui pengaruh Leverage terhadap Cash Holding pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2011-2014.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada berbagai pihak, diantaranya :

1. Bagi manajer

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran kepada manajer tentang beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan cash holding.

2. Bagi akademis

Penelitian ini diharapkan mampu menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya khususnya untuk penelitian di bidang manajemen keuangan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Cash Holding Menurut Teruel et al 2009 dalam Wijaya 2010, cash holding merupakan rasio yang membandingkan antara jumlah kas dan setara kas yang dimiliki perusahaan dengan jumlah aktiva perusahaan secara keseluruhan. Menurut Gill dan Shah 2012 cash holding atau memegang kas didefinisikan sebagai kas yang ada di perusahaan atau tersedia untuk investasi pada aset fisik dan untuk dibagikan kepada para investor. Dalam teori penahanan kas atau cash holding, keuntungan memegang kas bagi perusahaan menurut J. M. Keynes Opler et al,. 1999 : a. Perusahaan mampu menghemat biaya transaksi dan tidak perlu melikuidasi aset jika perusahaan memerlukan uang kas. b. Jika sumber pembiayaan diluar kas susah didapatkan atau sangat mahal. c. Memiliki kas sangat berguna sebagai sumber pembiayaan terutama saat terjadi pengetatan kredit credit crunch Setiap perusahaan memiliki kebijakan cash holding yang berbeda – beda. Hal ini diakibatkan adanya perbedaan keadaan yang dihadapi oleh perusahaan dan juga motivasi yang berbeda dalam memegang kas. 11