Induksi Streptozotocin-Nicotinamide HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

38 Larutan glibenklamid dibuat sesuai dosis efektif pada manusia 5 mghari yang dikonversi berdasarkan rumus konversi Paget dan Barnes. Dosis untuk setiap 200 g bb tikus setara dengan 0,018 dikali dosis manusia dan dikalikan faktor farmakokinetika 10. Dosis yang digunakan adalah 0,9 mg200 g bb tikus. Untuk 250 mL larutan glibenklamid dibutuhkan 225 mg serbuk glibenklamid yang dilarutkan dalam Na-CMC 0,2. Tiap 1 mL suspensi glibenklamid mengandung 0,9 mg glibenklamid. Glibenklamid dipilih sebagai terapi pembanding senyawa CrCl 3 ∙6H 2 O karena glibenklamid merupakan obat hipoglikemia oral. Dalam penelitian ini dibandingkan pengaruh pemberian glibenklamid sebagai obat akut terhadap CrCl 3 ∙6H 2 O yang dimaksudkan sebagai suplemen, dikarenakan mekanismenya yang berbeda. Pemilihan Cr-pikolinat sebagai kontrol positif dikarenakan Cr- pikolinat merupakan suplemen kromiumIII yang sudah diuji dan dikomersilkan.

B. Induksi Streptozotocin-Nicotinamide

Metode induksi pada penelitian ini menggunakan streptozotocin dengan nicotinamide. Streptozotocin merupakan suatu jenis antibiotika yang mempunyai efek toksik. Streptozotocin digunakan sebagai agen diabetogenik karena bersifat sitotoksik spesifik bagi sel beta pankreas sehingga merusak sel-sel beta pankreas yang kemudian akan menghambat atau menghalangi sintesis proinsulin dan akhirnya menyebabkan diabetes Nugroho, 2006. Pemilihan streptozotocin sebagai agen penginduksi diabetes disebabkan streptozotocin mampu menginduksi diabetes secara cepat dan dapat mempertahankan hiperglikemi dengan durasi yang panjang. Induksi diabetes juga menggunakan nicotinamide 39 yang berperan sebagai penyangga buffer. Dalam penelitian ini senyawa CrCl 3 ∙6H 2 O dimaksudkan sebagai suplemen antidiabetes, pemberian nicotinamide dapat mencegah kerusakan pankreas secara fatal yang dapat menyebabkan kematian pada tikus sehingga dapat diamati dalam waktu lama. Dosis injeksi streptozotocin adalah 60 mgkg bb yang dilarutkan dalam buffer sitrat pH 4,5, injeksi streptozotocin dilakukan 15 menit setelah tikus diinjeksi nicotinamide dengan dosis 120 mgkg bb yang dilarutkan dalam NaCl 0,9. Injeksi dilakukan secara intraperitonial yaitu pada area rongga-rongga perut, lebih kurang 1 cm di atas kelamin Sharma et al., 2011: 53. Dosis tersebut dipilih untuk membuat diabetes tipe 2 dalam penelitian ini, karena diharapkan diabetes yang timbul berupa resistensi insulin yang masih dapat diobati dengan terapi suplemen. Induksi diabetes dilakukan setelah tikus diadaptasi selama satu minggu. Sebelum tikus diinduksi diabetes, terlebih dahulu diambil sampel darahnya untuk diukur kadar glukosa darah sebelum diinduksi sehingga dapat diketahui perbedaan sebelum dan sesudah induksi streptozotocin-nicotinamide. Adapun sebelum dilakukan pengukuran kadar glukosa darah, seluruh tikus dipuasakan selama 10 jam untuk meniadakan pengaruh zat-zat lain pada pengukuran kadar glukosa darah. Hasil pengukuran kadar glukosa darah puasa sebelum diinduksi diabetes memperlihatkan data yang cukup beragam. Hal ini disebabkan karena adanya variasi biologis yang dimiliki tiap tikus sehingga tidak memungkinkan untuk memperoleh kadar glukosa darah puasa yang tepat sama antar tikus yang berbeda. 40 Kadar glukosa darah puasa sebelum diinduksi dan setelah diinduksi diabetes dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Kadar Glukosa Darah Puasa Sebelum dan Setelah Induksi Diabetes Kelompok Kadar Glukosa Darah Puasa mgdL Pra-Induksi Hari ke-7 Pasca-Induksi CrCl 3 ∙6H 2 O 93,63 218,80 Cr-Pic 68,76 131,73 Glibenklamid 114,03 227,33 Kontrol Diabetes 81,16 134,96 Kontrol Normal 64,00 46,23 Berdasarkan Tabel 7, terlihat bahwa seluruh kelompok uji mengalami kenaikan kadar glukosa darah kecuali kelompok kontrol normal yang memang tidak diinduksi diabetes. Seluruh kelompok uji yang diinduksi streptozotocin- nicotinamide mengalami keadaan hiperglikemia dan menderita diabetes dengan kadar glukosa darah puasa di atas 126 mgdL pada hari ke-7 pasca-induksi. Data kadar glukosa darah puasa setelah induksi bersifat random namun masih dapat diterima karena seluruh kelompok perlakuan yang diinduksi streptozotocin-nicotinamide menderita diabetes melitus dengan kadar glukosa darah puasa 131,73 – 227,33 mgdL. Data mengalami kerandoman disebabkan subjek biologi sangat tergantung dari individu.

C. Uji Aktivitas Antihiperglikemia

Dokumen yang terkait

Pengaruh Akupunktur Segmental terhadap Kadar Gula Darah pada Tikus Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Aloksan.

0 0 12

Pengaruh Infusa Buah Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) terhadap Kadar Kolesterol LDL Darah Tikus Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Lemak.

0 1 30

Pengaruh jus buncis (Phaseolus vulgaris L.) terhadap kadar gula darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa.

3 31 81

PENGARUH PEMBERIAN SENYAWA KROMIUM (III) NITRAT DAN KROMIUM (III) KLORIDA TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGIK GINJAL PADA TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI DENGAN STREPTOZOTOCIN-NICOTINAMIDE.

0 0 4

PENGARUH PEMBERIAN KROMIUM NITRAT DAN KROMIUM KLORIDA PADA TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI DENGAN STREPTOZOTOCIN-NICOTINAMIDE TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGI JANTUNG.

0 1 2

PENGARUH PEMBERIAN SENYAWA Cr(NO3)3•9H2O TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI DENGAN STREPTOZOTOCIN-NICOTINAMIDE.

0 0 81

Efek Pemberian Serbuk Teripang (Stichopus Variegatus) Jangka Panjang Terhadap Kadar Gula Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar Model Hiperglikemik.

0 0 10

PENGARUH PEMBERIAN Zn TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH DAN KADAR SUPEROKSIDA DISMUTASE PADA TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI STREPTOZOTOCIN

0 0 10

EFEK PEMBERIAN INULIN GEMBILI (Dioscorea esculenta L.) TERHADAP KADAR HbA1c - Studi Eksperimental pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Streptozotocin - Unissula Repository

0 0 5

EFEK PEMBERIAN INULIN GEMBILI (Dioscorea esculenta L.) TERHADAP KADAR SERUM KREATININ DAN UREA - Studi Eksperimental pada Tikus Jantan Galur Wistar yang diinduksi Streptozotocin - Unissula Repository

0 0 5