Roman Sebagai Karya Sastra
sama. Kedua, sekuen harus membentuk koherensi dalam ruang dan waktu. Sekuen terletak pada satu tempat dan satu peristiwa, atau beberapa tempat dan peristiwa
dalam satu tahap. Sekuen memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam sebuah peristiwa.
Seperti yang dikatakan oleh Barthes dalam communication 8, 1981: 15 yang membagi fungsi-fungsi dalam sebuah cerita. Peristiwa-peristiwa dalam sebuah cerita
dibagi menjadi dua, yaitu fonction cardinal fungsi utama dan fonction catalyse fungsi katalisator. Fonction cardinal fungsi utama merupakan peristiwa-peristiwa
yang kronologis dan beurutan dan mempunyai hubungan kausalitas atau logis conséquence. Fonction catalyse fungsi katalisator merupakan peristiwa-peristiwa
dalam cerita yang hanya bersifat kronologis tanpa ada hubungan kausalitas dengan peristiwa sebelumnya. Katalisator-katalisator dalam fonction catalyse fungsi
katalisator berfungsi untuk mempercepat, memperlambat, menjalankan kembali cerita, meringkas, mendahului, dan kadang-kadang merubah arah fungsi utama.
Dari beberapa sekuen yang tersusun dapat ditentukan tahapan-tahapan cerita sehingga cerita dapat berkembang dan membentuk sebuah alur cerita.
Pernyataan tersebut didukung oleh pernyataan Schmitt dan Viala 1982: 63 yang menjelaskan bahwa sekuen merupakan sekumpulan fakta yang menggambarkan
suatu tahapan dalam pengembangan cerita. Terdapat beberapa tahap dalam pengembangan cerita. Robert Besson 1987: 118 merumuskan tahap-tahap
penceritaan tersebut menjadi lima tahap; 1 Tahap penyituasian situation initiale merupakan tahap awal yang melukiskan dan mengenalkan situasi latar dan tokoh
dalam cerita; 2 Tahap pemunculan konflik l’action se déclenche merupakan tahap
yang berisi munculnya masalah-masalah yang menimbulkan konflik; 3 Tahap peningkatan konflik l’action se développe merupakan tahap dimana konflik telah
berkembang dan permasalahan yang rumit yang menjadi inti cerita menjadi meningkat dan mengarah ke klimaks; 4 Tahap klimaks l’action se dénoue berisi
konflik yang sudah memuncak dan klimaks cerita dialami oleh tokoh yang berperan sebagai pelaku dan penderita terjadinya konflik; 5 Tahap penyelesaian situation
finale merupakan tahap penyelesaian konflik dimana permasalahan yang timbul dapat menemui jalan keluar dan dapat terselesaikan menuju akhir cerita.
. Tahap-tahap penceritaan tersebut oleh Besson digambarkan dalam tabel penahapan alur berikut ini.
Tabel 1: Penahapan Alur Robert Besson
Situation Initial
1 Action Proprement Dite
Situation Finale
5 2
L’action se déclenche
3 L’action se
développe 4
L’action se dénoue
Akhir sebuah cerita memiliki bagian akhir yang berbeda-beda. Ada beberapa keadaan yang mengakhiri sebuah cerita Peyroutet, 2001: 8, yaitu:
a. Fin à la situation de départ, yaitu akhir cerita yang kembali pada situasi semula.
b. Fin heureuse, yaitu cerita yang berakhir bahagia.
c. Fin comique, yaitu cerita dengan akhir yang lucu.
d. Fin tragique sans espoir, yaitu akhir cerita yang tragis tanpa ada harapan.
e. Fin tragique mais espoir, yaitu akhir cerita yang tragis namun masih ada
harapan. f.
Suite possible, yaitu akhir cerita yang masih berkelanjutan.