Pemeriksaan Saliva TINJAUAN PUSTAKA

menopause r = -0,311, P = 0,004. Tampaknya ada sedikit negatif korelasi antara keparahan oral dryness dan serum 17 β estradiol. 35 Tabel 2.3. Nilai normal estradiol pada saliva 35

2.4. Pemeriksaan Saliva

Saliva pada manusia adalah cairan mulut yang memiliki beberapa fungsi yang terlibat dalam kesehatan mulut dan homeostasis, dengan peran pelindung aktif dalam menjaga kesehatan mulut. Saliva membantu pembentukan bolus dengan membasahi makanan, melindungi mukosa mulut terhadap kerusakan mekanis dan berperan juga dalam pencernaan awal makanan melalui munculnya α-amilase dan enzim lainnya. Hal ini juga menfasilitasi persepsi rasa,memungkinkan molekul makanan yang diturunkan larut untuk mencapai papila gustative dan buffer komponen asam dari makanan dengan bikarbonat berasal dari kelenjar ludah karbonat anhidrase. Saliva juga memiliki peran dalam menjaga gigi Universitas Sumatera Utara enamel mineralisasi. Saliva memiliki pertahanan fungsi terhadap mikroorganisme patogen. Komposisi saliva bervariasi dalam kaitannya dengan serous atau komponen lendir kelenjar kontribusi relatif dari setiap jenis kelenjar sekresi saliva terhadap total distimulasi bervariasi dari 65, 23, 8 sampai 4 untuk submandibular, parotis, Von Ebner dan kelenjar sublingual masing- masing. Komponen Saliva juga memiliki asal non-glandular, sehingga lisan cairan tidak dapat dianggap sebagai satu-satunya produksi saliva kelenjar, karena juga mengandung cairan yang berasal dari oropharingeal mukosa sel transudate mukosa mulut, bakteri, jamur, virus, sekresi saluran napas atas, gastrointestinal refluks. Saliva mengandung cairan sulkus juga, sebuah ekstraseluler cairan yang berasal dari epitel dari celah gingiva. Cairan sulkus diproduksi pada sekitar 2-3 ml jam per gigi dan dapat dianggap sebagai transudat plasma. Lisan cairan juga mungkin mengandung sisa-sisa makanan dan darah yang diturunkan senyawa aktif maupun pasif ditransfer, seperti plasma protein, eritrosit dan leukosit dalam kasus oral peradangan atau lesi mukosa . 36 36 Universitas Sumatera Utara Gambar 2.6. Jenis Hormon yang dapat Diukur Melalui Saliva Dimana Salah Satunya adalah Estradiol. 36 Beberapa hormon yang biasa diukur dalam plasma, seperti hormon steroid, non-steroid, peptida dan protein, dapat terdeteksi dalam cairan mulut. Sebelum signifikansi apapun dapat melekat pada pengukuran hormon dalam saliva, yang adanya hubungan antara tingkat sirkulasi dan mulut daerah harus didefinisikan. Dimana hormon baik berasal dan aktif dalam mulut, ia memiliki peran yang sangat spesifik. Ini mungkin berasal juga dari sirkulasi oleh difusi pasif atau aktif transportasi, atau berasal sebagian dari kedua sumber. 36 Deteksi steroid mungkin adalah aplikasi yang paling menarik dalam studi saliva hormonal. Steroid sering dipelajari karena hormon steroid saliva bebas dapat memberikan informasi yang baik pada tingkat serum bebas. Biomarker yang paling sering diuji dalam saliva adalah kortisol, testosteron, dehydroepiandrosterone DHEA, 17 - hydroxyprogesterone, progesteron dan aldosteron. Standarisasi pengumpulan saliva memiliki Universitas Sumatera Utara kepentingan besar dalam analisis untuk saliva, karena beberapa faktor mungkin mempengaruhi fluks saliva dan komposisi. Seluruh saliva, kelenjar saliva, cairan sulkus dan transudate mukosa spesimen dicapai yang Metode pengumpulan dirancang khusus yang mungkin. Saat ini beberapa metode dan perangkat yang tersedia. Di antaranya, mudah dilakukan dan metode yang paling layak adalah koreksi seluruh saliva. β estradiol adalah hormon seks steroid yang memiliki peran penting dalam fisiologi oral. Tampaknya bahwa penurunan hormon ini selama pengaruh menopause pada epitel dan menyebabkan ketidaknyamanan selama periode menopause ini. Sebelum pemeriksaan, pasien dilarang makan, minum, menguyah permen karet, ataupun menggosok gigi setengah jam sebelumnya. Sebaiknya dilakukan pembilasan mulut 5 menit sebelum pengambilan. Sampel tidak boleh diambil ketika terdapat penyakit oral. 36-38 Pengumpulan hasil hormon seksual melalui saliva bersifat nyaman, non invasif, dan tidak menimbulkan rasa