110
KARYA DJENAR MAESA AYU
A. Pendahuluan
Mimpi merupakan salah satu fenomena yang menandai kehidupan manusia sehari-hari.
Mimpi sering kali hadir ketika seseorang sedang menikmati tidurnya. Dalam mimpi, berbagai hal
yang ketika seseorang terjaga tidak mungkin dialami, dalam dialami. Dalam mimpinya
misalnya, orang bisa terbang, bisa berlari sangat kencang, bahkan juga bisa menyakiti
ataupun membunuh orang lain. Dalam konteks psikologi, masalah mimpi
telah menjadi perhatian Sigmund Freud. Freud, bahkan telah melakukan kajian terhadap mimpi
secara khusus dalam bukunya yang berjudul L’interpretation des reves Interpretasi Mimpi
1899 Milner,
1992:25. Menurut
Freud Milner, 1992:26 mimpi berhubungan dengan
hasrat-hasrat tersamar seseorang. Mimpi
111
timbul karena adanya hasrat sadar seseorang yang
direpresi. Hasrat
sadar tersebut
menimbulkan mimpi bila hasrat tersebut mampu menggugah hasrat tak sadar lain
Milner, 1999:31. Cerpen “Durian” karya Djenar Maesa Ayu
merupakan salah satu cerpen yang mengangkat cerita tentang mimpi tokoh. Dalam cerpen
tersebut diceritakan tokoh Hyza yang bermimpi mendapatkan durian dari seorang laki-laki.
Hyza mengalami mimpi tersebut dua kali, sewaktu kecil dan setelah dewasa dan memiliki
anak. Waktu kecil, Hyza bermimpi makan durian dengan sangat lahap. Namun, ketika
durian itu habis, dia hamil dan melahirkan melahirkan
seorang bayi
perempuan berpenyakit kusta. Ia tidak pernah men-
ceritakan mimpi tersebut, tetapi bersumpah untuk tidak pernah makan durian dan menjaga
keturunannya dari kutukan penyakit kusta Ayu, 2002:20. Mimpi berikutnya dialami ketika
112
Hyza telah dewasa. Dalam mimpinya, dia bertemu
dengan seorang
laki-laki yang
membawa durian keemasan dengan aroma yang sangat menggiurkan. Dalam mimpinya, dia
sangat ingin mencicipi durian tersebut, tetapi laki-laki tersebut hanya mau memberikan
durian setrelah dia terbangun dari mimpinya. Setelah bangun tidur, ternyata dia menemukan
durian yang sesungguhnya. Walaupun telah bersumpah untuk tidak makan durian, tetapi
dia sangat ingin makan durian tersebut. Itulah yang membuatnya depresi.
Dari garis besar cerita tersebut tampak bahwa cerpen “Durian” menggambarkan tokoh
yang mengalami celaka setelah bermimpi menikmati dan mendapatkan sebuah durian.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka tulisan ini mencoba memahami masalah mimpi
yang dialami tokoh dengan menggunakan perspektif psikologi sastra, khususnya teori
psikoanalisis Freud.
113
B. Mimpi dalam Perspektif Psikoanalisis