D. Semiotik dalam Karya Sastra
Karya sastra merupakan struktur tanda-tanda yang bermakna. Dalam karya sastra, strukturalisme tidak dapat dipisahkan dengan semiotik. Struktur karya sastra
dapat dimengerti maknanya secara optimal dengan memperhatikan sistem tanda- tanda dan maknanya, serta konvensi tanda Pradopo via Jabrohim, 2012: 89.
Semiotik menurut Schmitt dan Viala 1982: 26 “la discipline qui étudie les ensembles de signes en général est la sémiologie.” “Semiologi merupakan ilmu yang
mempelajari seluruh tanda-tanda secara umum”. Dalam semiotik terdapat istilah representamen. Representamen merupakan
sebuah tanda. Representamen menciptakan sebuah tanda yang ekuivalen atau mungkin sebuah tanda yang lebih berkembang dalam pemikiran seseorang. Sebuah
tanda yang dihadirkan tersebut adalah interpretan. Objek yang diacu merupakan suatu realitas atau apapun yang ada. Pernyataan ini didukung oleh Peirce yang
menjelaskan tentang makna represantamen atau yang disebut dengan tanda Deledalle, 1978: 117, seperti pada kutipan berikut ini.
Un representamen est le sujet d’une relation triadique avec un second appelé son objet, pour un troisième appelé son interprétant, cette relation
triadique étant telle que le representamen determine son interprétant à entretenir la même relation triadique avec le même objet pour quelque
interprétant. Representamen adalah subjek dari sebuah hubungan triadik, yang kedua
disebut objeknya, untuk yang ketiga disebut interpretan, hubungan triadik ini adalah seperti representamen menentukan interpretan untuk
mempertahankan hubungan triadik yang sama dengan objek yang sama untuk beberapa interpretan.
Peirce melalui Deledalle, 1978: 139 membedakan tanda berdasarkan
hubungan antara tanda dengan objek atau acuannya. Hubungan tanda dan acuannya
tersebut dibedakan menjadi tiga macam, yaitu ikon, indeks dan simbol. Berikut ini adalah penjelasan mengenai ketiga tanda tersebut.
1. Ikon atau l’Icône
Menurut Peirce melalui Deledalle, 1978: 140, ikon merupakan tanda yang menunjuk pada objek yang secara sederhana menunjukkan karakter-karakter
yang dimiliki objek, entah objek tersebut ada atau tidak. Ikon adalah hubungan antara tanda dengan acuannya yang berupa kemiripan. Ikon menunjukkan hubungan
yang bersifat alamiah antartanda. Selanjutnya Peirce melalui Deledalle, 1978: 149 membedakan ikon menjadi tiga macam yaitu ikon topologis, ikon diagramatik, dan
ikon metafora. a.
L’icône-image atau ikon topologis “Les signes qui font partie des simples qualités ou premières priméités.”
L’icône-image atau ikon topologis menampilkan kualitas-kualitas sederhana. Ikon topologis menunjukkan kemiripan dengan objek acuannya. Ikon topologis
didasarkan pada kemiripan spatial profil atau garis bentuk dari objek acuannya, misal gambar denah atau foto.
b. L’icône-diagrammes atau ikon diagramatik
“Les signes qui représentent les relations, principalement dyadiques ou considérées comme telles, des parties d’une chose par des relations analogues dans
leur propres parties.” “Ikon diagramatik merupakan ikon yang menampilkan hubungan-hubungan, terutama hubungan diadik atau menganggap sama, di antara
bagian-bagian dari suatu hal melalui hubungan yang analog dengan bagian- bagiannya sendiri.” Hubungan relasional dapat ditunjukkan dengan keadaan tokoh,