Peranan Perbankan dalam Memasarkan Kredit Perumahan dalam Bentuk KPR pada Bank Syariah Mandiri Medan

(1)

   

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

PERANAN PERBANKAN DALAM MEMASARKAN KREDIT PERUMAHAN DALAM BENTUK KPR PADA BANK SYARIAH

MANDIRI MEDAN

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh:

CINTHIA KESUMA WARDANI 112101025

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2014


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : CINTHIA KESUMA WARDANI

NIM : 112101025

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL : PERANAN PERBANKAN DALAM

MEMASARKAN KREDIT PERUMAHAN DALAM BENTUK KPR PADA BANK SYARIAH MANDIRI MEDAN

Tanggal ... Dosen Pembimbing

Dra. Marhayanie, M.Si NIP : 195804271985032002

Tanggal ... Ketua Program Studi

Dr. Yeni Absah, SE, M.Si NIP : 197411232000122001

Tanggal ... Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac, Ak, CA NIP: 195604071980021001


(3)

   

i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia Nya, nikmat dan kekuatan serta kesabaran dalam diri sehingga terselesaikannya Tugas Akhir ini dengan baik guna memenuhi syarat untuk menyelesaikan Program Studi Diploma III Keuangan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini penulis berusaha semaksimal mungkin dengan kemampuan dan kesabaran penulis.Namun penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna seperti yang diharapkan.Hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman serta kemampuan yang penulis miliki.

Oleh karena itu, penulis dengan segala kerendahan hati memohon maaf dan mengharapakan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk kebaikan di masa yang akan datang.

Dalam penyelesaian tugas akhir ini penulis menerima dukungan dan bantuan moril maupun materil dari berbagai pihak.Oleh karenanya pada kesempatan ini dengan ketulusan dan kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma III


(4)

3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dan kemudahan bagi penulis.

4. Bapak dan ibu dosen pengajar serta Staff Pegawai yang banyak membantu

penulis selama mengikuti perkuliahan.

5. Bapak Pimpinan, Staff, dan seluruh karyawan PT. Bank Syariah Mandiri

Cabang Medan yang telah memberikan kemudahan dalam melakukan riset dan pengumpulan data yang diperlukan.

6. Teristimewa Kedua Orang penulis, Ayahanda Haryo Pramisto dan Ibunda

Tetty Sastriani, yang telah memberikan dukungan moril dan materil selama ini.

7. Ibunda Chairani Kadir, terima kasih atas bantuan baik moril maupun

materil.

8. Teristimewa Alm. Kakek, Abdul Kadir Zailani, terima kasih atas kasih

sayang dan bantuan baik moril maupun materil yang telah beliau berikan selama ini.

9. Buat Farizs yang sampai saat ini dekat dengan saya, terima kasih atas

bantuannya baik moril maupun materil.

10.Buat teman-teman D-III Keuangan Khusunya 2011 terima kasih atas

kebersamaan nya selama 3 tahun ini.

Medan, April 2014 Penulis


(5)

   

iii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN A. .... Latar Belakang ... 1

B. .... Perumusan Masalah ... 5

C. .... Tujuan Penelitian ... 5

D. .... Manfaat Penelitian ... 6

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG MEDAN A. .... Sejarah Ringkasan ... 8

B. .... Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri (BSM) ... 10

C. .... Struktur Organisasi ... 11

D. .... Tugas dan Tanggung Jawab Struktur Organisasi Pda PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Medan ... 13

E. ... Jenis Kegiatan Bank Syariah Mandiri (BSM) ... 17

F. ... Kinerja Usaha Terkini ... 30

G. .... Rencana Kegiatan Bank Syariah Mandiri (BSM) ... 31

BAB III PEMBAHASAN A. .... Pengertian Kredit dan Pemasaran ... 33

B. .... Pemasaran Perumahan Dalam Bentuk KPR ... 35

C. .... Persyaratan Permohonan ... 36

D. .... Syarat dan Ketentuan Kredit ... 37

E. ... Prosedur Pemberian Kredit Perumahan ... 38

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. .... Kesimpulan ... 45

B. .... Saran ... 46


(6)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Perkembangan dunia bisnis dewasa ini di Indonesia terlihat semakin memacu laju pertumbuhan negara. Hal ini dipastikan akan sangat membantu dalam meningkatkan taraf hidup rakyat. Oleh sebab itu pemerintah perlu melakukan suatu perubahan-perubahan atas strategi yang diterapkan dalam dunia bisnis.

Sehubungan dengan usaha pemerintah dalam meningkatkan fungsi dari dunia bisnis di Indonesia yang sekaligus untuk memacu laju perekonomian negara, maka dalam hal ini pemerintah harus memperhatikan peran dan fungsi perbankan Indonesia, yaitu menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan dari kesejahteraan rakyat banyak. Berdasarkan dari uraian ini, bahwa dunia perbankan tidak akan terlepas dari pembangunan nasional negara kita.

Selanjutnya peran bank dalam mendukung kegiatan bisnis pasti akan sangat besar pula. Dimana kita ketahui bahwa bank bekerja dalam menyalurkan kredit kepada pengusaha. Kredit bank diperlukan bagi pengusaha kecil, menengah, dan juga pengusaha yang telah memiliki modal besar.

Oleh sebab itu pemerintah kita dewasa ini berusaha untuk semakin mempererat kerjasama dengan pihak bank dalam upaya meningkatkan peran bank


(7)

 

2

dalam rangka penyaluran kredit, khususnya Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) bagi nasabah.

Kebutuhan penduduk meningkat sejalan dengan pertambahan dan pertumbuhan penduduk yang tergolong cepat di Indonesia umumnya dan di kotamadya Medan khususnya. Prioritas kebutuhan terpenting salah satunya adalah kebutuhan akan perumahan. Selain tempat berlindung, rumah juga sudah menjadi suatu penilaian status sosial seseorang yang menghuni rumah tersebut. Hal ini menunjang perhatian banyak pengusaha khususnya di bidang real estate untuk membangun perumahan. Terlebih, pemerintah telah merancang program sejuta rumah dan seribu apartemen, hingga kini pembangunannya terus dilakukan guna mencapai target yang diharapkan. Keadaan ini mendorong kalangan perbankan untuk tetap konsisten menyalur dana kredit perumahan pada masyarakat.

Pentingnya peranan perbankan dalam perekonomian dan besarnya tingkat kepercayaan masyarakat yang harus di jaga dalam usaha ini menyebabkan Bank harus berhati-hati dalam menjalankan aktivitasnya. Setiap ketentuan yang dibuat perbankan dalam Perkonomian Nasioanal pada akhirnya akan bermuara pada satu tujuan, yakni menghasilkan sistem perbankan yang sehat, kuat, dan stabil.Dengan demikian Bank dapat menjalankan fungsi financial secara optimal.

Dengan ini kalangan perbankan menegaskan komitmennya menjadi Bank yang siap menyalurkan kredit perumahan. Bersamaan dengan rencana tersebut, kalangan perbankan meluncurkan program KPR.

Pangsa KPR sangat menggiurkan bagi perbankan. Selain mendapatkan pinjaman dari Bank, nasabah juga terkait transaksi dengan Bank dalam jangka


(8)

panjang. Salah satu penyebab, meningkatnya pemberian KPR oleh Bank-Bank adalah masih banyaknya masyarakat yang membutuhkan rumah yang merupakan peluang bagi Bank.

Dalam kesempatan ini, peran perbankan sebagai lembaga keuangan harus mampu bertindak kreatif dan inovatif dalam memasarkan kredit perumahan. Dan tentunya bermanfaat bagi masyarakat khusunya bagi Masyarakat Berpenghasilan Bawah (MBM), termasuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Di sisi lain, mereka tidak mampu membeli secara kontan (cash). Akhirnya, sistem kredit melalui KPR menjadi pilihan.

Hadirnya KPR ini akan memberikan kerja sama yang lebih luas bagi Bank dengan kalangan pengusaha pengembang dalam hal pembiayaan baik secara subsidi maupun non-subsidi (komersial). Diharapkan KPR bisa menjadi pilihan masyarakat tanah air dalam pembiayaan perumahan, baik melalui program subsidi pemerintah maupun non-subsidi. Melalui instrument KPR ini masyarakat dapat memiliki rumah tinggal atau hunian yang layak untuk tempat tinggal.

PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Medan sebagai objek penelitian penulis merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan. Perusahaan perseroan yang sebagian sahamnya dimilki berdasarkan Syariah, memberikan layanan jasa perbankan di wilayah Sumatera Utara. Berbagai jasa pelayanan perbankan telah dilaksanakan oleh Bank Syariah Mandiri (BSM) dalam upaya peningkatan kualitas, termasuk di dalamnya penyaluran kredit. Adapun jenis-jenis kredit tersebut antara lain, kredit industri, kredit perdagangan, kredit pertanian, kredit investasi, kredit modal kerja dan lain sebagainya.


(9)

 

4

Penulis tertarik untuk meneliti program KPR Pada PT.Bank Syariah mandiri Cabang Medan, disebabkan karena penulis melihat nasabah khususnya KPR banyak yang beralih ke bank syariah, terutama Bank Syariah Mandiri. Hal tersebut dikarenakan Bank Syariah Mandiri (BSM) memiliki sejumlah keunggulan. Antara lain jamgka waktu pembiayaan sampai dengan 15 tahun, margin kompetitif dan tetap,serta apabila nasabah mempercepat melakukan pelunasan kredit tidak dikenakan pinalti.

PT. Bank Syariah Mandiri (BSM) juga melakukan analisa terhadap calon nasabah yang ingin mengajukan kredit. Analisa kredit meliputi aspek 5C’S yaitu,

Character, Capacity, Capital, Condition, dan Colleteral. Pihak Bank juga

melakukan pembinaan dan monitoring kepda calon nasabah, sehingga kredit yang disalurkan kepada nasabah dapat kembali dengan tertib, teratur dan tepat waktu sebagaimana yang diharapkan pada perjanjian kredit.

Dari uraian tersebut sangat jelas bahwa memasarkan perumahan dalam bentuk kredit bagi masyarakat sangatlah penting dimana masyarakat dapat membeli perumahan yang diinginkannya dan akan meningkatkan keuntungan bagi perusahaan dalam meningkatkan perekonomian saat ini. Berdasarkan hal di atas maka disusun tugas akhir ini dengan judul “ Peranan Perbankan Dalam Memasarkan Kredit Perumahan Dalam Bentuk KPR Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Medan.”


(10)

B.Perumusan Masalah

Masalah merupakan suatu kenyataan yang tidak diharapkan atau seharusnya tidak terjadi dan menyimpang dari biasanya. Masalah timbul karena adanya tantangan, adanya kesangsian ataupun kebingungan terhadap suatu hal atau fenomena, adanya kemenduaan arti (ambiquity), adanya halangan rintangan, adanya celah (gap) baik antar kegiatan atau antar fenomena, baik yang telah ada ataupun yang akan ada. Penelitian diharapkan dapat memecahkan masalah-masalah itu sedikit-dikitnya menutup celah yang terjadi.

Adapun permasalahan yang akan dibahas di dalam tugas akhir ini adalah :

1. Bagaimana prosedur pemberian kredit dan syarat-syarat apa yang akan

diberikan dalam memperoleh kredit pemilikan rumah ?

2. Apakah ada masalah-masalah yang timbul dalam memasarkan kredit

pemilikan rumah ?

C.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulis mengadakan penelitian pada Bank Syariah Mandiri adalah :

1. Untuk mengetahui prosedur dan syarat-syarat dalam memperoleh kredit

pemilikan rumah

2. Mengidentifikasi masalah-masalah yang akan timbul dalam memasarkan


(11)

 

6

D.Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat penelitian mengadakan penelitian diuaraikan sebagai berikut:

1. Bagi Mahasiswa :

a. Penulisan tugas akhir ini berguna untuk menambah pengetahuan dalam

melakukan pemasaran perumahan dalam bentuk KPR

b. Penulisan tugas akhir ini berguna untuk memenuhi salah satu persyaratan

akademik dalam menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III Fakultas Ekonomi Sumatera Utara

c. Mengaplikasikan disiplin ilmu yang diperoleh diperkuliahan ke dalam

permasalahan yang di hadapi

d. Mendorong mahasiswa untuk belajar menjadi tenaga ahli yang siap pakai

e. Menciptakan dan menumbuhkan rasa tanggung jawab profesional serta

kedisiplinan yang nantinya hal-hal ini dibutuhkan dalam dunia sebenarnya

2. Bagi Lembaga Pendidikan :

a. Penulisan tugas akhir berguna sebagai masukan bagi yang

membutuhkannya

b. Dapat memberikan pengetahuan dan referensi bagi peneliti-peneliti lain

yang tertarik pada bidang produk jasa perbankan

c. Meningkatkan hubungan kerjasama Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara dengan Bank Syariah Mandiri Cabang Medan d. Memberikan bukti nyata disiplin ilmu yang diterapkan


(12)

e. Guna meningkatkan profesionalisme, memperluas serta memantapkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam menerapkan ilmu khususnya di bidang keuangan

3. Bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Medan :

a. Penulisan tugas akhir ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

dalam mengambil langkah-langkah perbaikan pada masa yang akan datang sehingga peranan perbankan dalam memasarkan KPR Pada Bank Syariah Mandiri( BSM) diharapkan terus mengalami peningkatan

b. Sebagai sarana untuk mempererat hubungan yang positif antara Bank

Syariah Mandiri Cabang Medan dengan lembaga pendidikan Universitas Sumatera Utara khusunya Fakultas Ekonomi

c. Meningkatkan kerja sama dengan lembaga pendidikan dalam peningkatan

sumber daya manusia


(13)

 

8 BAB II

GAMBARAN UMUM PT.BANK SYARIAH MANDIRI CABANG MEDAN

A. Sejarah Ringkas

Hadir dengan Cita-Cita Membangun Negeri

Krisis multi-dimensi yang melanda Indonesia pada tahun 1997-1998 membawa hikmah tersendiri bagi tonggak sejarah sistem perbankan syariah di Indonesia. Disaat bank- bank konvensional terkena imbas dari krisis ekonomi, saat itulah berkembang pemikiran mengenai suatu konsep yang dapat menyelamatkan perekonomian dari ancaman krisis yang berkepanjangan.

Disisi lain, untuk menyelamatkan perekonomian secara global, pemerintah mengambil inisiatif untuk melakukan penggabungan (merger) 4 (empat) bank pemerintah, yaitu Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo menjadi satu, satu bank yang kokoh dengan nama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menetapkan PT Bank Mnadiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas PT Bank Susila Bakti (BSB). PT BSB merupakan salah satu bank konvensional yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi. Untuk keluar dari krisis ekonomi, PT BSB juga

melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor


(14)

Sebagai tindak lanjut dari pemikiran pengembangan sistem ekonomi syariah, pemerintah memberlakukan UU No.10 tahun 1998 yang memberi peluang bagi bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system). Sebagai respon, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melakukan konsilidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah, yang bertujuan untuk megembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT Bank Susila Bakti darik Bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan uasaha BSB bertransformasi dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris : Sujipto, SH, No.23 tanggal 8 September 1999.

Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No.1/24/KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No.1/1/KEP.DGS/1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri (BSM). Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri (BSM) secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab H atau tanggal 1 November 1999.


(15)

 

10

PT Bank Syariah Mandiri (BSM) hadir dan tampil dengan hormanisasi idealisme usaha dengan nilai-nilai spiritual. Bank Syariah Mandiri (BSM) tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan keduanya, yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmonisasi idealisme usaha dan nilai-nilai spiritual inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia.

