39
dengan  tingkat  kebugaran  jasmani  siswa  kelas  atas  SD  Sompok  Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul.
Kaidah  yang  digunakan  yaitu  jika  p    0,05  maka  Ho  diterima  dan  Ha ditolak,  sebaliknya  bila  p    0,05  maka  Ho  ditolak  dan  Ha  diterima.  Hasil
analisis product moment dapat dilihat dalam tabel. Tabel 11. Hasil Analisis Product Moment
Hubungan Fungsional Koefisien Korelasi
r
xy
Tabel signifikansi 5
Status  Gizi  x  dan  Kebugaran Jasmani y
0,523 0,297
Dari  hasil  penghitungan  diperoleh  nilai  hubungan  korelasi  sebesar  0,523 dengan  demikian dapat  dikatakan  bahwa  hubungan  antara  status gizi  dengan
tingkat  kebugaran  jasmani  siswa  SD  Sompok  Kecamatan  Imogiri  Kabupaten Bantul  bernilai  positif.  Sehingga  hipotesis  yang  mengatakan  bahwa  “ada
hubungan yang signifikan antara status gizi dengan tingkat kebugaran jasmani siswa kelas atas SD Sompok Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul di terima”.
B.  Pembahasan
Tujuan  dari  penelitian  ini  adalah  untuk  mengetahui  hubungan  variabel antara status gizi dengan tingkat kebugaran jasmani. Analisis dalam penelitian ini
dilakukan  dengan  menggunakan  korelasi  Product  Moment  dari  Karl  Pearson. Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  korelasi  hubungan  yang  didapat  dari
penghitungan tersebut sebesar 0,523 yang lebih besar dari r tabel 0,297. Hubungan antara dua variabel tersebut sangat kuat, ini terbukti dari hasil penghitungan bahwa
hubungan antara status  gizi dengan tingkat  kebugaran jasmani adalah positif dan signifikan. Dengan demikaian dapat dikatakan bahwa  kenaikan variebel x status
gizi diikuti dengan kenaikan variabel y tingkat kebugaran jasmani.
40
Hasil  penelitian  tersebut  menunjukkan  bahwa  ada  hubungan  yang signifikan  antara  status  gizi  dengan  tingkat  kebugaran  jasmani,  maka  status gizi
anak  harus  lebih  diperhatikan  dan  dipertimbangkan  kembali  oleh  guru  dalam upaya  meningkatkan  kebugaran  jasmani  anak  didik  mereka  bukan  hanya  dalam
mengkonsumsi  makanan-makanan  yang  bergizi  namun  juga  harus mempertimbangkan  keseimbangan  antara  makanan  yang  dikonsumsi  dengan
kebutuhan tubuh  sehingga tidak  akan mengalami  kelebihan  atau  kekurangan  zat gizi.  Status  gizi  memiliki  keterkaitan  erat  dengan  produktifitas  kerja  seseorang
dimana untuk kalangan remaja  yang masih sekolah diukur dalam bentuk prestasi. Berkaitan  dengan  hal  tersebut  diatas  siswa  yang  memiliki  status  gizi  yang  baik
dapat diharapkan atau diprediksi selalu memiliki gairah untuk melakukan berbagai aktifitas termasuk dalam hal belajar dan berolahraga.
Kondisi zat  gizi  yang seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan tubuh akan sangat berpengaruh terhadap kinerja seseorang dengan kata lain asupan untuk
zat-zat gizi seperti karbohidrat, protein, vitamin maupun mineral harus benar-benar disesuaikan dengan  kebutuhan. Bila asupan gizi  yang diperoleh tidak mencukupi
selain  dapat  menyebabkan  kondisi  badan  tidak  bugar,  kurang  bersemangat  dan yang  lebih  parah  tubuh  akan  menjadi  kurus  sehingga  tidak  ada  keseimbangan
antara tinggi badan dengan berat badan yang nantinya akan berpengaruh terhadap status gizinya menjadi kurang atau buruk.
Pentingnya  gizi  bagi  siswa  baik  untuk  pertumbuhan  maupun  untuk kebugaran  jasmani  hendaknya  disadari  oleh  guru  dan  orang  tua  agar  selalu
mengontrol  keadaan  gizi  siswa  sehingga  tujuan  guru  untuk  meningkatkan
kebugaran jasmani dapat tercapai. Selain itu, hasil dari pengontrolan gizi tersebut