Uji Aktivitas Antihiperglikemia Prosedur Penelitian

33 Pengukuran kadar glukosa darah puasa tikus dilakukan kembali pada hari ke-8 setelah induksi streptozotocin-nicotinamide untuk memastikan bahwa tikus mengalami hiperglikemia Lenzen, 2008. Parameter keberhasilan penginduksian ialah kenaikan kadar glukosa darah puasa yang melebihi 126 mgdL.

3. Uji Aktivitas Antihiperglikemia

a. Hewan percobaan yang digunakan adalah tikus Wistar jantan dengan berat lebih kurang 200 gram. b. Pemeliharaan awal tikus sebelum induksi streptozotocin-nicotinamide adalah selama satu minggu agar dapat menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan baru. Selama adaptasi, tikus diberi makanan dan minuman yang sama secara teratur setiap harinya. c. Untuk induksi diabetes melitus tipe 2 dalam tubuh hewan uji, diberikan streptozotocin-nicotinamide dengan injeksi secara intraperitonial, 120 mgkg bb untuk nicotinamide dalam NaCl 0,9 dan 60 mgkg bb untuk streptozotocin dalam buffer sitrat Sharrma et al, 2011: 53. d. Setelah dilakukan induksi, tikus Wistar diadaptasi selama 7 hari kemudian dikelompokkan dan diberi nomor pada ekor tikus. e. Pemberian sediaan uji dimulai pada hari ke-8. f. Pada pemberiaan sediaan uji hewan dibagi menjadi 5 kelompok hewan percobaan, dimana setiap kelompok terdiri dari 4 ekor tikus. Pembagian kelompok hewan uji dapat dilihat pada Tabel 6. 34 Tabel 6. Pembagian Kelompok Hewan Uji No. Nama Kelompok Perlakuan 1. CrCl 3 ∙6H 2 O Dibuat diabetes, kemudian diberi CrCl 3 ∙6H 2 O dalam Na- CMC 0,2. 2. Cr-Pic Kontrol positif, dibuat diabetes kemudian diberi susu merk “D” yang mengandung Cr-pikolinat. 3. Glibenklamid Kontrol glibenklamid, dibuat diabetes dan diberi glibenklamid 0,9 mg200 g bb tikus dalam Na-CMC 0,2. 4. Kontrol Diabetes Kontrol diabetes kontrol negatif, dibuat diabetes dan hanya diberi Na-CMC 0,2. 5. Kontrol Normal Kontrol normal, non-diabetes, diberi Na-CMC 0,2. g. Pemberian suplemen dilakukan per oral dengan sonde sebanyak 1 mLhari dengan kadar 200 µgmL Crhari kadar untuk manusia dengan angka konversi untuk tikus adalah 0,018. h. Larutan kontrol Na-CMC dan glibenklamid diberikan sebanyak 1 mLhari sedangkan untuk susu dengan Cr-Pic sebanyak 5 mLhari. i. Masing-masing kelompok dipelihara dengan diet 15-20 gram pakan per hari. Pemberian minum dilakukan secara ad libitum semaunya, tidak ada takaran.

4. Metode Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Akupunktur Segmental terhadap Kadar Gula Darah pada Tikus Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Aloksan.

0 0 12

Pengaruh Infusa Buah Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) terhadap Kadar Kolesterol LDL Darah Tikus Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Lemak.

0 1 30

Pengaruh jus buncis (Phaseolus vulgaris L.) terhadap kadar gula darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa.

3 31 81

PENGARUH PEMBERIAN SENYAWA KROMIUM (III) NITRAT DAN KROMIUM (III) KLORIDA TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGIK GINJAL PADA TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI DENGAN STREPTOZOTOCIN-NICOTINAMIDE.

0 0 4

PENGARUH PEMBERIAN KROMIUM NITRAT DAN KROMIUM KLORIDA PADA TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI DENGAN STREPTOZOTOCIN-NICOTINAMIDE TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGI JANTUNG.

0 1 2

PENGARUH PEMBERIAN SENYAWA Cr(NO3)3•9H2O TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI DENGAN STREPTOZOTOCIN-NICOTINAMIDE.

0 0 81

Efek Pemberian Serbuk Teripang (Stichopus Variegatus) Jangka Panjang Terhadap Kadar Gula Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar Model Hiperglikemik.

0 0 10

PENGARUH PEMBERIAN Zn TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH DAN KADAR SUPEROKSIDA DISMUTASE PADA TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI STREPTOZOTOCIN

0 0 10

EFEK PEMBERIAN INULIN GEMBILI (Dioscorea esculenta L.) TERHADAP KADAR HbA1c - Studi Eksperimental pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Streptozotocin - Unissula Repository

0 0 5

EFEK PEMBERIAN INULIN GEMBILI (Dioscorea esculenta L.) TERHADAP KADAR SERUM KREATININ DAN UREA - Studi Eksperimental pada Tikus Jantan Galur Wistar yang diinduksi Streptozotocin - Unissula Repository

0 0 5