5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pap Smear
1. Defenisi Pap Smear
Pap smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio untuk melihat adanya perubahan atau keganasan pada epitel serviks atau porsio. Untuk mengetahui
adanya tanda-tanda awal keganasan serviks prakanker yang ditandai dengan adanya perubahan pada lapisan epitel serviks displasia Rasjidi, 2008.
Tes papanikolau atau Pap Smear adalah metode skrining ginekologi. Dilakukan pertama kali oleh Georgis Papanikolaou untuk menemukan proses-proses premalignant
atau prakeganasan dan malignancy atau keganasan di ekstoserviks atau leher rahim bagian luar, dan infeksi dalam endoserviks atau leher rahim bagian dalam endometrium.
Skrining secara teratur dapat mencegah sebagian besar kasus kanker serviks. Tes pap dapat mendeteksi perubahan awal sel leher rahim displasia sebelum berubah menjadi
kanker. Pap Smear juga dapat mendeteksi sebagian besar kanker serviks pada tahap awal Emellia, et all, 2010.
2. Manfaat Pemeriksaan Pap Smear
Menurut Lestadi 2009 Pap Smear memiliki manfaat sebagai berikut :
1. Evaluasi sitohormonal
Penilaian hormonal pada seorang wanita dapat dievaluasi melalui pemeriksaan sitologi apusan pap smear yang bahan pemeriksaannya adalah secret vagina yang
berasal dari dinding lateral vagina seperti bagian atas. a.
Menentukan status hormonal seorang wanita, menentukan adanya penyakit gangguan hormonal, menentukan adatidaknya ovulasi pada kasus infertilitas
b. Menentukan apakah suatu kehamilan mudah terancam abortus
c. Menentukan maturitas suatu kehamilan, apakah masih dalam masih dalam masa
evolusi, mendekati aterem, atau sudah postmatur d.
Menilai adatidaknya stimulasi esterogen pada wanita yang telah dilakukan ooforektomi atau mereka yang mendapat terapi estrogen per oral.
2. Mendiagnosis peradangan
Peradangan pada vagina dan serviks pada umumnya dapat didiagnosis dengan pemeriksaan sitologi apusan pap. Baik peradangan akut maupun kronis,
sebagian besar akan memberi gambaran perubahan sel yang khas pada sediaan apusan pap sesuai dengan organisme yang tidak menimbulkan reaksi yang
khas pada sediaan apusan pap 3.
Identifikasi organisme penyebab peradangan Dalam vagina ditemukan beberapa macam organismekuman yang sebagian
merupakan flora normal vagina yang bermanfaat bagi organ tersebut mis, bakteri doderlein. Pada umumnya organisme penyebab peradangan pada
vagina dan serviks, sulit diidentifikasi dengan pulasan pap, tetapi beberapa macam infeksi oleh kuman tertentu menimbulkan perubahan yang ada pada sel
tersebut, dapat diperkirakan organisme penyebabnya. Organisme kuman Gradnerella vaginalis dikatakan memberi gambaran yang khas dengan adanya
clue cell. Infeksi Chlamydia menunjukan adanya sel metaplastik yang bervakuolisasi, dan infeksi HPV menunjukkan adanya sel metaplastik yang
bervakuolisasi, dan infeksi HPV menunjukan adanya sel koilosit. Organisme parasit yang mudah dikenal dengan pulasan pap, adalah Trichomonas,
candida, Leptothrix, Actinomyces, oxyuris, dan amoeba.