Validitas dan Reliabilitas Data

mengakibatkan kehamilan Immacolata. Masyarakat sangat membenci Luciano Mascalzone. Ketika keberadaannya di Montepuccio diketahui masyarakat, ia dikeroyok massa dan mati. Immacolata melahirkan seorang diri tanpa kehadiran Luciano, karena kematian Luciano. Ia melahirkan bayi laki-laki yang bernama Rocco Scorta Mascalzone. Tokoh Rocco Scorta Mascalzone muncul sebagai tokoh yang dibenci oleh masyarakat Montepuccio. Gambar diri dan perilakunya sama dengan ayahnya, yaitu Luciano. Ia hidup sebagai seorang bandit. Ketika dewasa Rocco memutuskan menikahi La Muette, seorang wanita bisu dan tuli, supaya ia mudah melakukan kejahatan. Dari pernikahannya tersebut muncullah anak-anak Rocco yang bernama Domenico Scorta, Giuseppe Scorta dan Carmela Scorta. Domenico, Giuseppe dan Carmela harus menjalani hidup miskin dan sengsara setelah kematian Rocco, karena Rocco telah menyumbangkan seluruh hartanya ke gereja. Keturunan Scorta dibenci dan dikucilkan oleh masyarakat. Masyarakat menganggap keturunan Scorta adalah keturunan yang hina dan buruk. Kemiskinan, kehinaan, dan kesengsaraan Scorta menjadi awal pemunculan konflik yang akan berlanjut menjadi konflik selanjutnya. Pada tahap ini dihadirkan tokoh Carmela Scorta sebagai tokoh utama yang memiliki ambisi untuk mengubah hidup Scorta menjadi lebih baik hidupnya dan lebih dihormati oleh masyarakat. Kemiskinan yang diderita anak-anak Scorta menggugah hati pastur Don Giorgio untuk membantu memperbaiki nasib mereka. Domenico, Giuseppe dan Carmela pergi ke New York dengan bantuan Don Giorgio. Kepergian mereka ke New York diharapkan mampu mengubah hidup mereka dengan mencoba peruntungan di New York. Kepergian keluarga Scorta tidak membuahkan hasil di New York karena mereka tidak memiliki pengetahuan dan bekal hidup, sehingga mereka memutuskan untuk kembali ke Italia. Carmela Scorta adalah gadis pandai dan mudah akrab dengan orang lain. Dalam perjalanan pulang, ia bertemu dan berkenalan dengan seorang lelaki tua Polandia yang bernama Korni. Berkat keakraban yang terjalin di antara mereka, Korni memberikan l’argent de New York untuk Carmela. Setibanya di Montepuccio, ia berpikir keras untuk mengubah hidup keluarga Scorta menjadi lebih baik dan lebih terhormat. Seorang kawan bernama Raffaele bergabung menjadi anggota keluarga Scorta dan ikut membantu mereka. Dengan kerja keras dan usaha yang tekun, keluarga Scorta dapat membangun toko rokok pertama di Montepuccio sedikit demi sedikit. Dalam mengelola toko rokok, keluarga Scorta juga melakukan penyelundupan untuk melancarkan usahanya. Konflik berkembang ketika Elia Manuzio, anak Carmela membakar habis toko rokok Scorta. Ia tidak mengerti bagaimana usaha ibunya dan ketiga pamannya membangun toko rokok, namun hanya karena keegoisannya, ia menghancurkan toko rokok Scorta dalam sekejap. Hal tersebut menimbulkan kemarahan dan kesedihan Carmela atas perbuatan anaknya. Konflik semakin berkembang saat Carmela harus hidup tanpa ketiga saudaranya lagi, karena mereka telah mati lebih dulu. Setelah kematian Domenico, Giuseppe dan Raffaele, ia merasa tidak mempunyai kekuatan lagi, karena ia dulunya selalu bergantung pada saudaranya. Sadar akan ingatannya yang mulai menghilang, ia menemui don Salvatore dan melakukan pengakuan dosa. Ia menceritakan kisah hidup Scorta dan meminta don