Tonggak Sejarah PT Bank Syariah Mandiri

1. 1955 Pendirian PT Bank Industri Nasional (PT BINA)

2. 1967 PT BINA berubah nama menjadi PT Bank Maritim Indonesia

3. 1973 PT Bank Maritim Indonesia berubah nama menjadi PT Bank Susila

Bakti

4. 1999 PT Bank Susila Bakti dikonversi dan berubah nama menjadi PT

Bank Syariah Mandiri

B. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri (BSM)

Visi Bank Syariah Mandiri (BSM)

1. Memimpin pengembangan peradaban ekonomi yang mulia

Untuk mewujudkan Visi tersebut, maka Bank Syariah Mandiri menetapkan 4 (empat) Misi yang dilaksanakan, Yaitu :

1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata industri

2. Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran pembiayaan


(16)

4. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal

C. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi merupakan gambaran sistematik tentang bagian tugas dan tanggungjawab serta hubungannya. Pada hakekatnya jumlah kegiatan dan hubungan serta wewenang yang mempunyai fungsi teroganisir.

Struktur Organisasi bukanlah merupakan tujuan akhir dari perusahaan tetapi merupakan alat perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan dan ditetapkan oleh perusahaan tersebut. Dengan adanya strukut organisasi perusahaan maka dapat dilihat dengan jelas pembagian tugas dan tanggungjawab dari tiap-tiap bagian yang ada di dalamnya, dalam melakukan kegiatannya.

Dengan adanya struktur organisasi yang teroganisir dengan sempurna, maka kegiatan dalam organisasi akan berjalan dengan lancar dan akan tercapainya tujuan yang telah ditetapkan secara efektif.

Sebelum penulis membahas struktur organisasi dari Bank Syariah Mandiri Cabang Medan, maka penulis terlebih dahulu membahas mengenai pengertian dari organisasi dan struktur organisasi itu sendiri.

Menurut James (D.Mooney:1995:35)

“ Organisasi adalah bentuk setiap persekutuan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama”.

Sehingga dapat disimpulkan organisasi adalah sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu yang tidak dapat dicapai secara perorangan.


(17)

 

12

Di Indonesia sendiri organisasi tumbuh dengan sangat pesat dengan berbagai bentuk dam manifestasinya. Oleh karena itu, setiap pimpinan perusahaan dituntut untuk dapat mengelola organisasi dengan baik, dan mengetahui bagaimana manajemen organisasi itu berkembang dengan baik, karena perkembangan pemikiran tentang kegiatan manusia semakin berkembang dan meningkatkan persaingan yang semakin tajam. Dan untuk dapat terus bertahan dalam situasi seperti ini seorang pimpinan yang baik sangat dibutuhkan untuk dapat mengorganisir suatu perusahaan atau organisasi.

Hubungan kerjasama antara sekelompok orang yang terdapat dalam suatu organisasi dituangkan dalam struktur organisasi.

Menurut Dra. (Adelaide Pardede:1995:24)

“ Struktur Organisasi menggambarkan pembagian kera, hubungan wewenang antara orang-orang atau unit atau bagian dalam organisasi.”

Secara umum pengertian dari struktur organisasi adalah merupakan suatu susunan pekerjaan dari masing-masing pekerjaan yang terdapat dalam suatu perusahaan, mulai dari tingkat yang paling atas hingga tingkat yang paling bawah, yang tersusun dengn sedemikian rupa pada suatu perusahaan.


(18)

D. Tugas dan Tanggungjawab Struktur Organisasi Pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Medan.

1. Kepala Pimpinan Cabang Tugas dan tanggung jawab :

a. Memastikan tercapainya target bisnis cabang yang telah ditetapkan berikut

unit kerja dibawah keordinasinya meliputi pendanaan, pembiayaan, fee

based, dan laba bersih secara kuantitatif maupun kualitatif

b. Memastikan kepatuhan tingkat kesehatan & prudentialitas seluruh aktifitas cabang

c. Menyelia (mengarahkan), mengendalikan dan mengawasi secara langsung

unit-unit kerja menurut tugasnya pelayanan nasabah, pengembangan dan pengendalian usaha serta pengelolaan administrasi dilingkungan cabang dan cabang pembantu.

2. Manager Marketing Tugas dan tanggung jawab :

a. Merumuskan strategi & pemasaran cabang

b. Memastikan target pembiayaan , pendanaan, fee based income cabang

c. Memastikan kualitas aktiva produktif dalam kondisi terkendali &


(19)

 

14

3. Manager Operasional Tugas dan tanggung jawab :

a. Memastikan terkendalinya biaya operasional cabang dengan efisien dan

efektif

b. Memastikan transaksi harian operasional telah sesuai dengan ketentuan

dan SOP (Standart Operasional Procedur) yang ditetapkan

c. Memastikan terlaksananya standar layanan nasabah yang optimal di kantor

cabang

4. Marketing RBO (Retai Banking Oficer), BBO (Branch Banking Officer), SA (Sales Assistant)

a. Mendapatkan calon nasabah pembiayaan & pendanaan yang prosfektif

b. Memastikan kelengkapan dokumen, aplikasi pembiayaan pendanaan

c. Melaksanakan pengawalan terhadap seluruh nasabah pembiayaan yang

dikelola agar kolektibilitas lancar

d. Meningkatkan bisnis relation antara bannk & nasabah sesuai dengan target yang ditetapkan

5. CSO (Customer Service Officer) Tugas dan tanggung jawab :

a. Memastikan terlaksananya kegiatan operasional CSO dan layanan nasabah

sesuai dengan ketentuan dan standar pelayanan


(20)

c. Memastikan ketersediaan dan keamanan dokumen berharga bank, pin kartu ATM maupun key access layanan e-banking lainnya

6. CS (Customer Service) Tugas dan tanggung jawab :

a. Memberikan informasi produk dari jasa BSM kepada nasabah

b. Memproses permohonan pembukuan dan penutupan rekening tabungan,

giro, dan deposito

c. Memblokir kartu ATM nasabah sesuai permintaan nasabah

7. HT (Head Teller) Tugas dan tanggung jawab :

a. Mengkoordinir seluruh teller untuk melaksanakan kegiatan operasional

dan pelayanan kepada nasabah sesuai dengan ketentuan bank

b. Memastikan keamanan kegiatan dan ruang operasional teller

c. Memastikan kesesuaian jumlah fisik dan pembukuan transaksi tunai di

masing-masing teller dan khasanah 8. Teller

Tugas dan tanggung jawab :

a. Melakukan transaksi tunai & non tunai sesuai dengan ketentuan SOP b. Mengelola saldo kas teller sesuai limi yang ditentukan


(21)

 

16

9. D&C Officer (Domestic and Clearing Officer) Tugas dan tanggung jawab :

a. Memastikan transaksi transfer keluar dan masuk sesuai dengan ketentuan

SOP yang berlaku

b. Memastikan transaksi kliring keluar dan masuk dengan ketentuan SOP

yang berlaku

c. Memastikan inkaso keluar & masuk sesuai dengan ketentuan SOP yang

berlaku

10. D&C (Domestic and Clearing) Tugas dan tanggung jawab :

a. Melaksanakan transaksi transfer keluar dan masuk sesuai dengan

ketentuan SOP yang berlaku

b. Melaksanakan transaksi kliring keluar dan masuk dengan ketentuan SOP

yang berlaku

c. Melaksanakan inkaso keluar & masuk sesuai dengan ketentuan SOP yang

berlaku

11. SDI (Sumber Daya Informasi)

Tugas dan tanggung jawab

a. Menatauasahakan gaji peagawai, data lembur pegawai, dan fasilitas

pegawai lainnya

b. Menatausahakan absensi haraian pegawai (pagi &sore), cuti pegawai, dan pemberian pinjaman pegawai


(22)

c. Melakukan proses administrasi kepegawaian ke kantor pusat 12. IT (Informasi Teknologi)

Tugas dan tanggung jawab :

a. Bertindak sebagai level pertama untuk mengatasi permasalahan

penggunaan teknologi di wilayah cabang terkait

b. Memastikan ketersediaan & kesinambungan infrastruktur IT (hardware &

software) untuk mendukung operasional outlet

c. Melakukan/ mengkordinasikan perbaikan atas perangkat-perangkat IT

yang tidak berfungsi 14.Legal

Tugas dan tanggung jawab

a. Menkonstruksikan perikatan pembiayaan dengan nasabah sesuai limit

cabang

b. Memastikan perikatan pembiayaan nasabah yang diluar wewenang limit

cabang oleh kantor pusat

c. Menyusun naskah perjanjian kerjasama dengan pusat pihak ketiga

E. Jenis Kegiatan Bank Syariah Mandiri (BSM) 1. Bidang Operasional Pasif

Bidang ini berfungsi untuk menghimpun dana-dana (Funding) dari

masyarakat atau dari pihak ketiga. Dalam penghimpunan dana-dana tersebut BSM mengeluarkan jenis produknya yaitu :


(23)

 

18

I. Tabungan Berencana BSM

Tabungan Berencana BSM adalah tabungan berjangka yang memberikan nisbah bagi hasil berjenjang serta kepastian bagi penabung maupun ahli waris untuk memperoleh dananya sesuai target pada waktu yang diinginkan.

