Batasan Masalah Rumusan Masalah
Melalui analisis struktural, sebuah roman dapat diketahui maknanya, oleh karena itu analisis struktural merupakan langkah awal dalam menganalisis sebuah
karya sastra sehingga pemahaman mengenai isi dan makna cerita dalam sebuah karya akan lebih mudah. Pernyataan ini didukung oleh Goldmann melalui Teeuw, 1984:
153 yang menyatakan bahwa studi karya sastra harus dimulai dengan analisis struktur. Selanjutnya, Teeuw 1984: 154 mengungkapkan, analisis struktur sebuah
karya tak lain dan tak bukan sebuah usaha untuk sebaik mungkin mengeksplisitkan dan mensistematikkan apa yang dilakukan dalam proses membaca dan memahami
karya sastra. Dengan mengeksplisitkan penafsiran melalui analisis struktur, maka pemahaman mengenai interpretasi karya sastra akan mudah dilakukan. Analisis
struktur merupakan satu langkah, satu sarana atau alat dalam proses pemberian makna dan dalam usaha ilmiah untuk memahami proses itu dengan sesempurna
mungkin. Pada analisis struktural, unsur-unsur pembangun seperti unsur intrinsik
dianalisis supaya dapat menangkap makna atau pesan dari karya sastra yang diteliti. Analisis struktural dapat dilakukan dengan menempatkan dan mengelompokkan
deskripsi-deskripsi pada karya sastra dalam masing-masing unsur-unsur pembentuk karya sastra. Dengan pengelompokan tersebut maka akan diketahui aspek-aspek
pembangun karya sastra yang diteliti. Sehingga, dari aspek-aspek itu akan muncul makna-makna karya sastra yang ingin disampaikan pengarang.
Unsur intrinsik sebuah karya sastra dibentuk oleh beberapa kajian antarunsurnya, yaitu alur, penokohan, latar, dan tema. Masing-masing kajian unsur
intrinsik dapat digunakan sebagai langkah awal untuk menganalisis sebuah karya
sastra. Melalui kajian unsur intrinsik, maka akan terlihat struktur-struktur yang membentuk sebuah karya sastra. Sehingga dalam pemaknaan karya sastra akan
menjadi lebih mudah dan jelas.