F. Kinerja Usaha Terkini
Dalam kondisi krisis global yang secara langsung berdampak ke perekonomian Indonesia, Bank Syariah Mandiri BSM tetap mencatatkan hasil
kinerja usaha yang menggembirakan. Dengan pertumbuhan aset sebesar Rp5,56 triliun atau 11,42, semula sebesar Rp48,67 triliun di tahun 2011 menjadi
Rp54,23 triliun di tahun 2012. Terkait dengan kinerja yang baik dari aset Bank Syariah Mandiri BSM,
khususnya dari pembiayaan maka kinerja usaha Bank Syariah Mandiri BSM terlihat semakin sempurna dengan keberhasilan peningkatan perolehan laba
perusahaan. Perolehan laba Bank Syariah Mandiri BSM, mencapai Rp800 miliar tahun 2012.Pertumbuhan laba tersebut antara lain didukung kinerja Bank Syariah
Mandiri BSM yang solid. Bank Syariah Mandiri BSM juga memperoleh fee based income minimal
Rp1,51 triliun, dengan meningkatkan kualitas layanan melalui peningkatan servis menjadi 3 besar di perbankan syariah. Selama tahun 2012 BSM telah meraih 30
penghargaan dari berbagai lembaga, baik dalam maupun luar negeri. Berikut Daftar Penghargaan Selama Tahun 2012, Baik Dalam Maupun
Luar Negeri : 1.
Good Corporate Governance Award 2012 Majalah SWA dan The Indonesian
2. Anugerah Perbankan Indonesia 2012 Perbanas Institue dan Woman
Review 3.
Infobank Sharia Finance Award Majalah Infobank
Universitas Sumatera Utara
4. Indonesian Human Capital Study Award Dunamis
5. Asiamoney Islamic Bank Award 2012 Asiamoney
6. Investor Award Majalah Investor
7. The Best Brand Equity Champion of Islamic Banking Markplus
Insight dan Majalah Marketeers 8.
Best Islamic Bank Award The Asset Asian Hongkong 9.
Indonesia Banking Award Koran Tempo 10.
Indonesian Women Survey Award Majalah Kartini
G. Rencana Kegiatan Bank Syariah Mandiri BSM
Perbankan sebagai pemain utama pada sistem keuangan Indonesia dan motor pertumbuhan perekonomian Indonesia yang didukung dengan
kinerja perbankan yang relatif baik. Di tahun 2014 Bank Syariah Mandiri BSM melaksanakan
implementasi core banking system baru iBSM tahap 2, melanjutkan proses corplan untuk proyek tahun 2014, melanjutkan proyek sinergi
dengan Bank Mandiri dan perusahaan anak Bank Mandiri lainnya. Bank Syariah Mandiri BSM juga melakukan aliansi bisnis dengan PT Pos
Indonesia, dan mengupayakan realisasi tambahan modal disetor tunai dari Bank Mandiri sebesar Rp500 miliar sesuai Rencana Bisnis 2013.
Bank Syariah Mandiri BSM kembali bekerja sama dengan PT.Sarana Multigriya Finansial SMF untuk program KPR. Setelah
sebelumnya Sarana Multigiya Finansial SMF menyalurkan pembiayaan perumahan Rp300 Miliar pada Desember 2013 lalu, Bank Syariah Mandiri
Universitas Sumatera Utara
BSM kembali mendapat tambahan pembiayaan Rp 300 Miliar pada Febuari 2014. Mekanisme pembiayaan dengan akad mudrabah wal
murabahah ini dilakukan melalui penempatan dana dari Sarana Multigriya Finansial SMF kepada Bank Syariah Mandiri BSM dengan bagi hasil.
Pembiayaan ini berjangka waktu tiga tahun. Kedepan, Sarana Multigriya Finansial SMF akan memberikan pembiayaan jangka berjangka panjang.
Hal ini disebabkan karena pasar perumahan syariah semakin terbuka lebar, dan kebutuhan perumahan di Indonesia juga masing sangat tinggi
Universitas Sumatera Utara
33
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Kredit dan Pemasaran
1. Pengertian Kredit
Dalam bahasa latin kredit disebut “credere” yang artinya percaya. Maksudnya si pemberi kredit percaya kepada si penerima kredit, bahwa kredit
yang disalurkannya pasti akan dikembalikan sesuai dengan perjanjian. Sedangkan bagi si penerima kredit berarti menerima kepercayaan, sehingga mempunyai
kewajiban untuk membayar kembali pinjaman tersebut sesuai dengan jangka waktunya.
Pengertian Kredit menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 adalah : “ Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan
itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah
waktu tertentu dengan pemberian bunga”. Berdasarkan pengertian-pengertian kredit di atas, dapat diketahui bahwa
kredit mempunyai beberapa unsur, yaitu: a.
Adanya dua pihak, yaitu pemberi kredit kreditur dan penerima kredit nasabah. Hubungan pemberi kredit dan penerima kredit merupakan
hubungan kerjasama yang saling menguntungkan. b.
Adanya kerjasama pemberi kredit kepada penerima kredit, yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan akan benar-benar
diterima kembali di masa tertentu pada masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara