41
sesuai dengan pola budaya yang dianutnya. Orang Dayak Kayong sangat ramah dan terbuka dengan masyarakat etnik lain yang tinggal di wilayah
mereka seperti orang Jawa, Tiong Hoa, Batak dan Melayu.
C. Pembagian sub-sub Etnis Suku Dayak
Kelompok etnis suku Dayak, terbagi dalam sub-sub suku yang kurang lebih jumlahnya 405 sub J. U. Lontaan, 1975. Masing-masing sub suku
Dayak di pulau Kalimantan Barat mempunyai adat istiadat dan budaya yang mirip, antara daerah yang satu dengan yang lain, misalnya adat istiadat,
budaya, maupun bahasa yang khas tiap daerah. Etnis Dayak Kalimantan menurut seorang J. U. Lontaan dalam bukunya Hukum Adat dan Adat Istiadat
Kalimantan Barat, terdiri dari 6 suku besar yaitu Dayak Iban, Dayak Bahau, Dayak Kenyah, Dayak Kenayan, Dayak Ngaju dan 405 sub suku kecil, yang
menyebar diseluruh pulau Kalimantan. Meskipun terbagi dalam ratusan sub-rumpun, namun kelompok suku
Dayak memiliki kesamaan ciri-ciri budaya yang khas. Ciri-ciri tersebut sekaligus menjadi faktor penentu apakah suatu sub suku di Kalimantan dapat
dimasukkan ke dalam kelompok Dayak. Ciri-ciri tersebut antara lain adalah rumah panjang, hasil budaya meterial seperti; mandau, sumpit, beliung
kapak Dayak, serta pandangan terhadap alam dan mata pencaharian sistem perladangan, dan seni tari.
42
D. Syarat Adat Perkawinan Dayak Kayong
Untuk menikah secara adat Dayak Kayong hukum adatnya sangat kuat, laki-laki yang bukan berasal dari Suku Dayak Kayong harus
menyediakan persyaratan adat yang sudah ditentukan. Supaya bisa melangsungkan pernikahan secara adat Kayong, laki-laki yang bukan berasal
dari Suku Dayak Kayong terlebih dahulu harus menyedakan 10 buah tajau dan tetawak setotak satu buah gong serta barang-barang lainnya yang sudah
ditentukan adat setempat. Gong tersebut diukur lingkarannya menggunakan kilan atau jengkal
jari, satu jengkalnya senilai Rp 1.000.000. Ukuran gong ini bervariasi ada yang 12 kilan, 6 kilan dan yang paling kecil 5 kilan. Dalam perkawinan adat
ini gong yang diguanakan adalah yang berukuran 12 kilan. Adat ini tidak boleh diabaikan jika ingin melangsungkan pernikahan secara Adat Dayak
Kayong, namun karena barang-barang seperti tajau dan gong sudah jarang ditemukan apalagi dalam jumlah yang banyak, maka tidak ada masalahnya
jika diganti dengan uang, namun ada beberapa barang yang tidak boleh diganti dengan uang, supaya nilai adatnya tetap terasa.
Sedangkan laki-laki yang berasal dari Dayak Kayong sendiri ia tetap dikenakan adat, namun adat yang harus ditanggung berbeda dengan laki-laki
yang bukan berasal dari Dayak Kayong. Adat yang ditentukan hanya 1 buah tajau dan perlengkapan lainnya.
Namun berbeda dengan perempuan, baik yang berasal dari Suku Dayak Kayong maupun yang bukan berasal dari Suku Dayak Kayong,
43
Perempuan-perempuan ini tidak akan dikenakan persyaratan adat. Karena persyaratan adat tesebut hanya diperuntukkan bagi laki-laki sebagai bentuk
tanggung jawabnya.
E. Adat Pinang Pintak Meminang