21
4. Uji Aktivitas
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI uji adalah percobaan untuk mengetahui mutu sesuatu. Uji aktivitas dibagi menjadi 2 macam yaitu in
vivo dan in vitro. In vivo dalam bahasa Latin artinya dalam organisme hidup sehingga uji in vivo adalah penelitian yang dilakukan menggunakan subjek
manusia atau hewan. Sedangkan in vitro dalam bahasa Latin artinya di kaca, artinya uji in vitro mengacu pada penelitian yang dilakukan dalam lingkungan
yang terkontrol, misalnya di dalam tabung uji atau media kultur di laboratorium.
a. Hewan Coba
Pada penelitian ini akan melakukan uji aktivitas dari CrCl
3
∙6H
2
O dengan menggunakan uji in vivo yang akan menggunakan hewan coba sebagai subjek
penelitian. Hewan coba atau sering disebut hewan laboratorium adalah hewan yang khusus diternakkan untuk keperluan penelitian biologik. Hewan
laboratorium tersebut digunakan sebagai model untuk penelitian pengaruh bahan kimia atau obat pada manusia. Beberapa jenis hewan dari yang ukurannya terkecil
dan sederhana ke ukuran yang besar dan lebih komplek digunakan untuk keperluan penelitian, yaitu mencit, tikus, kelinci, dan kera Kusumawati, 2004:
88-91. Penelitian ini menggunakan tikus putih jantan sebagai hewan percobaan
karena tikus putih jantan dapat memberikan hasil penelitian yang lebih stabil karena tidak dipengaruhi oleh adanya siklus menstruasi dan kehamilan seperti
pada tikus putih betina. Tikus putih jantan juga mempunyai kecepatan metabolisme obat yang lebih cepat dan kondisi biologis tubuh yang lebih stabil
22
dibanding tikus betina Ngatidjan, 2006. Tikus putih sebagai hewan percobaan relatif resisten terhadap infeksi dan sangat cerdas.
Klasifikasi tikus putih dalam sistematika hewan percobaan adalah sebagai berikut:
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Classis : Mammalia
Subclassis : Placentalia
Ordo : Rodentia
Familia : Muridae
Genus : Rattus
Species : Rattus norvegicus Tikus Galur Wistar
Gambar 8. Tikus Galur Wistar Rattus norvegicus
Terdapat beberapa galur tikus yang memiliki kekhususan tertentu antara lain galur Wistar Albino dengan kepala besar, telinga panjang dan ekor pendek,
galur Sprague Dawley yang albino putih berkepala kecil dan ekor panjang, dan galur Long Evans yang memiliki badan berwarna putih, sedangkan kepala dan
23
ekstremitas berwarna hitam. Galur Sprague Dawley dan Long Evans berasal dari pengembangan galur Wistar Hubrecht dan Kirkwood, 2010.
Panjang badan tikus diukur dari ujung hidung sampai pertengahan anus, sedangkan panjang ekor diukur dari pertengahan anus sampai ujung ekor. Tikus
Wistar memiliki panjang ekor yang selalu lebih pendek daripada panjang badan, sedangkan tikus Sprague Dawley memiliki panjang ekor yang sama atau lebih
dari panjang badan Krinke, 2000. Tabel 3. Data Biologis Tikus Wistar
Berat badan lahir 4,5
– 6 gram Berat badan jantan dewasa
200 – 280 gram
Berat badan betina dewasa 150
– 220 gram Lama hidup
2,5 – 3 tahun
Usia pubertas 3
– 5 minggu Konsumsi makanan
15 – 30 ghari
Konsumsi air minum 20
– 45 ghari Defekasi
9 – 13 ghari
Produksi urin 10
– 15 mLhari Sumber: Krinke, 2000; Hubrecht dan Kirkwood, 2010
Tikus laboratorium jantan jarang berkelahi seperti mencit jantan. Tikus dapat tinggal sendirian dalam kandang, asal dapat melihat dan mendengar tikus
lain. Jika dipegang dengan cara yang benar, tikus-tikus ini tenang dan mudah ditangani di laboratorium. Ada dua sifat yang membedakan tikus dari hewan
percobaan lain. Tikus tidak dapat muntah, karena struktur anatomi yang tidak lazim di tempat esofagus bermuara ke dalam lambung dan tikus tidak mempunyai
kandung empedu Krinke, 2000. Umumnya penelitian di Indonesia menggunakan galur Wistar dan Sprague Dawley SD.
24
b. Pemberian Sediaan Uji