Manfaat :

1. Bagi hasil yang menguntungkan, lebih tinggi dari tabungan biasa

2. Nisbah bagi hasil dengan pola berjenjang (progresif). Semakin besar saldo maka semakin besar nisbah bagi hasil yang didapat.

3. Menggunakan sistem autodebet untuk mendisiplinkan pola menabung

nasabah.

4. Polis biaya premi asuransi jiwa ditanggung bank.

5. Perlindungan asuransi jiwa sampai dengan Rp 200 juta

6. Setoran minimum hanya Rp 100 ribu per bulan.

Fitur :

1. Jangka waktu minimum 1 tahun dan maksimum 10 tahun.

2. Santunan asuransi senilai selisih target dana dengan jumlah maksimum Rp

200 juta.

3. Setoran bulanan berlaku tetap minimal Rp 100.000, yang tidak bisa di

cairkan hingga jatuh tempo ( akhir masa kontrak). 4. Bebas biaya administrasi bulanan.

Akad :


(24)

II. Tabungan Simpatik BSM

Tabungan Simpatik BSM adalah simpanan dalam mata uang rupiah berdasarkan prinsip wadiah, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat tertentu yang disepakati.

Manfaat :

1. Sarana investasi jangka pendek

2. Aman dan terjamin

3. Setor dan tarik tunai online di seluruh cabang BSM

Fasilitas :

1. Kartu ATM yang sekaligus berfungsi sebagai Kartu Debet

2. SMS Banking

3. Setor dan tarik tunai online di seluruh cabang BSM

Akad :

1. Akad yang digunakan adalah akad wadiah yaddhamanah.

III. Tabungan BSM

Tabungan BSM adalah simpanan yang penarikannya berdasarkan syarat-syarat tertentu disepakati.


(25)

 

20

Manfaat :

1. Sarana investasi jangka pendek

2. Aman dan terjamin

3. Bagi hasil kompetitif

4. Setor dan tarik tunai on-line diseluruh cabang BSM

Fasilitas :

1. Kartu ATM, sehingga bisa ditarik kapan saja

2. SMB Banking, sehingga bisa bertransaksi diaman saja

3. Autosave

4. Layanan Standing order

5. Penyaluran zakat, infaq dan shadaqah

Akad :

1. Akad yang digunakan adalah akad mudharabah

IV. Tabungan BSM Dollar

Tabungan BSM Dollar adalah simpanan dalam mata uang dollar yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai dengan ketentuan BSM dengan menggunakn slip penarikan.

Manfaat :

1. Aman dan terjamin


(26)

3. Bonus yang kompetitif

Fasilitas :

1. Sektor dan tarik tunai on-line diseluruh cabang BSM

2. Buku tabungan untuk memantau mutasi transaksi

3. Layanan standing order

Akad :

1. Akad yang digunakan adalah akad wadi’ah yad adh-dhamanah

Peruntukkan : Perorangan

V. Tabungan Mabrur BSM

Tabungan Mabrur BSM adalah simpanan investasi yang bertujuan membantu masyarakat untuk merencanakan ibadah haji & umrah.

Manfaat :

1. Kemudahan rencana/persiapan ibadah haji & umrah

2. Aman dan terjamin

3. Setor on-line diseluruh cabang BSM 4. Bagi hasil

Fasilitas :

1. Dana Talangan

2. On-line dengan Sistem Komunikasi Haji Terpadu (SISKOHAT)


(27)

 

22

4. Kemudahan transaksi

5. Asuransi jiwa dan kecelakaan

6. Setoran ringan

7. On-line antar cabang

8. Sesuai syariah, sehingga ibadah lebih tenang

Akad :

1. Akad yang digunakan adalah akad mudrabah muthlaqah

Peruntukan : Perorangan

VI. Tabungan Kurban BSM

Tabungan Kurban BSM adalah simpanan investasi yang bertujuan membantu masyarakat untuk merencanakan ibadah kurban dan aqiqah.

Manfaat :

1. Pelaksanaan kurban dan aqiqah yang dikoordinir oleh Badan Amil Kurban

yang berpengalaman

2. Harga hewan kurban sudah termasuk biaya penyaluran ke daerah yang

membutuhkan

3. Kemudahan rencana/persiapan ibadah kurban & aqiqah

Fasilitas :

1. Sertifikat dan bukti pelaksanaan ibadah kurban dan aqiqah


(28)

3. Bagi hasil

Akad :

1. Akad yang digunakan adalah akad mudharabah muthlaqah

VII. Tabungan BSM Investa Cendekia

Tabungan BSM Investa Cendekia adalah simpanan investasi untuk dana pendidikan anak dan juga dilengkapi dengan perlindungan asuransi, sehingga kelangsungan biaya pendidikan buah hati lebih terjamin.

Keunggulan :

1. Bagi hasil bersaing

2. Perlindungan asuransi, dengan jumlah santunan sampai dengan 100 x

setoran bulanan dan setoran tabungan dilanjutkan oleh pihak asuransi 3. Setoran bulanan yang fleksibel on-line system

4. Gratis registrasi SMS Banking Syariah Mandiri

Akad:

1. Akad yang digunakan adalah akad Mudharabah Muthaqah

VIII. Deposito BSM

Deposito BSM adalah produk investasi berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan.


(29)

 

24

Manfaat :

1. Sarana investasi terarah sesuai syariah 2. Pilihan jangka waktu 1,3,6 dan 12 bulan

3. Aman dan terjamin

4. Dapat dijadikan jaminan pembiayaan

5. Bagi hasil kompetitif

Fasilitas :

1. Automatic Roll Over (ARO)

2. Bagi hasil dapat ditambahkan ke nilai pokok deposito, transfer atau

pemindah bukuan

Akad :

1. Akad yang digunakan adalah akad Mudharabah Muthlaqah

Peruntukan :

1. Perorangan

2. Badan hukum

IX. Deposito BSM Valas

Deposito BSM Valas adalah produk investasi berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan dalam bentuk valuta asing.


(30)

Manfaat :

1. Sarana investasi terarah sesuai syariah 2. Pilihan jangka waktu 1,3,6 dan 12 bulan

3. Aman dan terjamin

4. Dapat dijadikan jaminan pembiayaan

5. Bagi hasil kompetitif

Fasilitas :

1. Automatic Roll Over (ARO)

2. Bagi Hasil ditambahkan ke nilai produk deposito, transfer atau

pemindahbukuan

Akad :

1. Akad yang digunakan adalah akad Mudharabah Muthlaqah

Peruntukan :

1. Perorangan

2. Badan hukum

X. Giro BSM EURO

Giro BSM EURO adalah sarana penyimpanan dana dalam mata uang EURO yang disediakan nasabah perorangan atau perusahaan/badan hukum


(31)

 

26

Manfaat :

1. Aman dan terjamin

2. Dapat dijadikan jaminan pembiayaan

3. Online antar cabang

4. Dapat ditarik setiap saat dengan menggunakan slip penarikan

5. Mendapat bonus yang menarik

Fasilitas :

1. Buku cek dan/atau Bilyet Giro

2. Layanan Standing Order

Akad :

1. Akad yang digunakan adalah akad wadiah yaddhamanah

Peruntukan :

1. Perorangan

2. Badan Usaha/badan hukum

XI. GIRO BSM

Giro BSM adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, atau alat perintah bayar lainnya dengan yad adh-dhamanah


