variabel
kategorik
7 Kadar 17
beta estradiol
saliva
Hormon steroid C18
dengan sebuah
cincin fenolik yang
terdapat pada saliva
Imunoasai Melihat
hasil
imunoasai
Nilai kadar dari lab
3.8. Cara kerja dan teknik pengumpulan data
1. Setelah mendapat persetujuan dari komisi etik untuk melakukan penelitian, penelitian dimulai dengan mengisi kuesioner untuk
membagi pasien menjadi kelompok menopause dengan dan tanpa keluhan.
2. Kemudian dilakukan pengumpulan saliva pasien. 3. Pengumpulan saliva dilakukan di pagi hari, sebelum menggosok gigi,
dan puasa makan serta minuman 1 jam sebelum pengambilan saliva. Saliva yang diambil haruslah jernih dan bebas dari lipstik, permen
Universitas Sumatera Utara
karet, darah, ataupun pewarna lainnya. Dilakukan kumur dengan air putih hangat sebelum pengambilan.
4. Spesimen saliva akan diproses di laboratorim biokimia dengan metode kolorimetrik imunoenzimatik kompetitif untuk pengukuran kuantitatif 17
beta estradiol. 5. Dilakukan interpretasi sediaan tersebut oleh dua orang ahli biokimia.
6. Hasil interprestasi sediaan tersebut dilakukan analisa statistik. 7. Pemeriksaan dilakukan di laboratorium terpadu FK USU.
8. Cara kerja sesuai reagensia.
Masukkan semua reagen kedalam suhu kamar untuk paling sedikit 30 menit sebelum dibuka : Semua kontrol dan sampel harus dikerjakan
masing-masing sebanyak dua kali.
41
1. Letakkan diatas permukaan lempengan untuk menunjukkan jumlah corong yang digunakan dan ambil corong yang tersisa dengan
desiccant kembali kedalam kantongan dan kunci ziploc. Simpan corong yang tidak digunakan pada suhu 4
o
2. Ambil 100 uL dari diluent kontrol assay buffer 3 atau Media untuk kultur jaringankedalam NSB dan Bo corong 0 pgmL standar
C
3. Ambil 100 uL dari kontrol 1 melalui 6 kedalam corong yang sesuai 4. Ambil 100uL dari sampel kedalam corong yang sesuai
5. Ambil 50 uL dari assay buffer 3 kedalam corong NSB 6. Ambil 50 uL dari konjugat biru kedalam setiap corong , kecuali Total
ActivityTA dan corong standar
Universitas Sumatera Utara
7. Ambil 50 uL dari antibodi kuning kedalam setiap corong , kecuali corong yang standar, TA dan corong NSB. NOTE : Setiap
penggunaan corong harus berwarna hijau kecuali corong NSB yang harus berwarna niru. Corong standar dan TA adalah kosong pada
tahap ini dan tidak memiliki warna 8. Inkubasikan piringan pada suhu ruangan pada pengaduk piringan
selama 2 jam pada 500rpm. Piringan ditutup dengan penutup piringan yang tersedia, jika sangat diinginkan
9. Kosongkan isi corong dan cuci dengan menambahkan 400uL cairan pencuci ke setiap corong.Ulangi pencucian lebih dari 2 kali
untuk total pencucian 3 kali pencucian. 10. Setelah pencucian terakhir, kosongkan atau aspirasi corong , dan
keringkan corong secara sempurna dengan menggunakan tissu kertas untuk menghilangkan wash buffer yang tersisa
11. Tambahkan 5 uL kinjugat biru kedalam corong TA 12. Tambahkan 200uL cairan substrat p-Npp kedalam setiap corong.
Inkubasikan kedalam temperatur ruangan selama 45 menit tanpa terguncang
13. Tambahkan 50uL dari cairan penghenti kedalam setiap corong. Hal ini menghentikan reaksi dan harus dibaca segera
14. Sejajarkan piringan dengan corong blank , baca densitas optik pada 405nm yang mana lebih baik jika dilakukan koreksi antara 570
nm dan 590 nm. Jika piringan tidak bisa disejajarkan dengan
Universitas Sumatera Utara
corong blank kurangi secara manual densitas optik corong blank dari semua hasil pembacaan.
3.9. Alur Penelitian