33
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Kredit dan Pemasaran
1. Pengertian Kredit
Dalam bahasa latin kredit disebut “credere” yang artinya percaya. Maksudnya si pemberi kredit percaya kepada si penerima kredit, bahwa kredit
yang disalurkannya pasti akan dikembalikan sesuai dengan perjanjian. Sedangkan bagi si penerima kredit berarti menerima kepercayaan, sehingga mempunyai
kewajiban untuk membayar kembali pinjaman tersebut sesuai dengan jangka waktunya.
Pengertian Kredit menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 adalah : “ Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan
itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah
waktu tertentu dengan pemberian bunga”. Berdasarkan pengertian-pengertian kredit di atas, dapat diketahui bahwa
kredit mempunyai beberapa unsur, yaitu: a.
Adanya dua pihak, yaitu pemberi kredit kreditur dan penerima kredit nasabah. Hubungan pemberi kredit dan penerima kredit merupakan
hubungan kerjasama yang saling menguntungkan. b.
Adanya kerjasama pemberi kredit kepada penerima kredit, yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan akan benar-benar
diterima kembali di masa tertentu pada masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
Kepercayaan ini diberikan oleh kreditur, dimana sebelumnya sudah melakukan penelitian penyelidikan tentang nasabah baik secara intern
maupun dari ekstern. Penelitian dan penyelidikan ini meliputi kondisi masa lalu dan sekarang nasabah
c. Adanya persetujuan, berupa kesepakatan pihak kreditur dengan pihak
lainnya yang berjanji akan membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-
masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing. d.
Adanya penyerahan barang, jasa, atau uang dari pemberi kredit kepada penerima kredit.
e. Adanya unsur waktu. Setiap kredit yang diberikan memilki jangka waktu
tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati.
f. Adanya unsur resiko degree of risk, baik di pihak pemberi kredit maupun
di pihak penerima kredit. Suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu resiko tidak tertagihnyamacet pemberian kredit.
Semakin panjang suatu kredit, semakin besar resiko gagal bayar atau ketidakmampuan membayar. Resiko di pihak nasabah adalah kecurangan
pihak kreditur, antara lain keinginan dari pihak pemberi kredit untuk mencaplok perusahaan yang diberi kredit atau tanah yang dijaminkan.
g. Adanya unsur bunga sebagai kompensasi kepada pemberi kredit.
Universitas Sumatera Utara
2. Pengertian Pemasaran