4. Mendiagnosa kelainan prakanker displansia serviks dan kanker serviks dini atau
lanjut karsinoma insituinvasif. Manfaat sitologi apusan pap yang paling banyak dikenal dan digunakan adalah sebagai pemeriksaan untuk mendiagnosis lesi
prakanker displasia atau kanker karsinoma serviks. Dengan kemajuan penelitian mutakhir di bidang sitologi apusan pap, Sitologi ginekologik yang
semula dinyatakan hanya sebagai alat skrining deteksi kanker mulut rahim, kini telah diakui sebagai alat skrining deteksi kanker mulut rahim, kini telah diakui
sebagai alat diagnostik prakanker dan kanker serviks yang ampuh dengan ketepatan diagnostik yang tinggi. Walaupun ketepatan diagnostik sitologi
ginekologik apusan pap sangat tinggi, yaitu 96, tetapi diagnostic sitologi tidak dapat menggantikan diagnostic histopatologik sebagai alat pemasti diagnosis. Hal
itu berarti setiap diagnostic sitologi kanker serviks harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan histopatologi jaringan biopsy serviks, sebelum dilakukan tidakan
berikutnya. 5.
Memantau hasil terapi a.
Memantau hasil terapi hormonal, misalnya pada kasus infertilitas atau gangguan endokrin. Memantau hasil terapi radiasi pada kasus kanker serviks
yang telah diobati dengan radiasi b.
Memantau adanya kekambuhan pada kasus kanker yang telah dioperasi c.
Memantau hasil terapi lesi prakanker atau kanker serviks yang telah diobati dengan elektrokuater, kriosurgeri, atau konisasi
3. Umur Yang Sesuai Untuk Melakukan Pap Smear
Skrining pada wanita yang sudah melakukan seksual aktif, deteksi dini adanya keganasan pada servik, pemantauan setelah tindakan pembedahan, radio terapi, atau
kemoterapi kanker serviks Rasjidi, 2008 Departemen kesehatan menganjurkan bahwa semua wanita yang berusia 20-26
tahun harus melakukan Pap Smear paling tidak setiap lima tahun. The British Medical Associaton Family Health Encyclopedia menganjurkan bahwa seorang wanita harus
melakukan Pap Smear dalam waktu 6 bulan setelah pertama kali melakukan hubungan seksual, dengan Pap Smear kedua 6-12 bulan setelah Pap Smear pertama karena suatu
perubahan kecil dapat menghilangkan suatu abnormalitas dalam suatu Pap Smear dan hasil yang diberikan adalah normal pada selang waktu interval 3 tahun selama
hidupnya. Ahli-ahli di maries topes internasional menganjurkan agar kita melakukan Pap Smear setiap tahun Evennett, 2004.
4 . Klasifikasi Pemeriksaan Pap Smear
Menurut Rasjidi 2008 pengklasifikasian pap smear yaitu : a. Klasifikasi Papaniculou
1. Grade I tak ada sel abnormal atau atipik
2. Grade II ada sitologi atipik tapi tak ada bukti adanya keganasan
3. Grade III ada perubahan sitologi yang jelas tapi tak dapat disimpulkan ada
keganasan 4.
Grade IV curiga ada keganasan 5.
Keganasan b.
Klasifikasi WHO 1.
Negatif
2. Inkonklusif
3. Displasia ringan, sedang, berat
4. Keganasan
c. Klasifikasi Cervical Intraepithelial Neoplasma
1. CIN I Neoplasma interaepitelial skuamosa NIS I
2. CIN II
3. CIN III
d. Klasifikasi Bathesda
Sel skuamosa a
Atypical sguamous cells 1
Of undetermined significance ASC-US 2
Tidak dapat mengeksklusi HSIL ASC-H b
Low grade Squamous Intraepithel lesion LSIL Meliputi : HPV dysplasia ringan CIN 1
c High grade Squamousintraepithelial lesion HSIL
Meliputi : dysplasia sedang dan berat, CISCIN 2 dan CIN 3 Dengan gambaran dicurigai terdapat invasi bila dicurigai terdapat invasi
d Squamouse cell carcinoma
. Sel Glandular
a. Atipikal 1
Sel-sel endoserviks yang tidak dapat diklasifikasikan atau sebutkan dengan penjelasan
2 Sel-sel endometrial yang tidak dapat diklasifikasikan atau sebutkan dengan
penjelasan
3 Sel-sel glandular yang tidak dapat diklasifikasikan atau sebutkan dengan
penjelasan b. Atipikal
1 Sel-sel endoserviks, mengarah pada neoplastik 2 Sel-sel glandular, mengarah pada neoplastik
c. Adenokarsinoma Endoserviks in situ d. Adenokarsinoma
e. Endoserviksi
f. Endometrial
g. Akstrauterin
Tidak dapat diklasifikasikan
5. Bahan Pemeriksaan Sitologi Pap Smear
Bahaan pemeriksan apusan Pap Smear terdiri atas secret vaginal, secret serviks eksoserviks, secret endoserviks, secret endometrium, secret forniks posterior Lestadi,
2009.
6. Alat Pemeriksaan Pap smear
Menurut Lestadi 2009 Dalam membuat pemeriksaan Pap Smear diperlukan alat sebagai berikut:
a. Kaca objek
b. Bahan fiksasi basah berupa cairan fiksasi alcohol 95 dalam tabung atau bahan
fiksasi kering berupa cytotrep, dryfix, atau hair spray c.
Pensil gelas atau pensil intan diamond pencil d.
Spatula Ayre dari kayu model standar atau model modifikasi