47
C.  Keterbatasan Penelitian
Dalam hal ini penulis juga mengalami berbagai macam keterbatasan dalam penelitian, diantaranya :
1.  Hasil  penelitian  ini  hanya  dilakukan  pada  siswa  kelas  atas  SD  Sompok Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul, sehingga hasil penelitian ini tidak bisa
digeneralisasikan ke seluruh sekolah dasar yang ada. 2.  Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya siswa kelas IV, V, dan VI
yang  berjumlah  44  siswa  dan  berusia  antara  10-12  tahun  sehingga  bisa dikatakan sedikit.
3.  Penelitian ini hanya sebatas mengkorelasikan hubungan antara variabel status gizi dengan tingkat kebugaran jasmani saja.
4.  Penelitian  ini  hanya  dilakukan  pada  pagi  hari  disaat  siswa  masuk  sekolah, sehingga  kondisi  kegiatan  serta  aktifitas  siswa  di  luar  lingkungan  sekolah
tidak dapat diamati.
D.  Saran
Dari  hasil  deskripsi  data,  pembahasan  serta  kesimpulan  maka  dapat  di sarankan sebagai berikut:
1.  Bagi Sekolah Mengingat  masih  ada  beberapa  siswa  yang  kondisi  status  gizi  serta  tingkat
kebugaran jasmaninya masih dalam batas kurang atau rendah maka diharapkan pihak sekolah perlu melakukan program peningkatan gizi dan tingkat kebugaran
jasmani  siswa  serta  perlunya  kerjasama  dengan  orang  tua  agar  kondisi  status gizi serta  kebugaran jasmani siswa dapat lebih ditingkatkan  lagi. Upaya untuk
peningkatan tersebut bisa dilakukan dengan pengadaan program PMTAS yang
48
selama  ini  hanya  dilakukan  1-2x  dalam  1  semester  dapat  ditingkatkan  lagi dengan intensitas yang lebih banyak misalnya 1x sebulan.
2.  Bagi Guru Penjas Adanya  keterbatasan  waktu  dan  tenaga  dalam  hal  penelitian  ini  sehingga
peneliti hanya melibatkan 44 responden. Sehingga masih diperlukan penelitian yang lebih komprehensif yang melibatkan sampel dan cakupan areal yang lebih
luas  dengan  menggali  variabel-variebel  lain  yang  dapat  digunakan.  Hal  lain yang  perlu  diperhatikan  adalah  guru  penjas  juga  harus  memperhatikan
perkembangan  dan  kemajuan baik  tentang  status  gizi  maupun  tentang  tingkat kebugaran jasmani siswanya dalam memberikan pelajaran. Sebagai guru penjas
harus  lebih  memaksimalkan  potensi  yang  ada  misalnya  dengan  memberikan metode  pembelajaran  yang  lebih  menarik  dengan  konsep  bermain,
memodifikasi  alat-alat  pembelajaran  sehingga  membuat  anak  menjadi bersemangat dan tertarik untuk melakukan aktifitas jasmani.
3.  Bagi Siswa Diharapkan  dapat  lebih  memperhatikan  tentang  kebutuhan  asupan  gizi  yang
berimbang untuk aktifitas jasmaninya sehingga baik status gizi maupun tingkat kebugaran jasmani setiap siswa akan lebih baik.