Kedatangan Orang Portugis dan Masuknya keKristenan Katholik

53

B. Gambaran Umum Gereja Protestan Maluku GPM

1. Selintas Sejarah GPM

1.1. Kedatangan Orang Portugis dan Masuknya keKristenan Katholik

Akar kesejarahan Gereja Protestan Maluku GPM – berikut pula dengan gereja-gereja lain di Indonesia – tentunya tidak terlepas dari sejarah masuknya keKristenan di Nusantara. Kedatangan bangsa-bangsa Barat abad ke-16 – dalam kerangka metastory penjelajahan dunia – di Nusantara, ditandai dengan kehadiran bangsa Portugis yang membawa serta agama Kristen. Diawali dengan ekspedisi pelayaran ke India di Asia Selatan, bangsa Portugis akhirnya tiba di semenanjung Malaka dan kepulauan Maluku di kawasan Asia Tenggara. Tidak lama berselang, jejak penjelajahan mereka pun diikuti pula oleh bangsa Spanyol, Belanda, dan lain-lain. 1 Dalam catatan van den End, sebelum tahun 1500 kawasan Maluku didiami oleh penduduk lokal penganut agama nenek-moyang. Berbagai perubahan besar di bidang agamais – tetapi juga di bidang politis – baru terjadi ketika masuknya agama Islam oleh para pedagang dari Indonesia bagian barat, pada akhir abad ke-15. Sebagai hasilnya, di kawasan Maluku bagian utara berdiri empat kerajaan Islam: Ternate, Tidore, Bacan, dan Jailolo; dan di kawasan Maluku bagian selatan, sejumlah kampung negeri juga turut diislamkan. Setelah masuknya agama Islam, bangsa Portugis – yang beragama Kristen Katolik – akhirnya tiba di Ternate sekitar tahun 1520-an, dan mendirikan benteng. Namun, baru pada 1534 kegiatan penginjilan Corpus Christianum terhadap penduduk pribumi dilakukan. Hal ini ditandai dengan pembaptisan penduduk kampung Mamuya di sebelah utara pulau Halmahera. 1 Ada tiga alasan mendasar yang paling kurang telah mendorong bangsa Portugis melakukan pelayaran keliling dunia: a. alasan ekonomis: keinginan mencari daerah sumber rempah-rempah di belahan bumi bagian Timur, b. alasan politis: keinginan menghambat sekaligus menghancurkan ekspansi dagang Turki yang tengah menguasai lalulintas perdagangan dunia dari Asia ke Eropa, dan c. alasan agamais: merasa bertanggung jawab untuk menyebarkan agama Kristen ke seluruh dunia. Th. van den End, Ragi Carita 1: Sejarah Gereja di Indonesia 1500-1860 Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2005, 28ff. 54 Perkembangan misi di wilayah Maluku Utara masih terus berlangsung hingga akhir abad ke-18. 2 Selanjutnya kegiatan misi juga diarahkan ke wilayah Maluku bagian selatan. Di pulau Ambon ada beberapa negeri yang sudah memeluk agama Islam. Namun, pada tahun 1538 tiga negeri di pulau Ambon masuk agama Kristen Katolik, dan diikuti oleh seluruh negeri di pesisir selatan pulau Ambon Jazirah Leitimur. Setelah hampir seluruh negeri di pulau Ambon dikristenkan, penginjilan terus berlanjut dan bahkan meluas hingga ke kawasan pulau-pulau Lease, dan pulau Buru. Perkembangan keKristenan di sejumlah daerah ini kerap diwarnai dengan peperangan melawan negeri-negeri Muslim yang telah ada lebih dulu itu. 3

1.2. Kehadiran VOC dan Kelanjutan keKristenan