102 dari sejumlah referensi dan buku-buku
psikologi, termasuk psikologi abnormal. 4.
Merumuskan hipotesa sifatnya insidental
Karena sifatnya insidental, tahap ini boleh ada boleh juga ditinggalkan, terutama untuk
penelitian sastra yang cenderung bersifat eksplo- ratif. Hipotesis adalah dugaan yang dibuat oleh
peneliti ketika awal bersentuhan dengan calon masalah penelitian. Hipotesis bahwa problem
kejiawan tokoh dalam novel terjadi pasti karena ada penyebabnya, misalnya, mendorong peneliti ingin
melacak penyebab dan cara mengatasinya.
5. Mengumpulkan data
Sejumlah data yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti, yaitu tokoh-tokoh yang
mengalami problem kejiwaan, bentuk problem kejiwaan yang dialami tokoh, penyebabnya, dan
cara mengatasinya diperoleh dari dalam novel Ny. Talis. Data tersebut berupa kata, frase, kalimat yang
mengandung informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian yang diambil dari novel yang
dikaji. Di samping itu, juga dikumpulkan data yang berhubungan dengan informasi yang berhungan
bentuk problem kejiwaan yang dialami tokoh, penyebabnya, dan cara mengatasinya yang diperoleh
dari referensi dan buku-buku psikologi yang memhasan masalah tersebut. Data-data tersebut
dicatat dalam kartu data dan diklasifikasikan sesuai dengan
informasi yang
berhubungan dengan
masalah yang diteliti.
103
6. Mengolah Data
Data yang sudah dikumpulkan dan dicatat, selanjutnya akan masuk pada tahap diolah atau
dianalisis. Analisis data yang sesuai dengan fokus penelitian dapat dilakukan dengan teknik deskriptif
kualitatif melalui kegiatan kategorisasi, tabulasi, dan
inferensi. Kategorisasi
digunakan untuk
mengelompokkan data berdasarkan kategori yang telah ditetapkan: tokoh yang mengalami prolem
kejiwaan, bentuk problem kejiwaan, penyebab problem kejiwaan, dan cara mengatasi problem
kejiwaan
tokoh. Tabulasi
digunakan untuk
merangkum keseluruhan data dalam bentuk tabel. 7.
Menganalisis dan memberi interpretasi
Data yang sudah disajikan dalam table selan- jutnya
akan dianalisis
dan diinterpretasikan.
Analisis dan interpretasi dilakukan untuk mema- hami masalah penelitian. Karena masalah yang
diteliti berhubungan
dengan problem-problem
kejiwaan manusia tokoh maka analisis dan interpretasi mendasarkan kerangka teori psikologi
yang membahas masalah problem-problem kejiwaan manusia. Di sinilah akan tampak bahwa kajian
psikologi sastra merupakan wilayah interdisipliner. 8.
Membuat generasisasi
Walaupun penelitian hanya meneliti sebuah novel, namun karena fenomena yang dikaji, pro-
blem kejiwaan tokoh yang dipahami dengan ke- rangka
teori psikologi,
merupakan fenomena
universal, maka hasil penelitian dapat digene- ralisasikan untuk masalah yang sama pada novel
104 yang berbeda. Dengan demikian, peneliti dapat
membuat generalisasi.
9. Menarik kesimpulan