Pemberian Sediaan Uji m p c p.o

24

b. Pemberian Sediaan Uji

Pemberian atau pemejanan sediaan uji dilakukan melalui beberapa jalur oral, intravena, intraperitonial, intramuskular dan subkuntan. Pemberian melalui oral p.o, dilakukan dengan cara memasukkan sediaan uji dengan jarum tuberkulin jarum tumpul ukuran 18G panjang 3-5 cm yang berisi larutan, suspensi, atau emulsi senyawa uji melalui mulut dengan cara menelusurkan searah tepi langit-langit ke arah belakang sampai esofagus. Pemberian melalui intravena i.v dilakukan pada daerah vena. Pemberian intraperitonial i.p yaitu pada daerah perut lebih kurang 1 cm diatas kelamin. Pemberian intramuskular i.m pada daerah otot paha. Pemberian secara subkuntan s.c yaitu pada daerah tengkuk. Sebagai acuan tentang pemberian larutan pada berbagai cara pemberian dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Volume Maksimum Pemberian Larutan pada Hewan Coba Hewan Coba Volume Maksimum mL Cara Pemberian i.v i.m i.p

s.c p.o

Mencit 30 g 0,5 0,05 1,0 0,5-1,0 1,0 Tikus 200 g 1,0 0,1 2,0-5,0 2,0-5,0 5,0 Hamster 50 g - 0,1 1,0-5,0 2,5 2,5 Marmut 250 g - 0,25 2,0-5,0 5,0 10,0 Kelinci 2,5 kg 5,0-10,0 0,5 10,0-20,0 5,0-10,0 20,0 Anjing 5 kg 10,0-20,0 5,0 20,0-50,0 5,0-10,0 100,0 25 Dosis yang diberikan pada subjek uji harus mempertimbangkan dosis efektif pada manusia. Oleh Laurence dan Bacharach 1964, dirumuskan suatu tabel konversi dosis atau perhitungan dosis antar jenis hewan dan manusia, berdasarkan nisbah ratio luas permukaan badan, seperti tampak pada Tabel 5. Tabel 5. Konversi Perhitungan Dosis Antar-Jenis Subjek Uji Berdasarkan Luas Permukaan Badan Laurence dan Bacharach, 1964 Mencit 20 g Tikus 200 g Marmut 400 g Kelinci 1,5 kg Anjing 12 kg Manusia 70kg Mencit 20 g 1,0 7,0 12,225 27,8 124,2 387,9 Tikus 200 g 0,14 1,0 1,74 3,9 17,8 56,0 Marmut 400 g 0,08 0,57 1,0 2,25 10,2 31,5 Kelinci 1,5 kg 0,04 0,25 0,44 1,0 4,5 14,2 Anjing 12 kg 0,008 0,06 0,10 0,22 1,0 3,1 Manusia 70 kg 0,0026 0,018 0,031 0,07 0,32 1,0

c. Induksi Streptozotocin-Nicotinamide

Dokumen yang terkait

Pengaruh Akupunktur Segmental terhadap Kadar Gula Darah pada Tikus Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Aloksan.

0 0 12

Pengaruh Infusa Buah Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) terhadap Kadar Kolesterol LDL Darah Tikus Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Lemak.

0 1 30

Pengaruh jus buncis (Phaseolus vulgaris L.) terhadap kadar gula darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa.

3 31 81

PENGARUH PEMBERIAN SENYAWA KROMIUM (III) NITRAT DAN KROMIUM (III) KLORIDA TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGIK GINJAL PADA TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI DENGAN STREPTOZOTOCIN-NICOTINAMIDE.

0 0 4

PENGARUH PEMBERIAN KROMIUM NITRAT DAN KROMIUM KLORIDA PADA TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI DENGAN STREPTOZOTOCIN-NICOTINAMIDE TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGI JANTUNG.

0 1 2

PENGARUH PEMBERIAN SENYAWA Cr(NO3)3•9H2O TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI DENGAN STREPTOZOTOCIN-NICOTINAMIDE.

0 0 81

Efek Pemberian Serbuk Teripang (Stichopus Variegatus) Jangka Panjang Terhadap Kadar Gula Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar Model Hiperglikemik.

0 0 10

PENGARUH PEMBERIAN Zn TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH DAN KADAR SUPEROKSIDA DISMUTASE PADA TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI STREPTOZOTOCIN

0 0 10

EFEK PEMBERIAN INULIN GEMBILI (Dioscorea esculenta L.) TERHADAP KADAR HbA1c - Studi Eksperimental pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Streptozotocin - Unissula Repository

0 0 5

EFEK PEMBERIAN INULIN GEMBILI (Dioscorea esculenta L.) TERHADAP KADAR SERUM KREATININ DAN UREA - Studi Eksperimental pada Tikus Jantan Galur Wistar yang diinduksi Streptozotocin - Unissula Repository

0 0 5