47
BAB IV ANALISIS DATA DAN
PEMBAHASAN
Pada bagian ini akan diuraikan analisis dan hasil pembahasan mengenai permasalahan yang dite-
liti. Hasil analisis dan pembahasan pada bab IV ini secara keseluruhan akan diuraikan menyangkut
karakteristik responden dilihat dari segi usia, tingkat pendidikan, masa kerja sebagai Kepala sekolah,
rekrutmen sebagai Kepala Sekolah, analisis data, dan pembahasan hasil penelitian.
4.1 Karakteristik Sampel
Subjek penelitian ini terdiri dari 18 oang Kepala Taman Kanak-Kanak di Kecamatan Kranggan yang
terdiri dari 11 orang berstatus PNS dan 7 orang berstatus non PNS. Karakteristik sampel berdasarkan
usia, tingkat pendidikan, masa kerja dan rekrutmen sebagai kepala sekolah dapat dilihat pada Tabel 4.1
berikut ini.
48
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Kepala Sekolah
No Karakteristik
Jumlah Persentase
1 2
3 4
A Menurut usia 20-30
21-40 41-50
51-60 2
5 4
7 11.11
27.77 22.22
38.88
Total 18
100 1
2 3
4 B Menurut kualifikasi Pendidikan
SMA Diploma II
Sarjana Magister
4 9
5 22.22
50 27.77
Total 18
100 1
2 3
4 C menurut Masa Kerja
0-10 11-20
21-30 31-40
3 4
3 8
16.66 22.22
16.66 44.44
Total 18
100 1
2 D menurut rekrutmen Kepala Sekolah
= 2004 2004
5 13
27.77 72.23
Total 18
100
Sumber data: Arsip UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Keranggan, 2013
Dari angket yang ditanyakan kepada Kepala Sekolah dapat dilihat pada Tabel 4.1. Dilihat dari segi
usia, mereka berusia antara 20 – 60 tahun, mayoritas
responden yang berusia 51-60 tahun, berjumlah 7 orang 38,88, yang berusia 21-41 tahanu berjumlah
5 orang 27,77; antara usia 41-50 tahun berjumlah
49 4 orang 22,22; dan usia 20-30 tahun berjumlah 2
orang 11,11. Ini berarti sebagian besar responden Kepala Sekolah sudah tua dan mendekati batas usia
pensiun. Ditinjau dari kualifikasi pendidikan terakhir
adalah Diploma 2 sebanyak 9 orang 50, S1 seba- nyak 5 orang 27,77 dan yang berijazah SMA
sebanyak 4 orang 22,22. Mayoritas responden belum sesuai dengan standar kualifikasi pendidikan
S1, hal ini dikarenakan sebagian besar berstatus sebagai Kepala TK dari yayasan Desa, sehingga mereka
tidak mendapatkan tunjangan yang layak sebagai Kepala Sekolah.
Apabila dihubungkan dengan masa kerjanya mereka bepengalaman sebagai kepala Sekolah 0-40
tahun. Sebagian besar responden Kepala Sekolah mempunyai masa kerja 31-40 tahun, yaitu sejumlah
8 orang 44,44; masa kerja 11-20 tahun sejumlah 4 orang 22,22; sedangkan masa kerja 0-30 tahun
masing-masing 3 orang 16,16. Ini berarti sebagian besar responden menurut masa kerja sebagai Kepala
Sekolah sudah cukup berpengalaman dalam mengelola Sekolahan ke arah yang lebih baik.