(32)

Manfaat :

1. Aman dan terjamin

2. Kemudahan bertransaksi finansial, cocok bagi para pengusaha

3. Dapat dijadikan jaminan pembiayaan

4. On-Line antar cabang

5. Dapat ditarik sewaktu-waktu diseluruh cabang BSM

Fasilitas :

1. Buku cek dan/atau bilyet Giro

2. Layanan Standing Order

3. Autosave

4. Fasilitas ATM (khusus untuk perorangan)

5. Bonus menarik

6. Pengiriman statement rekening koran setiap bulan

Akad :

1. Akad yang digunakan adalah akad wadi’ah yad adh-dhamanah

Peruntukan :

1. Perorangan


(33)

 

28

2. Bidang Operasional Aktif

Bidang ini berfungsi untuk menyalurkan dana-dana yang telah diebrikan oleh pihak ketiga atau dana-dana yang dihimpun oleh Bank dan disalurkan kembali kepada masyarakat melalui fasilitas kredit, seperti :

a) KPR Bank Syariah Mandiri (BSM)

Kredit konsumer yang digunakan untuk pembiayaan kepemilikan rumah (dapat berupa pembeliaan baru bekas, pembangunan dan renovasi).

1. Rumah Tinggal :

1.1Rumah

1.2Apartemen

2. Rumah Usaha (Commercial property) :

2.1Rumah toko (ruko)

2.2Rumah kantor (rukon)

b) BSM OTO

Fasilitas kredit yang diberikan kepada individu yang memiliki pendapatan penghasilan tetap maupun tidak tetap. Digunakan untuk keperluan pembelian bermotor, yaitu :

1. Kendaraan bermotor roda empat (mobil) baru dan bekas. Fasilitas

BSM OTO tidak diberikan untuk pembelian kendaraan bermotor yang memiliki roda lebih dari 4 (empat).

2. Kendaraan bermotor roda dua (sepeda motor) baru dan bekas,

khususnya untuk pembelian kendaraan bermotor roda dua bekas hanya dapat dilayani dengan pola kerja sama dengan pihak ketiga.


(34)

3. Bidang Jasa Perbankan

Disamping BSM mengeluarkan produk penghimpun dana dan penyalur

dana, Bank Syariah Mandiri (BSM) juga mengeluarkan produk jasa-jasa perbankan, seperti :

a. Western Union

Merupakan salah satu jasa transfer pengiriman uang Bank BSM dari dan luar negeri secera cepat dan aman.

b. Safe Deposite Box

Suatu jenis pelayanan Bank dalam bentuk penyewaan box atau kotak yang dirancang khusus untuk menyimpan barang berharga atau dokumen penting (surat berharga) milik nasabah untuk jangka waktu tertentu.

c. Transfer atau Kiriman Uang

Pengiriman uang yang dilakukan melalui Bank dengan cara memindahbukukan rekening dari suatu tempat ke tempat lain.

d. Kliring

Proses penyampaian surat berharga yang belum merupakan suatu kewajiban bagi Bank, dimana surat berharga tersebut disampaikan oleh Bank penarik, hingga adanya pengesahan oleh Bank tertarik melalui lembaga kliring yang dinyatakan dalam mata uang rupiah.


(35)

 

30

F. Kinerja Usaha Terkini

Dalam kondisi krisis global yang secara langsung berdampak ke perekonomian Indonesia, Bank Syariah Mandiri (BSM) tetap mencatatkan hasil kinerja usaha yang menggembirakan. Dengan pertumbuhan aset sebesar Rp5,56 triliun atau 11,42%, semula sebesar Rp48,67 triliun di tahun 2011 menjadi Rp54,23 triliun di tahun 2012.

Terkait dengan kinerja yang baik dari aset Bank Syariah Mandiri (BSM), khususnya dari pembiayaan maka kinerja usaha Bank Syariah Mandiri (BSM) terlihat semakin sempurna dengan keberhasilan peningkatan perolehan laba perusahaan. Perolehan laba Bank Syariah Mandiri (BSM), mencapai Rp800 miliar tahun 2012.Pertumbuhan laba tersebut antara lain didukung kinerja Bank Syariah Mandiri (BSM) yang solid.

Bank Syariah Mandiri (BSM) juga memperoleh fee based income minimal Rp1,51 triliun, dengan meningkatkan kualitas layanan melalui peningkatan servis menjadi 3 besar di perbankan syariah. Selama tahun 2012 BSM telah meraih 30 penghargaan dari berbagai lembaga, baik dalam maupun luar negeri.

Berikut Daftar Penghargaan Selama Tahun 2012, Baik Dalam Maupun Luar Negeri :

1. Good Corporate Governance Award 2012 ( Majalah SWA dan The

Indonesian)

2. Anugerah Perbankan Indonesia 2012 ( Perbanas Institue dan Woman

Review)


(36)

4. Indonesian Human Capital Study Award ( Dunamis)

5. Asiamoney Islamic Bank Award 2012 ( Asiamoney)

6. Investor Award (Majalah Investor)

7. The Best Brand Equity Champion of Islamic Banking ( Markplus

Insight dan Majalah Marketeers)

8. Best Islamic Bank Award ( The Asset Asian Hongkong)

9. Indonesia Banking Award ( Koran Tempo)

10.Indonesian Women Survey Award ( Majalah Kartini)

G. Rencana Kegiatan Bank Syariah Mandiri (BSM)

Perbankan sebagai pemain utama pada sistem keuangan Indonesia dan motor pertumbuhan perekonomian Indonesia yang didukung dengan kinerja perbankan yang relatif baik.

Di tahun 2014 Bank Syariah Mandiri (BSM) melaksanakan implementasi core banking system baru (iBSM) tahap 2, melanjutkan

proses corplan untuk proyek tahun 2014, melanjutkan proyek sinergi

dengan Bank Mandiri dan perusahaan anak Bank Mandiri lainnya. Bank Syariah Mandiri (BSM) juga melakukan aliansi bisnis dengan PT Pos Indonesia, dan mengupayakan realisasi tambahan modal disetor tunai dari Bank Mandiri sebesar Rp500 miliar sesuai Rencana Bisnis 2013.

Bank Syariah Mandiri (BSM) kembali bekerja sama dengan PT.Sarana Multigriya Finansial (SMF) untuk program KPR. Setelah sebelumnya Sarana Multigiya Finansial (SMF) menyalurkan pembiayaan perumahan Rp300 Miliar pada Desember 2013 lalu, Bank Syariah Mandiri


(37)

 

32

(BSM) kembali mendapat tambahan pembiayaan Rp 300 Miliar pada

Febuari 2014. Mekanisme pembiayaan dengan akad mudrabah wal

murabahah ini dilakukan melalui penempatan dana dari Sarana Multigriya

Finansial (SMF) kepada Bank Syariah Mandiri (BSM) dengan bagi hasil. Pembiayaan ini berjangka waktu tiga tahun. Kedepan, Sarana Multigriya Finansial (SMF) akan memberikan pembiayaan jangka berjangka panjang. Hal ini disebabkan karena pasar perumahan syariah semakin terbuka lebar, dan kebutuhan perumahan di Indonesia juga masing sangat tinggi


(38)

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Kredit dan Pemasaran 1. Pengertian Kredit

Dalam bahasa latin kredit disebut “credere” yang artinya percaya.

Maksudnya si pemberi kredit percaya kepada si penerima kredit, bahwa kredit yang disalurkannya pasti akan dikembalikan sesuai dengan perjanjian. Sedangkan bagi si penerima kredit berarti menerima kepercayaan, sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar kembali pinjaman tersebut sesuai dengan jangka waktunya.

Pengertian Kredit menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 adalah : “ Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah waktu tertentu dengan pemberian bunga”.

Berdasarkan pengertian-pengertian kredit di atas, dapat diketahui bahwa kredit mempunyai beberapa unsur, yaitu:

a. Adanya dua pihak, yaitu pemberi kredit (kreditur) dan penerima kredit

(nasabah). Hubungan pemberi kredit dan penerima kredit merupakan hubungan kerjasama yang saling menguntungkan.

b. Adanya kerjasama pemberi kredit kepada penerima kredit, yaitu suatu

keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan akan benar-benar diterima kembali di masa tertentu pada masa yang akan datang.


