Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan analisis struktural-semiotik roman Le Soleil des Scorta karya Laurent Gaudé, maka masalah-masalah yang dibahas adalah sebagai berikut. 1. Wujud unsur-unsur intrinsik alur, penokohan, latar dan tema dalam roman Le Soleil des Scorta karya Laurent Gaudé. 2. Keterkaitan antarunsur intrinsik dalam roman Le Soleil des Scorta karya Laurent Gaudé. 3. Wujud hubungan antara tanda dan acuannya yang berupa ikon, indeks, dan simbol yang terdapat dalam roman Le Soleil des Scorta karya Laurent Gaudé.

D. Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah dan batasan-batasan masalah yang dijabarkan, maka rumusan masalah dapat disusun sebagai berikut. 1. Bagaimanakah wujud unsur-unsur intrinsik alur, penokohan, latar dan tema dalam roman Le Soleil des Scorta karya Laurent Gaudé? 2. Bagaimanakah keterkaitan antarunsur intrinsik dalam roman Le Soleil des Scorta karya Laurent Gaudé? 3. Bagaimanakah wujud hubungan antara tanda dan acuannya yang berupa ikon, indeks, dan simbol yang terdapat dalam roman Le Soleil des Scorta karya Laurent Gaudé?

E. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah yang dijabarkan, maka tujuan penelitian dapat disusun sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan wujud unsur-unsur intrinsik alur, penokohan, latar dan tema dalam roman Le Soleil des Scorta karya Laurent Gaudé. 2. Mendeskripsikan keterkaitan antarunsur intrinsik dalam roman Le Soleil des Scorta karya Laurent Gaudé. 3. Mendeskripsikan wujud hubungan antara tanda dan acuannya yang berupa ikon, indeks, dan simbol yang terdapat dalam roman Le Soleil des Scorta karya Laurent Gaudé.

F. Manfaat Penelitian

Ada beberapa manfaat penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini. Manfaat-manfaat penelitian tersebut adalah. 1. Penelitian terhadap roman Le Soleil des Scorta ini dapat dijadikan sebuah pelajaran bagi pembaca dan penikmat sastra supaya tidak pantang menyerah dalam menjalani hidup di dunia ini dan dapat memanfaatkan lingkungan sekitar dengan sebaik-baiknya, baik dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat sekitar. 2. Melalui hasil penelitian yang diperoleh, penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca mengenai salah satu karya karangan Laurent Gaudé. 7

BAB II KAJIAN TEORI

A. Roman Sebagai Karya Sastra

Dalam berbagai bahasa, sastra memiliki banyak istilah. Sastra memiliki penyebutan yang berbeda-beda dari berbagai bahasa. Seperti yang dikatakan oleh Teeuw 1984: 22, dalam bahasa-bahasa barat sastra disebut literature Inggris, literatur Jerman, dan littérature Prancis. Semua istilah-istilah tersebut berasal dari bahasa latin yaitu litteratura. Menurut asalnya litteratura dipakai untuk tata bahasa dan puisi. Literature dan seterusnya, umumnya dalam bahasa Barat modern, yaitu segala sesuatu yang tertulis dan pemakaian bahasa dalam bentuk tertulis. Sastra dalam bahasa prancis disebut littérature. Sastra dapat didefinisikan sebagai tulisan-tulisan yang mengandung unsur estetika. Tulisan-tulisan tersebut mengandung unsur estetika karena adanya penggunaan bahasa yang tersusun dengan indah dan membentuk sebuah karya yang bermakna. Sehingga tulisan-tulisan tersebut disebut dengan karya sastra, yang berupa karangan pengarang sendiri, pengalaman pribadi pengarang maupun pengalaman orang lain. Karya sastra memiliki sifat keindahan yang digambarkan melalui bahasa- bahasa yang disusun dan membentuk sebuah makna. Hal ini didukung oleh pernyataan Schmitt dan Viala 1982 : 17, yang menjelaskan tentang teks-teks karya sastra. Sebuah teks bisa disebut sastra bila teks tersebut menimbulkan sebuah keindahan dan bila teks tersebut menjadi bermakna karena bentuknya. Teks sastra dapat menjadi sebuah objek yang menampung ide, dan menjadi sebuah wadah atau tempat pengetahuan riil. Teks-teks sastra tersebut merupakan hasil karya sastra, seperti roman, naskah drama, cerpen dan lain-lain. Roman merupakan salah satu bentuk karya sastra. Roman memberikan gambaran-gambaran kehidupan nyata di dunia. Dari penyusunan bahasa yang indah, roman dapat menggambarkan mengenai tokoh, keadaan atau situasi dan suasana. Sehingga roman dapat membuat pembaca mengimajinasikan apa yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui bahasa-bahasa yang indah. Seperti yang dikatakan oleh Schmitt dan Viala 1982: 215 yang memberikan pengertian mengenai roman. Roman merupakan jenis karya sastra naratif panjang dalam bentuk prosa. Roman memiliki banyak ragam jenis-jenisnya, yaitu roman petualangan, cinta, detektif, cerita fiksi, fantasi, realita, dan lain-lain. Beberapa pengelompokkan mengenai jenis-jenis karya sastra tersebut disebut dengan genre. Setiap karya sastra memiliki genre yang berbeda-beda.

B. Analisis Struktural Roman

Dalam karya sastra terdapat aspek-aspek pembangun yang menyusun karya sastra tersebut sehingga menghasilkan sebuah karya yang indah. Analisis struktural bertujuan untuk membongkar dan memaparkan secermat, seteliti, sedetail dan mendalam tentang keterkaitan semua aspek karya sastra yang bersama-sama menghasilkan makna menyeluruh Teeuw, 1984:135. Melalui analisis struktural, sebuah karya sastra dapat diketahui mengenai isinya, gaya bahasa, genre, dan lain- lain.