Dilihat dari rekrutmen sebagai Kepala Sekolah, mayoritas diangkat sebelun tahun 2004 sebanyak 13
orang 72,22 sedangkan yang diangkat sesudah tahun 2004 sejumlah 5 orang 27,77. Hal ini berarti
50 hampir seluruh responden Kepala Sekolah sudah
memahami betul Tupoksi sebagai Kepala Sekolah. Subjek penelitian responden Guru terdiri dari 18
Sekolah Taman Kanak-kanak dengan jumlah Guru 58 orang yang terdiri dari 6 Guru PNS dan 52 orang
berstatus Guru Wiyata Bakti. Karakteristik sampel berdasarkan usia, tingkat pendidikan, masa kerja dan
rekrutmen sebagai kepala sekolah dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Guru
No Karakteristik
Jumlah Persentase
1 2
3 4
A Menurut usia 20-30
21-40 41-50
51-60 24
16 10
8 41.38
10.34 17.24
13.8 Total
58 100
1 2
3 4
B Menurut kualifikasi Pendidikan SMA
Diploma II Sarjana
Magister 8
37 13
13,8 63,79
22,41 Total
58 100
1 2
3 4
C menurut Masa Kerja 0-10
11-20 21-30
31-40 7
11 18
22 12.02
18.96 31.03
37.93
Total 58
00
Sumber data: arsip UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Keranggan, 2013.
51 Dari angket yang ditanyakan kepada Guru
Taman Kanak-kanak dapat dilihat pada Tabel 4.2. Dilihat dari segi usia, mereka berusia antara 20
– 60 tahun, mayoritas responden yang berusia 51-60 tahun
berjumlah 8 orang 13,8; yang berusia 21-40 tahun berjumlah 16 orang 10,34; antara usia 41-50 tahun
berjumlah 10 orang 17,24; dan usia 20-30 tahun berjumlah 24 orang 41,38. Ini berarti sebagian
besar responden Guru Taman Kanak-kanak berusia 20-30 tahun 42,38. Jadi sebagian besar responden
Guru adalah Guru-guru muda yang berusia produktif. Ditinjau dari kualifikasi pendidikan terakhir,
Diploma II sebanyak 37 orang 63,79, S1 sebanyak 13 orang 22,41; dan yang berijazah SMA sebanyak
8 orang 13,8. Mayoritas responden belum sesuai dengan standar kualifikasi pendidikan S1. Hal ini
dikarenakan sebagian besar berstatus sebagai Guru TK dari yayasan Desa, sehingga mereka tidak menda-
patkan tunjangan yang layak sebagai Guru Taman kanak-kanak.
Apabila dihubungkan dengan masa kerjanya mereka bepengalaman sebagai Guru Taman kanak-
kanak antara 0-40 tahun. Sebagian besar responden Guru mempunyai masa kerja 31-40 tahun, sejumlah
22 orang 37,93; 21-30 tahun sejumlah 18 orang 31,03; masa kerja 11-20 tahun sejumlah 11 orang
18,96; sedangkan masa kerja 0-10 tahun masing- masing 7 orang 12,02. Ini berarti sebagian besar
responden menurut masa kerja sebagai Guru sudah
52 cukup berpengalaman dalam menggelola Sekolahan ke
arah yang lebih baik.