(39)

 

34

Kepercayaan ini diberikan oleh kreditur, dimana sebelumnya sudah melakukan penelitian penyelidikan tentang nasabah baik secara intern maupun dari ekstern. Penelitian dan penyelidikan ini meliputi kondisi masa lalu dan sekarang nasabah

c. Adanya persetujuan, berupa kesepakatan pihak kreditur dengan pihak

lainnya yang berjanji akan membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing-masing-masing.

d. Adanya penyerahan barang, jasa, atau uang dari pemberi kredit kepada

penerima kredit.

e. Adanya unsur waktu. Setiap kredit yang diberikan memilki jangka waktu

tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati.

f. Adanya unsur resiko (degree of risk), baik di pihak pemberi kredit maupun di pihak penerima kredit. Suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu resiko tidak tertagihnya/macet pemberian kredit. Semakin panjang suatu kredit, semakin besar resiko gagal bayar atau ketidakmampuan membayar. Resiko di pihak nasabah adalah kecurangan pihak kreditur, antara lain keinginan dari pihak pemberi kredit untuk mencaplok perusahaan yang diberi kredit atau tanah yang dijaminkan.


(40)

2. Pengertian Pemasaran

Pemasaran telah didefinisikan dalam banyak cara. Pengertian pemasaran menurut (Kotler :2011:54) adalah : “ Suatu proses sosial dan manajerial dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan dan nilai dengan pihak lain”.

Dari pengertian tersebut diuraikan bahwa pemasaran merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para nasabahnya terhadap produk dan jasa.

a. Pengertian kebutuhan manusia (nasabah) adalah suatu keadaan dimana

dirasakan tidak ada dalam diri seseorang.

b. Pengertian keinginan manusia (nasabah) adalah merupakan kebutuhan

yang dibentuk oleh kultur dan kepribadian individu.

c. Pengertian produk atau jasa adalah sesuatu yang ditawarkan kepada

konsumen nasabah untuk mendapatkan perhatian, untuk dimiliki, digunakan atau dikonsumsi dalam rangka memenuhi kebutuhan dan konsumen nasabah untuk mendapatkan perhatian, untuk dimiliki, digunakan atau dikonsumsi dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah.

B. Pemasaran Perumahan dalam Bentuk KPR

Pihak Bank Syariah Mandiri (BSM) memberikan fasilitas dalam bentuk kredit untuk mempermudah masyarakat yang ingin memiliki perumahan. Pembiayaan Griya BSM adalah pembiayaan jangka pendek, menengah, atau


(41)

 

36

panjang untuk membiayai pembelian rumah tinggal (konsumer), baik baru

maupun bekas, di lingkungan developer dengan sistem murabahah. Dimana

kondisi ekonomi masyarakat yang tidak stabil berakibat buruk terhadap pendapatan masyarakat yang mana kemampuan masyarakat akan menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhannya akan perumahan dengan cara membeli secara tunai.

Dengan adanya pemasaran perumahan dalam bentuk kredit atau dikenal dengan KPR maka masyarakat yang berpenghasilan rendah dan menengah dapat tercapai keinginannya dalam memiliki perumahan yang diinginkannya.

C. Persyaratan Permohonan

Calon debitur dapat mengajukan KPR dan harus memenuhi persyaratan sebagaimana tersebut di bawah ini :

a. Cakap hukum

b. Usia calon debitur :

i. Minimal 21 tahun atau sudah menikah

ii. Maksimum berusia 55 tahun pada saat KPR nya jatuh tempo

(untuk calon debitur penghasilan tetap pegawai)

iii. Maksimum berusia 60 tahun pada saat KPR nya jatuh tempo

(untuk calon debitur wiraswasta dan profesional)

c. Debitur tidak harus membuka rekening simpanan di Bank Syariah Mandiri

(BSM)


(42)

D. Syarat dan Ketentuan Kredit 1) Plafond Kredit

Besarnya plafond kredit tidak ditentukan maksimum batasnya, tergantung besarnya keperluan nasabah. Dan sangat diharuskan apabila penghasilan si nasabah dicover. Sebesar 40 % dari penghasilan yang harus dibayar setiap bulan.

2) Besarnya Pinjaman yang Dapat Diberikan

Maksimum KPR yang dapat diberikan kepada calon debitur sebesar 80% dari nilai terendah antara hasil penilaian dibandingkan dengan harga jual (rumah dan tanah) dengan tetap memperhatikan kemampuan mengangsur. 3) Uang Muka

Minimal 20% dari nilai terendah antara hasil penilaian dibandingkan dengan harga jual (rumah atau tanah).

4) Angsuran

Angsuran tetap hingga jatuh tempo pembiayan, dengan ketentuan angsuran pada jangka waktu 1-15 tahun.

5) Jangka Waktu

Jangka waktu maksimum adalah 15 tahun dengan tetap mengacu kepada persyaratan pembatasan umur calon debitur.

6) Margin

a. Besarnya Margin adalah reviewable selama jangka waktu kreditnya sesuai dengan ketentuan bagi hasil KPR yang berlaku dan sesuai dengan tingkat keuntungan bank.


(43)

 

38

7) Denda/Penalty

0,00069% dihitung dari jumlah angsuran x hari keterlambatan pembayaran

E. Prosedur Pemberian Kredit Perumahan 1) Tahap Permohonan Kredit

Calon debitur mengajukan permohonan kredit secara tertulis disertai dengan kelengkapan data/dokumen dan mengisi formulir pemohonan KPR. Dokumen-dokumen tersebut adalah sebagai berikut :

Persyaratan Dokumen Pegawai :

a. Fotokopi KTP pemohon suami/istri

b. Fotokopi Kartu Keluarga

c. Fotokopi Surat Nikah/Cerai

d. Fotokopi NPWP Suami Istri

e. SK Pengangkatan Asli (Pegawai Swasta) /dilegalisir (PNS)

f. Slip Gaji Asli 3 Bulan Terakhir (Pegawai Swasta)

g. Umprah Gaji 1 Bulan Terakhir (PNS)

h. Fotokopi Tabungan 3 Bulan Terakhir

Persyaratan Dokumen Profesional :

a. Fotokopi KTP Suami/ Istri

b. Fotokopi Surat Nikah/ Fotokopi Kartu Keluarga


(44)

d. Fotokopi Izin Praktek

e. Rekap Laporan Keungan 6 Bulan Terakhir

f. Laporan Keuangan 1 Bulan Terakhir

g. Fotokopi SIUP, TDP, HP

Persyaratan Dokumen Wiraswasta :

a. Fotokopi KTP Suami/ Istri

b. Fotokopi Surat Nikah/ Fotokopi Kartu Keluarga

c. Fotokopi NPWP Suami/ Istri

d. Fotokopi SIUP, TDP, HO

e. Fotokopi Tabungan 6 Bulan Terakhir

f. Rekap Laporan Keuangan 6 Bulan Terakhir

g. Laporan Keuangan 1 Tahun Terakhir

2) Proses Pemberian Kredit :

a. Penyampaian Permohonan Kredit + Dokumen Pendukung

b. Memberikan Kelengkapan Dokumen

c. Verifikasi Dokumen

d. Meminta Kelengkapan Dokumen

e. Verifikasi Dokumen Pelengkap

f. Melakukan Penilaian Agunan, Pengecekan SID

g. Persetujuan Kredit

h. Membuat dan Menyampaikan Surat Penegasan Persetujuan Kredit

i. Penandatanganan Akad, Legalitas, Kelengkapan Persayaratan dan


(45)

 

40

j. Meminta Kelengkapan Persyaratan kepada Nasabah

k. Uji Kepatuhan

l. Pencairan Kredit

3) Tahap Analisis dan Putusan Kredit

Tahap analisa ini tahap dimana bank akan melakukan analisa terhadap pemohon kredit yang telah diajukan. Dalam hal ini Bank penilaian berikut ini :

a. Analisis kredit meliputi aspek 5C’s dari calon debitur, analisis 5c”s

meliputi :

1. Character

Character merupakan sifat atau watak seseorang. Pihak Bank berusaha mencari data tentang kepribadian dan sifat si pemohon, apakah pemohon kredit memiliki kemauan membayar utangnya apabila permohonanya dikabulkan.

