Beberapa studi empiris memperlihatkan bahwa pendidikan kewirausahaan dapat meningkatkan perilaku kewirausahaan dan semangat berwirausaha pada
kaum muda Kourilsky Walstad, 1998; Galloway, Kelly Keogh, 2006. Penelitian yang dilakukan Rasheed 2000 terhadap 226 siswa SMU yang
mendapatkan pelatihan dan praktek kewirausahaan di Amerika dibandingkan kontrol grup sejumlah 176 siswa memperlihatkan bahwa mereka yang
menerima pelatihan kewirausahaan memiliki motivasi yang lebih tinggi untuk berwirausaha.
Penelitian tentang pendidikan kewirausahaan juga dilakukan Turker Selcuk 2008, menemukan bahwa pendidikan kewirausahaan mempunyai
pengaruh yang positif terhadap mahasiswa di turki. Penelitian juga dilakukan Gerry et al. 2008 terhadap 640 mahasiswa di Portugis menemukan bahwa
pelatihan kewirausahaan berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap niat mahasiswa untuk mendirikan usaha setelah mereka lulus dari perguruan
tinggi. Dengan melihat hasil penelitian sebelumnya maka pendidikan kewirausahaan
berpengaruh dalam
pembentukan niat
berwirausaha mahasiswa.
63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. Efikasi diri X1 memiliki pengaruh positif terhadap Intensi berwirausaha Y Mahasiswa S1 FE UNY. Hal ini dapat dibuktikan
melalui analisis regresi diketahui bahwa pengaruh Efikasi diri berpengaruh terhadap Intensi Mahasiswa S1 FE UNY sebesar
β 0,176 p0.05; p=0,000. Besarnya pengaruh motivasi kerja
terhadap Intensi berwirausaha sebesar ∆R
2
0,029. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan terdapat pengaruh positif Efikasi Diri
terhadap Intensi berwirausaha Mahasiswa S1 FE UNY. Jadi, mahasiswa yang mempunyai tingkat Efikasi Diri atau rasa percaya diri
yang tinggi akan meningkatkan niat untuk berwirausaha, karena mahasiswa akan semakin yakin akan kemampuan dirinya dan akan
hilang rasa ketakutan ketika membuka usaha.
2. Norma Subyektif X2 memiliki pengaruh positif terhadap Intensi berwirausaha Y Mahasiswa S1 FE UNY. Hal ini dapat dibuktikan
melalui analisis regresi diketahui bahwa pengaruh Norma Subyektif terhadap Intensi Berwirausaha sebesar
β 0,204 p0.05; p=0,000.
Pengaruh Norma subyektif terhadap Intensi berwirausaha sebesar ∆R
2
0,034. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan terdapat pengaruh positif Norma Subyektif terhadap Intensi berwirausaha
Mahasiswa S1 FE UNY dan dapat disimpulkan pula hipotesis kedua diterima. Jadi, jika Norma subyektif atau dukungan lingkungan sekitar
kuat maka mahasiswa akan semakin yakin untuk berani membuka usaha.
3. Sikap berperilaku X3 memiliki pengaruh positif terhadap Intensi berwirausaha Y Mahasiswa S1 FE UNY. Hal ini dapat dibuktikan
melalui analisis regresi diketahui bahwa pengaruh Sikap berperilaku terhadap Intensi Berwirausaha sebesar
β 0,222 p0.05; p=0,000. Pengaruh Sikap berperilaku terhadap Intensi berwirausaha sebesar
∆R
2
0,044. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan terdapat pengaruh positif Sikap berperilaku terhadap Intensi berwirausaha
Mahasiswa S1 FE UNY dan dapat disimpulkan pula hipotesis ketiga diterima. Jadi, jika Sikap kuat maka mahasiswa akan semakin yakin
untuk berani membuka usaha. 4. Pendidikan kewirausahaan X4 memiliki pengaruh positif terhadap
Intensi berwirausaha Y Mahasiswa S1 FE UNY. Hal ini dapat dibuktikan melalui analisis regresi diketahui bahwa pengaruh
Pendidikan kewirausahaan terhadap Intensi Berwirausaha sebesar β
0,250 p0.05; p=0,000. Pengaruh Pendidikan kewirausahaan terhadap Intensi berwirausaha
sebesar ∆R
2
0,048. Berdasarkan hal