11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pendidikan Non Formal
Coombs 1973 menyatakan bahwa pendidikan non formal adalah “setiap kegiatan terorganisasi dan sistematis, diluar sisitem persekolahan yang mapan,
dilakukan secara mandiri merupakan bagian penting dari kegiatan yang lebih luas yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik tertentu dalam mencapai
tujuan belajarnya” Sudjana, 2004: 22-23. Depdiknas memberikan pengertian pendidikan non formal adalah “usaha sadar yang dilakukan untuk membentuk
perkembangan kepribadian serta kemampuan anak diluar sekolah diluar system persekolahan” Noorsani Dahlan 200:4. Sulaiman Joesoef menjelaskan bahwa
pendidikan non formal adalah “pendidikan yang teratur dengan sadar dilakukan tetapi tidak terlalu mengikuti peraturan-peraturan yang tetap dan ketat”.
Sedangkan menurut Vebriarto 1984: 23 pendidikan non formal ialah pendidikan yang teratur, dengan sadar dilakukakan tetapi tidak terlalu mengikuti peraturan-
peraturan yang tetap dan ketat. Selanjutnya dalam UU RI No. 20 tahun 2003 Pasal 26 Ayat 1, disebutkan bahwa “pendidikan non formal diselenggarakan bagi warga
masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan, yang berfungsi sebagai
12
pengganti, penambah, dan atau pelengkap pendidikan non formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan non formal adalah setiap kegiatan terorganisir dan sistematis, diluar sistem persekolahan baik
dilembagakan maupun tidak, melalui kegiatan belajar mengajar yang tidak harus berjenjang dan berkesinambungan, diselenggarakan bagi warga masyarakat yang
memerlukan layanan pendidikan berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan atau pelengkap pendidikan non formal dalam rangka memdukung pendidikan
sepanjang hayat. Secara lebih luas program pedidikan non formal adalah kegiatan yang
sistemik yaitu kegiatan yang memiliki komponen, proses dan tujuan program. Berdasarkan sistem pendidikan non formal terdiri atas masukan lingkungan
environmental input, masukan sarana instrumental input, masukan mentah raw input dan masukan lain other input. Proses yaitu interaksi edukasi antara
masukan sarana terutama pendidikan untuk mencapai tujuan program, sedangkan tujuan program pendidikan non formal intermediate goal antara keluaran
output dan tujuan akhir final goal yaitu dampak outcome program pendidikan Sudjana, 2004: 163
Pendidikan non formal bertujuan untuk 1 melayani warga belajar supaya dapat tumbuh dan berkembang sedini mungkin dan sepanjang hayatnya guna
meningkatkan martabat dan mutu kehidupannya, 2 membina warga belajar agar