2. Capacity

Capacity adalah analisis untuk mengetahui kemampuan nasabah dalam membayar kredit. Bank perlu mengetahui, apakah nasabah cukup berpengalaman mengelola usaha dengan baik dan menguntungkan.

3. Capital

Capital adalah modal. Pihak Bank berhak mengetahui penggunaan modal pemohon dilihat dari laporan keuangan yang disajikan dengan melakukan pengukuran, apakah modal tersebut efektif atau tidak.


(46)

4. Condition

Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi, sosial dan politik yang ada sekarang dan prediksi untuk di masa yang akan datang. Penilaian ini Bank dapat mengetahui bagaimana kondisi atau prospek yang baik dari usaha pemohon, sehingga kemungkinan kredit itu bermasalah relatif kecil.

5. Colleteral

Colleteral merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang

bersifat fisik maupun non fisik. Untuk keamanan pelunasan kredit, nasabah harus menyediakan harta kekayaan untuk dijadikan jaminan yang jumlahnya kurang lebih dari kredit yang diberikan.

b. Proses analisis kredit sampai dengan putusan, maksimal 10 hari kerja sejak dokumen diterima lengkap.

c. Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh, pejabat pemrarkarasa

membuat penilaian tingkat resiko kredit yang dituangkan dalam form

Credit Bank Scoring (CBS) untuk menentukan apakah calon debitur

tersebut layak untuk diberikan fasilitas KPR atau tidak.

3. Tahap Realisasi Kredit

Berdasarkan putusan kredit yang telah disetujui, Administrasi kredit mencatat tanggal putusan kredit dalam registrasi permohonan kredit dan mempersiapkan perjanjian kredit beserta pengikatan agunan dan pencairan kredit setelah memastikan kelengkapan dokumen sesuai putusan kredit, pembayaran biaya-biaya


(47)

 

42

oleh debitur serta kuitansi pembayaran uang muka dari debitur telah diserahkan ke Bank Syariah Mandiri (BSM).

4. Akad Murabahah

Akad Murabahah adalah akad jual beli antara bank dan nasabah, dimana bank membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan keuntungan margin yang disepakati.

5. Agunan

Agunan pokok KPR BSM adalah obyek KPR yang berupa SHM/SHGB tanah dan bangunan rumah tinggal yang dibiayai dan diikat secara nyata.

6. Asuransi

Untuk menghindari adanya resiko kerugian/ kebakaran terhadap kredit dan debitur meninggal maka untuk setiap pemberian KPR harus dilakukan penutupan pertanggungan asuransi sebagai berikut :

a. Penutupan asuransi kegiatan harus dilakukan atas obyek KPR-BSM yang

dijadikan agunan kredit. Untuk asuransi kerugian, asuransi di cover perusahaan rekanan Bank Syariah Mandiri (BSM).

b. Setiap debitur kredit diasuransikan kepada perusahaan asuransi jiwa

rekanan Bank Syariah Mandiri (BSM) yang telah ditunjuk. Premi asuransi menjadi beban debitur dengan pembayaran sekaligus pada saat realisasi kredit.


(48)

7. Pencairan Kredit

Setelah nasabah menandatangani perjanjian kredit dan pengikatan agunan serta notaris membuat Akte Jual Beli (AJB) dan melakukan pemecahan sertifikat induk, hasil pencairan kredit nasabah akan ditransfer ke rekening nasabah sebesar 100 persen. Simpanan tersebut baru dapat dicairkan apabila notaris telah selesai melakukan balik nama sertifikat pecahan menjadi atas nama debitur dan diikat dengan Hak Tanggungan serta diserahkan ke BSM.

8. Pembinaan dan Monitoring

Pembinaan Kredit adalah rangkaian kegiatan pemantauan dan tindak lanjut atas kredit yang telah disalurkan kepada masyarakat, sehingga kredit tersebut dapat kembali dengan tertib, teratur dan tepat waktu sebagaimana yang diharapkan pada perjanjian kredit.

Pejabat Kredit Lini harus :

a. Melakukan pembinaan dan monitoring pelayanan KPR secara periodik

b. Proaktif dan tetap menjaga hubungan yang baik dengan pihak pengembang

c. Mendapatkan informasi dini tentang kondisi nasabah seperti penurunan

gaji, PHK, dan lain-lain dan selanjutnya segera mengambil langkah-langkah antisipatif untuk pengamanan kredit


(49)

 

44

9. Pengelolaan KPR-BSM Bermasalah 1. Surat Peringatan

Surat Peringatan diberikan apabila :

a. Menunggak angsuran (pokok dan margin) 2 kali berturut-turut diberikan

Surat Peringatan Pertama.

b. Menunggak angsuran (pokok dan margin) 3 kali berturut-turut diberikan

Surat Peringatan Kedua

c. Menunggak angsuran (pokok dan margin) 5 kali berturut-turut diberikan

Surat Peringatan Ketiga

d. Menunggak angsuran (pokok dan margin) 6 kali berturut-turut kredit

diberikan secara sepihak dengan pemberitahuan kepada debitur yang bersangkutan dan Kanca melakukan tindak lanjut sesuai dengan prosedur yang ada sehingga agunan/jaminan dapat dikuasi oleh BSM

e. Pemberian Surat Peringatan kepada nasabah menunggak harus disertai

dengan penagihan oleh Pejabat Kredit Lini yang dibuktikan dengan Laporan Kunjungan Nasabah (KLN).

2. Batas Maksimum KPR Bermasalah oleh Kantor Cabang

a. Maksimum KPR bermasalah di suatu Kantor Cabang adalah sebesar 5

persen.

b. Kantor Cabang yang telah memiliki KPR bermasalah lebih dari 5 persen


(50)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan maka pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. PT.Bank Syariah Mandiri (BSM) adalah lembaga keuangan yang melayani

transaksi syariah (dual banking system).

2. Struktur organisasi pada Bank Syariah Mandiri (BSM) dinilai sudah cukup

baik karena dapat menunjang terbentuknya kesatuan perintah yang terarah dan pembagian tugas, fungsi, serta tanggung jawab yang jelas.

3. Bank Syariah Mandiri (BSM) memberikan solusi dalam bentuk KPR bagi

masyarakat yang ingin membeli perumahan pada saat ekonomi yang tidak stabil.

4. Calon nasabah dapat mengajukan permohonan kredit apabila sudah

memenuhi persyaratan dan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan oleh pihak Bank Syariah Mandiri (BSM).

5. Dalam menyetujui permohonan kredit pemilikan rumah Bank Syariah

Mandiri (BSM) sangat memperhatikan calon debitur berdasarkan prinsip 5C dan prosedur-prosedur yang berlaku.

6. Dalam memasarkan kredit perumahan dalam bentuk KPR Bank Syariah

Mandiri (BSM) harus melakukan pembinaan kredit serta pengelolaan krtedit KPR-BSM.


(51)

 

46

7. Resalisasi pendanaan kredit perumahan pihak Bank Syariah Mandiri

(BSM) terlebih dahulu memastikan kelengkapan dokumen, perjanjian kredit dan agunan serta asuransi yang lebih disetujui berdasrkan putusan kredit.

B. SARAN

Setelah mengemukakakn beberapa kesimpulan, maka penulis ingin memberikan saran yang dapat bermanfaat. Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut :

1. Dalam memberikan persetujuan permohonan kredit dalam bentuk KPR,

pihak Bank harus meninjau langsung lokasi rumah/ bangunan si calon nasabah mengenai status tanah, Izin Mendirikan Bangunan (IMB), dan kelengkapan dokumen lainnya. Sehingga apabila terjadi kredit macet maka pihak Bank dapat dengan mudah mengambil tindakan atas rumah/ bangunan tersebut.

