Persiapan Bahan Uji HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Bahan Uji

Bahan uji pada penelitian ini dilarutkan dengan menggunakan agen pensuspensi Na-CMC Carboxy Methyl Celulose. Alasan pemilihan Na-CMC dikarenakan sistem pencernaan tikus tidak memiliki enzim selulase, maka penggunakan Na-CMC tidak akan berpengaruh pada kadar glukosa darah. Akan tetapi, untuk memastikan tidak adanya pengaruh Na-CMC pada hasil percobaan, kelompok kontrol diabetes dan kontrol normal diberikan larutan Na-CMC 0,2 sebagai pengganti bahan uji. Perhitungan dan cara pembuatan bahan uji dapat dilihat pada Lampiran 2. Sediaan bahan uji larutan CrCl 3 ∙6H 2 O dan glibenklamid dibuat sebanyak 250 mL untuk asupan selama 56 hari dengan pemberian 1mL per hari untuk 4 ekor tikus setiap kelompok perlakuan. Larutan susu yang mengandung Cr-Pic dibuat setiap hari. Larutan CrCl 3 ∙6H 2 O dibuat dengan dosis CrIII 200 µgmL. Angka konversi untuk tikus adalah 0,018 yaitu rasio luasan tubuh tikus 200 g terhadap tubuh manusia 70 kg. Untuk membuat larutan CrCl 3 ∙6H 2 O sebanyak 250 mL diperlukan 0,0046 gram kristal CrCl 3 ∙6H 2 O dan dilarutkan dalam Na-CMC 0,2. Pembuatan larutan susu yang mengandung Cr-Pic dilarutkan dengan 20mL air hangat, agar larutan tidak terlalu kental, dengan takaran 6,5 gram. Larutan harus selalu fresh. Ukuran menyesuaikan dengan takaran saji pada kemasan dan konversi untuk tikus dengan angka 0,018. 38 Larutan glibenklamid dibuat sesuai dosis efektif pada manusia 5 mghari yang dikonversi berdasarkan rumus konversi Paget dan Barnes. Dosis untuk setiap 200 g bb tikus setara dengan 0,018 dikali dosis manusia dan dikalikan faktor farmakokinetika 10. Dosis yang digunakan adalah 0,9 mg200 g bb tikus. Untuk 250 mL larutan glibenklamid dibutuhkan 225 mg serbuk glibenklamid yang dilarutkan dalam Na-CMC 0,2. Tiap 1 mL suspensi glibenklamid mengandung 0,9 mg glibenklamid. Glibenklamid dipilih sebagai terapi pembanding senyawa CrCl 3 ∙6H 2 O karena glibenklamid merupakan obat hipoglikemia oral. Dalam penelitian ini dibandingkan pengaruh pemberian glibenklamid sebagai obat akut terhadap CrCl 3 ∙6H 2 O yang dimaksudkan sebagai suplemen, dikarenakan mekanismenya yang berbeda. Pemilihan Cr-pikolinat sebagai kontrol positif dikarenakan Cr- pikolinat merupakan suplemen kromiumIII yang sudah diuji dan dikomersilkan.

B. Induksi Streptozotocin-Nicotinamide

Dokumen yang terkait

Pengaruh Akupunktur Segmental terhadap Kadar Gula Darah pada Tikus Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Aloksan.

0 0 12

Pengaruh Infusa Buah Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) terhadap Kadar Kolesterol LDL Darah Tikus Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Lemak.

0 1 30

Pengaruh jus buncis (Phaseolus vulgaris L.) terhadap kadar gula darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa.

3 31 81

PENGARUH PEMBERIAN SENYAWA KROMIUM (III) NITRAT DAN KROMIUM (III) KLORIDA TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGIK GINJAL PADA TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI DENGAN STREPTOZOTOCIN-NICOTINAMIDE.

0 0 4

PENGARUH PEMBERIAN KROMIUM NITRAT DAN KROMIUM KLORIDA PADA TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI DENGAN STREPTOZOTOCIN-NICOTINAMIDE TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGI JANTUNG.

0 1 2

PENGARUH PEMBERIAN SENYAWA Cr(NO3)3•9H2O TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI DENGAN STREPTOZOTOCIN-NICOTINAMIDE.

0 0 81

Efek Pemberian Serbuk Teripang (Stichopus Variegatus) Jangka Panjang Terhadap Kadar Gula Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar Model Hiperglikemik.

0 0 10

PENGARUH PEMBERIAN Zn TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH DAN KADAR SUPEROKSIDA DISMUTASE PADA TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI STREPTOZOTOCIN

0 0 10

EFEK PEMBERIAN INULIN GEMBILI (Dioscorea esculenta L.) TERHADAP KADAR HbA1c - Studi Eksperimental pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Streptozotocin - Unissula Repository

0 0 5

EFEK PEMBERIAN INULIN GEMBILI (Dioscorea esculenta L.) TERHADAP KADAR SERUM KREATININ DAN UREA - Studi Eksperimental pada Tikus Jantan Galur Wistar yang diinduksi Streptozotocin - Unissula Repository

0 0 5