Tabel 4.3 Hasil analisis derajat kewirausahaan Kepala
Sekolah dan Guru Taman kanak-kanak
No Pernya-
taan Responden
Contoh Kepala Sekolah
Guru Ya
Tidak Ya
Tidak
1 Kemam-
puan dalam
membuat inovasi
untuk pengem-
bangan sekolah
16 88,88
2 11,11
39 67,24
19 32,75
inovasi 1. Membuat
alat permain-
an eduka- tif
2. Membuat peraga
pembela- jaran
3. Menyusun modul
2. Sikap
kerja keras
untuk mencapai
sekolah sebagai
pembela- jar yang
efektif 12
66,66 6
33,33 48
82,75 10
17,24 sikap kerja
keras untuk mencapai
keberhasil- an
1. mengikuti
seminar 2. aktif di
kelompok kerja guru
3. membuat penelitian
tindakan kelas
3. Memoti-
vasi guru untuk
mencapai sukses
dalam melaksa-
nakan tugas
pokok dan
fungsi 11
61,11 7
38,88 22
37,39 36
62,06 memotivasi
1. antusias sebagai
guru berpres-
tasi 2. aktif
mengikuti berbagai
ajang lomba
3. mampu menjadi
teladan
53
4. Kegigih- an dalam
usaha untuk
mengha- dapi
kendala 10
55,55 8
44,44 32
55,17 26
44,82 kegigihan
dalam usaha untuk
menghadapi kendala
1. tidak
menunda peker-
jaan 2. tanggap
dan peka terhadap
situasi 3. membuat
skala prioritas
5 Kemauan
mengem- bangkan
kewira- usahaan
sekolah 15
93,33 3
16,66 31
53,44 26
44,82 aspek
Kemauan mengem-
bangkan kewira-
usahaan sekolah
1. kerja
sama dengan
dunia usaha
2. kerja- sama
dengan orang tua
siswa 3. melaku-
kan peker-
jaan dengan
efektif atau
dapat berdaya
guna
Sumber: data primer diolah 2013
Berdasarkan pernyataan di atas dapat diketahui bahwa derajat kewirausahaan pada Kepala Sekolah
Taman Kanak-kanak, dari kemampuan dalam mem- buat inovasi untuk pengembangan Sekolah tergolong
54 tinggi. Hal ini ditunjukkan bahwa sebagian besar
responden Kepala Sekolah dengan prosentase 88,88 dan responden Guru prosentase 67,24 yang telah
menyatakan Ya atau Setuju bahwa para Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak sudah membuat inovasi
untuk pengembangan Sekolah. Adapun bentuk-bentuk inovasi antara lain: membuat alat permainan edukatif,
membuat peraga pembelajaran, dan menyusun modul. Dalam hal sikap kerja keras untuk mencapai
Sekolah sebagai pembelajar yang efektif tergolong tinggi. Hal ini ditunjukkan bahwa sebagian besar
responden Kepala Sekolah dengan prosentase 66,66 dan responden Guru prosentase 82,75 yang menya-
takan Ya atau Setuju bahwa para Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak sudah bekerja keras. Adapun
bentuk-bentuk kerja keras antara lain: mengikuti seminar, aktif dalam kelompok kerja guru.
Adapun dari cara memotivasi guru untuk men- capai sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsi tergolong tinggi. Hal ini ditunjukkan bahwa sebagian besar responden Kepala Sekolah dengan
prosentase 61,11 dan responden Guru prosentase 37,39 yang telah menyatakan Ya atau Setuju, bahwa
para Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak sudah memotivasi Guru. Bentuk-bentuk memotivasi Guru
antara lain: antusias sebagai guru berprestasi, aktif mengikuti berbagai ajang lomba dan mampu menjadi
teladan.
55 Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak dari kegi-
gihan dalam usaha untuk menghadapi kendala ter- golong tinggi. Hal ini ditunjukkan bahwa sebagian
besar responden Kepala Sekolah dengan prosentase 55,55 dan responden Guru prosentase 55,17, yang
telah menyatakan Ya atau Setuju bahwa para Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak sudah gigih dalam
menghadapi kendala yang dihadapi Sekolah. Bentuk- bentuk kegigihan berupa: tidak menunda pekerjaan,
peka dan tanggap terhadap situasi, serta selalu mem- buat skala prioritas.
Hasil derajat kewirausahaan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak dari kemauan mengembangkan
kewirausahaan sekolah tergolong tinggi. Hal ini ditun-
jukkan bahwa sebagian besar responden Kepala Sekolah dengan prosentase 93,33 dan responden
Guru prosentase 53,44 yang telah menyatakan Ya atau Setuju bahwa para Kepala Sekolah Taman
Kanak-kanak sudah mau mengembangkan kewira- usahaan sekolah.
Adapun kemauan mengembangkan kewirausahaan sekolah antara lain: kerjasama dengan
dunia usaha, kerjasama dengan orang tua siswa dan melakukan pekerjaan dengan efektif atau dapat ber-
daya guna.
4.2 Pembahasan dan Analisis