42
pemenuhan hak pendidikan waria di Yogyakarta dengan deskripsi-analisis yang diteliti dan penuh makna, yang juga tidak menolak informasi kuantitatif
dalam bentuk angka maupun jumlah.
C. Subjek Penelitian
Informan atau subjek penelitian adalah orang dalam pada latar penelitian Moleong, 2006: 132.Subjek penelitianini juga orang yang
dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Dalam hal penentuan subjek penelitian, peneliti tidak boleh
sembarang pilih. Informan tersebut harus jujur, dapat dipercaya, berkompeten, memiliki pandangan tertentu tentang peristiwa yang terjadi. Hal
ini sesuai dengan tujuan dari penelitian kualitatif ini yakni mendeskripsikan fenomena sosial yaitu fenomena yang terjadi pada kaum waria. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Menurut Sugiyono 2010:43 Purposive sampling adalah teknik
pengambilan sampel sumber data dengan perimbangan tertentu, seperti orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan dalam
penelitian. Dengan menggunakan teknik purposive sampling peneliti menentukan subjek yang akan diteliti, yaitu:seorang peneliti memberikan
pertanyaan kepada narasumber, yang pertanyaan tersebut berkaitan dengan bahan penelitian, dengan harapan peneliti mendapatkan informasi yang
dibutuhkannya.
43
Setelah melihat beberapa uraian di atas, dapatlah dipilih dan dipilah beberapa narasumber karena pertimbangan mampu atau berkompeten dalam
bidangnya sesuai dengan kebenaran data penelitian yang dibutuhkan: 1. Ketua IWAYO guna memperoleh data tentang karakteristik organisasi
IWAYO secara detail. Selain itu, pengamalam panjang yang dilalui Ketua IWAYO sebagai waria dijakikan sebagai referensi lain untuk melihat
fenomena waria dari berbagai sudut pandang. 2. Kepala Sanggar Kegiatan Belajar SKB Kota Yogyakarta guna
memperoleh informasi mengenai syarat-syarat bagi masyarakat apablila hendak menginginkan maduk atau memperoleh hak pendidikan di jalur
formal maupun non formal dan informal. Secara khusus, Kepala SKB Kota Yogyakarta memiliki pandangan khusus tentang syarat waria masuk
dalam instansi pendidikan. 3. Ketua Seksi Rehabilitasi Masalah Sosial Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kota Yogyakarta guna memperoleh informasi tentang kebijakan pemerintah memberikan pelayanan kepada waria dalam
memperoleh jaminaan sosial. 4. Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil Kota Yogyakarta guna memperoleh informasi mengenai penilaian atau sudut pandang pemerintah dalam menanggapi fenomena waria
sebagai warga Negara yang memiliki hak sipil. 5. Kepala Pusat Stusi Wanita PSW UGM sebagai pengamat dalam
menanggapi fenomena waria dari berbagai sudut pandang kajian.
44
6. Anggota IWAYO guna memperoleh informasi mengenai pengalaman hidup sebagai waria. Anggota IWAYO menyampaikan alasan menjadi
waria hingga perilaku sosial waria dalam masyarakat menjadi data utama.
D. Teknik Pengumpulan Data