2. Hendaknya perusahaan dan pihak Bank lebih gencar untuk memberikan

informasi yang jelas kepada masyarakat khususnya yang berpenghasilan rendah dan menengah melalui iklan, brosur tentang cara memperoleh kredit pemilikan rumah.

3. Bank Syariah Mandiri (BSM) dapat mengambil tindakan yang tegas

kepada nasabah yang bertikad tidak baik untuk memperkecil kerugian Bank, sehingga kredit bermasalah dapat diminimalkan.


(52)

4. Bank Syariah Mandiri (BSM) lebih meningkatkan penilaian calon debitur berdasarkan data dan informasi yang diperoleh yang dituangkan dalam

Credit Bank Scoring untuk menentukan apakah calon nasabah benar-benar


(53)

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Hasymi, 1990. Manajemen Bank, Bumi Aksara; Jakarta.

Ali, Zainuddin, 2008. Perbankan Hukum Syariah, Sinar Grafika; Jakarta. Djumhana, Muhammad, 1996. Hukum Perbankan di Indonesia,

Citra Aditya Bakti; Bandung.

Hakim, Lukman, 2009. Dasar-dasar Bank Syariah, Bank Indonesia; Palembang. Iswardono, 1991. Uang dan Bank, BPFE; Yogyakarta.

Iqbal, Zamir, 2011. Analisis Risiko Perbankan Syariah, Salemba Empat; Jakarta.

Jusuf, Jopie. 1995. Analisis Kredit untuk Account Officer, Gramedia Pustaka

Utama; Jakarta.

Muhammad, 2004. Manajemen Dana Bank Syariah, Ekonosia; Yogyakarta.

Muthaher, Esmod. 2012. Akuntansi Perbankan Syariah. Graha

Ilmu;Yogyakarta.


(1)

7. Pencairan Kredit

Setelah nasabah menandatangani perjanjian kredit dan pengikatan agunan serta notaris membuat Akte Jual Beli (AJB) dan melakukan pemecahan sertifikat induk, hasil pencairan kredit nasabah akan ditransfer ke rekening nasabah sebesar 100 persen. Simpanan tersebut baru dapat dicairkan apabila notaris telah selesai melakukan balik nama sertifikat pecahan menjadi atas nama debitur dan diikat dengan Hak Tanggungan serta diserahkan ke BSM.

8. Pembinaan dan Monitoring

Pembinaan Kredit adalah rangkaian kegiatan pemantauan dan tindak lanjut atas kredit yang telah disalurkan kepada masyarakat, sehingga kredit tersebut dapat kembali dengan tertib, teratur dan tepat waktu sebagaimana yang diharapkan pada perjanjian kredit.

Pejabat Kredit Lini harus :

a. Melakukan pembinaan dan monitoring pelayanan KPR secara periodik

b. Proaktif dan tetap menjaga hubungan yang baik dengan pihak pengembang

c. Mendapatkan informasi dini tentang kondisi nasabah seperti penurunan

gaji, PHK, dan lain-lain dan selanjutnya segera mengambil langkah-langkah antisipatif untuk pengamanan kredit


(2)

 

44

9. Pengelolaan KPR-BSM Bermasalah 1. Surat Peringatan

Surat Peringatan diberikan apabila :

a. Menunggak angsuran (pokok dan margin) 2 kali berturut-turut diberikan

Surat Peringatan Pertama.

b. Menunggak angsuran (pokok dan margin) 3 kali berturut-turut diberikan

Surat Peringatan Kedua

c. Menunggak angsuran (pokok dan margin) 5 kali berturut-turut diberikan

Surat Peringatan Ketiga

d. Menunggak angsuran (pokok dan margin) 6 kali berturut-turut kredit

diberikan secara sepihak dengan pemberitahuan kepada debitur yang bersangkutan dan Kanca melakukan tindak lanjut sesuai dengan prosedur yang ada sehingga agunan/jaminan dapat dikuasi oleh BSM

e. Pemberian Surat Peringatan kepada nasabah menunggak harus disertai

dengan penagihan oleh Pejabat Kredit Lini yang dibuktikan dengan Laporan Kunjungan Nasabah (KLN).

2. Batas Maksimum KPR Bermasalah oleh Kantor Cabang

a. Maksimum KPR bermasalah di suatu Kantor Cabang adalah sebesar 5

persen.

b. Kantor Cabang yang telah memiliki KPR bermasalah lebih dari 5 persen


(3)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan maka pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. PT.Bank Syariah Mandiri (BSM) adalah lembaga keuangan yang melayani

transaksi syariah (dual banking system).

2. Struktur organisasi pada Bank Syariah Mandiri (BSM) dinilai sudah cukup baik karena dapat menunjang terbentuknya kesatuan perintah yang terarah dan pembagian tugas, fungsi, serta tanggung jawab yang jelas.

3. Bank Syariah Mandiri (BSM) memberikan solusi dalam bentuk KPR bagi

masyarakat yang ingin membeli perumahan pada saat ekonomi yang tidak stabil.

4. Calon nasabah dapat mengajukan permohonan kredit apabila sudah

memenuhi persyaratan dan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan oleh pihak Bank Syariah Mandiri (BSM).

5. Dalam menyetujui permohonan kredit pemilikan rumah Bank Syariah

Mandiri (BSM) sangat memperhatikan calon debitur berdasarkan prinsip 5C dan prosedur-prosedur yang berlaku.

6. Dalam memasarkan kredit perumahan dalam bentuk KPR Bank Syariah


(4)

 

46

7. Resalisasi pendanaan kredit perumahan pihak Bank Syariah Mandiri

(BSM) terlebih dahulu memastikan kelengkapan dokumen, perjanjian kredit dan agunan serta asuransi yang lebih disetujui berdasrkan putusan kredit.

B. SARAN

Setelah mengemukakakn beberapa kesimpulan, maka penulis ingin memberikan saran yang dapat bermanfaat. Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut :

1. Dalam memberikan persetujuan permohonan kredit dalam bentuk KPR,

pihak Bank harus meninjau langsung lokasi rumah/ bangunan si calon nasabah mengenai status tanah, Izin Mendirikan Bangunan (IMB), dan kelengkapan dokumen lainnya. Sehingga apabila terjadi kredit macet maka pihak Bank dapat dengan mudah mengambil tindakan atas rumah/ bangunan tersebut.

2. Hendaknya perusahaan dan pihak Bank lebih gencar untuk memberikan

informasi yang jelas kepada masyarakat khususnya yang berpenghasilan rendah dan menengah melalui iklan, brosur tentang cara memperoleh kredit pemilikan rumah.

3. Bank Syariah Mandiri (BSM) dapat mengambil tindakan yang tegas

kepada nasabah yang bertikad tidak baik untuk memperkecil kerugian Bank, sehingga kredit bermasalah dapat diminimalkan.


(5)

4. Bank Syariah Mandiri (BSM) lebih meningkatkan penilaian calon debitur berdasarkan data dan informasi yang diperoleh yang dituangkan dalam Credit Bank Scoring untuk menentukan apakah calon nasabah benar-benar layak diberikan fasilitas KPR


(6)

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Hasymi, 1990. Manajemen Bank, Bumi Aksara; Jakarta.

Ali, Zainuddin, 2008. Perbankan Hukum Syariah, Sinar Grafika; Jakarta.

Djumhana, Muhammad, 1996. Hukum Perbankan di Indonesia,

Citra Aditya Bakti; Bandung.

Hakim, Lukman, 2009. Dasar-dasar Bank Syariah, Bank Indonesia; Palembang.

Iswardono, 1991. Uang dan Bank, BPFE; Yogyakarta.

Iqbal, Zamir, 2011. Analisis Risiko Perbankan Syariah, Salemba Empat;

Jakarta.

Jusuf, Jopie. 1995. Analisis Kredit untuk Account Officer, Gramedia Pustaka Utama; Jakarta.

Muhammad, 2004. Manajemen Dana Bank Syariah, Ekonosia; Yogyakarta.

Muthaher, Esmod. 2012. Akuntansi Perbankan Syariah. Graha

Ilmu;Yogyakarta.