stres pada pasien. Pemeriksaan saliva juga memiliki efektivitas biaya karena sampel dapat dikumpulkan di rumah maupun tempat kerja tanpa harus didampingi seorang ahli laboratorium. Instruksi kepada pasien juga bersifat simpel dan mengandung perhatian yang sedikit. Kadar hormon pada saliva berhubungan erat dengan kadar hormon bebas di plasma setelah dianalisis. Konsentrasi hormon saliva mencerminkan kadar fraksi hormon yang bioaktif dan tidak terikat. Kadar hormon saliva menunjukkan korelasi 36 Universitas Sumatera Utara linear terhadap kadar hormon serum serta tidak bergantung dengan aliran saliva. Hubungan antar estradiol saliva dengan kadar serumnya adalah 0,93. Saliva telah dijadikan sebagai alat pengukur hormon estradiol yang baik serta memiliki korelasi yang baik dengan kadar serum. Pemeriksaan estradiol saliva dapat diukur dengan radioimunoasai. 37 Konsentrasi kortisol di kedua serum dan Saliva sangat tajam meningkat dan mencapai puncaknya dalam satu jam pertama setelah bangun tidur di pagi hari. Fenomena ini dikenal sebagai cortisol awakening respons CAR yang digunakan sebagai indeks hipotalamus- pituatary-adrenal HPA fungsi sumbu. kami menguji apakah konsentrasi steroid ovarium meningkat setelah terbangun dari tidur seperti dengan CAR di sumbu HPA. Untuk melakukan hal ini, kortisol, estradiol-17b E2, dan progesteron P4 konsentrasi ditentukan dalam sampel saliva yang dikumpulkan segera ketika bangun tidur dan 30 dan 60 menit setelah bangun di wanita dengan siklus menstruasi yang teratur dan pascamenopause perempuan. Kami menemukan bahwa konsentrasi kedua E2 dan P4 meningkat selama periode terbangun dari tidur pada wanita dengan siklus menstruasi yang teratur, tetapi fenomena ini tidak terlihat dalam setiap wanita menopause. Daerah di bawah P4 ,E2 dan kurva dari interval waktu segera setelah terbangun atau 60 menit setelah terbangun pada wanita dengan siklus menstruasi yang teratur lebih tinggi dari orang-orang di wanita postmenopause. 38 Universitas Sumatera Utara Dengan demikian bisa berspekulasi bahwa peningkatan konsentrasi 17 β estradiol dan progesteron terjadi setelah terbangun dari tidur malam, mirip dengan Cortisol Awakening Respons CAR dan fungsi sumbu HPA, jika setiap komponen sumbu HPO berfungsi normal. Siklus menstruasi diatur oleh terjadinya terkoordinasi antara ovarium dan aksis hipotalamus-hipofisis; ovarium mengeluarkan 17 β estradiol dan Progesteron di respon terhadap gonadotropin dan mengirim pesan umpan balik kepada hipotalamus-hipofisis axis Buffet et al. 1998. Oleh karena itu, kami berhipotesis bahwa setiap peningkatan konsentrasi 17 β estradiol dan Progesteron setelah periode terbangun dari tidur akan terjadi pada wanita dengan siklus menstruasi yang teratur. Untuk menguji hipotesis ini, penelitian ini menguji apakah konsentrasi 17 β estradiol dan progesteron meningkat dalam satu jam pertama setelah terbangun dari tidur malam pada wanita dengan biasa siklus menstruasi. Selain itu, kami memeriksa apakah setelah terbangun terjadi peningkatan konsentrasi steroid seks berbeda sepanjang siklus menstruasi dan apakah pola-pola ini berbeda antara wanita dengan siklus menstruasi yang normal dan mereka yang telah mengalami menopause. Penelitian Tivis et al pada tahun 2005 membandingkan pemeriksaan saliva dan estradiol serum pada wanita postmenopause dengan terapi estrogen dan tanpa terapi estrogen, dan dengan hasil pemeriksaan Saliva dapat sebagai prediktor untuk pemeriksaan kadar estradiol pada wanita menopause dengan terapi estrogen saja. Tujuan 38 Universitas Sumatera Utara dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah saliva dapat digunakan untuk menilai kadar estradiol dalam menggantikan posisi serum. Sampel saliva dan serum dikumpulkan dari 43 wanita post menopause. Terdapat korelasi positif antara saliva dan serum. 12 Saliva dikumpulkan pada kondisi istirahat di ruang yang tenang,pada pukul 09:00-12:00, setidaknya 2 jam setelah asupan terakhir dari makanan atau minuman. Dicatat pada awal dan akhir pengumpulan saliva. Untuk pra-stimulasi, perempuan mengunyah sepotong parafin dari ukuran standar. 23 Universitas Sumatera Utara

2.4 Kerangka Teori

Dokumen yang terkait

Kadar Glutathion Peroksidase (GPx) Sebagai Penanda Derajat Keparahan Keluhan Menopause Pada Paramedis Wanita Menopause DI RSUP. H. Adam Malik Dan RS. Jejaring Medan

9 98 92

Perbandingan Keluhan Pada Paramedis Masa Perimenopause Dan Pascamenopause Dengan Menggunakan Menopause Rating Scale Di RSUP Haji Adam Malik Medan Dan RS Jejaring FK USU

10 83 139

Kadar Estradiol Serum Pada Wanita Menopause Dengan Dan Tanpa Sindroma Vasomotor Di RSUP H Adam Malik Dan Rs Jejaring Fk Usu Medan

0 1 15

Kadar Estradiol Serum Pada Wanita Menopause Dengan Dan Tanpa Sindroma Vasomotor Di RSUP H Adam Malik Dan Rs Jejaring Fk Usu Medan

0 0 7

Kadar Estradiol Serum Pada Wanita Menopause Dengan Dan Tanpa Sindroma Vasomotor Di RSUP H Adam Malik Dan Rs Jejaring Fk Usu Medan

0 1 25

Kadar Estradiol Serum Pada Wanita Menopause Dengan Dan Tanpa Sindroma Vasomotor Di RSUP H Adam Malik Dan Rs Jejaring Fk Usu Medan Chapter III V

0 0 23

Kadar Estradiol Serum Pada Wanita Menopause Dengan Dan Tanpa Sindroma Vasomotor Di RSUP H Adam Malik Dan Rs Jejaring Fk Usu Medan

0 0 9

Kadar Estradiol Serum Pada Wanita Menopause Dengan Dan Tanpa Sindroma Vasomotor Di RSUP H Adam Malik Dan Rs Jejaring Fk Usu Medan

0 0 22

Perbandingan Kadar Saliva 17 Beta Estradiol Pada Wanita Menopause Dengan Keluhan Dan Tanpa Keluhan Di RSUP H. Adam Malik Dan RS. Jejaring FK USU Medan

0 0 22

Perbandingan Kadar Saliva 17 Beta Estradiol Pada Wanita Menopause Dengan Keluhan Dan Tanpa Keluhan Di RSUP H. Adam Malik Dan RS. Jejaring FK USU Medan

0 0 19